Anda di halaman 1dari 2

Proses penyamakan kulit kambing

Penyamakan kulit kambing dengan samak chrome terdiri dari:

1). Pengapuran (liming)

Pengapuran bertujuan untuk mempercepat proses buang bulu, proses pengapuran dibuat
larutan sesuai dengan perlakuan yaitu: Air 500%, Na₂S 5%, Ca(OH)₂ 10%, Kaporit 0,5% dari berat kulit.
Dalam larutan tersebut kulit diremas-remas menggunakan sarung tangan selama 1 jam, kemudian
direndam selama 1 malam.

Setelah proses liming selesai maka kulit dibuang bulunya dan sisa daging yang masih menempel pada
kulit. Kulit selanjutnya dicuci, pada proses ini dibuat larutan sebanyak 150% Air, 0,5% (NH₄)₂ SO₄ dari
berat kulit kemudian kulit dimasukan dalam larutan tersebut dan diremas-remas selama 15 menit lalu
dimasukan sedikit demi sedikit H₂SO₄ yang telah diencerkan dengan air sebagai perbandingan (1:10)
sebanyak 0,5% dari berat kulit kemudian dituangkan sedikit demi sedikit, pengadukan atau peremasan
dilakukan selama 1 jam proses ini dikatakan selesai apabila irisan penampang kulit ditetesi indikator ρρ
(phenolpthlein) berwarna kekuningan/ tak berwarna ρH larutan menunjukan angka 8.

2. pengikisan protein dan pemberian enzim (bating)

Bating adalah pemberian perlakuan pada masing-masing kulit yang sudah melalui proses pengapuran
dengan cara: enam lembar kulit diambil secara acak dengan tingkat presentase dan perlakuan yang
berbeda yaitu dibuat larutan (0% tanpa perlakuan), 2% dan 3% (papain powder dan getah papaya) dari
berat masing-masing kulit. Pada proses bating dibuat larutan yang terdiri dari air yang telah dipanaskan
pada suhu 38°C sebanyak 300% dari berat kulit. Proses ini dikatakan selesai apabila kulit ditekan dengan
ibu jari sulit kembali, kulit dibuat gelembung lalu apabila ditekan mudah kemps dan kulit ditetesi
indikator ρρ (phenolpthlein) berwarna kekuningan atau tak berwarna setelah itu kulit dicuci.

3. pengasaman (pickling)

Dalam proses ini dibuat larutan NaCl sebanyak 10% dan air 100% dari berat kulit serta 1% H₂SO₄ (1:10)
yang telah diencerkan. Kekentalan larutan tersebut harus mencapai 7-10°Be (pengetesan kekentalan
larutan dengan Beumnemeter). Apabila kekentalan larutan belum mencapai 7-10°Be maka harus
ditambah NaCl sampai kekentalan larutan mencapai 7-10°Be kemudian kulit dimasukan kedalam larutan
tersebut dan diremas-remas selama 10 menit. Asam sulfat yang telah diencerkan 10 kali, dimasukan
sedikit demi sedikit sambil kulit diremas-remas selama 1 jam kemudian kulit direndam didalam larutan
di atas selama 1 malam.

4. penyamakan (taming)

Penyamakan dilakukan dengan menggunakan bahan penyamak krom. Pada bagian ini cairan bekas
pickling ditambah Chromosal B dilarutkan dengan air secukupnya, kemudian dimasukan kedalam larutan
pickling setiap sepertiga bagian kulit diaduk dan diremas-remas selama 1 jam. Untuk menigkatkan
basisitas, larutan ditambah Na₂CO₃ sebanyak 1%. Na₂CO₃ dilarutkan dengan air, kemudian dimasukan
kedalam larutan penyamak setiap sepertiga bagian kulit diaduk dan diremas-remas selama 1 jam.

5. uji rebus (boiling test)

Uji rebus adalah uji kemasakan penyamakan kulit. Pada proses ini dilakukan dengan cara kulit dipotong
pada bagian tepi dan diukur luasnya (X cm² sebelum direbus). Rebus air sehingga mencapai 50° C,
kemudian potongan kulit dimasukan kedalam air rebus dan perubahan air hingga mencapai 100° C
(selama 3-5 menit). Potongan kulit diangkat dan diukur luasnya (Y cm² sesudah penyamakan dinyatakan
cukup baik (cukup masak) apabila pengerutan kulit > 10%, larutan penyamakan ditambah Na₂CO₃
sebanyak 0,1% dan kulit diremas-remas selama 1 jam, kemudian kulit dilakukan uji rebus lagi. Setelah
penyamakan cukup masak, kulit diangkat dari larutan penyamak dan diangin-anginkan pada papan
kuda-kuda atau dibentangkan pada papan pembentang.

6. sample uji

Sample uji ini dilakukan setelah proses penyamakan selesai, yang diuji adalah kekuatan tarik dan
ketebalan kulit. Sample uji ini diambil pada bagian perut.

D. cara pengukuran ketebalan kulit

Kulit yang sudah tersamak dan dipotong sesuai dengan ukuran mal kulit yang ditentukan dan diukur
ketebalanya menggunakan cuti meter dimana untuk mengetahui ketebalan kulit diukur pada bagian
sempit kulit yang akan diuji kekuatan tariknya.

E. cara uji kekuatan tarik

Kulit yang sudah tersamak dipotong kecil-kecil berukuran 3x11 cm kemudian ditarik menggunakan alat
yang sudah disiapkan (tensile strength tester) lalu diberi beban sampai kulit retak dan putus, yang
diambil pada kulit bagian perut kulit.

Anda mungkin juga menyukai