Anda di halaman 1dari 6

UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454

Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING


PADA MATERI KOLOID

DEVELOPMENT OF LEARNING KIT BASED ON BLENDED LEARNING IN MATTER


COLLOID

Diah Ayu Wulandari dan Kusumawati Dwiningsih


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
e-mail: diahayuwuland599@gmail.com. No. HP: 085655322268

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran berbasis blended
learning yang dikembangkan pada materi koloid berdasarkan hasil validasi. Perangkat yang divalidasi
meliputi silabus, RPP, LKS, dan web pembelajaran. Jenis penelitian adalah penelitian dan
pengembangan (R&D) yang dibatasi sampai tahap uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid ditinjau dari kriteria isi, kebahasaan,
dan penyajian berdasarkan hasil validasi memperoleh persentase dengan rentang 65-100% layak
dengan kategori baik yang terdiri atas silabus memperoleh persentase dengan rentang 80-100%, RPP
memperoleh persentase dengan rentang 70-100%, LKS memperoleh persentase dengan rentang 65-
100%, dan web pembelajaran memperoleh persentase dengan rentang 70-100%.
Kata kunci: blended learning, perangkat pembelajaran, koloid

Abstract

This study aims to determine the feasibility of interactive learning kid based on blended learning
integratet moodle that developed in matter colloid on the result of validation. Validated devices
includes syllabi, lesson plant, worksheets, and learning web. This research is a research and
development which is limited in testing during the development stage. The results showed learning
that developed declared valid in terms of contents criteria, presentation, and language by the result of
the validation an average percentage with a range 65-100% worthy of good category consists
syllabus earn a percentage with a range 80-100%, lesson plant (RPP) an average percentage with a
range 70-100%, worksheets an average percentage with a range 65-100%, and learning web an
average percentage with a range 70-100%.
Keywords: Blended Learning, learning kid based, colloid

Media komunikasi dapat digunakan sebagai


PENDAHULUAN media untuk melatihkan keterampilan siswa
Desain induk kurikulum 2013 menyatakan dalam menggunakan Information And
bahwa kerangka kompetensi abad ke 21 menuntut Communication Technology (ICT). Melalui ICT
siswa maupun guru untuk paham informasi, siswa dapat lebih mudah dalam memperoleh
paham media, dan paham teknologi [1]. pengetahuan sesuai minatnya, sehingga siswa
Perkembangan teknologi informasi dapat belajar penuh semangat, menyenangkan,
sekarang ini berlangsung sangat pesat, sehingga dan tidak bosan. Hal ini sangat menguntungkan
penggunaan media internet sudah menjadi pilihan bagi dunia pendidikan karena manfaatnya yang
banyak kalangan sebagai sumber untuk sangat banyak. Siswa dapat dengan mudah belajar
mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. tanpa adanya batas ruang dan waktu karena siswa
Dunia pendidikan kini ikut merasakan kebutuhan dapat melakukannya sendiri di manapun dan
akan konsep dan mekanisme belajar mengajar kapanpun.
berbasis teknologi informasi menjadi tidak dapat Penyusunan dan perancangan pembelajaran
terelakkan lagi. Hal ini sejalan dengan adanya ini memerlukan beberapa pertimbangan di
pergeseran pembelajaran secara manual berubah antaranya yaitu pemilihan topik materi dan
menjadi pembelajaran yang memanfaatkan suatu pemilihan model pembelajaran. Materi yang
media komunikasi dan pembelajarannya bersifat dipilih yaitu materi koloid. Berdasarkan hasil
lebih terbuka. angket pra-penelitian di SMAN 1 Menganti dari

