PERCOBAAN III
ASIDI – ALKALIMETRI
Kelompok :5
Nama/NIM : Oktavina Kristaningtyas / 24030119130058
Hari/Tanggal : Rabu, 16 September 2020
Asisten : Indah Salma
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN III
“ASIDI – ALKALIMETRI”
ASIDIMETRI - ALKALIMETRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
I.1. Melakukan prosedur standardisasi larutan standar sekunder sebelum analisis.
I.2. Menentukan kadar senyawa dalam sampel:
a. Kadar Nakarbonat dalam Produk Pangan
b. Kadar Asam asetat dalam Asetat Glasial dan Cuka
I.3. Menentukan komposisi campuran CO3- dan NaOH
I.4. Menentukan pilihan indikator yang tepat dalam analisis campuran.Dapat
menentukan pilihan indikator dalam analisis campuran
I. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Titrasi
1. Asam dengan basa (reaksi penetralan), agar kuantitatif maka asam dan
atau basa yang bersangkutan harus kuat.
2. Asam dengan garam (reksi pembentukan asam lemah), agar kuantitatif,
asam harus kuat dan garam itu harus terbentuk dari asam lemah sekali.
3. Basa dengan garam, agar kuantitatif basa harus kuat dan garam harus
terbentuk dari basa lemah sekali, jadi berdasar pembentukan basa lemah
tersebut.
(Harjadi, 1993)
(Daintih, 1994)
2.4.2 NaOH
Sifat Kimia : Kristal berwarna putih, menyerap air dan CO2 dari udara,
larut dalam air, alkohol.
(Underwood,1998)
(Daintith,1994)
(Daintith,1994)
(Daintith,1994)
2.4.8 NaHCO3
Sifat Kimia : Larut dalam air dan sedikit larut dalam etanol, serbuk
kuning pemadam api dikenal sebagai soda kue.
Sifat Fisik : Padatan kristal putih, 84.01 gram / mol , densitas 2.159
gram / ml .
(Daintith, 1994)
2.4.9 Aquades
Sifat Fisik : Titik leleh 00C, titik didih 100oC, densitas 1 g/ml
(Daintith,1994)
Sifat Kimia : larut dalam air, berdifat berbahaya dan iritan, disebut
juga asam asetat glasial, asam asetat digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat
dan kain
Sifat Fisik : massa molar 60,05 g·mol−1, titik didih 391 sampai 392
K, berupa cairan atau kristal tak berwarna
(Daintith,1994)
(Daintith, 1994)
(Underwood,1998)
II. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Neraca listrik 6. Pipet ukur
2. Labu takar 250 ml 7. Gelas arloji
3. Buret 8. Gelas beker
4. Erlenmeyer 9. Gelas ukur
5. Pipet tetes
3.1.2 Bahan
1. Na2B4O7 6. Indikator metil orange
2. HCl pekat 7. Indikator PP
3. Kristal H2C2O4 8. Sampel soda
4. Akuades 9. CH3COOH
5. Na2CO3 11. Garam ammonium
6. NaOH 12. NaHCO3
Hasil
b) Standarisasi HCl dengan Boraks
0,5 g natrium tetraborat murni
Erleneyer
Penambahan 50 ml aquadest
Erlenmeyer
50 gram NaOH
Beker glass
Hasil
b) Pembuatan larutan NaOH 0,1 N
- Penambahan akuades
- Penggojogan hingga homogen
Hasil
Penambahan 50 ml aquadest
Penambahan 2 tetes PP
3,5 g soda
25 mL larutan soda
Erlenmeyer
Penambahan 2 tetes MO
Hasil
2) Penentukan Asam Asetat Glasial
2 gr asam asetat glasial
Labu ukur 250 ml
25 ml larutan campuran
erlenmeyer
Erlenmeyer
Penitrasian dengan HCl 0,1N
Pencatatan volume HCl 0,1N
Larutan berwarna bening
Erlenmeyer
Penambahan 2 tetes MO
Erlenmeyer
Penitrasian menggunakan HCl 0,1N
25 ml larutan campuran
erlenmeyer
- + 2 tetes indikator PP
Erlenmeyer
Penitrasian dengan HCl 0,1N
Pencatatan volume HCl 0,1N
Larutan berwarna jernih
Erlenmeyer
Penambahan 2 tetes MO
Erlenmeyer
Penitrasian menggunakan HCl 0,1N
25 ml garam amonium
Erlenmeyer
Penambahan a ml NaOH 0,0991N
Pemanasan hingga mendidih
Pendinginan, kemudian penambahan 2 tetes
MO
Penitrasian dengan HCl 0,1N
Pencatatan volume HCl 0,1N
Hasil
V. HIPOTESA
Percobaan asidi-alkalimetri ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi
yang tepat dari larutan standar, menentukan jumlah Na 2CO3 dalam sampel,
menentukan jumlah campuran NaOH dan Na2CO3 dalam larutan dan untuk
menentukan indikator yang tepat. Pada percobaan ini metode yang digunakan
adalah metode titrasi. Prinsip yang dilakukan adalah standarisasi larutan-larutan
standar skunder dengan menggunakan beberapa indikator dan reaksi asam basa.
Penambahan PP memberi warna merah muda dengan basa. Titik ekivalen dan
titik akhir diketahui dari perubahan warnanya. Indikator metil orange memberikan
warna merah kekuningan (orange) pada saat titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Prosedur 1
1. Preparasi dan standarisasi HCl
a. Menghitung volume HCl pekat 37% yang dibutuhkan untuk
membuat 100ml larutan HCl 0,1 N
Diketahui :
N = 0,1 N L = 37%
Vakhir = 100 ml Mr HCl = 36,5
k (BJ) = 1,015 g/ml
Ditanya : VHCl ?
Jawab :
n = N . Vakhir
n = 0,1 N . 100ml = 10 mmol
sehingga,
x ml . L . k
x ¿=
100
x ml . L . k g /ml
x ¿. =
100 . Mr mg/mmol
x ml . L. k . 10 00 mg/ml
x ¿. =
100 . Mr mg/mmol
10 . x . L . k
x ¿. = mmol
Mr
10 . x . L. k
n mmol= mmol
Mr
10 . x . 37 .1,015
10=
36,5
b. x=0,971 ml atau x=1 mlStandarisasi HCl
Diketahui :
massa boraks = 0,5 gr
BM boraks = 381,37 g/mol
e boraks = 2
V boraks = 50 ml
Ditanya : NHCl ?
Jawab :
11,8 +11,2+12,3
Vrata−rata HCl=
3
Vrata−rata HCl=11,76 ml
gr 1000
M boraks= x
BM P
e
0,5 1000
M boraks= x
381,37 50
2
M boraks=0,052 M
Ditanya : NNaOH ?
Jawab :
9,2+ 8,8+9,6
Vrata−rata HCl Nx=
3
Vrata−rata HCl Nx=9,2 ml
b. Dengan H2C2O4
Diketahui :
VNaOH = 16,6 ml
VNaOH = 16,3 ml
VNaOH = 15,9 ml
e asam oksalat = 2
Ditanya : NNaOH ?
Jawab :
16,6+16,3+ 15,9
Vrata−rata HCl Nx=
3
M as . oksalat=0,063 M
NNaOH = 0,1937 N
Prosedur 2
1. Menentukan Na2CO3 dalam Soda
Diketahui :
NHCl = 0,1 N
V1 = 2,2 ml
V2 = 2,2 ml
V3 = 1,5 ml
BM Na2CO3 = 105,99
e Na2CO3 = 2
Jawab :
2,2+2,2+1,5
Vrata−rata= =1,967 ml
3
Massa Na 2CO 3
Kemurnian = x 100 %
Massahasil timbang
0,010424
¿ x 100 %=0,297 %
3,5 gram
NNaOH = 0,1 N
V1 = 21,6 ml
V2 = 22,3 ml
V3 = 22,0 ml
e asam asetat = 1
Jawab :
21,6+22,3+22,0
Vrata−rata= =21,96 ml
3
60,053 g /mol
= 2,196 mg x =131,87 mg
1
= 0,13187 gram
= 1,05 x 25 ml
= 26,25 gram
Kemurnian
Diketahui :
a = 35 ml
b = 10 ml
NH3 = 0,041965 g