Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MIKROBIOLOGI

HIRARKI MIKROORGANISME

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
MUHAMMAD FARHAN KURNIAWAN
170301158
AET 3
BAKTERI STREPTOMYCES

Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang


dapat ditemukan di tanah. Bakteri ini nonmotil dan berfilamen. Selain
ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang
membusuk. Streptomyces dikenal juga karena memproduksi
senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah.
Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang
memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat
menghasilkan spora.
karakteristik : Karateristik Streptomyces yang lain adalah koloni mereka yang
keras, berbulu dan tidak/jarang
berpigmen. Streptomycesadalah organisme kemoheteroorganotrof
yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks
sebagai sumber karbon dan energi. Materi yang mereka dapatkan berasal
dari degradasi molekul ini di dalam tanah. Karena sifat ini bakteri ini penting
untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah. Bakteri ini memiliki
suhu optimal untuk pertumbuhan pada 25oC dan pH 8-9.
Streptomyces jarang bersifat patogen, tetapi beberapa spesies seperti S.
somaliensis dan S. sudanensis dapat menyebabkan mycetomaserta dapat
menyebabkan penyakit scabies pada tanaman disebabkan oleh S.
caviscabies dan S. scabies.
Klasifikasi ilmiah 1. Kingdom
Kingdom dari streptomyces adalah bacteria/bakteri.
Kingdom: Bacteria
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
Filum: Actinobacteria dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
Kelas: Actinobacteria kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
Ordo: Actinomycetales
dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel
bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
Famili: Streptomycetaceae sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang
Genus: Streptomyces menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan
Waksman & Henrici 1943
sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat:
di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri
berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700
μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti
sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda
(peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

2. Filum
Filum dari streptomyces adalah actinobacteria.
Actinobacteria atau Actinomycetes adalah kelompok bakteri Gram positif dengan
nisbah G/C yang tinggi. Bakteri ini pernah diklasifikasi sebagai fungi (jamur, Mycota)
karena ada anggotanya yang membentuk berkas-berkas mirip hifa serta
menghasilkan antibiotik. Ketika diketahui memiliki sejumlah ciri bakteri (ukurannya
kecil dan dapat diserang virus bakteriofag), kelompok ini pernah dianggap bukan
fungi maupun bakteri. Baru setelah pengujian DNA dimungkinkan, kelompok ini
diketahui sebagai bakteri.
Kebanyakan Actinobacteria ditemukan di tanah. Sebagian yang lain tinggal di
dalam tumbuhan dan hewan, termasuk beberapa patogen seberti Mycobacterium.
Mereka memainkan peranan yang penting dalam dekomposisi
materi organik seperti selulosa dan kitin. Aktivitas ini menambah cadangan hara di
dalam tanah dan merupakan bagian penting dari pembentukan humus. Kemampuan
Actinobacteria untuk hidup di lingkungan bernutrisi rendah dan untuk mengonsumsi
lognoselulosa (lignin dan selulosa, zat-zat penyusun kayu, biasanya sukar dicerna
kebanyakan bakteri tanah) menyebabkan Actinobacteria mendominasi kawasan
bebatuan karst. Pemberian pupuk kandang yang kaya selulosa akan meningkatkan
populasi Aktinobakteri di tanah. Pemupukan amonium atau nitrat yang terus-menerus
menekan populasi karena Aktinobakteri tidak suka pH di bawah 6; sebaliknya,
pengapuran untuk menaikkan pH juga menaikkan populasinya.
Anggota Actinobacteria kebanyakan aerob, tetapi beberapa, seperti Actinomyces
israelii, dapat tumbuh dalam kondisi anaerob. Tidak seperti Firmicutes, kelompok
utama lain bakteria Gram positif, Actinobacteria memiliki DNA dengan GC-
content yang tinggi dan beberapa jenis Actinobacteria memproduksi spora eksternal.

3. Kelas
Kelas atau Classis adalah suatu tingkat atau takson dalam klasifikasi ilmiah
hewan dan tumbuhan dalam biologi. Tingkat ini berada di bawah filum dan
di atas ordo.Kelas dari streptomyces juga merupakan actinobacteria
4. Ordo
Ordo Actinomycetales
Ordo ini diduga sebagai pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang,
ada kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah,
dan terdiri dari 4 famili, yaitu :
Familli Mycobactericeae, sel serupa batang-batang halus, lurus atau sedikit
bengkok,tahan asam, tidak bergerak, tidak mempunyai konida. Aerob,
saprobe, parasit atau pathogen. Genus yang terkenal antara lain adalah :
Mycobacterium, Mycococcus.
Famili Actinomycetaceae, berbentuk miselium yang semula tidak bersekat.
Membentuk konida pada hifa yang menegak. Saprobe parsit, atau pathogen.
Genus yang terkenal antara lain adalah : Nocardia, Actinomyces
Famili Sterptomycetaceae, konida terbentuk pada sporofora. Umumnya
saprobe, sedikit sekali yang parasit. Genus yang terkenal antara lain adalah :
Streptomyces
Famili Actinoplanaceae, berbentuk miselium, spora terbentuk didalam
sporangium. Spora mengembara atu diam. Habita t tanah atau air. Genus
yang terkenal antara lain adalah : Actinoplanes dan streptosprangium.
5. Famili
Familia (Bahasa Latin: familia, jamak familiae) dalam klasifikasi ilmiah
adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus,
merupakantaksonomi yang di dalamnya terdiri atas beberapa genus yang
secara filogenetis terpisah dari familia lainnya.
Streptomycetaceae adalah famili Actinobacteria , yang
membentuk Streptomycineae subkelompok monotipik . Ini termasuk
genus Streptomyces yang penting. Ini adalah sumber asli dari
banyak antibiotik , yaitu streptomisin , antibiotik pertama
melawan tuberkulosis .
6. Genus

Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk


pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang secara hierarki
tingkatnya di atas spesies, tetapi lebih rendah daripada familia.
Genus nya adalah streptomyces

Streptomyces sendiri memiliki beberapa manfaat, yaitu :


Streptomyces adalah sumber utama senyawa antibiotik dewasa ini. Saat
ini, Streptomyces memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna
secara klinis. Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal
dari Streptomyces. Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan
pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan
sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk
industri makanan dan industri lainnya. Streptomyces dikenal karena kemampuannya
untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella
dysenteriae.
Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sangat banyak, antara lain neomisin dan
kloramfenikol.[8] Selain itu antibiotik streptomisin juga dinamakan berdasarkan bakteri
penghasilnya, yaitu Streptomyces griseus. Antibiotik yang dihasilkan oleh genus ini
antara lain nystatin dari S. noursei, amphotericin B dari S. nodosus, natamycin dari S.
natalensis, erythromycin dari S. erythreus, neomycin dari S. fradiae, streptomycin
dari S. griseus, tetrasiklin dari S. rimosus, vancomycin dari S. orientalis, rifamycin
dari S. mediterranei, chloramphenicol dari S. venezuelae, puromycin dari S.
alboniger dan lincomycin dari S. lincolnensis.

Dalam bidang pertanian sendiri streptomyces juga mempunyai manfaat yaitu


Streptomyces diketahui mampu menghasilkan lebih dari 500 senyawa anti mikroba
yang telah diketahui senyawa penyusunnya. Senyawa anti mikroba ini dalam bidang
pertanian dimanfaatkan sebagai pestisida hayati. Mekanisme
penghambatan Streptomyces sp. terhadap fungi dapat terjadi karena kemampuannya
dalam menghasilkan antibiotik dan  senyawa Hidrolitik seperti Glukanase, kitinase
yang mampu mendegradasi dinding sel fungi (Asmaria, 2013).

Anda mungkin juga menyukai