446
UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

25 siswa menunjukkan bahwa siswa mengalami online siswa belajar konsep yang dapat dilakukan
kesulitan pada materi koloid sebesar 60%. Hal ini dengan bantuan searching sehingga siswa dapat
disebabkan kurangnya pemahaman konsep awal belajar mandiri melalui fasilitas yang disediakan
siswa pada materi koloid, materi ini merupakan diinternet diantaranya: materi koloid, video, dan
materi akhir dikelas XI sehingga waktu berdiskusi dengan guru atau dengan teman sebaya
mempelajarinya hanya sedikit, materinya melalui forum, serta dapat berlatih soal.
tergolong membosankan, kebanyakan siswa Sedangkan pembelajaran offline dilakukan dikelas
hanya disuruh membaca sendiri dan kurang dengan melakukan kegiatan praktikum sesuai
tersedianya media pembelajaran yang dapat LKS dan guru menjelaskan kembali konsep yang
membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belum dipahami oleh siswa. Proses pembelajaran
tersebut. blended learning memerlukan media yang tepat
Hasil pra-penelitian sebesar 60% siswa sebagai penunjangnya yaitu media aplikasi
sering membawa laptop tetapi hanya digunakan moodle.
sekedar membuka slide yang diberi oleh guru Moodle merupakan sebuah aplikasi CMS
sedangkan siswa yang membawa smartphone, dan elearning berbasis website yang dapat mengubah
tab hanya digunakan untuk mengakses media sebuah media pembelajaran offline ke dalam
sosial dan bermain game yang memanfaatkan bentuk online (web-based). Aplikasi moodle
fasilitas wifi. Hal ini dapat mengakibatkan siswa memiliki banyak kelebihan daripada media
menjadi kurang fokus dengan kegiatan lainnya, di antaranya dapat dimasukkan teks,
pembelajaran, selain itu wifi yang disediakan oleh grafik, animasi, audio, forum, dan video. Selain
sekolah sebagai salah satu penunjang media itu juga memiliki kelebihan manajemen menu
pembelajaran menjadi kurang efektif, dan yang lebih bagus karena ketika pengguna login
diperoleh data sebesar 84% siswa setuju jika tampilan dan menu dapat menyesuaikan [2].
pembelajaran kimia menggunakan sistem online. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
Salah satu model pembelajaran berbasis online peneliti mengadakan penelitian dengan judul
yang tepat adalah blended learning. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Bielawski dan Metcalf menyatakan bahwa Blended Learning Pada Materi koloid.” Penelitian
blended learning merupakan sebuah konsep yang ini diharapkan dapat menunjang proses belajar
relatif baru dalam pembelajaran dimana mengajar siswa, agar dapat dengan mudah
pengajaran yang disampaikan melalui gabungan memahami materi koloid dan dapat belajar secara
pembelajaran online dan tradisional yang dalam mandiri dengan cara berdiskusi dengan guru atau
pelaksanaannya dilakukan oleh pengajar [2]. dengan teman sebaya baik ketika pembelajaran
Hasil penelitian dari Murniati tentang online maupun offline.
pengembangan perangkat pembelajaran kimia Tujuan dari penelitian yaitu untuk
berbasis Blended Learning di SMA Negeri 7 mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran
Kediri. Penelitian ini diberikan pada materi berbasis blended learning terintegrasi moodle
oksidasi-reduksi mendapatkan hasil yang positif, pada materi koloid yang dikembangkan ditinjau
untuk hasil validasi didapatkan 84,06% sehingga dari kriteria isi, kebahasaan, dan penyajian
layak jika digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan validasi oleh dosen dan guru kimia.
[3]. Hasil penelitian dari Rohma tentang
pengembangan bahan ajar sistem koloid berbasis METODE
E-Learning. Penelitian ini dinyatakan sangat Jenis penelitian ini merupakan penelitian
layak yaitu hasil validasi media, validasi materi pengembangan. Metode penelitian yang
dan uji terbatas berturut-turut mendapatkan skor digunakan yaitu Research and Development
4,00; 3,67; dan 3,63 [4]. (R&D) dengan modifikasi yang meliputi 1)
Proses pembelajaran dengan blended penyelidikan dan pengumpulan data yang terdiri
learning akan lebih efektif dan efisien karena dari studi literatur dan studi lapangan; 2)
proses pembelajaran ini memadukan secara perencanaan yang dilakukan meliputi pembuatan
harmonis antara pembelajaran berbasis online perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,
(pembelajaran blended learning) dan RPP, LKS, dan media pembelajaran, lalu
pembelajaran offline (pembelajaran secara mendaftarkan pada website e-learning; 3)
manual). Hal ini dapat mempermudah siswa pengembangan awal format produk terdiri dari
dalam mengakses materi pelajaran dari web/e- telaah produk, revisi produk (draf II), validasi
learning yang bisa dilakukan dalam waktu dan produk, dan revisi produk (draf III) sampai
tempat yang tidak terbatas. Pada pembelajaran diperoleh perangkat pembelajaran yang valid; 4)

