Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN STRATEGIK

Analisis Lingkungan Internal

KELOMPOK 5
Nama Anggota :
1. Cok Istri Anastasia Wedari (1807521197)
2. Kadek Risma Ayuningsih Dewi (1807521219)
3. Ni Made Esmi Damayanti (1807521220)
4. Enugya Dinnar Savizqy (1807521247)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019
I. LATAR BELAKANG
Lingkungan perusahaan kini semakin dinamis karena perubahan faktor kunci
internal dan eksternal sangat cepat. Apa yang bisa sukses hari ini, belum tentu bisa
sukses esok harinya. Perekonomian kadang-kadang tidak stabil, daur hidup produk
semakin singkat, keunggulan teknologi menjadi sebentar, perusahaan terjadi lebih
sering, dan lain-lain. Pengalaman perusahaan-perusahaan besar maupun kecil
memperlihatkan bahwa penilaian atas faktor internal perusahaan sangatlah penting
dalam mengembangkan strategi yang berhasil.
Untuk memaksimalkan peluang-peluang menguntungkan yang ada dalam
lingkungan, perusahaan akan mendasarkan strateginya pada pertimbangan yang
cermat mengenai kekuatan dan kelemahannya. Analisis internal merupakan tahap
mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi
perusahaan. Bila tahap ini dilakukan dengan cermat, strategi yang tepat mungkin
dapat dirumuskan dan manajer perusahaan mengembangkan perusahaan.
II. RUMUSAN MASALAH
2.1 Bagaimana identifikasi lingkungan internal ?
2.2 Bagaimana proses analisis dan diagnosis lingkungan internal
2.3 Bagaimana penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan
III. PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Lingkungan Internal
Analisis internal merupakan tahap mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan
yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan. Landasan yang penting bagi
pemahaman akan analisis internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada
di lingkungan.
Analisis internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor
internal perusahaan untuk dapat menentukan secara cermat kekuatan dan kelemahan
strateginya yang dapat menggambarkan profil perusahaan. Suatu faktor dianggap
kekuatan jika faktor tersebut merupakan kompetensi atau keunggulan bersaing yang
nyata (distict). Faktor tersebut bukan sekedar kompetensi yang dimiliki perusahaan,
tetapi memang benar sesuatu yang dilakukan atau mampu dilakukan dengan baik
relatif terhadap kemampuan pesaing yang ada atau potensial. Suatu faktor dianggap
kelemahan jika merupakan sesuatu yang dilakukan dengan buruk oleh perusahaan
padahal pesaing mampu melakukannya dengan baik.
Dalam mengembangan profil perusahaan dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor strategik internal
2. Evaluasi faktor -faktor strategik internal dengan membandingkan kondisi saat ini
dengan kondisi yang lalu
3. Evaluasi faktor -faktor strategik internal dengan membandingkan dengan:
 Persyaratan sukses kunci pada berbagai tahap evolusi produk atau pasar yang
relevan.
 Kapabilitas pesaing-pesaing kunci
 Persyaratan sukses dalam industri-pasar dimana perusahaan bersaing.

A. Identifikasi Faktor-Faktor Internal

 Identifikasi faktor-faktor internal melalui 2 pendekatan:


1. Pendekatan bidang fungsional organisasi
Bidang fungsional pokok yang dianalisis :
 Bidang produksi – operasi
Bidang produksi – operasi meliputi biaya dan ketersediaan
bahan baku, hubungan dengan pemasok, sistem pengendalian
persediaan, lokasi fasilitas, tataletak peralatan, efisiensi teknis fasilitas,
pemanfaatan sub-kontrak, derajat integrasi vertikal, nilai tambah,
marjin laba.
 Bidang pemasaran
Dalam mengidentifikasi faktor internal bidang pemasaran dapat
dilakukan dengan mencermati factor- faktor bidang pemasaran seperti:
efektivitas segmentasi pasar, posisi persaingan, pangsa pasar,
organisasi penjualan, riset pasar, kualitas produk dan pelayanan
kepada pelanggan, promosi, periklanan, publisitas, perencanaan dan
penganggaran pemasaran, kualifikasi manajer pemasaran, dll.
 Bidang keuangan
Pada bidang keuangan yang dapat diidentifikasi meliputi:
kemampuan memperoleh dana jangka pendek, kemampuan
memperoleh dana jangka panjang seperti utang modal saham, modal
kerja, struktur pendanaan perusahaan, penganggaran modal (capital
budgeting), kebijakan dividen, hubungan dengan kreditur, investor,
pemegang saham, kualifikasi manajer keuangan.
 Bidang sumber daya manusia
 Manajemen
 Penelitian dan pengembangan
 Sistem informasi
2. Pendekatan Value Chain
Value Chain Analysis dari Michael Porter
o Dalam analisis rantai nilai dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Aktivitas primer (the primary activities) : menyangkut penciptaan fisik
produk/jasa, pemasaran, pelayanan purna jual
2. Aktivitas pendukung (the support activities): kegiatan perusahaan yang
mendukung aktivitas primer
o Inbound logistics : penanganan bahan baku ( pergudangan, pengendalian) )
o Operations->produktivitas peralatan dibanding kan dengan pesaing kunci, otomatisasi
proses produksi, efektivitas sistem pengendalian produksi dsb.
o Outbound logistics: ketepatan dan efisiensi distribusi produk jadi dan jasa, efisiensi
aktivitas pergudangan produk jadi.
o Marketing and Sales: efektivitas riset pasar, inovasi promosi penjualan dan
periklanan, evaluasi saluran distribusi, kemampuan tenaga penjualan, image dan
reputasi produk/ jasa, loyalitas konsumen dsb.
o Customer service: layanan purna jual; perhatian terhadap komplin konsumen,
reparasi, pelatihan dan pasokan suku cadang.
3.2 Proses Analisis dan Diagnosis Lingkungan Internal

Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu:

a. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau
bentuk formal peaturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat
diarahkan dalam mencapai tujuan dam misi dari perusahaan.
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perialku
orang-orang didalam perusahaan tersebut.
c. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya
manusia, sumberdaya produksi, sumberdaya keuangan, sumber daya pemasaran, serta
penelitian dan pengembangan.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukan adanya
penggunaan waktu dari para penentu strategi untuk memeriksa dan mengidentifikasi
faktor keuntungan strategi perusahaan dalam rangka menentukan dan mengelolanya
secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan
internal yaitu analisis PIMS, Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
a. Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasi faktor strategi utama yang
mempengaruhi 80% profitabilitas, pertama kali dikenalkan pada tahun 1960 sebagai
proyek internal perusahaan. Karakteristik yang mencakup dalam analisis ini adalah :
 Biaya langsung per unit yang tinggi
 Pangsa pasar yang tinggi
 Intensitas investasi yang rendah
 Kualitas pasar yang tinggi
 Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi
b. Metode analisis rantai nilai
Analisis rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus
dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan
produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi
berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap
dipakai oleh konsumen. Lima aktivitas utama yang terjadi dalam setiap organisasi
bisnis yaitu :
 Operasi organisasi
 Menyediakan logistik bahan baku
 Melayani pelanggan
 Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai milai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan
kelemahan biaya yang rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan
mentah sampai aktivitas layanan konsumen.

c. Metode analisis fungsional


H.I Ansof menganjurkan bahwa keahlian dan sumber daya juga dpat diorganisisr ke
dalam profil kompetensi berdasarkan tipe fungsi bisnis yang meliputi fungsi produksi,
fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia, fungsi riset dan
pengembangan dan fungsi terkait lainnya. Beberapa hal yang membuat analisis
dengan pendekatan fungsional menjadi tidak seimbang disebabkan oleh :
 Jenis bisnis atau industri
 Segmentasi pasar dan pasar sasaran
 Tahap daur kehidupan produk dan industri
 Posisi perusahaan dipasar
3.3 Penentuan Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Dalam menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan analisis SWOT
dapat dipergunakan untuk membantu analisis strategi. Cara yang paling lazim
adalah memanfaatkannya sebagai kerangka memedomani pembahasan sistematik
tentang situasi perushaan dan alternatif-alternatif pokok yang mungkin
dipertimbangkan perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang
sebagai sebagai peluang, mungkin dilihat oleh manajer lain sebagaiancaman.
Penilaian yang berbeda mungkin mencerminkan pertimbangan kekuasaan dalam
perusahaan atau sudut pandang faktual yang berbeda.
SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses
Opportunities,Threats. Kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta peluang
dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT
merupakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan strategi yang
menggambarkan kecocokan yang paling baik di antara faktor tersebut. Analisis ini
didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimumkna
kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Bila
diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang sangat
besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.
1. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu
sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan,
perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi,
serta membaiknya hubungan dengan pembeli dan pemasok dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
2. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar menawar
pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru
atu yang direvisi dapat menjadi ancaman keberhasilan perusahaan.
Memahami peluang-peluang dan yang dihadapi perusahaan membantu para
manajernya untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan strategi yang realistik
dan cocok serta menentukan ceruk (niche) yang paling efektif bagi cara
sistematis bagi ancaman-ancaman perusahaan.

3. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan


lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin
dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah komptensi unik (distinctive
competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di
pasar. Kekuatan dapat terkandung pada sumber daya keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli pemasok, dan factor internal
lainnya. Kekuatan dari suatu perusahaan memberikan perusahaan
keunggulan komparatif. Kekuatan Sebuah perusahaan yang tidak dapat
ditandingi atau ditiru oleh pesaing secara luas disebut kompetensi sebagai
khas. Umumnya, dirasakan kekuatan yang membangun keunggulan
kompetitif dengan memanfaatkan kompetensi khusus dapat mencakup
layanan pelanggan yang unggul, produk berkualitas tinggi, nama merek
yang kuat, loyalitas pelanggan, kepemimpinan pasar, dan / atau sumber
daya keuangan yang kuat. Untuk tetap kekuatan, mereka harus terus
dikembangkan, dipelihara dan dipertahankan.
4. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keteampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber
kelemahan. Kelemahan perusahaan terjadi ketika pesaing memiliki
keunggulan berpotensi dieksploitasi lebih dari perusahaan. Umumnya,
kelemahan yang dirasakan dapat mencakup kurangnya keahlian pemasaran,
layanan pelanggan miskin, produk berkualitas rendah, reputasi yang buruk,
produk terdiferensiasi atau jasa dalam kaitannya dengan persaingan, suatu /
atau sumber daya keuangan yang buruk. Begitu kelemahan diidentifikasi,
perusahaan dapat memilih strategi untuk mengurangi atau memperbaikinya.
Misalnya, produsen dalam negeri di pasar global lebih suka berinvestasi di
pasar yang akan memungkinkan untuk mengekspor atau menghasilkan
produk luar negeri. Atau, sebuah perusahaan dengan sumber daya keuangan
yang buruk lebih suka mengadakan usaha patungan dengan perusahaan-
perusahaan finansial kuat.
3.4 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pada Perusahaan Air Minum PT. AQUA
Golden Mississippi

PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto
Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik
pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama ini, kini AQUA memiliki 14
pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada dibawah naungan
PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group
DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam
kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk market share, dan penerapan teknologi pengemasan air
terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari
1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.

AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat
Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan
di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di
dunia untuk kategori air mineral. Lebih lagi kini group DANONE yang merupakan
salah satu produsen terbesar dan terbaik di dunia untuk minuman menjadi bagian dari
AQUA. Keunggulan DANONE dalam produk makanan dan minuman bernutrisi
menjadikan AQUA semakin baik dan kokoh. Sistem proses dan kualitas AQUA
memenuhi standar yang dibuat oleh Good Manufacturing Practice dan Good
Sanitation-Hygienic Practice sekaligus kualitas produk akhir sesuai dengan SNI 01-
3553-2006 atau “Codex for Bottle Water”. AQUA merupakan merk minuman yang
sudah terpercaya hingga puluhan tahun sebagai merek terbaik. Terbukti AQUA sudah
menerima berbagai penghargaan yang merupakan wujud kepercayaan dan kepuasan
konsumen, antara lain: Indonesian Best Brand Award (penghargaan untuk merek
terbaik Indonesia) dari tahun 2003 – 2004, Indonesian Customer Satisfaction Award
(penghargaan untuk merek yang memberikan kepuasan tertinggi kepada
konsumennya) dari tahun 2003 dan Indonesian Golden Brand Award di tahun 2005-
2007.

 Kekuatan AQUA :
1. AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air,
hingga kontrol kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA
yang dikenal sebagai hydro pro system berfungsi menjaga kemurnian
setiap tetes AQUA
2. Mata air pegunungan yang menjadi sumber air AQUA, senantiasa
dijaga agar bebas dari kontaminasi. Pengawasan ketat dilakukan secara
berkala setiap hari, agar kualitas sumber air tetap terjaga.
3. Teknologi yang diterapkan AQUA adalah sistem in line process.
Sistem ini menerapkan prosedur otomatis, mulai dari pembuatan botol,
yang langsung diisi, ditutup, diberi label, disegel dan dipaket secara
bersamaan. Proses ini dilakukan dalam ruangan steril tanpa sentuhan
tangan manusia dan merupakan yang pertama di Indonesia dan hingga
kini merupakan satu-satunya proses yang diimplementasikan oleh
industri air minum dalam kemasan.
4. Produksi rendah biaya
5. Jangkauan distribusi luas
6. Kegiatan pemasaran melalui iklan membuat AQUA cepat dalam
menjangkau konsumen
7. AQUA merupakan merek minuman yang sudah terpercaya hingga
puluhan tahun sebagai merek terbaik
 Kelemahan AQUA
1. Harga lebih mahal dibanding produk lain
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh DONANE
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
IV. KESIMPULAN
Dalam mengidentifikasi faktor-faktor internal bisa melalui 2 pendekatan:
1. Pendekatan bidang fungsional organisasi
Bidang fungsional pokok yang dianalisis :
 Bidang produksi – operasi
 Bidang pemasaran
 Bidang keuangan
 Bidang sumber daya manusia
 Manajemen
 Penelitian dan pengembangan
 Sistem informasi
2. Pendekatan Value Chain
Value Chain Analysis dari Michael Porter
 Dalam analisis rantai nilai dikelompokkan menjadi dua yaitu aktivitas
primer (the primary activities) dan aktivitas pendukung (the support
activities)
 nbound logistics
 Operations
 Outbound logistics
 Marketing and Sales
 Customer service:

Dalam menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan analisis SWOT dapat


dipergunakan untuk membantu analisis strategi. SWOT adalah singkatan dari Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta
peluang dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT
merupakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan strategi yang menggambarkan
kecocokan yang paling baik di antara faktor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai