Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
KELOMPOK VII
1. NI PUTU ARDYANTI PRATAMI (1907531042)
2. NI MADE DINA ANDRIANI (1907531072)
3. NI WAYAN ITA PUSPITA (1907531078)
4. NI KADEK KARISMA DEWI (1907531130)
5. NI LUH INTAN CHINTYA CAHYANI (1907531213)
Dosen Pengampu : Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E., M.Si., Ak.
2
terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan
seperti bangunan dan peralatan kantor.
2.2.2 Saldo Menurun Ganda
Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aktiva tetap
ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada
tahun yang bersangkutan. Metode menurun ganda disebut juga metode
Double Declining.
Balance Methode, menurut metode ini maka penyusutan aktiva tetap
ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku
pada tahun yang bersangkutan.
Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif
penyusutan metode garis lurus. Rumus penyusutan aktiva tetap metode
menurun ganda adalah Penyusutan = {2 x (100% : umur ekonomis)} x
Harga buku aktiva tetap.
2.2.3 Jumlah Angka Tahun
Metode Jumlah Angka Tahun disebut juga sum of the years digit
method, berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan
aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun. Rumus metode
penyusutan aktiva tetap metode Jumlah angka Tahun adalah sebagai
berikut: Penyusutan = Sisa Umur Penggunaan ÷ Jumlah Angka Tahun ×
(harga perolehan - nilai residu)
2.2.4 Satuan Jam Kerja
Metode satuan Jam Kerja atau disebut juga Service Hours Method,
dengan metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan
jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Rumusnya adalah Beban Penyusutan per tahun = Jam kerja yang dapat
dicapai × Tarif penyusutan tiap jam
Tarif penyusutan per jam = Harga Perolehan – nilai residu ÷ jumlah total
Jam Kerja penggunaan aktiva tetap.
2.2.5 Satuan Hasil Produksi
Metode satuan hasil produksi atau disebut Productive Output
Method, Menurut metode ini beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan
berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
3
bersangkutan. Rumusnya : Beban Penyusutan per tahun = Jumlah satuan
produk yang dihasilkan × Tarif penyusutan per produk
Tarif penyusutan per satuan produk = Harga Perolehan Nilai Residu ÷
jumlah total produk yang dihasilkan
2.3 Menghitung Penurunan Nilai Aktiva Tetap
Berikut ini merupakan metode – metode dalam penghitungan penurunan nilai
aktiva tetap, yaitu :
1. Metode penyusutan garis lurus (straight line depreciation)
Berikut ini merupakan contoh perhitungannya :
PT Xidev Jaya membeli mesin produksi seharga Rp 60.000.000.
Taksiran nilai residu sebesar Rp. 4.000.000.
Umur manfaat ditaksir selama 4 tahun.
Perhitungannya adalah :
Bila dalam tahun pertama, mesin tersebut digunakan selama 8000 jam maka
beban depresiasinya adalah : = 8.000 x Rp 700 = Rp. 5.600.000
Metode jam jasa paling tepat jika digunakan untuk kendaraan. Dengan
anggapan kendaraan itu lebih banyak aus karena digunakan dibandingkan dengan tua
karena waktu
3. Metode satuan hasil produksi (productive output)
4
Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp
4.000.000 ditaksir selama umur penggunaannya akan menghasilkan 56.000 unit
produk. Cara menghitung nilai depresiasi per unit produk adalah:
5
produksi tahun keempat 170.000 unit, produksi tahun kelima 140.000 unit.
Jika di tahun pertama, lahan tersebut bisa di eksploitasi sebanyak 40.000 ton,
maka total deplesi pada tahun tersebut sebesar = 40.000 x Rp. 90.000 = Rp. 3.600.000
Jurnal untuk mencatat deplesi:
Deplesi Rp3.600.000
Akumulasi deplesi Rp3.600.000
Apabila perusahaan telah menaksir di muka biaya deplesi dan kenyataannya
perhitungan taksiran berbeda degan kenyataannya, maka perlu diadakan revisi.
Koreksi deplesi ini bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
Deplesi pada tahun lalu dan masa yang akan datang sudah dicatat dikoreksi. Pada
saat adanya perubahaan. Dihitung lagi deplesi perunit kemudian dilakukan
koreksi. Contohnya deplesi yang terlalu besar, jurnal koreksinya sebagai berikut:
Akumulasi deplesi Rp XXX
Laba tidak dibagi (koreksi laba tahun lalu) Rp XXX
6
Deplesi tahun lalu sudah dicatat tidak di koreksi, tetapi deplesi tahun yang akan
datang dilakukan dengan data yang terakhir. Deplesi pada tahun lalu tidak
dikoreksi, tetapi deplesi untuk tahun berjalan dan tahun yang akan datang
dilakukan revisi.
2.5 Penyajian dan Analisis Aktiva Tetap
A. Penyajian
Penggunaan akun Akumulasi Penyusutan mengijinkan para pemakai laporan
keuangan unuk melihat biaya awal aktiva dan jumlah pnyusutan yang telah
dibebankan sebagai beban pada tahun lalu. Apabila aktiva dideplesi, maka beberapa
perusahaan menggunakan akun Akumulasi Deplesi. Namun banyak perusahaan hanya
mengkredit akun sumber daya alam secara langsung. Dasar pemikiran untuk
pendekatan ini adalah bahwa sumber daya alam dikonsumsi secara fisik dan oleh
karena itu, pengurangan langsung biaya sumber daya alam adalah tepat.
Karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan
terhadap laporan keuangan, maka pengungkapan berikut harus dibuat :
a. Beban penyuutan untuk periode berjalan.
b. Saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutan, menurut sifat dan fungsi.
c. Akumulasi penyusutan, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat
disusutkan maupun dalam jumlah total.
d. Suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung
penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan.
Untuk sumber daya alam, diperlukan persyaratan pengungkapan khusus yang
berhubungan dengan industry minyak dan gas. Perusahaan yang melakukan aktivitas
ini harus mengungkapkan dalam laporan keuangannya hal-hal berikut :
1. Metode dasar akuntansi untuk biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas
produksi minyak dan gas (misalnya biaya penuh versus biaya operasi)
2. Cara mendisposisi biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi minyak
dan gas (mialnya membebankan dengan segera versus penyusutan dan
deplesi).
Ilustrasi Pengungkapan Properti, pabrik, peralatan, dan sumber daya alam :
International Paper Company
7
Aktiva
Aktiva lancar total $ 9.319 $ 11.096
Pabrik, properti, dan peralatan bersih 13.432 13.260
Tanah hutan 3.936 3.979
Investasi 679 678
Goodwill 4.994 4.793
Beban tertangguh dan aktiva lainnya 1.857 1.719
8
Fasilitas pulp, kertas, dan kemasan
Pabrik $ 22.165 $ 21.234
Pabrik kemasan 5.874 5.826
Fasilitas produk kayu 1.411 1.232
Pabrik, properti, dan peralatan lain 1.925 2.091
Perputaran aktiva =
Tingkat pengembalian atas total aktiva = Marjin laba terhadap penjualan x perputaran
aktiva
Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
Tingkat pengembalian atas total aktiva (rote of return on assets=ROA)
merupakan pengukuran yang baik bagi profitabilitas karena mengkombinasikan
pengaruh marjin laba dan perputaran aktiva
9
DAFTAR PUSTAKA
Ma’ruf. 2017. Pengertian Deplesi Beserta Metode, Contoh Soal Dan Jawaban.
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-deplesi-beserta-metode-
contoh-soal-dan-jawaban/. (diakses pada tanggal 3 Oktober 2020)
Wadiyo, 2020. Pengertian Depresiasi. Dalam link :
https://manajemenkeuangan.net/pengertian-depresiasi-adalah/ (diakses pada tanggal 3
Oktober 2020)
Martina, 2020. 5 Metode Penyusutan Aset Tetap Dalam Akuntansi. Dalam link :
https://ukirama.com/en/blogs/5-metode-penyusutan-aset-tetap-dalam-akuntansi-dan-
contoh-cara-menghitungnya-menggunakan-excel (diakses pada tanggal 3 Oktober
2020)
Farhan, Angga. 2018. 5 Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dalam Akuntansi. Dalam link :
http://www.beeaccounting.com/blog/5-metode-penyusutan-aktiva-tetap-di-dalam-
akutansi/ (diakses pada tanggal 3 Oktober 2020)
10