Anda di halaman 1dari 49

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBOBLEM BASED LEARNING


BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI PERBANDINGAN
DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BANJAR

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah rangkaian proses yang tiada henti demi

pengembangan kemampuan serta perilaku yang dimiliki individu agar dapat

dimanfaatkan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan bagian yang

penting dalam kehidupan masyarakat terlebih lagi di era revolusi industry

4.0. Pendidikan harus bisa memberikan keterampilan intelektual, sosial

maupun pribadi masing-masing individu. Sekolah sebagai penyelenggara

pendidikan formal harus mampu memberikan berbagai kebutuhan sesuai

dengan tuntutan zaman. Upaya yang dikembangkan oleh sekolah adalah

memberikan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan

menyenangkan.

Matematika merupakan cabang ilmu yang dianggap sangat penting

oleh sebagian besar masyarakat, bahkan matematika dijadikan tolak ukur

kecerdasan seseorang dalam tingkatan pendidikan. Begitu pentingnya

matematika sehingga semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar

sampai perguruan tinggi mempelajari matematika. Matematika diajarkan di

sekolah dengan persentase jam pelajaran paling banyak dibandingkan

dengan mata pelajaran lain. Tentunya hasil belajar matematika sangat

diharapkan oleh semua pihak, akan tetapi pada kenyataannya masih belum

menggembirakan.

1
2

Banyak di antara peserta didik yang mengeluhkan bahwa suatu

pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan bahkan banyak yang

beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

paling ditakuti. Sehingga, hal ini mempengaruhi perkembangan belajar

matematika dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika. Dalam hal ini guru harus dapat menerapkan berbagai model

dan metode pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik tidak

mengalami kebosanan, lebih tertarik dan lebih antusias dalam menjalani

pembelajaran matematika.

Pencapaian prestasi belajar peserta didik Indonesia pada bidang Sains

dan Matematika pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Hal ini terlihat dari hasil Trends in Mathematics and Science

Study (TIMSS) pada tahun 2015. Menurut Nizam (syamsul hadi dan

novaliyosi, 2019:2) hasil studi TIMSS 2003, Indonesia berada di peringkat

35 dari 46 negara peserta dengan skor rata-rata 411, sedangkan rata-rata

skor internasional 467. Hasil studi TIMSS 2007, Indonesia berada di

peringkat 36 dari 49 negara peserta dengan skor rata-rata 397, hasil studi

TIMSS 2011, Indonesia berada diperingkat 38 dari 42 negara peserta

dengan skor rata-rata 386, sedangkan skor rata-rata internasional 500

(P4TK, 2011). Dan hasil terbaru, yaitu TIMSS 2015 Indonesia berada di

peringkat 44 dari 49 negara

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup

pesat telah mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil


3

teknologi dalam proses pembelajaran. Terlebih pada saat sekarangan yaitu

era revolusi industry 4.0, suatu kewajiban bagi guru untuk dapat

menerapkan TPACK dalam kegiatan pembelajarn. Hal ini menuntut agar

guru mampu menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan oleh

sekolah maupun dengan kreativitas sendiri memanfaatkan teknologi.

Seperti di SMP Negeri 4 Banjar, perolehan nilai rata-rata mata

pelajaran matematika pada Penilaian Tengah Semester ganjil tahun

pelajaran 2020/2021 untuk kelas VII, berada di bawah nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) seperti terlihat pada Tabel 1.1

Tabel 1
Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester Ganjil kelas VII
Tahun Pelajaran 2020/2021
Nilai Rata-
Kelas KKM Keterangan
rata
VIII F 62 62 Tuntas
VIII G 60 62 Tidak tuntas
VIII H 58 62 Tidak tuntas
VIII I 57 62 Tidak tuntas
Rata-rata 59,25 Tidak Tuntas
Sumber : Waka urusan kurikulum SMP Negeri 4 Banjar

Berdasarkan pada tabel tersebut, perolehan rata-rata nilai ujian tengah

semester ganjil yang paling rendah adalah kelas VII-H yaitu sebesar 61.

Data tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kelas VII-H mengalami

masalah dalam membangun pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada

materi pembelajaran matematika yang dipelajarinya

Solusi yang diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika peserta didik, guru harus pandai-pandai memilih berbagai


4

strategi pembelajaran yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

lebih memberdayakan potensi peserta didik. Salah satunya adalah dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penulis

tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBOBLEM BASED

LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI

PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BANJAR

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka terdapat

permasalahan sebagai berikut:

a. Pembelajaran matematika di dalam kelas yang masih terpusat pada guru

b. Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran masih rendah

c. Hasil belajar peserta didik masih di bawah KKM

3. Analisis Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah maka pembelajaran yang

belangsung masih terpusat pada guru dan interaksi peserta didik masih

kurang mendominasi dalam suatu pembelajaran. Dampak dari hal tersebut

hasil belajar peserta didik masih di bawah KKM sehingga diperlukan model

yang bervariasi dan penggunaan media yang menarik.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah


5

“apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

berbantuan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi perbandingan di kelas VII H SMP Negeri 4 Banjar?”

5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi

perbandingan di kelas VII H SMP Negeri 4 Banjar dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media

powerpoint.

6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, antara lain:

a. Bagi peserta didik

Dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar

matematika dan mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari

dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

b. Bagi guru

Dapat menambah wawasan atau pengalaman baru mengenai penggunaan

model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media

powerpoint khususnya mengenai peningkatan hasil belajar peserta didik

dalam proses pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Menjadi masukan yang positif bagi sekolah dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 4 Banjar


6

d. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan referensi untuk memperkaya model-model pembelajaran

yang bisa digunakan untuk memotivasi peserta didik.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris

Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada

suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Menurut Mill (dalam

Mu’alimin, 2014:5) penelitian tindakan kelas sebagai penyelidikan yang

sistematis (sistematic inquiry) yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah

untuk mengetahui praktik pembelajaranya.

Arikunto (Ekawarma, 2013:5) penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersamaan. Menurut Kemmis (Djajadi, Muhammad, 2019:1),

penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang

dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk

pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri.

Sedangkan menurut Rustam Mundilarto (Ekawarma, 2013:5) penelitian

tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan


7

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat.

Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian

yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan

mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan

mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian

diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau

penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang

lebih baik (Mu’alimin, 2014:5)

Penelitian Tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses

pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri

dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara

melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan melalui beberapa

tahapan yang sering disebut dengan siklus. Siklus dalam PTK meliputi 4

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sejalan

dengan PTK model Kurt Lewin (Djajadi, Muhammad, 2019:11)

penelitian tindakan kelas dalam satu siklus terdiri dari empat langkah

yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi

(observing) dan refleksi (reflecting).

1) Perencanaan (planning)
8

Pada tahap pertama ini peneliti harus menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan

dilakukan. Kegiatan-kegiatan pada tahap perencanaan adalah

penentuan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian

khusus untuk diamati, kemudian pembuatan instrumen observasi

untuk merekam fakta selama berlangsungnya tindakan.

2) Pelaksanaan (acting)

Tahap ini adalah waktu untuk melaksanakan isi perencanaan

yaitu melaksanakan tindakan di kelas. Peneliti melaksanakan tindakan

dengan berusaha agar mengikuti apa yang sudah dirumuskan dalam

tahap perencanaan, juga harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

Kesesuaian antara planning dan acting akan diperhatikan secara

seksama dalam refleksi.

3) Pengamatan (Observing)

Sesungguhnya tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan

dengan tahap pelaksanaan. Peneliti harus melakukan pengamatan

terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil

melakukan pengamatan ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi

sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk

perbaikan siklus berikutnya.

4) Refleksi (Reflecting)
9

Pada tahap ini mereflesikan dari hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan, kemudian membuat rencana tindak lanjut untuk

kegiatan berikutnya.

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

PBL adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut

dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya (Marhamah

Saleh, 2013:15). Menurut Siswono (dalam assegaff dan sontani, 2016: 4)

Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

dimulai dengan mengajukan masalah dan dilanjutkan dengan

menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan Sherwood mengemukakan

(dalam assegaff dan sontani, 2016: 4) PBL atau biasa disebut

kepentingkan pendidikan tingkat tinggi mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada proses pemecahan masalah dengan

yang peserta didik memperoleh pengetahuan yang diperlukan.

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan suatu

model yang didalamnya terdapat kegiatan dimana peserta didik

mengidentifikasi suatu masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan

nyata. Pada dasarnya metode pembelajaran ini merupakan suatu metode

di mana siswa belajar dengan inspirasi, pemikiran kelompok, dan

menggunakan informasi. Model pembelajaran PBL ini merupakan suatu

model pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar, mencari solusi


10

dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat

siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

b. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning

Arends (dalam jurnal saintifik Syamsiara dkk, 2016:3)

mengemukakan sintaks PBL yang berhubungan dengan kegiatan

pendidik seperti pada Tabel 2

Tabel 2 Sintaks Model PBL

Tahap Kegiatan Pendidik


Tahap 1: Melakukan Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran,
orientasi masalah kepada menjelaskan logistik(bahan dan alat) apa yang
peserta didik dibutuhkan bagi penyelesaian masalah,
sertamemotivasi peserta didik untuk terlibat
dalam pemecahan masalah yang dipilih

Tahap 2: Pendidik membantu peserta didik untuk


Mengorganisasikan mendefinisikan tugas belajar yang
peserta didik untuk berhubungan dengan masalah tersebut
belajar
Tahap 3: Membimbing Pendidik mendorong peserta didik untuk
kelompok investigasi mengumpulkan informasi yang
sesuai,melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah

Tahap 4: Pendidik membantu peserta didikdalam


Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan karya yang
menyajikan hasil sesuai dengan tugas yang diberikan, seperti
karya laporan, video, dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

Tahap 5: Menganalisis Pendidik membantu peserta didik untuk


dan mengevaluasi proses melakukan refleksi
pemecahan masalah atau evaluasi terhadap hasil penyelidikannya,
serta proses-proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
11

c. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran Problem Based


Learning

Model Problem Based Learning mempunyai beberapa keunggulan

dan kelemahan yang diantaranya:

Keunggulan

1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang baik untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta

memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru.

