Anda di halaman 1dari 8

Partisipasi Bela Negara.

Bab 1

Dunia Belum Nyaman.

Setiap orang selalu mendambakan suasana hidup nyaman, damai dan tenteram. Namun
tidaklah mudah untuk mewujudkannya. Karena pada diri seseorang kadang muncul konflik
yang sulit untuk dihindari. Konflik inilah titik awal dari sebuah pertentangan, kemudian
berubah menjadi peperangan dalam skala besar. Peperangan dapat terjadi pada siapa saja
mulai dari kelompok kecil seperti keluarga, masyarakat maupun dalam kelompok besar yaitu
kehidupan berbangsa dan bernegara.

A.Dunia Dilanda Peperangan

Sepanjang sejarah peradaban manusia, dunia yang aman, damai, dan sejahtera
menjadi dambaan setiap insan ciptaan Tuhan. Akan tetapi hal ini merupakan harapan
kehidupan yang semu. Dalam kenyataanya Negara Negara di dunia ini mempunyai tujuan
nasional tentara bangsa yang satu dengan lainnya ada kalanya saling bertentangan. Hal inilah
yang menjadi pemicu pertentangan yang kerap sekali berujung pada pertentangan
antarbangsa dan Negara.

Beberapa peristiwa yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di dunia ini dapat kita
Tarik kesimpulan antara lain dapat disebabkan oleh :

1. Konflik
2. Pertentangan
3. Pemberontakan
4. Revolusi
5. Perang

B.Peperangan Melanda Berbagai Negara.

Negara Negara yang berperang dalam perang dunia I terdiri atas dua blok, yaitu :

1. Blok Sentral yaitu : Jerman, Austria, Hongaria, Turki, dan Bulgaria


2. Blok sekutu yaitu : Inggris, Perancis, Rusia, dan Serbia

Perang Dunia II lebih dahsyat lagi, perang hamper melanda seluruh penjuru dunia. Perang
Dunia II melibatkan dua blok Negara – Negara besar yaitu terdiri atas :
1. Blok sentral : Jerman, Italia, Jepang
2. Blok sekutu : Inggris, Belanda, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat

Adapun Negara Negara yang terlibat dalam perang antar Negara diantaranya.

1. Perang Burkina Faso-Mali 1986


2. Perang Irak – Iran 1980 sampai dengan 1988
3. Perang Equador – Peru 1981 sampai dengan 1983
4. Perang Eitopia – Sonnalia 1977 sampai dengan 1978
5. Perang Irak – Quwait 1990
6. Perang Lybia – Tunisia 1980
7. Perang Syria – Libanon 1976

C. Perang Terkini

Pada era modern sekarang ini perang masih berkecamuk di berbbagai Negara. Perang
tidak hanya perang fisik saja, tetapi juga perang teknologi dan ekonomi. Pada millennium
III ini di dunia digemparkan berita invasi Amerika Serikat ke Irak, hanya karena dugaan
mempunyai senjata nuklir. Amerika Serikat mengirim pasukan bersenjata dengan
peralatan canggih menggempur Irak melalui perang darat dan perang udara.

Adapun yang menjadi penyebab perang antara lain :

1. perubahan dalam sistem nilai dan moral

2. perkembangan teknologi yang sangat maju, sehingga banyak diciptakan senjata


mutakhir

3. pengalaman masa lampau tentang perang.

D.Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang

Bagi bangsa Indonesia perang merupakan jalan terakhir yang ditempuh bila jalan
secara damai mengalami jalan buntu. Hal ini dillakukan dalam rangka mempertahankan
falsadah Pancasila, kemedekaan, dan kedaulatan Negara serta keutuhan NKRI.

Berdasarkan falsafah Pancasila dan pokok pokok gagasan yang tertuang dalam UUD
1945 disebutkan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang cinta damai, akan tetapi lebih
cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia ingin hidup bersahabat dengan smeua bangsa di
dunia dan tidak menghendaki peperangan. Bangsa Indonesia ingin menyelesaikan setiap
persengketaan secara damai, baik masalah nasional maupun internasional atas dasar
saling pengertian akan martabat dan kedaulatan masing masing sebagai bangsa yang
merdeka.

BAB II

Makna Bela Negara.

A. Makna Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kencintaanya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Upaya bela
Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagia warga
Negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada Negara dan Bangsa.

