Anda di halaman 1dari 4

Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang punggung

perekonomian Indonesia. Perkembangan sektor industri memiliki peran penting dalam


memberikan dampak positif terhadap perekonomian seperti memperluas kesempatan
kerja bagi masyarakat, meningkatkan devisa negara dari ekspor, dan sebagai
penyumbang yang cukup besar terhadap pendapatan nasional. Di sisi lain pertumbuhan
sektor industri juga membawa efek negatif terhadap lingkungan yaitu semakin
meningkatnya jumlah limbah industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran
sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Salah satu pencemaran lingkungan yang belakangan ini mempunyai dampak
yang besar terhadap lingkungan yaitu:
 Pencemaran Air
Ada beberapa penyebab dari pencemaran air diantaranya:
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai.
Industri umumnya langsung membuang limbah cair ke badan air, seperti: laut,
sungai, atau danau. Limbah cair industri merupakan penyebab utama terjadinya
pencemaran air. Setiap industry yang menghasilkan limbah cair wajib melakukan
pengolahan air limbah agar memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah
sehingga dapat langsung dibuang tanpa mencemari lingkungan. Limbah yang dibuang
tanpa diolah terlebih dahulu akan menghasilkan limbah yang berbahaya bagi
lingkungan. Beberapa alasan pengusaha membuang limbah tanpa diolah terlebih dulu
antara lain mahalnya biaya pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), biaya
operasional, dan perawatan IPAL yang rumit dan kompleks.
Salah satu contohnya yaitu Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari
14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke
toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar
1
90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir
500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi
selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara
industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional
yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai,
47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil
persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
 Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu
lama. Untuk mengatasi hal ini diperlukan instrumen ekonomi, salah satunya instrumen
fiskal. Pajak lingkungan atau green Tax merupakan salah satu instrumen fiskal yang
umum digunakan untuk mengatasi persoalan pencemaran lingkungan.
Wacana mengenai pajak lingkungan ini sudah sering didiskusikan oleh berbagai
kalangan. Pajak lingkungan direncanakan akan ditetapkan sebesar 0,5 persen dari
omzet perusahaan dan dibebankan khususnya pada industry manufaktur yang memiliki
omzet di atas Rp 300 juta per 1 tahun.. Secara umum pengenaan pajak lingkungan
didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan industri yang berpotensi mencemari
lingkungan agar memberikan kontribusi dalam perbaikan lingkungan. Pajak lingkungan
akan dikenakan kepada industri manufaktur karena industri tersebut dianggap tidak
ramah lingkungan dan memiliki input dengan kadar pencemaran besar serta dalam
proses produksinya menghasilkan output limbah yang berpotensi mencemari
lingkungan.
Industri tekstil merupakan salah satu industri manufaktur yang potensial
menghasilkan limbah. Hal tersebut dikarenakan dalam proses produksinya industri
tekstil membutuhkan input air dalam jumlah besar dan bahan kimia untuk digunakan
dalam proses pewarnaan sehingga limbah yang dihasilkan mengandung COD dan BOD
tinggi.
Rencana pemberlakuan pajak lingkungan tersebut juga menimbulkan
kontroversi, karena terdapat pihak yang pro ataupun kontra. Pihak yang kontra atau
menolak adanya pemberlakuan pajak lingkungan sebagian besar berasal dari kalangan
pengusaha. Hal ini disebabkan penerapan pajak lingkungan ini akan semakin
membebani pengusaha dalam hal kenaikan biaya produksi (high cost).
2
Namun penerapan pajak lingkungan mencerminkan tanggung jawab industri
terhadap lingkungan. Pengenaan pajak lingkungan bukan berarti perusahaan
diperbolehkan untuk mencemari lingkungan melainkan harus menurunkan tingkat
pencemaran limbahnya. Tujuan penerapan pajak lingkungan salah satunya dalam
rangka menciptakan insentif bagi pengusaha untuk mendanai kegiatan pelestarian
lingkungan mengingat kegiatan industri telah menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan.
Sebagai contoh industri kecil tapioka yang menghasilkan limbah cair dengan ciri
seperti bau busuk, warna keruh (putih kecoklat-coklatan). Dan pemerintah kesulitan
dalam menerapkan kebijakan ini karena pemerintah kekurangan informasi tentang
pendapatan setiap perusahaan karena perusahaan menutupi hasil pendapatan yang
diperolehnya agar bisa lolos dari pajak lingkungan ini dan perusahaan dapat menekan
biaya oprasional usahanya.
Kebijakan pemerintah selanjutnya adalah izin AMDAL, Amdal adalah analisis
mengenai dampak lingkungan. Setiap pengusaha yang ingin mendirikan
perusahaan/industri yang tempatnya atau dalam kegiatan produksinya bersentuhan
langsung dengan lingkungan harus mempunyai izin amdal dari pemerintah. Pemerintah
memberikan izin jika perusahaan dirasa tidak mencemari lingkungan sehingga tidak
membahayakan bagi masyarakat di sekitar perusahaan atau industri tersebut. Tapi
dalam kenyataannya banyak perusahaan/industri yang masih kurang sadar akan
bahayanya pencemaran lingkungan, sehingga banyak perusahaan nakal yang masih
belum mempunyai amdal tapi sudah mendirikan tempat usahanya.

Kebijakan baru
Karena kebijakan yang lama menimbulkan banyak masalah yaitu di rasa kurang
adil dalam penerapannya, maka dari itu diperlukan kebijakan baru untuk mengatasi
masalah ini. Di antaranya adalah:
Menteri perdagangan dan perindustrian memberlakukan peraturan tentang
perizinan usaha tentang yaitu orang yang ingin mendirikan usaha yang berhubungan
langsung dengan lingkungan harus mempuyai filter dalam pembuangan limbahnya.
Kebijakan selanjutnya adalah Pemerintah melalui Dinas perindustian, Dinas
perencanaan dan Dinas pemukiman menyediakan tempat atau lokasi khusus industri.
Tempat khusus dimana disitu segala kegiatan industri di pusatkan di satu tempat yang
3
jauh dari pemukiman masyarakat sehingga pencemaran tidak lagi di rasakan oleh
masyarakat karena terpisah lokasi.
Pemerintah melalui menteri kehutanan dan lingkungan hidup serta di bantu
masyarakat harus memperluas daerah penghijauan dan penuntasan penebangan liar
sehingga dengan adanya pohon diharapkan dampak yang di timbulkan oleh
pencemaran dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai