Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN KLIEN

MENINGGAL DUNIA
(SESI 2)
OLEH: HERMA NURMALA, S.K.M
Kematian dalah terhentinya pernapasan, nadi,
tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap
stimulus eksternal, yang ditandai dengan
terhentinya aktivitas organ otak, jantung, paru
secara menetap. Mati klinis adalah berhentinya
pernapasan, denyut jantung dan aktivitas otak
yang berimbas pada terhentinya peredaran darah,
dalam hal dapat dilakukan tindakan resusitasi dan
terapi secara optimal sehingga fungsi organ vital
dapat kembali pulih
Tanda Klinis Saat Meninggal Dunia

1. Pernapasan, nadi dan tekanan darah terhenti


2.Hilangnya respon terhadap stimulus eksternal
3. Tidak ada pergerakan otot
4.Pada ensefalogram, ditemukan garis datar yang artinya
berhentinya aktivitas otak
Perubahan Tubuh Setelah Mengalami
Kematian
1. Algor mortis (dingin), adalah kondisi suhu tubuh yang perlahan-lahan mengalami
penurunan. Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh terhenti. Sehingga terjadi
penurunan suhu tubuh menuju suhu udara. Algor mortis juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
a.Faktor lingkungan
b.Suhu tubuh saat terjadi kematian
c.Keadaan fisik, pada tubuh yang kurus lebih cepat mengalami penurunan suhu
d.Pakaian yang menutupi
e.Aliran dan kelembapan udara
f.Aktivitas sebelum mati
g.Sebab kematian, posisi tubuh
2. Rigor mortis (kaku)

Rigor mortis terjadi 2-4 jam setelah kematian. Hal ini terjadi karena otot-otot
mengalami kekakuan, baik disertai maupun tanpa adanya pemendekan
serabut otot. Adapun tahapan terjadinya rigor mortis adalah:
0-2 s/d 4 jam : kaku belum terbentuk
6 jam : kaku lengkap
12 jam : kaku menyeluruh
36 jam : relaksasi sekunder
3. Livor Mortis (lebab mayat)

Livor mortis adalah kondisi tubuh yang mengalami


perubahan warna kulit pada daerah yang tertekan. Hal ini
disebabkan oleh terhentinya peredaran darah yang
mengakibatkan presipitasi darah yang menempati pada
daerah yang terbawa sehingga muncul bintik merah
kebiruan
4. Dekompresi (pembusukan)
Pembusukan merupakan rusaknya jaringan pada tubuh mayat, baik disebabkan oleh
aktivitas bakteri maupun autolisis. Bagian tubuh yang paling cepat mengalami
pembusukan atau autolisis adalah mukosa lambung dan kandung empedu. Proses
dekompresi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
a. Mikroorganisme
b. Suhu optimal ( 21-37°C)
c. Kelembapan tinggi akan mempercepat proses pembusukan
d. Sifat mediumnya : pada media air akan lebih cepat membususk dibandingkan
dengan di tanah
e. Sebab kematian
f. Konstitusi tubuh, pada tubuh gemuk lebih cepat membusuk
g. Umur
h. Sebab kematian
Penyebab Kematian

Pada dasarnyam kematian disebabkan oleh tidak berfungsinya


organ tertentu pada tubuh manusia. Terhentinya fungsi organ
tersebut dapat disebabkan oelh penyakit, trauma atau hal lain.
Menurut H. Tabrani Rab,kematian disebabkan oleh empat faktor
yaitu berhentinya pernapasan, misalnya jaringan otak, tidak
berdenyut jantung dan adanya pembusukan pada jaringan tertentu
oleh bakteri

Anda mungkin juga menyukai