b. MORFOLOGI
Myxococci adalah bakteri Gram-negatif, spora, chemoorganotrophic, obligat aerob.
Batangnya memanjang dengan ujung bulat atau runcing, dan warnanya tidak rata.
c. HABITAT
Myxobacteria paling sering menghuni humus, terutama di kisaran pH 5 sampai 8,
meskipun dapat ditemukan pada pH yang ekstrim. Mereka menyukai tanah yang
kaya akan bahan organik, tapi juga terjadi di pasir dan di permukaan berbatu.
Mereka juga menghuni bahan tanaman yang membusuk, dan diwakili dalam air
tawar.
d. KEGUNAAN
Fitur unik dari M.xanthus yang menjadi predator terhadap bakteri lain sangat
bermanfaat untuk penelitian. Fitur ini telah dihipotesiskan untuk digunakan agar bisa
mendahului bakteri berbahaya lainnya. Banyak metabolit sekunder yang disekresikan
oleh M. xanthus digunakan untuk melisiskan mikroba tanah lainnya. Salah satu dari
banyak tujuan metabolit sekunder ini adalah kemampuan untuk menargetkan jamur
patogen pada tanaman. Hal ini juga mampu menghasilkan antibiotik yang melawan
jamur, ragi dan enterobacteria
2. Stigmatella
a. PENGERTIAN STIGAMATELLA
Stigmatella aurantiaca adalah anggota myxobacteria, sekelompok bakteri
gram negatif dengan siklus perkembangan yang kompleks. Stigmatella saat ini
diakui sebagai genus yang terpisah. Dari tiga sub kelompok utama myxobacteria,
Myxococcus, Nannocystis, dan Chrondromyces, Stigmatella paling dekat dengan
Myxococcus.
b. MORFOLOGI
c. HABITAT
1
Stigmatella aurantiaca ditemukan pada kayu atau jamur yang membusuk dan
jarang ditemukan pada sampel tanah.
d. KEGUNAAN
Stigmatella aurantiaca kemudian muncul di alam untuk membantu
menguraikan sisa-sisa biologis yang tidak larut. Ini hanya berhubungan jauh
dengan mioksobakteri selulolitik, tidak menghasilkan selulase, dan sangat bersifat
bakteriiolitik. Oleh karena itu, Stigmatella mengkonsumsi organisme yang
memakan kayu ketimbang memberi makan kayu secara langsung. Selain bakteri,
produksi antibiotik antijamurnya menunjukkan bahwa spesies Stigmatella dapat
memberi makan pada ragi dan jamur juga, atau sebaliknya, dapat menyarankan
agar Stigmatella bersaing dengan jamur untuk sumber daya bersama. Dengan
memproduksi senyawa antimikroba, Stigmatella dapat berperan dalam menjaga
keseimbangan populasi mikroba di habitatnya.