Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara terluas peringkat ke-2 di Asia dan merupakan negara
terluas di Asia Tenggara. Luas lautan Indonesia lebih besar dibandingkan dengan luas
daratannya, yaitu satu pertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia
adalah lautan2 . Perairan laut Indonesia memiliki panjang pantai sampai 95.181 km 2 , dengan
luas perairan 5,8 juta km2 yang terdiri ataslaut teritorial seluas 0,3 juta km, perairan
kepulauan3 dengan luas 2,8 juta km2 , dan perairan Zona Ekonomi Ekskulsif (ZEE) dengan
luas 2,7 juta km2 . Luasnya lautan Indonesia sebenarnya membawa keuntungan dan manfaat
yang baik bagi bangsa Indonesia, karena salah satu fungsi dari laut adalah sebagai sumber
kekayaan alam. Sumber kekayaan yang terkandung dilautan sangat berlimpah, sehingga bisa
digunakan atau dimanfaatkan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.
Biota laut merupakan suatu kekayaan alam dan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha
Esa yang tak ternilai harganya. Laut kaya akan sumber daya biotik dan abiotik. Sumber daya
biotik di lautan lebih banyak daripada di daratan karena luas lautan yang mencapai 70% dari
luas bumi. Lingkungan lautan dikenal kaya akan sumber daya hayati yang mempunyai potensi
yang besar dalam aplikasi bioteknologi, obatobatan dan pangan. Berbagai usaha telah
dilakukan manusia untuk menyingkap rahasia yang terkandung dalam biota laut dan
produknya. Usaha yang tak kenal lelah mulai menunjukkan hasil dengan ditemukannya
berbagai jenis senyawa bioaktif baru (novel compounds) yang tidak ditemukan pada biota
darat.
Sejak tahun 1970-an, perhatian mulai tertuju pada penemuan obat-obatan dari laut.
Hal ini ditandai dengan adanya kolaborasi antara peneliti dari berbagai institusi dengan
farmakolog yang menghasilkan suatu kemajuan besar dalam penemuan obat-obatan dari biota
laut. Sebagai gambaran, lebih dari 10.000 senyawa bioaktif telah berhasil diisolasi dari biota
laut dan sekitar 300 paten dari senyawa tersebut telah berhasil dipublikasi selama kurun
waktu 30 tahun (1969-1999) (PROKSCH et al. dalam YAN, 2004).
Pencarian diversitas genetik ke arah laut untukpencarian obat dimulai pada dekade
akhir 70-an ketika semangat bioteknologi kelautan mulai marak dengan semboyan  “drugfrom
thesea”. Sasaran ilmuwanbioprospeksi pada milenium 2000 tertuju ke segitigakarang dunia 
(Hunt & Vincent, 2006), termasuk didalamnya kepulauan Indonesia. Pemanfaatan Porifera
laut untuk tujuan biomedis mencapai 65% dari total12  kelas organisme lautan (Yetal., 2003). 

1
Target ekspedisi dan industri obat saat ini tertuju ke kepulauan Indonesia setelah penemuan
spektakuler mencapai puncaknya di bagian barat dantimur USA, bagian utara dan selatan
Jepang, perairan Palau dan bagian utara Australia (Benkendorff, 2002).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian pangan hayati laut?
2. Bagaimana pemanfaatan pangan hayati laut untukpenyakit TBC ?
3. Bagaimana pemanfaatan pangan hayati laut untuk penyakit malaria?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian pangan hayati laut
2. Mengetahui pemanfaatan pangan hayati laut untukpenyakit TBC
3. Mengetahui pemanfaatan pangan hayati laut untuk penyakit malaria

Anda mungkin juga menyukai