Anda di halaman 1dari 2

1.

Perbedaan antemortem dan postmortem


Antemortem adalah data semasa hidup
Postmortem adalah data setelah kematian.1
Ada 2 fase perubahan post morterm,yaitu fase dini dan fase lanjut. Perubahan pada
fase dini post morterm ada 5,yaitu:
1) Perubahan kulit muka.
2) Hilangnya elastisitas kulit.
3) Otot ateni dan relaksasi.
4) Terhentinya sistem pernapasa,kardiovaskuler,dan saraf.
5) Perubahan mata

Perubahan pada fase lanjut post morterm ada 5,yaitu:

1) Algor mortis.
2) Livor mortis.
3) Rigor mortis.
4) Pembusukan (putrefection/dekomposisi).
5) Perubahan biokimia.

Perubahan post morterm:

1) Kulit wajah pucat: karena sirkulasi berhenti,darah mengendap,terutama pembuluh


darah besar.
2) Relaksasi primer: karena tonus otot tidak ada – rahang bawah melorot.
3) Perubahan pada mata.2
Sumber :
1. Abdul Mun’im. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik.
2. Aflanie, Iwan, Nila Nirmalasari, dan Hendy Muhammad. Ilmu Kedokteran
Forensik & Medikolegal. Depok: Rajawali Pers,2020.xvii, 290 hlm., 23cm.

2. Tanda pasti kematian


Jawaban :
1. Lebam mayat (livor mortis)
Livor mortis, post mortum lividity, post mortum suggilation, post mortum
hypostasis, vibices terjadi karena pengendapan butir-butr eritrosit karena adanya
gaya gravitasi sesuai dengan tubuh, berwarna biru ungu tetapi masih dalam
pembuluh darah. Timbul 20-30 menit dan setelah 6-8 jam lebam mayat masih bisa
ditekan dan masih bisa berpindah tempat.

2. Kaku mayat (rigor mortis)


Berasal dari bahasa latin rigor berarti “stiff” atau kaku, dan mortis yang berarti
tanda kematian (sign of death).
3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
Akan tejadi pada 18 hingga 20 jam setelah kematian,yakni penurunan temperatur
tubuh. Pada algor mortis, tanda-tanda dekomposisi akan mulai terlihat dengan
adanya bercak kehijauan di kulit dan juga bau busuk yang menyengat.

4. Pembusukan (decomposition, putrefaction)


Keadaan di mana bahan-bahan organik terutama protein mengalami dekomposisi
baik yang melalui autolisis ataupun kerja bakteri pembusuk.

5. Adiposera atau lillin mayat


Terjadi karena hidrogenisasi asam lemak tidak jenuh (asam palmitat, asam stearat,
asam oleat) dihidrogenisasi menjadi asam lemak jenuh yang relatif padat.

6. Mumifikasi
Terjadi bila temperatur turun,kelembapan turun dan dehidrasi viseral sehingga
kuman-kuman tidak berkembang menyembabkan tidak terjadi pembusukan dan
mayat akan mengecil,bersatu berwarna coklat kehitaman, struktur anatomi masih
lengkap sampai bertahun-tahun.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Surabaya. Edisi Ketiga. 2007.

Anda mungkin juga menyukai