Anda di halaman 1dari 48

D I R E K TO R AT P E L AYA N A N K E S E H ATA N P R I M E R

Pertemuan Evaluasi Pembinaan Wilayah Provinsi Sumatera Utara


Medan, 12 September 2019
S L I D E 2
S L I D E 3
Pokok Masalah Kesehatan
Kasus permasalahan kesehatan ada Untuk kasus imunisasi lengkap sulit
keterkaitannya dengan kehidupan dilakukan
SOSIO-BUDAYA masyarakat Untuk kasus Gizi Buruk: pola
hidup bersih dan sehat masyarakat
rendah, serta tersedianya air bersih
sangat minim

KOMPETENSI FASYANKES

SARANA, SISTEM
SUMBER DAYA
PRASARANA &
MANUSIA AKREDITASI PEMBIAYAAN PELAYANAN
ALAT
& RUJUKAN

KOMPETENSI
MANAJERIAL

PERIZINAN LISENSI-
LINTAS SEKTOR SERTIFIKASI
Program Indonesia Sehat

1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan STANDAR
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud PELAYANAN
bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera MINIMAL
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
PILAR 3 (GERMAS)
PILAR 2
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
PENDEKATAN
KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif


ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Standar Pelayanan Minimal
Acuan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
Adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal
Berfungsi sebagai instrumen untuk memperkuat pelaksanaan
Performance Based Budgeting

Pencapaian target lebih diarahkan kepada kinerja Pemda (Kepala


Daerah) dengan konsekuensi yang diatur pada UU 23 tahun 2014

Sumber : Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan standar pelayanan minimal
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Pelayanan Dasar
Pelayanan Dasar
pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar Warga Negara

Mutu Pelayanan Dasar


Jenis Pelayanan Dasar
Jenis pelayanan dalam rangka Ukuran kuantitas dan kualitas barang
penyediaan barang dan/atau jasa dan/atau jasa kebutuhan dasar, serta
kebutuhan dasar yang berhak pemenuhannya secara minimal dalam
diperoleh oleh setiap Warga Negara Pelayanan Dasar sesuai standar teknis
secara minimal agar hidup secara layak
Sumber : Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
7
Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Permenkes Nomor 39 Tahun 2016

Program Tujuan Pendekatan


Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
informasi dari Profil Kesehatan tercapainya program
Keluarga. indonesia sehat
PIS-PK mewujudkan
Deklarasi ASTANA

Primary health care and health services that are high quality, safe,
comprehensive, integrated, accessible, available and
affordable for everyone and everywhere, provided with
compassion, respect and dignity by health professionals who are
well-trained, skilled, motivated and committed;

Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
UKM UKP
meningkatkan jangkauan
sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
Total
mendatangi keluarga Coverage
SPM dan PIS-PK
12 Indikator Keluarga Sehat 12 Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4 Pelayanan kesehatan balita

5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif


7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi


9 Pelayanan kesehatan penderita DM
10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat
11 Pelayanan kesehatan orang terduga TBC
12 Pelayanan kesehatan orang dgn resiko terinfeksi
virus HIV
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal
HASIL PIS-PK MENDUKUNG
PENCAPAIAN SPM

PISPK Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS

PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam


upaya perbaikan pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota 11
PIS-PK DAN SPM