447
UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

uji coba awal dilakukan di SMAN 1 Menganti- HASIL DAN PEMBAHASAN


Gresik terhadap 12 siswa kelas XI yang sudah Hasil penelitian dan pembahasan mengenai
pernah mendapatkan materi koloid secara perangkat pembelajaran yang dikembangkan akan
heterogen [5]. diuraikan sebagai berikut:
Proses pengumpulan data instrumen 1. Penyelidikan dan pengumpulan data
penelitian yang digunakan yaitu lembar telaah Tahap ini digunakan sebagai bahan dalam
digunakan untuk mengetahui saran atau komentar merencanakan perangkat pembelajaran berbasis
yang dikembangkan berdasarkan kevalidan secara blended learning yang dikembangkan meliputi
teoritis ditinjau dari kriteria isi, kebahasaan, dan studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur
penyajian. Lembar validasi digunakan untuk yang dilakukan diantaranya: (a) Analisis jurnal,
mengetahui hasil penilaian apakah perangkat baik jurnal nasional maupun internasional, dan (b)
berbasis blended learning yang dikembangkan mengkaji buku-buku dan sumber pustaka lainnya.
Valid atau tidak digunakan proses pembelajaran Studi lapangan dilakukan di SMAN 1
ditinjau dari kriteria isi, kebahasaan, dan Menganti-Gresik. Sekolahan ini memiliki fasilitas
penyajian. yang lengkap. Setiap kelas memiliki LCD,
Data lembar telaah dianalisis secara memiliki laboratorium yang lengkap salah
deskriptif kualitatif. Data hasil validasi terhadap satunya yaitu laboratorium kimia dan
perangkat yang dikembangkan dianalisis secara laboratorium komputer, dan terdapat wifi sekolah.
deskriptif kuantitatif. Analisis ini dilakukan Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
terhadap aspek pada setiap kriteria yang memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran
berhubungan dengan kriteria isi, kebahasaan, dan secara online. Tidak hanya itu, hampir setiap
penyajian. Persentase dari data diperoleh siswa sudah memiliki laptop.
berdasarkan perhitungan skor skala Likert seperti Berdasarkan hasil angket pra penelitian dari
pada Tabel 1 25 siswa menunjukkan bahwa pada materi koloid
sebesar 64% siswa mengalami kebingungan dan
Tabel 1. Kriteria Skala Likert
sebesar 52% siswa bosan dalam pembelajaran,
Penilaian Nilai Skala
dan diperoleh sebesar 84% siswa setuju jika
Sangat buruk 1
pembelajaran kimia menggunakan sistem online.
Buruk 2
Menurut teori perkembangan kognitif piaget, anak
Cukup 3
di kisaran usia 16-18 tahun berada pada tahap
Baik 4
operasi formal [7].
Sangat baik 5
Kemampuan kognitif siswa yang diperoleh
Data hasil validasi dianalisis menggunakan dari tahap operasi formal yaitu siswa
rumus: mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan
membuat kombinasi diantara informasi yang
sudah dikumpulkan untuk menghasilkan
pengetahuan bagi dirinya sendiri [8]. Sehingga
adanya pembelajaran blended learning diharapkan
Skor kriterium = skor tertinggi tiap item x jumlah dapat membantu siswa dapat belajar dengan
item x jumlah validator. mudah dimana saja dan kapan saja untuk
Hasil analisis validasi menggunakan menyelesaikan masalah secara mandiri dan
interpretasi skor seperti pada Tabel 2. bertanggung jawab sehingga pemilihan perangkat
pembelajaran berbasis blended learning dirasa
Tabel 2. Interpretasi Skor sesuai.
Persentase % Kriteria 2. Perencanaan
0 – 20 Sangat kurang Sistem yang direncanakan untuk dibuat
21– 40 Kurang bersifat web, dimana metode pembelajaran
41 – 60 Cukup syncronous (berada pada waktu yang sama) dan
61 – 80 Baik asyncronous (pada waktu yang berbeda)
81 – 100 Sangat baik digabungkan menjadi satu [9]. Perangkat
Berdasarkan kriteria tersebut, maka pembelajaran yang dikembangkan meliputi
perangkat pembelajaran berbasis blended learning silabus, RPP, LKS, dan media pembelajaran
yang dikembangkan dikatakan valid apabila online yang semuanya dimodifikasi dengan
presentasenya mencapai ≥ 61% [6]. blended learning.

448
UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

Silabus dikembangkan sesuai dengan Kemudian draf II hasil revisi divalidasi untuk
kurikulum 2013 revisi yang kemudian digunakan memperoleh perangkat pembelajaran yang layak
dalam pembuatan RPP. Pada RPP yang akan sebelum diuji cobakan yang ditinjau berdasarkan
dikembangkan terdapat dua kali pertemuan kriteria isi, kriteria kebahasaan, dan kriteria
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran online penyajian. Data hasil rekapitulasi perangkat
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.
pembelajaran online, sedangkan pada
pembelajaran offline dilakukan dengan Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Perangkat
mengkolaborasikan salah satu model kooperatif Pembelajaran Berbasis Blended
tipe TPS (Think-Pair-Share). Learning
Pada LKS yang akan dikembangkan Jenis Rentang
No. Kategori
digunakan sebagai panduan siswa dalam perangkat Kelayakan
melakukan kegiatan pembelajaran yang
1. Silabus 80-100% Sangat Baik
diintegrasikan dengan media pembelajaran.
Produk utama yang dikembangkan yaitu 2. RPP 70-100% Baik
media pembelajaran online/web pembelajaran . Isi
3. LKS 65-100% Baik
dari media pembelajaran diantaranya materi
koloid singkat, forum, latihan soal, soal evaluasi, Media
4. 70-100% Baik
tugas, video, silabus, RPP dan LKS. Media moodle
pembelajaran memanfaatkan aplikasi moodle
Rata-rata
karena memiliki banyak kelebihan daripada media 65-100% Baik
keseluruhan
lainnya, di antaranya dapat dimasukkan teks,
grafik, animasi, audio, forum, dan video. Selain Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa
itu juga memiliki kelebihan manajemen menu persentase silabus rata-rata setiap kriteria yang
yang lebih bagus karena ketika pengguna login
dikembangkan mendapatkan penilaian dengan
tampilan dan menu dapat menyesuaikan.
rentang sebesar 80-100% dengan kategori sangat
Setelah dibuat semua maka dalam
baik sehingga silabus layak untuk digunakan
pembelajaran secara online memerlukan website
acuan dalam pembuatan RPP.
e-learning. Situs e-learning yang digunakan yaitu
Hasil persentase RPP rata-rata setiap kriteria
v-learnkimia.hol.es/moodle, sehingga guru dan yang dikembangkan mendapatkan penilaian
siswa dapat melakukan pembelajaran online dengan rentang sebesar 70-100% dengan kategori
menggunakan web pembelajaran tersebut dalam
baik, sehingga RPP layak untuk diuji cobakan
satu grup. dalam proses pembelajarannya.
Bila perangkat pembelajaran berbasis
Hasil persentase LKS rata-rata setiap kriteria
blended learning dirancang dengan baik dan
yang dikembangkan mendapatkan penilaian
tepat, maka pembelajaran bisa menjadi
dengan rentang sebesar 65-100% dengan kategori
menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas
baik sehingga LKS layak untuk diuji cobakan.
yang tinggi, menyebabkan siswa mengingat lebih
Hasil persentase media pembelajaran online
banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-
rata-rata setiap kriteria yang dikembangkan
biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh
mendapatkan penilaian dengan rentang sebesar
siswa untuk mngikuti pelajaran [10].
70-100% dengan kategori baik sehingga media
3. Pengembangan awal format produk
pembelajaran layak untuk diuji cobakan.
Tahap selanjutnya yaitu pengembangan awal
Sehingga secara keseluruhan perangkat
format produk. Hasil yang diperoleh dari tahap ini
pembelajaran mendapatkan hasil persentase
disebut draf I. Setelah perangkat pembelajaran
penilaian dengan rentang sebesar 65-100%.
selesai dibuat dan terdaftar pada situs e-learning
Riduwan menyatakan bahwa persentase yang
v-learnkimia.hol.es/moodle, maka tahap
didapat termasuk kategori baik, sehingga
selanjutnya yang dilakukan yaitu telaah dan
perangkat pembelajaran berbasis blended learning
validasi produk. Hasil telaah perangkat
yang dikembangkan layak digunakan dalam
pembelajaran diperoleh beberapa saran atau
proses belajar siswa [6]. Hal ini sesuai dengan
komentar oleh dua dosen kimia yang dapat
penyataan Plomp dalam Plomp and Nieveen
digunakan untuk memperbaiki perangkat
bahwa kevalidan dilakukan melalui penilaian
pembelajaran yang dikembangkan. Dari saran dan
pakar, praktikalitas melalui penilaian pakar dan
masukan tersebut dilakukan revisi dan
pengguna, dan efektifitas melalui uji coba
menghasilkan draf II.
lapangan [11].
449
UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

