Pada permulaan tahun 1980-an, Nirnz dan koleganya dari German Institute of Wood Chemistry-Hamburg memperkenalkan sebuah proses organosolv bernama Acetosolv. Proses ini menggunakan pelarut utama asam asetat (93%) dan 0,5 – 3,0% HCl sebagai katalisnya. Dengan suhu pemasakan 110oC selama 0,5 jam (tergantung jenis kayu), bilangan kappa yang diperoleh adaIah 8-11 untuk hardwood dan 19-21 untuk softwood, dibandingkan dengan 18 - 30 untuk masing-masing jenis kap dengan proses kraft (Nhz, et al., 1989). Kekuatan tarik pulpnya setara dengan kekuatan tarik pulp kraft, tetapi kekuatan sobeknya 30 - 40% lebih rendah. Penggunaan HCl sebagai katalis menimbulkan masalah korosi pada instrumentasi pemasak. Karena rnasalah korosi ini Nirnz beralih ke suatu sistem berbeda, yang disebut sebagai sistem Acetocell. Proses ini tetap menggunakan asarn asetat sebagai pelarut, namun tanpa kehadiran katalis. Sebagai gantinya, proses ini diterapkan pada suhu tinggi. Proses Acetocell ini telah melangkah maju sampai dengan skala pilot plant oleh Veba Oel AG. Proses ini menghasilkan produk berupa furfural, levulinic acid, hydrommethylfurfural, metanol, dan metil asetat. Nimz dan Casten (1984 dalam Muladi, 1992) yang mematenkan proses pulping dengan menggunakan asam asetat terhadap kayu atau tanaman semusim ditambah sedikit garam asam sebagai katalisator, menyebutkan bahwa keuntungan dari proses acetosolv adalah bahwa bahan pemasak yang digunakan dapat diambil kembali tanpa adanya proses pembakaran bahan bekas pemasak. Tidak seperti proses pemasakan pulp dengan metode kraft yang limbah larutan pemasaknya atau black liquor harus dimasukkan ke dalam furnace yang panas dan bertekanan tinggi untuk mendapatkan sisa larutan pemasak yang mengandung senyawa sulfit dalam bentuk abu yang kemudian abu ini harus dicampur dengan lime atau CaO untuk menghilangkan bahan kimia asal seperti NaOH, Na2S, dan Na2CO3 membentuk green liquor. Proses asetosolv lebih menguntungkan karena tidak perlu menggunakan furnace untuk pembakaran daur ulang black liquor, karena hanya dengan pemisahan
10 secara destilasi saja sudah bisa, tidak terlalu memahan biaya untuk bahan bakar pada pembakaran di furnace.