3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas peserta didik

4) Pemecahan masalah membantu bagaimana mentransfer pengetahuan

mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggungjawab terhadap pembelajaran

yang mereka lakukan.

6) Melalui pemecahan masalah bahwa belajar tidak hanya dari guru dan

buku.

7) Pemecahan masalah dianggap pembelajaran yang lebih

menyenangkan

8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berfikir kritis dan mengembangkan pengetahuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.


12

9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam

dunia nyata.

10) Pemecahan masalah dapat membangun minat peserta didik untuk

secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikaan

formal berakhir.

Kelemahan:

1) Jika minat siswa kurang atau masalah kurang menarik siswa, maka

peserta didik akan merasa enggan untuk mencoba.

2) Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah membutuhkan

cukup waktu untuk persiapan.

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang

ingin mereka pelajari

4) Dalam suatu kelas yang memiki tingkat keragaman mahasiswa yang

tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

5) Membutuhkan kemampuan guru yang mampu memotivasi peserta

didik dengan baik.

3. Media Pembelajaran PowerPoint

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berasal

dari bahasa Latin dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a


13

receiver). Heinich (Rusman, 2012:159) mengemukakan “Media merupakan

alat saluran komunikasi”. Heinich et.al (Anitah W, Sri, 2008:6.4)

mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods)

dalam proses pembelajaran yang digambarkan dalam Gambar 1.

Guru media Pesan Peserta


Didik

Gambar 1
Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran

Dalam konteks belajar dan pembelajaran, pada hakikatnya media

pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau

informasi dari guru sebagai komunikator kepada peserta didik sebagai

komunikan. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi

pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

yang telah direncanakan.

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang

meliputi pesan, orang , dan peralatan. Seperti yang dikemukakan oleh

Briggs (Anitah W, Sri, 2008:6.4) “Media pembelajaran adalah sarana fisik

untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti buku, film, video,

slide, dan sebagainya”.

Miarso (Rusman, 2012:160) mengemukakan “Media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
14

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan

terkendali”.

Program PowerPoint merupakan suatu program yang baik dan

terkenal untuk presentasi dan banyak digunakan dalam berbagai kegiatan

seperti seminar, pelatihan, pembelajaran dan lain-lain. Susilana, Rudi dan

Cepi Riyana (2009:101) mengemukakan:

Program PowerPoint adalah salah satu software yang dirancang


khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan
menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan
relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk
menyimpan data (data storrage).

Program PowerPoint merupakan salah satu bagian aplikasi MS Office

yang dapat digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan

presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis

yang terbagi dalam slide-slide. Setiap slide dapat berisi penjabaran topik

yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan, gambar ataupun tabel.

Penyajian presentasi akan menjadi lebih hidup, menarik dan efektif dengan

adanya efek-efek animasi dan multimedia.

Dalam pembuatan presentasi PowerPoint sebagai media pembelajaran

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:

1) Siapa audience/ sasaran yang akan dituju.

2) Apa yang akan kita inginkan dari audience.

3) Poin apa saja yang kita ingin sampaikan dalam presentasi.

4) Memperhatikan penggunaan dan ukuran huruf.


15

5) Memilih gambar yang sesuai dengan topik yang sedang dibahas.

6) Menggunakan animasi yang sesuai dalam mendukung pembelajaran.

7) Menggunakan audio atau narasi pendukung apabila diperlukan.

8) Menggunakan video untuk mendukung pembelajaran.

9) Memilih background yang sesuai.

4. Hasil Belajar Matematika

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan

dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit

maupun implisit (tersembunyi). Mursell, James L (Sagala, Syaiful, 2011:13)

mengemukakan “Belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami

sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri”. Jadi, belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan

dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang

positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam proses

belajar. Menurut Sudjana, Nana (2005:22) “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima

pengalaman belajarnya.” Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai

dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan

kinerja yang diharapkan. Indikator ini menjadi pedoman tentang tingkat

pencapaian belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus

dimiliki.
16

Pelaksanaan evaluasi hasil belajar matematika pada umumnya

merupakan tes tertulis. Setiap jenis tes memerlukan seperangkat alat

penilaian. Widaningsih, Dedeh (2011:2) mengemukakan seperangkat alat

penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan salah satunya adalah

ulangan harian, dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan

kompetensi, untuk mengungkap penguasaan pemahaman, sampai evaluasi,

atau untuk mengungkap penguasaan pemakaian alat atau suatu prosedur.