PERUBAHAN IKS

HASIL PENINGKATAN
TERCAPAINYA
KUNJUNGAN KUALITAS
SPM
KELUARGA PELAYANAN

• DATA SASARAN RIIL • INTERVENSI LANJUT


EVIDENCE BASED
S L I D E 1 3
PERCEPATAN ANALISIS PERUBAHAN IKS

RT • Hasil kunjungan keluarga segera


dilakukan intervensi lanjut yang di
analisa melalui manajemen
Intervensi Puskesmas
Lanjut • Intervensi lanjut untuk tingkat
LOKMIN keluarga, kelompok /masyarakat
BULANAN & • Perubahan kondisi kesehatan
TRIBULANAN ANALISA RT keluarga hasil intervensi lanjut ,
DESA segera diperbaiki informasi
RW kesehatan keluarga pada
Kunjungan kunjungan sebelumnya /di update.
• Intervensi lanjut yang
Keluarga membutuhkan dukungan LS
PUSKESMAS
Intervensi awal dibahas pada Lokakarya mini
RT tribulanan.
• Setiap tahun hasil kunjungan
keluarga di update selain melihat
hasil intervensi lanjut, juga terkait
dengan DO indikator
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA
DI PUSKESMAS
EVALUASI IMPLEMENTASI PIS-PK
TINGKAT PUSKESMAS
SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2019: 2.724 PUSKESMAS (14 PROVINSI; 146 KAB/KOTA)

PELATIHAN

PERSIAPAN
987;
KUNJUNGAN KELUARGA DAN 36,23%
INTERVENSI AWAL

ANALISIS IKS AWAL


1737;
INTERVENSI LANJUT 63,77%

ANALISIS PERUBAHAN IKS

0 1000 2000 3000

Sudah Melaksanakan Belum Melaksanakan sudah belum


AKSES RAW DATA PIS-PK

MENGUNDUH RAW DATA


Puskesmas dapat mengunduh raw data
hasil kunjungan keluarga dengan
menggunakan akun admin Puskesmas
MANFAAT
• Puskesmas memperoleh data base by name by
address individu/ keluarga bermasalah kesehatan
untuk intervensi lanjut
• Puskesmas mendapatkan data sasaran riil sebagai
sasaran SPM (life cycle dan masalah penyakit)
• Puskesmas dapat mencocokkan dengan data
program
• Mengaitkan capaian PIS-PK dengan capaian program,
misalnya persalinan di fasyankes dengan Hb0, IMD
(apakah terjadi miss opportunity)
S L I D E 1 7
INSTRUMEN ANALISIS RAW DATA PIS-PK

raw data Alat bantu Informasi utk


analisis perencanaan
PIS-PK evidence based

Keuntungan:
1. Berupa template excel (lebih familiar bagi Puskesmas)
2. Mendapatkan sasaran riil program dan SPM kabupaten/kota Bidang Kesehatan
3. Memperoleh mapping wilayah kerja Puskesmas
4. Mengecek kelengkapan data (jumlah keluarga yang ARTnya belum lengkap disurvei
sehingga belum diperoleh IKS)
Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1)

ANALISA PERUMUSAN PENYUSUNAN


PERSIAPAN
SITUASI MASALAH RUK
pohon masalah/fishbone
ANALISA SITUASI PERUMUSAN MASALAH
ANALISA SITUASI PERUMUSAN MASALAH
1. Pengumpulan data 1. Identifikasi masalah
2. Analisa data 2. Penetapan urutan
3. Analisa masalah dari prioritas masalah
sisi pandang 3. Mencari akar penyebab Bergantung pada kondisi
masyarakat melalui masalah “bio-psiko-sosio-kultural”
Survei Mawas Diri 4. Menetapkan cara menghasilkan pemecahan
masalah local specific
penyelesaian masalah
Contoh Pemanfaatan Hasil Kunjungan Keluarga
dalam Penguatan Program

HASIL KUNJUNGAN KELUARGA DATA KOHORT IBU


Tim Pembina Keluarga Koordinator KIA

JUMLAH IBU
Teridentifikasi
KELURAHAN JUMLAH IBU
HAMIL KELURAHAN 10 orang ibu hamil di
HAMIL
desa Kenangan,
MAWAR 1 MAWAR 1 Flamboyan, Bougenvile,
MELATI 3 MELATI 3 dan Dahlia belum
KENANGA 5 KENANGA 2 dilakukan ANC
KAMBOJA 0 KAMBOJA 0
ANGGREK 2 ANGGREK 2
FLAMBOYAN 4 FLAMBOYAN 1
BOUGENVILE 3 BOUGENVILE 1
ASOKA 0 ASOKA 0 Intervensi Lanjut
MATAHARI 3 MATAHARI 3 bagi Ibu Hamil
DAHLIA 4 DAHLIA 2
oleh Petugas KIA
Grand Total 25 Grand Total 15
Data Individu dengan masalah Hipertensi hasil
Kunjungan Keluarga (raw data)

