MIRIP JAMUR
PRESENTASI OLEH:
Mardiana (1305015001)
Erni Dwi Kustanti (1305015019)
Muthmainnah (1305015020)
Rumiris Pardosi (1305015126)
Eka Kartika Rahayu(1205015127)
Nor Tiara Sari (1305015129)
KELOMPOK 3
MYXOMICOTA
(JAMUR LENDIR)
CIRI-CIRI
Jamur lendir ini memiliki ciri- ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak bersekat
2. Bersifat heterotrof fagosit.
3. Tidak mempunyai klorofil.
4. Jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan
berbagai komponen organik dari lingkungannya.
5. Ada yang bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak
(multiseluler).
6. Memiliki dinding sel sporangium disebut peridium.
7. Habitat Myxomycota adalah tempat yang lembab dan basah, seperti
kayu busuk, daun mati, dan dapat juga di benda-benda organik.
8. Struktur tubuh vegetatif: berbentuk seperti lendir atau plasmodial.
9. Memiliki tahapan (fase) makan berbentuk massa ameboid (seperti
Amoeba) dalam siklus hidupnya.
10. Berpigmen kuning, jingga atau warna terang lain.
11. Alat gerak berupa pseudopodia atau flagellum.
12.Terkadang plasmodium berbentuk seperti jaringan untuk
memperluas permukaan tubuh sehingga dapat memperoleh
makanan dan oksigen lebih banyak.
Perbandingan Jamur/Alga
dengan Makhluk Hidup Lainnya
Jamur Myxomycota dapat dibandingkan dengan melihat
ciri-ciri yang dimiliki, misalnya gambar pada Jamur
Myxomycota, Jamur Chytridiomycota, Jamur Oomycota, dan
Jamur Ascrasiomycota.
1. Jamur Myxomycota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang
membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
2. Jamur Chytridiomycota memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut :
a. Tubuh umumnya uniseluler dan mampu bergerak aktif dan kebanyakan
hidup di lingkungan akuatik.
b. Banyak yang hidup parasit pada algae, tanaman dan insekta, sebagian lain
ada yang saprofor.
c. Reproduksi seksual dengan gametogami dan aseksual dengan zoospore
berflagela.
Arcyria
Fuligo septica
Citridiales sp
3. Jamur Oomycota (jamur air) dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tubuh berupa benang hifa tidak bersekat melintang di
dalamnya berinti banyak, kebanyakan hidupnya di akuatik dan
terrestrial.
b. Dinding sel dari selulose.
c. Reproduksi aseksual membentuk zoospora berflagel untuk
berenang.
Dictyostelium discoideum
Klasifikasi Jamur Lendir
(Myxomicota)
Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sebagai
berikut.
a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat
Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah
saat bergabung membentuk pseudo plasmodium. Saat makanan
berkurang zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung
membentuk Plasmodium. Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya.
Pada saat ada makanan, Plasmodium akan berhenti bergerak dan
membentuk tubuhnya yang mengandung spora reproduksi. Pada saat
kondisi menguntungkan, spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba
baru dan siklus akan berulang.
b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur
ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat,
bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas.
Organisme yang masuk dalam klas ini di alam bebas tidak mudah dikenal, karena
tubuh-tubuhnya hanya tampak sebentar saja, karena kecilnya talus. Kelas
Pseudomyxomycetes dibagi menjadi dua ordo yaitu;
1. Ordo Acrasiales
a. Famili Sappiniaceae
b. Famili Guttulinaceae
c. Famili Acytosteliaceae
d. Famili Dictyosteliaceae
a. Famili Sappiniaceae
b. Famili Guttulinaceae
Famili Acytosteliaceae dengan sorokarp yang tidak terdiri atas sel. Pada
pangkal tangkai terdapat semacam kepingan sebagai landasan. Contoh dari
famili ini ialah: Protostelium dengan 1 spesies, Acytostelium dengan 1 spesies.
d. Famili Dictyosteliaceae