Cara sederhana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air antara lain sebagai berikut :

1. Membeli produk dalam negeri


2. Mempelajari berbagai tarian daerah
3. Mengelola alam dengan baik seperti gemar menanam tanaman, membuat taman
keluarga, dan memelihara hwan piaraan.
4. Belajar dengan keras agar bisa mengelola alam dengan baik
5. Membuang sampah pada tempatnya.

B.Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.

Para pelajar telah dilatih untuk berpastisipasi dalam pembelaan Negara. Salah satu
bentuknya melalui kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang telah
menjadikan bagian terpadu dengan sistem pendidikan nasional. Dengan PPBN yang
diperoleh melalui pendidikan di sekolah maupun luar sekolah akan dihasilkan warga
Negara yang mempunyai nilai nilai :

1. Cinta tanah air


2. Rela berkorban bagi bangsa dan Negara
3. Bertanggungjawab
4. Kesadaran akan hak dan kewajiban
5. Yakin akan kesaktian Pancasila dan UUD 1945.
C.Penerapan Bela Negara.

Seperti pada uraian terdahulu upaya bela Negara dapat dilakukan setiap warga Negara
sesuai dengan bidang profesi dan lingkungan masing masing. Bela Negara tersebut dapat
ditempuh melalui lingkungan lingkungan sebagai berikut.

1. Lingkungan Pendidikan

Pada lingkungan pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal seperti


pendidikan SD sampai Perguruan Tinggi. PPBN dapat diajarkan melalui pendidikan di
sekolah. Penerapan PPBN di sekolah merupakan proses mempersenjatai rakyat secara
mental dengan ideology Pancasila, kecintaan terhadap tanah air, kerelaan untuk bekorban
pada bangsa dan Negara serta kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
yang bertanggung jawab.

2. Lingkungan Pekerjaan

Pada lingkungan pekerjaan dapat diberikan melalui jalur pendidikan nonformal seperti
Balai Latihan Kerja, kursus kursus, pelatihan – pelatihan kerja. Sasaran yang dicapi
adalah membentuk karyawan yang selalu mengutamakan pesatuan dan kesatuan bangsa,
memiliki motivasi keja tinggi, memiliki disiplin dan produktivitas yang tinggi pula sesuai
dengan keahlian dan profesi masing masing.

3. Lingkungan Pemukiman

Pada lingkungan pemukiman dapat diberikan melalui jalur informal. Pendidikan informal
dapat dimulai dari lingkungan keluarga hingga meluar ke lingkungan masyarakat. Sasaran
yang ingin dicapai adalah membentuk masyarakat yang dapat memahami nilai nilai
perjuangan bangsa.

Dari keseluruhan uraian diatas diharapkan sebagai berikut :

1) Memiliki kemampuan awal bela Negara


A) Secara mental
Mempunyai sifat sifat disiplin, ulet, kerja keras, tati peraturan perundangan, tahan uji
untuk tujuan nasional.
B) Secara fisik
Mempunyai kondisi kesehatan, keterampilan, jasmani, dan kekuatan untuk
mendukung kemampuan awal bela Negara.
BAB III

Landasan Hukum Bela Negara.

A. UUD 1945 BAB XII Pasal 30 (sebelum Amandemen)

Sebelum diproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia telah dipikirkan masalah bea


Negara, yang kemudian dicantumkan dalam rapat PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
disahkan dalam batang tubuh 1945 BAB XII Pasal 30. Inilah yang menjadi landasan
hukum yang pertama.

Pasal 30 ayat 1 dan 2 UUD 1945 berbunyi sebagai berikut :

1. Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara
2. Syarat syarat tentang pembelaan Negara diatur dengan Undang Undang.

B.UUD 1945 (Hasil Amandemen)

Pasal 27 ayat 3 berbunyi sebagai berikut:

(3) setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.

Pada pasal ini penekananya bahwa masalah pembelaan Negara bukan hanya sebagai hak
akan tetapi menjadi kewajiban setiap warga Negara. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam
keadaan Negara darurat, bahaya, perang memerlukan Negara dapat mewajibkan kepada
setiap warga Negara untuk melakukan bela Negara, misalnya mengikuti milisi, wajib
militer, dan partisipasi menjadi sukarelawan. Sebaliknya warga Negara yang telah
memenuhi persyaratan tertentu tidak dapat mengelak dari kewajiban tersebut.

UUDS 1950 Bab VI Pasal 123 – 130

Pada tahun 1950 – 1959 telah berlangsung Undang Undang Dasar Sementara (UUDS).
UUDS mulai berlaku pada tanggal 17 Agustus 1950 bersamaan dengan dibubarkanya
RIS. Negara kita kembali ke Negara kesatuan namun berdasarkan UUDS 1950. Menurut
UUDS 1950 sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer,
bukan cabinet presidential. Dalam UUDS 1950 sudah mencerminkan NKRI namun jiwa
kebangsaanya berbeda dengan pancasila, proklamasi, dan uud 1945.
Walaupun demikian UUDS 1950 pada masa berlakunya telah mencantumkan masalah
pertahanan dan keamanan. Tertuang dalam Bab VI Pasal 124 -130 dengan judul
pertahanan Negara dan keamanan umum.

BAB IV

Sejarah Bangsa Indonesia Dalam Pembelaan Negara.

A.Sejarah terbentuknya TNI

Perjuangan bangsa Indonesia dalam membela Negara pada hakikatnya tidak bertumpu
pada angkatan bersnejata saja, melainkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Partisipasi masyarakat dapat berbeda beda dalam membela Negara. Ketika penajajah
menguasai Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia berjuang mengusir penjajah.

Pada saat terjadi pertempuaran, angkatan bersenjata berada di barisan depan, ketika
proklamasi kemerdekaan tanggal 1 Agustus 1945 terbntuklah NKRI. Namun beberapa
hari kemudian timbul kekhawatiran proklamasi oleh tokoh pendiri bangsa, karena belum
mempunyai angkatan bersejata. Tentara diperlukan untuk mempertahankan kemerdekaan
yang baru saja diraih bangsa Indonesia setelah mengalami perjaunan yang panjang.

B. Garis waktu pembentukan Alat Negara

Sejarah pembentukan alat Negara dapat kita pelajari melalui skema berikut tentang waktu
dan nama sebagai berikut :

Pergantian nama TNI yang terakhir ini sebagao upaya mereorganisasi tentara
kebangsaan yang benar benar profesipnal dalam membela bangsa Negara.

Pada periode sekarang perjuangan fisik jarang terjadi. Setelah memasuki era reformasi
ABRI namanya telah diubah menjadi TNI. Perjuangan tetap dulanjutkan dalam rangka
mengisi kemerekaan. Perwujudan perjuangan atau tindakan heroic TNI antara lain melalui
program TNI Manunggal membangun Desa (TMMD). Program TMMD dilakukan TNI
Manunggal dengan rakyat bersama sama membangun desa dari kelatarbelakangan seperti
membangun jalan penghubung antar desa dan jembatan.

Sekarang Tni juga banyak terlibat dalam menanggulangi dan menolong korban bencana
alam. TNI bersama rakyat ikut berperan serta mengadakan evakuasi korban, membantu
mendistribusikan bantuan dan mendirikan tenda tenda pengungsian serta mengandakan
“rekontruksi pembangunan infrastruktur”
BAB V

Wujud Partisipasi Masyarakat dalam Pembelaan Negara.

A. Unsur kekuatan Sishankamrata Berdasarkan UU RI No, 20 Tahun 1982

A.Unsur Dasar

Unsur dasar adalah rakyat yang terlatih (Ratih) berfungsi untuk ketertiban umum

B. Unsur Utama.

Unsur utama Hankam yaitu ABRI (waktu itu) dan cadangan TNI yang berfungsi sebagai
subjek kekuatan Hankam Negara dan kekuatan sosial.

C. Unsur Khusus

Unsur khusus aalah perlindungan rakyat atau masyarakat (Linmas) yang berfungsi
menanggulangi akibat bencana perang, bencana alam, dan kerusuhan di masyarakat.

D. Unsur Pendukung

Unsur pendukung berupa sumber daya dan prasarana nasional yang berungai menjamin
kemampuan bangsa dan Negara dalam meniadakan setiap ancama dari luar dan dalam
negeri.

B.Unsur Kekuatan Sishankamrata Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002

UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara diterbitkan dalam rangka menyempurnakan
UU NO.20 Tahun 1982 tentang pertahanan dan keamanan Negara.

a. Unsur Utama

Unsur utama adalah TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas tugas
pertahanan.

b. Unsur Cadangan

Unsur cadangan adalah sumber daya nasioalyang telah dipersiapkan untuk dikerahkan
melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemampuan unsur utama

c. Unsur Pendukung
Unsur pendukung merupakan unsur nonmanusia sebagai kekuatan pendukung unsur
utama dan unsur cadangan.

Anda mungkin juga menyukai