Ket :
Ditindaklanjuti oleh
PJ Program

Suspek :
Sistole > 140 mmHg
Diastole > 90 mmHg
Sumber: Raw data Puskesmas Tahun 2017 dan 2018
Sebaran Individu Bermasalah Hipertensi Per Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas

SUSPEK
TIDAK TOTAL
DIDIAGNOSIS MINUM OBAT TEKANAN
Total didiagnosis hipertensi KELURAHAN MINUM OBAT DIDIAGNOSIS
HIPERTENSI TERATUR DARAH
594 orang TERATUR DAN SUSPEK
TINGGI
Tidak berobat MAWAR 15 10 5 4 19
teratur, 224 MELATI 28 17 11 12 40
KENANGA 60 37 23 10 70
KAMBOJA 82 67 15 3 85
ANGGREK 43 16 27 11 54
FLAMBOYAN 65 37 28 11 76
BOUGENVILE 131 77 54 8 139
Berobat ASOKA 85 61 24 1 86
teratur, MATAHARI 63 42 21 10 73
370 DAHLIA 22 6 16 3 25
Grand Total 594 370 224 73 667

KEBERADAAN POSBINDU DI TINGKAT


DESA?
Data Pendukung dalam Rencana
Intervensi Lanjut Program

JENIS PEKERJAAN TOTAL


BELUM/TIDAK BEKERJA 74
Total didiagnosis hipertensi BURUH HARIAN LEPAS 2
594 orang GURU 1
KARYAWAN SWASTA 1
Tidak LAINNYA 33
berobat MENGURUS RUMAH TANGGA 34
teratur, PEDAGANG 1
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 3
224
PERDAGANGAN 2
PETANI/PEKEBUN 45 9 orang
WIRASWASTA 28
belum menjadi anggota JKN
Grand Total 224

Berobat LATAR BELAKANG PENDIDIKAN JUMLAH INDIVIDU


teratur, 370 AKADEMI/DIPLOMA III/ SARJANA MUDA 1
BELUM TAMAT SD/SEDERAJAT 2
DIPLOMA IV/STRATA I 1
SLTA/SEDERAJAT 2
SLTP/SEDERAJAT 4
TAMAT SD/SEDERAJAT 16
TIDAK/BELUM SEKOLAH 2
Grand Total 28
Analisis Data dan Rencana
Intervensi Lanjut Program
Peran PJ program:
1.Merencanakan intervensi lanjut dengan
HIPERTENSI BERDASARKAN memperhatikan akar penyebab masalah
Jumlah Kasus
PREVALENSI
Hipertensi sudah 2.Penjaringan
a. Menemukan kasus hipertensi sesuai
Ditemukan perhitungan berdasarkan prevalensi
680 b. Upaya penjaringan dapat melalui UKBM
967, 660 Temuan
640 (Posbindu, Pos UKK atau inovasi berupa
34% 65 kasus
620 pemeriksaan tekanan darah dengan sasaran
600 baru bapak-bapak sepulang sholat Subuh
580 602 602
1868, 560 berjamaah/sholat Jumat)
66% Data
Program
Data PIS-PK 3.Menjaga yang sehat tetap sehat, yang
sakit agar terkontrol: membudayakan
CERDIK
Prevalensi nasional 34,1% dari Usia ≥ 15 tahun;
4.Pada individu dengan hipertensi
penduduk usia ≥ 18 tahun Kasus ditemukan program 602
orang; temuan hasil kunjungan
dilakukan pemantauan berobat sesuai
(4.708 orang dari 13.809
termasuk suspek yang telah standar
orang)
dikonfirmasi: 667 orang “agar minum obat teratur dan tidak skip
minum obat sesuai petunjuk dokter selama
total 6 hari dalam 1 bulan terakhir”
PISPK DENGAN PROGRAM

