BAB I
PENDAHULUAN
serius karena merupakan penyakit kronik yang diderita seumur hidup, dan
hingga saat ini tidak dapat dicegah ataupun disembuhkan. Diabetes tipe ini
hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin secara kontinu seumur hidup
penderita, dan tanpa penggunaan insulin yang tepat penderita dapat mengalami
insulin berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali (Rustama dkk., 2010).
terdapat di Finlandia yaitu 43 dari 100.000 anak usia kurang dari 15 tahun.
Angka insiden diabetes melitus tipe 1 ini akan terus meningkat di berbagai
pada tahun 2010, atau sekitar 1 dari 400 anak di Amerika Serikat mengalami
1
2
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada tahun 2007 jumlah anak
usia 0-10 tahun yang menderita DM tipe 1 dibawah 100 anak, sedangkan pada
yaitu 674 anak (Indonesian Pediatric Society, 2009). Data terakhir dari Unit
terhadap sel beta pankreas (Busta dkk., 2011). Proses autoimun tersebut
dengan pola human leukocyte antigen (HLA) tertentu, namun sistem HLA lebih
Tidak seperti pada DM tipe 2 yang dapat dicegah dengan modifikasi diet
dan perilaku, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
DM tipe 1. Hingga saat ini faktor risiko kejadian DM tipe 1 masih belum jelas.
2005). Hal ini karena didapatkan tingginya angka kejadian defisiensi vitamin
D pada anak dengan DM tipe 1 pada berbagai penelitian, berkisar dari 38%
hingga 76%. Suatu studi kohort juga menemukan bahwa pemberian suplemen
vitamin D pada bayi dan anak selama satu tahun mengurangi risiko terjadinya
berbagai jaringan seperti pada sistem skeletal, ginjal, kulit, hepar, lambung, sel
islet pankreas dan juga pada sel imun mengarahkan hipotesis dimana vitamin
2011).
inflamasi pada sel beta pankreas yang terjadi pada DM tipe 1. Vitamin D aktif,
tersebut berperan dalam perekrutan dan aktivasi sel T, sel T sitotoksik, dan
pankreas seperti yang terjadi pada DM tipe 1 (Peechakara dkk., 2008, Danescu
dkk., 2009).
yang signifikan antara kelompok kasus (90,6%) dan kontrol (85,3%) (Bener,
2009). Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan paparan sinar matahari
yang dilakukan di Jakarta tahun 2011 pada anak sekolah dasar usia 7-12 tahun
menemukan bahwa 75% anak mengalami kekurangan kadar vitamin D. Hal ini
berkaitan dengan perubahan gaya hidup saat ini dimana anak menjadi lebih
nantinya. Diabetes melitus tipe 1 sendiri memiliki efek negatif terhadap sistem
risiko fraktur saat penderita berusia dewasa muda. Mekanisme kerusakan tulang
darah menuju tulang. Akibat efek negatif defisiensi vitamin D dan DM tipe 1 pada
mencegah DM tipe 1.
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai data dasar untuk pengembangan
datang.