Pembelajaran dengan memanfaatkan blended saat online dikelas maupun diluar kelas,
learning membuat tujuan belajar lebih mudah sehingga untuk materi yang tidak
tercapai secara maksimal dengan waktu dan dipraktikumkan dikelas, siswa bisa memahami
tenaga seminimal mungkin [12]. Soekartawi materi melalui video dan ketika menggunakan
menyatakan bahwa blended learning merupakan forum diskusi dapat terlaksana serta dapat
gabungan keunggulan pembelajaran yang bermanfaat dengan baik bagi siswa yang telah
dilakukan secara tatap muka dan virtual/maya disediakan pada media pembelajaran online.
atau online [2]. Blended learning memungkinkan 3. Penggunaan media pembelajaran online
kerjasama yang lebih baik antara siswa dengan sebaiknya dapat diketahui siapa saja yang
siswa, tutor dan siswa. Aksebilitas, kegunaan dan login dan lama waktu belajar agar lebih
pembelajaran kolaboratif siswa dapat ditingkatkan mengetahui minat dan ketertarikan siswa
dan motivasi yang lebih tinggi dikalangan siswa ketika belajar secara online.
dan guru dapat dicapai [13].
Pada validasi terdapat saran atau komentar DAFTAR PUSTAKA
sehingga dilakukan revisi produk, tetapi pada 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
semua aspek yang dilakukan penilaian Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013
mendapatkan kategori baik dan sangat baik tentang Kerangka Dasar dan Struktur
sehingga tidak perlu dilakukan penilaian ulang. Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
4. Uji coba awal Aliyah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan
Uji coba awal dilakukan di SMAN 1 Kebudayaan.
Menganti-Gresik dengan jumlah siswa sebanyak
12 orang dikelas XI MIA-1. Tujuan dari 2. Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran
dilakukannya uji coba awal yaitu untuk (Blended Learning): Terampil Memadukan
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, Keunggulan Pembelajaran Face-to-Face, E-
observasi aktivitas siswa ketika proses Learning Offline-Online dan Mobile Learning.
pembelajaran, dan respon siswa setelah Jakarta: Prestasi Pustaka.
diujicobakan perangkat pembelajaran.
3. Murniati, D.R. & Sanjaya, I G.M. 2013.
PENUTUP “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Simpulan Kimia Berbasis Blended Learning di SMA
Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu perangkat Negeri 7 Kediri”. Unesa Journal of Chemical
pembelajaran berbasis blended learing pada Education. Vol. 2 (3): hal. 133-137.
materi koloid yang dikembangkan ditinjau dari
kriteria isi, kebahasaan, dan penyajian 4. Rohma, A.N., Muntholib., & Munzil. 2015.
memperoleh dengan rentang sebesar 65-100% Pengembangan Bahan Ajar Sistem Koloid
layak dengan kategori baik yang terdiri atas Berbasis E-Learning, (Online), (http://jurnal-
silabus memperoleh persentase dengan rentang online.um.ac.id/data/artikel.pdf, diakses 21 Juli