PISPK PROGRAM

Setiap sasaran dipastikan sesuai


Hasil kunjungan keluarga
standar program

 Sasaran yang tidak sesuai  Sasaran sesuai program, dicatat di


program di keluarkan. sistem pencatatan dan pelaporan
 Sasaran sesuai program, program.
dipertahankan dan segera  Segera di berikan tidak lanjut sesuai
diintervensi lanjut program sesuai intervensi lanjut
terintegrasi LP-LS (Pengobatan, KIE
lebih lanjut, perbaikan pelayanan)

Dilakukan Edit informasi kesehatan


sasaran setelah perbaikan kondisi Program mencapai target yang
sasaran sesuai program dan DO ditetapkan
PISPK
INTEGRASI PROGRAM DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Masalah Indikator TB Paru

Pemeriksaan BTA pada suspek


Jika hasil positif: berikan pengobatan dan
investigasi kontak

Program TB
Mengubah tingkat
kemandirian keluarga
Kolaborasi dgn pj Perkes Pemeriksaan status gizi
program, dokter, kesling Gizi pada penderita TB
mas
dan gizi dlm penanganan
kasus tsb.

Kesling

Pemeriksaan kondisi
tempat tinggal  rumah
sehat
Percepatan Peningkatan KS

Penderita hipertensi berobat teratur


1 Keluarga mengikuti KB
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Ibu bersalin di faskes

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Tidak ada anggota keluarga yang merokok

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan Keluarga mempunyai akses terhadap air
bersih
Pertumbuhan dan Perkembangan balita
Keluarga mempunyai akses atau
dipantau tiap bulan
menggunakan jamban sehat
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

dilakukan updating data setiap tahunnya karena Indikator yang ada di setiap keluarga, jika bermasalah
terdapat perubahan sasaran indikator dan segera dilakukan intervensi akan berdampak
signifikan terhadap IKS
27
ANALISIS HASIL INTERVENSI LANJUT

JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA


1200 70.00%
1042 58.18%
999
1000 60.00% 56.98%

50.00%
800

40.00%
600
21.83%
455 30.00% 25.95%
391 19.99%
400 358
299 20.00% 17.06%

200
10.00%

0 0.00%
KELUARGA SEHAT KELUARGA KELUARGA TIDAK KELUARGA SEHAT KELUARGA KELUARGA TIDAK
PRASEHAT SEHAT PRASEHAT SEHAT
Juni 2018 JUNI 19 Juni 2018 JUNI 19
Keluarga Sehat, Pra Dan Tidak Sehat Puskesmas Arut Selatan 2018-2019
MONITORING DAN EVALUASI
Pelaksanaan Monev di tiap tingkatan

Unit Organisasi Penanggung jawab


Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat yang ditetapkan
oleh Menteri
Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan
oleh Kadinkes Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan
oleh Kadinkes Kabupaten/Kota
Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas
TINGKATAN VERIFIKASI