Untuk mengukur hasil belajar pada penelitian ini digunakan

seperangkat alat penilaian dan jenis tagihan : tugas LKPD dan ulangan

harian atau evaluasi

a. Evaluasi

Tingkat ketercapaian hasil belajar peserta didik salah satunya di

dapat dari hasil evaluasi. Soal-soal evaluasi berbentuk soal uraian yang

sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

b. Tugas LKPD

Tugas LKPD merupakan tugas yang harus diselesaikan peserta

didik, yang terdiri dari bahan ajar berbentuk soal isian melanjutkan

sebagai bentuk penanaman konsep yang akan menuntun dan

mengarahkan pada penemuan kesimpulan materi pembelajaran, dan tugas

kelompok yang berbentuk soal uraian yang merupakan penguatan untuk

mengukur kompetensi yang dicapai peserta didik pada pembelajaran saat

itu.
17

C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII-H pada

tahun pelajaran 2020/ 2021 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 16 siswa

laki-laki dan 16 siswa perempuan. Prestasi siswa dalam bidang akademis

khususnya matematika dalam pencapaian hasil belajar tergolong masih

kurang karena masih dibawah KKM. Karena itu, peneliti ingin

mensosialisasikan metode pembelajaran Problem Based Learning

berbantuan powerpoint agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

dan dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Banjar yang

beralamat di Jl. Madjalikin No 235 Langensari Kota Banjar. Penelitian ini

akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan November 2020

dengan rincian bisa dilihat pada Tabel 3

Tabel 3
Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan


Oktober November
1 Penyusunan perangkat Penelitian
2 Melaksanakan Penelitian
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Laporan
18

3. Deskripsi per Siklus

a. Siklus I

1) Perencanaan

Perencanaan tindakan dimulai dengan:

a) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu Lembar kegiatan

pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), media, dan model atau metode yang diterapkan.

b) Membuat instrumen pengumpul data yaitu membuat LKPD dan

evaluasi

c) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi

pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media

powerpoint dengan rencana kegiatan belajar mengajar yang sudah

disiapkan. Rencana kegiatan yang dilakukan bersifat fleksibel dan

terbuka terhadap perubahan- perubahan, sesuai dengan kegiatan yang

ada selama proses pelaksanaan di lapangan.

3) Pengamatan

Pada tahap pengamatan, peneliti membuat catatan dan atau

mengisi format lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran sebagai bahan refleksi tindakan pada pertemuan

berikutnya. Indikator lembar pengamatan aktivitas peserta didik terdiri


19

dari mengerjakan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), berani

bertanya atau memberi tanggapan dalam diskusi, serta berani

mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD. Tiap-tiap indikator

aktivitas peserta didik dari setiap kelompok dijumlahkan dan

diprosentasikan.

Catatan dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik ini akan

dijadikan sebagai bahan refleksi, yang selanjutnya menjadi acuan

untuk menentukan tindakan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

4) Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi adalah

menganalisa hasil observasi data yang telah dikumpulkan. Dengan

melihat data hasil pengamatan aktivitas peserta didik akan diketahui

perkembangan aktivitas peserta didik pada setiap pertemuan dari

setiap siklusnya. Hasil analisis pada satu siklus dipergunakan sebagai

acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya untuk

mengatasi permasalahan/pemikiran baru yang muncul, yang

memerlukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan

ulang yang diikuti pula dengan refleksi ulang. Pada siklus berikutnya,

perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk

mengoptimalkan teknik bertanya pada peserta didik, memotivasi

peserta didik untuk berupaya ingin tahu, ingin bisa, dan ingin

mencoba menyelesaikan persoalan, dan membantu peserta didik


20

dalam mengkonstrusi sendiri ide-ide/pengetahuannya. Tahap-tahap

tersebut terus berulang sampai suatu permasalahan dianggap teratasi.

b. Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai

perbaikan dari siklus I. Tahap kerja pada siklus II mengikuti tahapan

kerja pada siklus I yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi

.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Assegaff, Asrani dan Uep Tatang Sontani. 2016. Upaya meningkatkan


kemampuan berfikir analitis melalui model problem based learning (PLB)
(Improved ability to analytical thinking with a problem based learning
model). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1): 38-48

Djajadi, Muhammad. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Arti Bumi


Intaran (Anggota IKAPI)

Ekawarma. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi). Jakarta: Referensi


(GP Press Group)

Hadi, Syamsul dan Novaliyosi. 2019. TIMSS Indonesia (Trends In International


Mathematics And Science Study). Prosiding. Dalam: Seminar Nasional &
Call For Papers Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Universitas Siliwangi di Tasikmalaya, 19 Januari

Haviz. M. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Belajar Melakukan PTK dengan


Model Interogatif. Tanah Datar: STAIN Batusangkar Press

Hidayat, Amir F. (2013). JR 02 Modul Penelitian Tindakan Kelas Bahasa


Jerman. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Mahmud dan Tedi Priatna. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.
Bandung: Tsabita (Kelompok Sahifa)

Mu’alimin dan Rahmat Arofah Hari Cahyadi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas
Teori dan Praktik. Pasuruan: Ganding Pustaka

Nugroho, Heru Santoso Wahito. (2017). Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas


(PTK) Dalam Pendidikan Kesehatan. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan
(Forikes)

Nur, Syamsiara dkk. 2016. Efektivitas Model Problem Based Learning (Pbl)
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas
Sulawesi Barat. Jurnal Saintifik. 2(2): 133-141

Purnomo, Joko dan Hanan Windro Sasongko. (2011).Pemanfaatan Program


Presentasi sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/SMP.
Yogyakarta: PPPPTK
Saleh, Marhamah. 2013. Strategi Pembelajaran Fiqh dengan Problem-Based
Learning. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. XIV(I): 190-220

sViva. 2019. Survei Pendidikan Dunia, Indonesia Peringkat 72 dari 77 Negara.