80-100%, RPP memperoleh persentase dengan 2016).
rentang 70-100%, LKS memperoleh persentase
dengan rentang 65-100%, dan web pembelajaran 5. Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. 1989.
memperoleh persentase dengan rentang 70-100% Educational Research; An Introduction. Fifth
Edition. New York: Longman.
Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, 6. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-
dapat diberikan saran sebagai berikut: variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
1. Penelitian hanya dilakukan sampai tahap uji
coba terbatas, oleh karena itu perlu dilakukan 7. Damayanti, D. & Dwiningsih, K. 2017.
penelitian lebih lanjut yaitu perlu dilakukan “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
penerapan perangkat pembelajaran berbasis Berorientasi Blended Learning Pada Materi
blended learning pada jumlah siswa yang lebih Sistem Periodic Unsur Kelas X SMA”. Unesa
banyak dengan waktu yang lebih lama dan Journal of Chemical Education. Vol. 6 (1):
secara berkala supaya memperoleh informasi hal. 16-23.
mengenai kekurangan dan kelebihannya.
2. Pengkondisian siswa ketika uji coba terbatas 8. Pitaloka, R.O.A. & Dwiningsih, K. 2016.
harus dilakukan secara maksimal baik pada “Pengembangan Multimedia Interaktif
Berbasis Blended Learning Pada Materi Pokok
450
UNESA Journal of Chemical Education ISSN:2252-9454
Vol.6, No.3 pp.446-451 September 2017

Kimia Unsur Kelas XII” Prosiding Seminar 11. Plomp, Tjeerd & Nieveen, Nienke. 2010.
EDMU, 6 Agustus 2016. Educational design research - Part A: An
Introduction. Enschede, the Netherlands: SLO.
9. Dwiningsih, K., Sukarmin., Muchlis. &
Hidayah, R. 2015. “Pembelajaran Kimis 12. Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, Dan
Anorganik Berbasis Web Lite Course”. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).
Molluca Journal of Chemistry Education. Vol. Bandung: Yrama Widya.
5 (2): hal. 22-30.
13. Chourishi, D. & Buttan, C.K. 2011. Effective E-
10. Dwiningsih, K., Sukarmin, & Muchlis. 2016. Learning through Moodle, (Online),
“Pengaruh Self Regulated Learning Terhadap (https://www.researchgate.net/ publication,
Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Melalui diakses 22 Maret 2016).
Blended Learning Berbasis Web”. Prosiding
Seminar Nasional, 27 Nopember 2016.

451

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen8 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB 2
    1 PB 2
    Dokumen20 halaman
    1 PB 2
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen12 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen12 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen10 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen12 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen13 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat