Anda di halaman 1dari 16

VULVA HYGIENE PADA IBU POST

PARTUM

2020
 Definisi Vulva Hygiene
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang
nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.

 Manfaaat Menjaga Kebersihan Vulva


1. Menjaga kebersihan perineum dan vulva.
2. Mencegah terjadinya infeksi pada vulva,
perineum, maupun uterus.
3. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan
aufa nujud
pada perineum
[Company name]
4. Mencegah masuknya mikroorganisme pada
1/1/2020
urogenital tractus.
5. Memberikan rasa nyaman pada pasien.

1
 Tujuan Vulva Hygiene
Mencegah terjadinya infeksi pada saluran
reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah
kelahiran anak atau aborsi dilakukan dengan
baik dapat menghindarkan hal berikut ini:
1. Infeksi
2. Komplikasi
3. Kematian ibu post partum

 Bentuk Luka Perineum


Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2
macam yaitu :
a. Rupture
Diakibatkan oleh rusaknya jaringan. Bentuk
rupture biasanya tidak teratur sehingga

2
jaringan yang robek sulit dilakukan
penjahitan.
b. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada
perineum untuk memperbesar muara vagina
yang dilakukan tepat sebelum keluarnya
kepala bayi
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai
dalam proses persalinan yaitu :
1) Episiotomi medial
2) Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi:
1) Tuberositas ischii
2) Arteri pudenda interna
3) Arteri rektalis inferior

3
 Lingkup perawatan
 Mencegah kontaminasi dari rektum
 Menangani dengan lembut pada jaringan
yang terkena trauma
 Bersihkan semua keluaran yang menjadi
sumber bakteri dan bau.

 Waktu Perawatan
Waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Ibu post partum pasti melepas
pembalut,setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri
pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut

4
2. Setelah buang air kecil
Kemungkinan besar terjadi kontaminasi air
seni padarektum akibatnya memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum.
3. Setelah buang air besar.
Perlu pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar
anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi
bakteri dari anus ke perineum.

 Indikasi dan kontra indikasi


1. Indikasi
a. Dikhususkan pada area genital yang terkena
edema
b. Ibu post partum
c. Pasien yang mrngalami luka vulva
d. Sebelum pengambilan specimen urine
e. Pasien yang memakai kateter tetap
5
2. Kontra indikasi
a. Pada pasien yang mengalami
menstruasi
b. Pasien yang mengalami penyakit
kelamin seperti HIV
c. Pasien yang mengalami luka bakar
diseluruh tubuh
d. Pasien Hernia

 Prosedur Pelaksanaan Vulva Hygiene


1. Persiapan alat
Alat dan bahan :
a. Kapas sublimat atau desinfektan
b. Pinset
c. Bengkok
d. Pispot
e. Air hangat dan dingin dalam baskom
f. Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
6
g. Pengalas glutea
h. 2 buah handuk besar
i. Tempat membersihkan (cebok) berisi
larutan desinfektan
j. Washlap 2 buah
k. Sarung tangan/ handscone
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam kepada pasien dan
sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan padaklien/keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan
klien sebelum kegiatan dilakukan.
3. Tahap Kerja
a. Memasang sampiran/menjaga privacy
b. Masang selimut mandi

7
c. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
d. Memasang alas dan perlak dibawah
pantat
e. Gurita dibuka, celana dan pembalut
dilepas bersamaan dengan pemasangan
pispot, sambil memperhatikan lochea.
Celana dan pembalut dimasukkan dalam
tas plastic yang berbeda
f. Pasien disuruh BAK/ BAB
g. Perawat memakai sarung tangan kiri
h. Mengguyur vulva dengan air matang yg
merisi larutan desinfektan
i. Pispot diambil
j. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
k. Memakai sarung tangan kanan, kemudian
mengambil kapas sublimat / basah.

8
Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
l. Membersihkan vulva dari atas ke bawah
dengan kapas basah/ sublimat dengan cara
mengusap dari atas ke bawah
m. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada
jahitan, perhatikan apakah lepas/ longgar,
bengkak/iritasi. Membersihkan
luka jahitan dengan kapas basah
n. Menutup/ mengompres luka dengan kassa
yang telah diolesi salep/ betadine
o. Memasang celana dalam dan pembalut
p. Mengambil alas, perlak dan bengkok
q. Merapikan pasien, mengambil selimut
mandi dan memakaikan selimut pasien
4. Tahap Terminasi

9
a. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru
dilakukan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke
tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

 Cara Ibu Hamil Melakukan Vulva Hygiene


Sendiri
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama
perineum.
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
10
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau
laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menentuh daerah tersebut.

 Cara Ibu Post Partum Melakukan Vulva


Hygiene Sendiri
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
untuk mempertahankan kebersihan serta
kenyamanan, mencegah infeksi dan
membantu mengurangi sumber infeksi.
2. Mengajarkan pada ibu membersihkan daerah
sekitar vulva.

11
Membersihkan daerah kelamin dengan
menggunakan sabun dan air, pastikan bahwa
ia mengerti untuk membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus
3. Mengganti Pembalut / kain pembalut.
Menyarankan ibu untuk mengganti
pembalut / kain pembalut setidaknya dua kali
sehari atau setiap selesai buang air kecil dan
buang air besar.
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
Cara yang paling efektif untuk mencegah
infeksi dengan ibu belajar kebersihan diri
yang baik, terutama tehnik mencuci tangan

12
dimana sumber infeksi terbesar adalah
tangan, hidung dan mulut

5. Anjurkan ibu untuk tidak menyentuh daerah


vulva.
Luka pada vulva sangatlah rawan terkena
infeksi, sebab itu ibu dianjurkan tidak
menyentuh daerah vulva yang terluka.
6. Cuci Tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya.

13
 Dampak Jika Tidak Melakukan Vulva
Hygine
1. Terjadi infeksi pada area vagina, contohnya
infeksi jamur vagina.
Infeksi oleh kuman patogen terutama
Streptococcus Haemolyticus golongan A
sangat berbahaya dan merupakan 50 %
penyebab kematian karena infeksi nifas.
2. Terjadi keputihan
3. Terjadi bau yang tidak sedap pada area vagina
4. Terjadi gatal-gatal.
5. Beresiko menimbulkan penyakit, seperti
Toxso, Torch, dan Gonorhe

14
15

Anda mungkin juga menyukai