[Online]. https://www.viva.co.id/arsip/1249962-survei-pendidikan-dunia-
indonesia-peringkat-72-dari-77-negara. [07 Oktober 2020]
LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 4 Banjar


Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : Perbandingan
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan bahan ajar, peserta didik dapat memahami konsep
perbandingan dua besaran dengan tepat
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan bahan ajar, peserta didik dapat menentukan
perbandingan dua besaran dengan tepat
3. Setelah menyaksikan powerpoint dan bahan ajar, peserta didik dapat memecahkan
permasalahan terkait perbandingan dua besaran dengan tepat
B. Langkah Pembelajaran:
Pendahul 1. Menyapa melalui media whatsapp dan memberi link google meet
untuk pembelajaran tatap maya
uan 2. Mengucapkan salam dan berdoa bersama kemudian mengecek
kehadiran peserta didik
3. Memberikan motivasi pentingnya belajar di rumah dan menjaga
kesehatan.
4. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan
sebelumnya
Kegiatan Literasi & Creativity Thinking
Alat:
Inti 1. Peserta didik menyimak pembelajaran materi tentang perbandingan
HP/ dua besaran melalui media powerpoint
2. Peserta didik menganalisis dan membuat pertanyaan yang berkaitan
Laptop/ dengan materi yang dipelajari
Critical Thinking
Komputer
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

yang ada
Sumbe
Communication & Collaboration
r belajar :
1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran yang mereka
Bahan ajar, dapatkan dan peserta didik saling menanggapi atau menambahkan
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi perbandingan
Buku guru, dua besaran

buku siswa,

powerpoint,

situs web,
Penutup 1. Refleksi dan umpan balik tentang pembelajaran untuk perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya
2. Peserta didik mendapat tugas tentang perbandingan dua besaran
melalui google classroom
C. Penilaian
1. Sikap spiritual: menghargai dan meyakini ajaran agama
2. Sikap social : disiplin, percaya diri, kerjasama, jujur
3. Pengetahuan : mampu menentukan perbandingan dua besaran
4. Keterampilan : peserta didik diberikan tugas tentang perbandingan
Mengetahui Banjar, September 2020
Kepala SMP Negeri 4 Banjar Guru Mata Pelajaran

Drs. ACE MAMAN, M.Pd DEDI SISWOYO, S.Pd


Nip.19680903 199803 1 003 NIP. 19900517 201903 1 005
LAMPIRAN 2

PERBANDINGAN
DUA
BESARAN

SMP Kelas VII Semester 1

KOMPETENSI DASAR:

3.4 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda) dengan fokus
pada faktor skala dan proporsi, kecepatan dan debit.

4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya
sama dan berbeda) dengan fokus pada faktor skala dan proporsi, kecepatan dan
debit.

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
memahami konsep perbandingan dua besaran dengan tepat
2. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menentukan perbandingan dua besaran dengan tepat
3. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan terkait perbandingan dua besaran dengan tepat
Hubungan antara ukuran dari gigi dengan secepatannya adalah perbandingan berbalik
nilai. Dari gambar di atas, gir A memiliki gigi dua kali lipat dari gigi yang dimiliki oleh gir
B. Sehingga, jika gir A berputar satu kali, gir B akan berputar dua kali.
Misalkan gir A memiliki gigi tiga kali dari gir B, maka jika A berputar satu putaran, maka
gir B berputar tiga putaran. Jika gir A memiliki gigi empat kali lebih banyak dari gir B,
maka A akan berputar satu kali apabila B berputar empat kali.
Nah, dua fakta di atas merupakan contoh dari situasi perbandingan yang sering kita
jumpai. Nilai pi (π) pada permasalahan lingkaran dan gir pada sepeda.Materi pada bab
ini, kalian akan mengetahui penggunaan tabel, grafik, dan persamaan dalam
menyelesaikan permasalahan perbandingan senilai maupun berbalik nilai.
Zaman yang elektronik seperti saat ini telah banyak mengubah kebiasaan orang
menentukan media bacaan. Banyak yang sudah senang membaca berita melalui media
internet. Namun tidak sedikit yang masih membaca berita melalui media cetak seperti
koran. Sebuah perusahaan koran mengumpulkan informasi tentang berapa banyak yang
membaca melalui media internet (membaca online) atau membaca melalui media
cetaknya. Informasi ini sangat penting untuk perusahaan koran untuk mengetahui berapa
banyak pendapatan perusahaan dari kedua jenis media.