• 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


TINGKAT PUSAT seluruh Dinas Kesehatan Provinsi wilayah binaan

• 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


TINGKAT PROVINSI seluruh Dinas Kesehatan Kab./Kota

TINGKAT • 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


KAB/KOTA seluruh Puskesmas

TINGKAT • 10 KK (secara acak) di setiap desa atau kelurahan


PUSKESMAS
CONTOH VERIFIKASI

TINGKAT CONTOH VERIFIKASI


PUSKESMAS 1 Kelurahan A, B, C, D masing-masing = 10 KK
(Wilker 4 kelurahan) Total diverifikasi: 40 KK
Puskesmas 1 (4 Desa: 40 KK); Puskesmas 2 (5 Desa: 50 KK);
KABUPATEN A Puskesmas 3 (3 desa: 30 KK), Total = 120 KK
(Wilker 3 Puskesmas)
Total diverifikasi: 10% dari 120 KK, Total = 12 KK
Kab A (12 KK); Kab B (12 KK); Kab C (20 KK); Kota D (16 KK),
PROVINSI 1
Total = 60 KK
(Wilker 4 Kab/Kota)
Total diverifikasi: 10% dari 60 KK = 6 KK
Binwil A : Provinsi 1 (6 KK); Provinsi 2 (10 KK), Provinsi 3 (20 KK),
PUSAT Provinsi 4 (14 KK), Total = 50 KK dari provinsi binaannya
Total diverifikasi: 10% dari 50 = 5 KK
Jumlah Puskesmas
No Kabupaten/Kota
Total Puskesmas sudah menyampaikan belum menyampaikan
PENYAMPAIAN INSTRUMEN 1 Nias 10 10
EVALUASI IMPLEMENTASI 2 Mandailing Natal 26 26
PIS-PK TK PUSKESMAS 3 Tapanuli Selatan 16 16
PROV. SUMATERA UTARA 4 Tapanuli Tengah 24 24
5 Tapanuli Utara 20 20
6 Toba Samosir 19 19
7 Labuhan Batu 15 15
8 Asahan 25 25
9 Simalungun 45 45
10 Dairi 18 18
11 Karo 19 19
12 Deli Serdang 34 34
13 Langkat 30 30
14 Nias Selatan 35 35
15 Humbang Hasundutan 12 12
16 Pakpak Bharat 8 8
17 Samosir 12 12
18 Serdang Bedagai 20 20
19 Batu Bara 15 15
20 Padang Lawas Utara 17 17
21 Padang Lawas 16 16
22 Labuhan Batu Selatan 17 17
23 Labuhan Batu Utara 18 18
24 Nias Utara 11 11
25 Nias Barat 8 8
26 Kota Sibolga 5 5
27 Kota Tanjung Balai 8 8
28 Kota Pematang Siantar 19 19 0
29 Kota Tebing Tinggi 9 9
30 Kota Medan 41 41
31 Kota Binjai 8 2 6
32 Kota Padang Sidempuan 10 10
33 Kota Gunungsitoli 6 6
Sampai dengan akhir Agustus 2019 TOTAL 596 21 575
S L I D E 3 3
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK

Aceh: 348

Sumatera Utara: 581 Kalimantan Utara: 56


Sulawesi Utara:
Gorontalo: 93 193 Maluku Utara: 134
RIau: 216
Kalimantan Barat: 244 Kalimantan Timur: 183
Kep. Riau: 83

Sumatera Barat: 275 Kep. Bangka Sulawesi Tengah: 202


Belitung: 64 Papua Barat: 159
Jambi: 195 Maluku: 208
Kalimantan Tengah: 200
Sulawesi Barat: 94
Bengkulu: 180 Papua: 408
Sumatera Selatan: 332 Kalimantan Selatan: 233
Sulawesi
Lampung: 302 Sulawesi Tenggara: 284
DKI Jakarta: 321 Selatan: 458
Jawa Tengah: 881
Banten: 242 Jawa Timur: 967
Jawa Barat: 1.069 NTB: 166
DI Yogyakarta: 121
Bali: 120 NTT: 381
Lokus 2019
Seluruh
Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017
(9.993) Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/190/2019
100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
80%
90%

0%
70%
85.59%
86.66%
84.44%
85.84%
79.35%
80.33%
74.80%
77.45%
73.51%
76.45%
70.85%
74.00%
59.96%
72.08%
68.42%
71.76%
68.60%
70.67%
68.24%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Juli dan Agustusl 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
70.29%
68.08%
70.14%
68.20%
69.67%
64.97%
69.55%
64.49%
66.71%
60.22%
64.01%
60.78%
63.84%
58.59%
62.45%
59.06%
62.18%
59.98%
62.03%
58.59%
NASIONAL

61.31%
57.40%
59.47%
53.96%
58.35%
INTERVENSI AWAL

53.68%
57.83%
55.84%
57.79%
54.41%
57.61%
50.02%
53.72%
49.20%
51.96%
39.87%
44.03%
37.06%
38.59%
33.45%
56,88%

38.50%
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA DAN

32.29%
36.76%
17.80%
INDONESIA

18.45%
16.42%
17.49%
35

2.37%
59,68%

2.58%
JULI 2019 AGUSTUS 2019

NASIONAL
0%
100%

20%
40%
60%
80%
100.45%
HUMBANG HASUNDUTAN
101.83%
PAKPAK BHARAT 77.98%
96.68%
TOBA SAMOSIR 89.05%
92.98%
SAMOSIR 92.31%
92.63%
DELI SERDANG 83.97%
86.15%
KOTA GUNUNG SITOLI 85.67%
85.74%
KOTA PADANG SIDEMPUAN 83.36%
83.58%
MANDAILING NATAL 80.41%
82.28%
KOTA TEBING TINGGI 80.26%
82.04%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Juli 2019 dan Agustus 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
TAPANULI SELATAN 78.15%
79.21%
PADANG LAWAS 76.33%
77.25%
KOTA SIBOLGA 74.94%
76.88%
LANGKAT 75.37%
76.24%
TAPANULI TENGAH 67.08%
68.72%
NIAS BARAT 65.43%
68.71%
KOTA BINJAI 64.36%
66.19%
KOTA PEMATANG SIANTAR 61.53%
63.63%
SERDANG BEDAGAI 59.39%
59.46%
NIAS UTARA 52.43%
59.37%
KOTA MEDAN 54.99%
58.71%
PADANG LAWAS UTARA 48.94%
49.97%
KARO 46.73%
INTERVENSI AWAL

47.09%
LABUHAN BATU UTARA 43.83%
46.58%
SIMALUNGUN 33.29%
36.81%
32.06%
PROVINSI SUMATERA UTARA

DAIRI 35.05%
KOTA TANJUNG BALAI 32.10%
34.25%
ASAHAN 25.83%
27.89%
BATU BARA 24.99%
25.15%
JULI 2019
55,84%

NIAS SELATAN 22.47%


22.62%
LABUHAN BATU 15.71%
15.78%
13.03%
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA DAN

TAPANULI UTARA 13.20%


8.02%
SUMATERA UTARA

NIAS 8.58%
57,79%

5.15%
AGUSTUS 2019

LABUHAN BATU SELATAN 5.15%


PROVINSI
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
NASIONAL AGUSTUS 2019

INDONESIA 0,18
Yang berarti 18% dari keluarga yang
telah dikunjungi dan dientry datanya ke
Aplikasi KS merupakan keluarga sehat
0.37

0.36

0.31

0.26

0.26

0.23

0.22

0.21

0.21

0.21

0.20

0.18

0.18

0.18

0.17

0.17

0.16

0.16

0.15

0.15

0.15

0.15

0.14

0.14

0.14

0.14

0.13

0.13

0.13

0.13

0.13

0.12

0.12

0.10
Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, April 2019 37
0
1

0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
KOTA MEDAN 0.23
KARO 0.18
PAKPAK BHARAT 0.18
KOTA PEMATANG… 0.18

Sumber: Dashboard Indikator Keluarga Sehat, April 2019


KOTA BINJAI 0.18
KOTA TEBING TINGGI 0.17
DELI SERDANG 0.16
TOBA SAMOSIR 0.15
KOTA SIBOLGA 0.15
KOTA GUNUNGSITOLI 0.15
LANGKAT 0.14
SIMALUNGUN 0.14
ASAHAN 0.14
SERDANG BEDAGAI 0.12
KOTA TANJUNG BALAI 0.12
KOTA… 0.12
LABUHANBATU 0.11
TAPANULI UTARA 0.1
SAMOSIR 0.1
BATU BARA 0.09
NIAS BARAT 0.09
0,14

DAIRI 0.08
HUMBANG… 0.08
LABUHANBATU… 0.08
NIAS UTARA 0.08
PROVINSI SUMATERA UTARA

TAPANULI TENGAH 0.07


INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)

MANDAILING NATAL 0.07


PADANG LAWAS 0.07
LABUHANBATU… 0.07
NIAS 0.06
Yang berarti 14% dari keluarga yang

PADANG LAWAS… 0.06


Aplikasi KS merupakan keluarga sehat
telah dikunjungi dan dientry datanya ke

TAPANULI SELATAN 0.05


38

NIAS SELATAN 0.05


12 INDIKATOR

NASIONAL SUMATERA UTARA


Keluarga memiliki akses/menggunakan
Keluarga memiliki akses/menggunakan 92.55%
94.08% sarana air bersih
sarana air bersih
Bayi mendapatkan imunisasi dasar
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 88.65%
91.60% lengkap *)
*)
Keluarga memiliki akses/menggunakan
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
88.17%
88.35%
jamban keluarga
Pertumbuhan Balita dipantau 81.86%
Pertumbuhan Balita dipantau 87.75%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan 81.63%
86.69% kesehatan
kesehatan

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 69.03%


80.72%

Keluarga mengikuti program KB *) 51.77% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 47.66%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 50.22% Keluarga mengikuti program KB *) 43.49%

Anggota keluarga tidak ada yang merokok Anggota keluarga tidak ada yang
43.55% 40.93%
*) merokok *)
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan Penderita gangguan jiwa berat, diobati
38.14% 32.09%
tidak ditelantarkan dan tidak ditelantarkan
Penderita TB Paru yang berobat sesuai Penderita TB Paru yang berobat sesuai
36.07% standar
27.16%
standar

Penderita hipertensi yang berobat teratur 24.39% Penderita hipertensi yang berobat teratur 22.90%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, April 2019 39


TARGET KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL,
TARGET KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL
TARGET
TARGETIKS
IKSPROV
PROVSUMATERA
SULAWESIUTARA
BARATUTARA
TAHUNTAHUN
2019 2019

Variabel Trimester I Trimester II Trimester III Trimester IV


Jumlah 1.548.730 1.650.000 1.750.000 1.850.000
kunjungan
keluarga
Persentase 38% 40% 43% 45%
kunjungan
keluarga
Target IKS 0,14 0,15 0,15 0,15

Sumber : Paparan Dinkes Provinsi Sumatera Utara pada Webinar PISPK Binwil Sekretariat Jenderal, Mei 2019 40
TARGET12
TARGET 12INDIKATOR
INDIKATORKELUARGA
PIS-PK SEHAT
PROV SULAWESITAHUN
BARAT 2019
TAHUN 2019
Indikator Trimester I Trimester II Trimester III Trimester IV
Keluarga mengikuti program KB 42.93% 44.01% 44.05% 44.09%
Ibu melakukan persalinan di fassilitas kesehatan 81.64% 81.70% 81.74% 81.78%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 88.38% 88.51% 88.55% 88.59%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 69.01% 69.23% 69.28% 69.32%
Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 81.32% 81.50% 81.54% 81.58%
Penderita TB paru berobat mendapatkan 26.88% 26.92% 26.96% 27.00%
pengobatan sesuai standar
Penderita hipertensi melakukan pengobatan 22.26% 22.32% 22.36% 22.40%
secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan 30.97% 31.01% 31.05% 31.09%
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 40.81% 40.94% 40.99% 41.03%
Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 45.96% 45.98% 46.02% 46.06%
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 92.63% 92.66% 92.70% 92.74%
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan 88.61% 88.64% 88.68% 88.72%
jamban sehat
Sumber : Paparan Dinkes Provinsi Sumatera Utara pada Webinar PISPK Binwil Sekretariat Jenderal, Mei 2019 41
Penajaman Definisi Operasional
Indikator Penajaman DO
Keluarga dengan Masalah Definisi kategori tidak minum obat teratur:
Hipertensi Yang Melakukan Tidak minum obat sesuai petunjuk dokter selama total 6
Saat ini sedang disusun Surat Pengobatan Secara Teratur hari dalam 1 bulan terakhir
(Sumber: Komite Penanggulangan Penyakit
Edaran terkait penajaman Kardioserebrovaskular Nasional melalui Dit. Pencegahan
Definisi Operasional (DO) dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM))
sebagai penjelasan lebih lanjut Keluarga Tidak Merokok untuk a. Definisi rokok adalah salah satu produk tembakau
Seluruh Anggota Keluarganya yang dimaksudkan untuk untuk dibakar, dihisap
mengenai indikator keluarga dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih,
sehat. rokok linting, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana
Beberapa contoh penajaman DO rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
adalah sebagai berikut: asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan termasuk juga rokok elektrik
dan sisha
b. Definisi berhenti merokok adalah jika anggota
keluarga tidak merokok lagi dalam kurun waktu 1
tahun sejak pertama kali menghentikan merokok
sampai pada saat dilakukannya kunjungan keluarga
oleh petugas kesehatan
(Sumber: Dit. P2PTM)
PENGEMBANGAN APLIKASI KS

Pengelolaan Monitoring
Pengelolaan
Tahun Target
Wilayah Kerja
Pelaporan Surveyor

Fitur Sejarah Pengelolaan


Single Identity
Perubahan Perubahan
Number
Data Data Individu

Konsistensi Monitoring Pengaturan


Perhitungan Intervensi Pelaporan
PENGEMBANGAN M-HEALTH

• M Health merupakan tools aplikasi


android yang dikembangkan oleh
Pusdatin dari aplikasi keluarga
sehat
• Bertujuan untuk membantu
petugas layanan Puskesmas dalam
melakukan tracking kasus seperti
sasaran baru, progres layanan, dsb
• Aplikasi ini dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat

Sumber: Webinar tahap I Tahun 2019 44


S L I D E 4 5
HARAPAN STRATEGI PERCEPATAN

1. Melakukan monitoring dan evaluasi PIS-PK sesuai daerah binaan/binwil di


tingkat Provinsi dan SEGERA di tindak lanjuti hasilnya.
2. Mendorong akselerasi intervensi lanjut terhadap hasil kunjungan keluarga
secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor di setiap tingkatan.
3. Memanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam menyelesaikan masalah
terutama yang terkait indikator KS di tingkat Puskesmas sesuai tahapan
manajemen Puskesmas serta pada setiap tingkatan.
4. Mendorong daerah mengupdate info hasil kunjungan keluarga sesuai DO
dan hasil intervensi yang telah diberikan.
5. Mendorong pemenuhan Pelayanan kesehatan dasar didukung dengan
peningkatan kompetensi faskes melalui pemenuhan sarana prasarana
SDM, alat kesehatan, farmasi dan sistem rujukan.
PELAPORAN HASIL MONEV

1. Masing masing binwil akan melaporkan hasil monitoring dan


evaluasi sesuai instrumen kepada koordinator setiap tahapan
sebanyak tiga kali setahun (Maret, Juni dan Oktober)
2. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisa terhadap hasil
laporan binwil. Koordinator akan menyusun laporan hasil analisa
secara nasional
3. Koordinator akan memberikan atau memfeedback hasil analisa
kepada binwil
4. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk masing-masing
wilayahnya

Anda mungkin juga menyukai