Anda di halaman 1dari 11

REFERAT TANATOLOGI

1. Hary Sayria 18360202


2. Juwita Dwi Astuti 18360207
3. Lia Hardiana Putri 18360209
4. Zulfikri Nurdia 18360237

PEMBIMBING
dr. Agustinus Sitepu, M.Ked (For), Sp.F
SMF ILMU FORENSIK
RSUD DR.RM.Djoelham Binjai
2020
Definisi Tanatologi
Tanatologi merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan kematian yaitu definisi atau
batasan mati, perubahan yang terjadi pada tubuh setelah
terjadi kematian dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan tersebut, seperti :
1.Menentukan apakah seseorang benar-benar telah
meninggal atau belum.
2. Menentukan berapa lama seseorang telah meninggal.
3. Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan
kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih
hidup.

2
Jenis Kematian
a. Mati Somatis
b. Mati Suri
c. Mati Seluler
d. Mati Serebral
e. Mati Otak

3
Tanda Kematian
1. Tanda Kematian Tidak Pasti :
a. Pernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit.
b. Terhentinya sirkulasi yang dinilai selama 15 menit, nadi
karotis tidak teraba.
c. Kulit pucat.
d. Tonus otot menghilang dan relaksasi.
e. Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa
menit setelah kematian.
f. Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu
10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan
meneteskan air mata.
4
Tanda Kematian Pasti
1. Livor Mortis
yaitu warna ungu kemerahan (livide) atau merah
kebiruan pada bagian tubuh akibat akumulasi darah
yang menetap di pembuluh darah kecil di bagian
tubuh paling rendah akibat gaya gravitasi kecuali
pada bagian yang tertekan alas keras. Livor Mortis
dapat berwarna ungu kebiruan ataupun merah
kebiruan.

5
2. Algor Mortis
Algor mortis dapat juga disebut penurunan suhu
tubuh. (algor =dingin, mortis = setelah kematian)
Temperatur oral normal pada individu yang hidup
adalah 37° C (98,7°F) pada rectal suhu lebih tinggi
sekitar 0,5°C dibanding temperatur oral. Setelah
meninggal suhu tubuh akan menurun secara
signifikan hingga mencapai suhu yang sesuai dengan
lingkungan sekitar.

6
3. Rigor Mortis
Rigor mortis adalah perubahan fisikokimia
bergantung suhu yang terjadi di dalam sel-
sel otot sebagai akibat dari kekurangan
oksigen.

7
• Dekomposisi
Dekomposisi adalah kehancuran jaringan tubuh
setelah meninggal. Dekomposisi merupakan suatu hal
yang wajar pada tubuh yang sakit. Bagaimanapun,
dibawah kondisi lingkungan spesifik tertentu,
modifikasi dekomposisi tubuh yag mati terjadi dan
kasus tersebut tidak mudah dan total penghacuran
tubuh mati, adalah dibutuhkan waktu yang cukup.

8
Mekanisme Dekomposisi

Dekomposisi mengikuti perkembangan proses


biokimia, mempertahankan dan menjaga integritas
elemen seluler. Selama dekompposisi, komponen
jaringan bocor dan hancur melepaskan enzim
hidrolitik. Jaringan tubuh organic kompleks terurai
menjadi komponen sederhana. Bakteri dan
mikroorganisme lain berkembang pada komponen
organic tidak terlindung dari tubuh.

9
Perubahan Dekomposisi

1. Tanda eksternal
Tanda eksternal pertama dari pembusukan
(dekomposisi) adalah perubahan sebuah warna
kehijauan dari sisi kanan perut atas wilayah caecum
tepat. Secara bertahap warna menyebar ke seluruh
perut, dan di dada dan saat ini bau busuk menjadi
semu.

10
• Tanda Internal
Dekomposisi dari organ internal tergantung pada
beberapa faktor seperti :
1. Keutuhan organ
2. Kadar air dari organ
3. Kepadatan organ
4. Jumlah darah di organ

11

Anda mungkin juga menyukai