Siswa SMP Sukamaju diminta untuk memilih membaca berita melalui media online
atau media cetak. Dari 150 siswa, 100 siswa memilih media online dan 50 siswa memilih
media cetak.
Bagaimana kalian membandingkan pilihan siswa membaca melalui online atau media
cetak?

Berikut beberapa jawaban dari pertanyaan diatas.


a. 1/3 dari siswa SMP Sukamaju yang mengikuti survei memilih media cetak daripada
media online untuk membaca berita
b. Perbandingan banyak siswa yang memilih media online terhadap media cetak adalah
2:1
c. 1 dari 3 siswa memilih media cetak daripada media online
d. Banyak siswa yang memilih membaca online 50 lebih banyak daripada siswa yang
memilih media cetak
e. Banyak siswa yang membaca online dua kali lipat dari siswa yang membaca melalui
media cetak.
PENSIL
Wini mempunyai 8 buah pensil, sedangkan Putri mempunyai 16 buah pensil.
Bagaimanakah perbandingan banyak pensil mereka?
Perhatikan penyajian banyak pensil Winii dan pensil Putri pada gambar berikut!

Dari masalah diatas tentukanlah


1. Berapa banyak pensil Wini ?
2. Berapa banyak pensil Putri ?
3. Pensil siapakah yang lebih banyak?
4. Berapa kali lebih banyak pensil Putri dari pensil Wini ?

1. Pensil wini ada 8


2. Pensil putri ada 16
3. Pensil putri yang lebih banyak
4. Kita dapat mengatakan banyak pensil Wini ada 8 dibandingkan dengan banyak
pensil Putri adalah 8 berbanding 16 yang biasanya ditulis sebagai 8 ∶ 16.
Perbandingan tersebut bisa disederhanakan menjadi 1 ∶ 2
Contoh 1
Sebuah mobil balap menempuh 60 km dalam waktu 30 menit. Berapa jam waktu yang
diperlukan mobil tersebut untuk menempuh jarak 180 km?
60 km → 30 menit
180 km → ......menit

Logikanya adalah waktu yang diperlukan akan semakin besar seiring dengan
bertambahnya jarak, sehingga gunakan perbandingan senilai:
𝑡 180
=
30 60
180
𝑡= × 30 = 3 × 30 = 90 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60
90 menit adalah 1,5 jam

Contoh 2
Ayah akan membagikan uang sejumlah Rp 240.000,00 kepada Amir dan Budi dengan
perbandingan 3 : 5.
Tentukan jumlah uang yang diterima masing-masing oleh Amir dan Budi!
Pembahasan
Amir : Budi = 3 : 5
Jumlah uang = Rp 240.000,00
Uang yang diterima oleh Amir adalah
3
× 𝑅𝑝. 240.000 = 𝑅𝑝. 90.000
8
Uang yang diterima oleh Budi adalah
5
× 𝑅𝑝. 240.000 = 𝑅𝑝. 150.000
8
Catatan : Angka 8 didapat dari 3 + 5
Contoh 3
Kota A dan kota B berjarak 60 km. Tentukan jarak kedua kota tersebut dalam suatu peta
yang berskala 1 : 1.200.000 nyatakan dalam cm!

Pembahasan
Jarak sebenarnya = 60 km = 60.000 m = 6.000.000 cm
Skala = 1 : 1.200.000
Jarak pada peta = 6.000.000 : 1.200.000
= 5 cm
Perbandingan adalah hubungan antara ukuran-ukuran atau nilai-nilai dua atau
lebih objek dalam satu kumpulan.
Rasio adalah suatu bilangan yang digunakan untuk menyatakan sebuah
perbandingan ukuran atau nilai dari dua atau lebih objek.

1. Iwan mengundang teman-temannya dalam suatu acara. Ia akan menyuguhkan kopi


sebagai minuman penyambutan. Ia juga sudah tahu bagaimana cara membuat kopi
yang rasanya pas, yakni dalam membuat secangkir kopi manis ia mencampurkan 2
sendok teh kopi dan 3 sendok teh gula pasir.
a. Jika tersedia 300 gram gula pasir, berapa banyak kopi yang harus ia siapkan?
b. Jika jumlah tamu undangannya 100 orang, berapa kg kopi dan gula pasir yang ia
perlukan (anggap massa kopi dan gula dalam satu sendok teh adalah 5 gram)?
2. Sebuah pohon yang berada di depan gedung mempunyai tinggi 8 m. Pada saat yang
sama, bayangan gedung berimpit dengan bayangan pohon seperti tampak pada
gambar di bawah.

Tinggi gedung yang sesuai ukuran tersebut adalah ….


REFERENSI
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2016. Matematika SMP/ MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta :
Kemendikbud
Fatimah, Silvia. “Modul Perbandingan”. 10 April 2019. https://www.scribd.com/
document/405681832/modul-perbandingan-pdf. [Diakses, 22 September 2020]
Matematika, SMP. “Materi Perbandingan Kelas VII”. https://www.academia.edu/
10153356/MATERI_PERBANDINGAN_KELAS_VII. [Diakses, 22 September 2020]
Milenial, Guru Matematika. “Matematika | Cara Membandingkan Bilangan Pecahan
[SMP/MTs]”. 6 Mei 2019. https://www.youtube.com/watch?v=dI9oK2QRJas.
[Diakses, 22 September 2020]
LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PERBANDINGAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : VII/ 1
Alokasi waktu : 20 Menit

Tujuan pembelajaran :
1. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
memahami konsep perbandingan dua besaran dengan tepat
2. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menentukan perbandingan dua besaran dengan tepat
3. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan terkait perbandingan dua besaran dengan tepat

PETUNJUK : 1. Amati dan bacalah LKPD berikut


dengan cermat dan teliti.
2. Pahami tiap langkah kegiatan yang
terdapat pada LKPD
3. Tanyakan kepada guru langkah-
langkah yang tidak dipahami
Dari foto diatas, Kita memperolah informasi bahwa terdapat 9 laki-laki dan 7
perempuan yang ada di foto. Kemudian anda menceritakan tentang foto tersebut kepada
teman-teman di kelas dengan cerita sebagai berikut:
1. Tujuh dari enam belas orang yang ada di foto adalah perempuan
2. Perbandinga banyak laki-laki dan perempuan di foto adalah 9 banding 7
3. Banyak laki-laki di dalam foto adalah dua lebih banyak daripada perempuan

Bagaimana??? Bisakah kalian memahami dan menjelaskan apa arti dari perbandingan???
Untuk lebih jelas, silakan kerjakan aktivitas di bawah ini!
AKTIVITAS 1
Gunakan tabel di bawah untuk menjawab pertanyaan berikut.
Tabel pohon bernilai ekonomis di Indonesia
Nama pohon dan asal Tinggi Diameter
Damar (Maluku) 65 150
Ulin (Kalimantan) 50 120
Kayu Hitam (Sulawesi) 40 100
Gaharu (Kalimantan) 40 60
Ramin (Kalimantan) 40 20

a. Anton mengatakan bahwa rasio diameter Ramin terhadap diameter Ulin adalah
1 : 6. Apakah pernyataan Anton benar? Jelaskan

b. Leni mengatakan bahwa keliling Ulin sekitar tiga perempat kali keliling Damar.
Apakah benar? Jelaskan.

c. Apa yang dapat anda simpulkan


AKTIVITAS 2
Dalam sebuah jamuan makan, ada meja besar yang menampung 10 orang tamu dan
tersaji 4 telur dadar diatas meja tersebut. Sementara ada pula sebuah meja kecil yang
menampung 8 orang tamu dan tersaji 3 telur dadar. Jika telur dadar di bagi rata untuk
setiap orang berdasarkan meja tempat duduk. Apakah tamu yang duduk di meja kecil
mendapatkan bagian yang sama dengan tamu yang duduk di meja besar? Jelaskan
alasanmu.

AKTIVITAS 3
Tika akan membuat es jeruk dan dia membuatnya dengan mencampur air putih dan
perasan air jeruk. Untuk menentukan minuman yang enak, tika menetapkan beberapa
campuran untuk dicoba. Semakin tinggi persentase kadar jeruk dalam minuman maka
semakin kuat rasa jeruknya

.Campuran manakah yang rasa jeruknya paling kuat? Jelaskan alasan kalian kemudian
simpulkan dari kegiatan tersebut
REFERENSI
As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2016. Matematika SMP/ MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta :
Kemendikbud
PPT模板下载:www.1ppt.com/moban/ 行业PPT模板:www.1ppt.com/hangye/
节日PPT模板:www.1ppt.com/jieri/ PPT素材下载:www.1ppt.com/sucai/
PPT背景图片:www.1ppt.com/beijing/ PPT图表下载:www.1ppt.com/tubiao/
优秀PPT下载:www.1ppt.com/xiazai/ PPT教程: www.1ppt.com/powerpoint/
Word教程: www.1ppt.com/word/ Excel教程:www.1ppt.com/excel/
资料下载:www.1ppt.com/ziliao/ PPT课件下载:www.1ppt.com/kejian/
范文下载:www.1ppt.com/fanwen/ 试卷下载:www.1ppt.com/shiti/
教案下载:www.1ppt.com/jiaoan/ PPT论坛:www.1ppt.cn

LAMPIRAN 4

PERBANDINGAN
Matematika kelas VII Semester 1

Dedi siswoyo
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
memahami konsep perbandingan dua besaran dengan tepat
2. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menentukan perbandingan dua besaran dengan tepat
3. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan terkait perbandingan dua besaran dengan tepat
Ada berapa banyak apel
merah dan apel hijau???
Bisakah anda menuliskan
bentuk perbandingannya???

Banyak apel merah ada 4 buah,


Banyak apel hijau ada 6 buah,
Perbandingan apel merah dan apel hijau adalah
4:6 2:3
atau atau
4/6 2/3
Pak Ahmad mempunyai 2 orang anak, yaitu Ana dan
Ani. Umur Ana 6 tahun dan umur Ani 2 tahun

Bagaimana bentuk perbandingannya???

Tiga cara perbandingan yaitu :


Perbandingan umur Ana dengan umur Ani adalah
6 berbanding 2 lebih sederhananya 3 berbanding 1
Perbandingan Umur Ana dengan umur ani adalah
6 : 2 lebih sederhananya 3 : 1

Perbandingan Umur Ana dengan umur ani adalah


6 / 2 lebih sederhananya 3 / 1
Perbandingan adalah hubungan antara ukuran – ukuran dua atau lebih
objek dalam suatu himpunan dengan satuan yang sama, dinyatakan
oleh dua bilangan yang dihubungkan oleh titik dua (:), pecahan, atau
persen. Sering di sebut dengan rasio. Contoh : perbandingan dari 3
terhadap 4 dapat ditulis sebagai 3:4. 3 dan 4 disebut unsur dari
perbandingan.
Dalam membandingkan dua besaran
dengan cara menghitung hasil bagi,
besaran-besaran tersebut harus
merupakan besaran yang sejenis.

Ketika melakukan perbandingan, pastikan


hasil bagi kedua besaran suatu bilangan
harus dalam bentuk yang paling
sederhana.
Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada peta tertulis skala 1:5.000.000, ini berarti :
1 cm pada peta mewakili 5.000.000 cm jarak yang
sebenarnya, atau
1 cm pada peta mewakili 50.000 m jarak sebenarnya,
1 cm pada peta mewakili 50 km jarak yang sebenarnya

Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar (cm) dengan


ukuran sebenarnya (km).
Skala menggunakan satuan cm untuk dua besaran yang
dibandingkan.
Perlu diingat bahwa : 1 km = 1.000 m = 100.000 cm
CONTOH SOAL:
Skala peta adalah 1: 250.000. Jika ada 12 cm dari
kota P menuju kota Q pada peta, jarak kedua kota
tersebut ialah ….
PENYELESAIAN:
Skala = 1: 2.500.000
Jarak pada peta = 12 cm
Diminta jarak yang sebenarnya?
Jb = Jp: S
Jb = 12: 1 / 250.000
Jb = 12 x 250.000
Jb = 3.000.000 cm = 30 km
Dengan demikian jarak sebenarnya adalah 30 km
CONTOH SOAL:
Ayah akan membagikan uang sejumlah Rp 240.000,00 kepada Amir dan
Budi dengan perbandingan 3 : 5.
Tentukan jumlah uang yang diterima masing-masing oleh Amir dan Budi!
PENYELESAIAN:
Amir : Budi = 3 : 5
Jumlah uang = Rp 240.000,00
Uang yang diterima oleh Amir adalah
3
× 𝑅𝑝. 240.000 = 𝑅𝑝. 90.000
8
Uang yang diterima oleh Budi adalah
5
× 𝑅𝑝. 240.000 = 𝑅𝑝. 150.000
8
Catatan : Angka 8 didapat dari 3 + 5
THANK
YOU
LAMPIRAN 5

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UPTD SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BANJAR
Jalan Madjalikin No 235 Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : VII/ 1
Materi : Perbandingan
KD : 3.4 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda)
dengan fokus pada faktor skala dan proporsi, kecepatan dan debit.
Waktu : 15 Menit
Indikator : 1. Membandingkan dua besaran dengan mencari selisih dan hasil bagi
2. Menentukan jarak sebenarnya dari suatu gambar berskala
3. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
perbandingan
Petunjuk : 1. Berdo’a sebelum mengerjakan soal
2. Kerjakan soal dibawah ini dengan tepat
Soal Uraian :

1. Tinggi badan Sephia adalah 140 cm dan tinggi badan Dinda adalah 160 cm.
Tentukanlah perbandingan tinggi badan Sephia dengan Dinda!
2. Pada sebuah peta terdapat skala yaitu 1: 250.000. Jika jarak dari kota A menuju kota B
pada peta adalah 12 cm, berapakah jarak kedua kota tersebut ialah ….
3. Perbandingan jumlah kelereng barata dan Candra adalah 2 : 5. Sedangkan
perbandingan jumlah kelereng candra dan Dewa adalah 3 : 4 . Jika Jumlah kelereng
ketiga anak tersebut adalah 246, maka selisih kelereng dewa dan chandra adalah...
Pedoman penskoran
No Soal Uraian Jawaban Skor
1 Tinggi badan Sephia = 140 cm 2
Tinggi badan Dinda = 160 cm
Perbandingan tinggi badan:
= Sephia : Dinda
= 140 cm : 160 cm
=7:8
Jadi, perbandingan tinggi badan Sephia dengan Dinda adalah 7
: 8.
2 Skala = 1: 2.500.000 3
Jarak pada peta = 12 cm
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑡𝑎
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 =
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
12
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 =
1
250.000
250.000
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 12 ×
1
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 3.000.000 𝑐𝑚
∴ Maka jarak sebenarnya adalah 30 km
3 5

Total Skor 10

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai