Anda di halaman 1dari 37

Protista adalah mikroorganisme eukariotik yang bukan termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur/fungi.

Protista sebelumnya dianggap sebagai Kingdom, namun sekarang tidak lagi. Protista pertama kali
diamati oleh John Hogg di tahun 1860-an sebagai bentuk uniseluler primitif dari hewan dan tumbuhan.

Pada saat itu, protista dikenal sebagai Kingdom "Protoctista", yang secara harfiah berarti "makhluk
hidup pertama". Pada saat itu, Protoctista merupakan kingdom keempat setelah hewan, tumbuhan, dan
mineral. Pada tahun 1866 Ernst Haeckel menciptakan nama Protista.

Contoh-contoh protista yang umum antara lain: amuba, plasmodium, paramecium, jamur lendir,
ganggang merah, ganggang coklat, ganggang emas, dll.

Ciri-Ciri Umum Protista


 Kebanyakan uniseluler (bersel satu) tetapi beberapa organisme multiseluler atau kolonial.
 Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
 Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
 Reproduksi secara aseksual atau seksual.
 Protista dikelompokkan menjadi 3: protista mirip hewan (protozoa), mirip jamur, dan mirip
tumbuhan.
 Berdasarkan kelompok, mereka dapat bersifat heterotrof atau autotrof.
 Protista mirip tumbuhan (algae/ganggang) memiliki klorofil; serta memiliki pigmen tambahan
seperti xantofil, fikobilin, dan karoten.

Protista Mirip Tumbuhan

Protista mirip tumbuhan kemudian dibagi menjadi Euglenophyta, Diatom, dan


Dinophyta/Dinoflagellata:

Ciri-Ciri Euglenophyta
 Uniseluler
 Bergerak seperti hewan
 Memiliki flagelum
 Memiliki nukleus, kloroplas, dan membran sel
 Reproduksi aseksual
 Contoh: Euglena

Ciri-Ciri Diatom
 Memiliki dua katup kerang terbuat dari silika
 Berwarna coklat keemasan
 Menyimpan makanan dalam bentuk minyak
 Contoh: Chrysophyta atau ganggang emas

Ciri-Ciri Dinoflagellata
 Memiliki flagela
 Mampu berpendar/fluoresen
 Dapat membuat "red tide" atau "pasang merah", menyebabkan air laut menjadi berwarna
merah ketika terjadi booming populasi
 Beracun (memiliki racun/toxin)
 Contoh: Pyrophyta / ganggang api / ganggang merah

Protista Mirip Hewan


 Memiliki pseudopodia atau kaki semu
 Memiliki cangkang terbuat dari kalsium
 Heterotrof, dengan mengkonsumsi organisme lain
 Hidup bebas, saprofit, mutualistik, atau parasitik.
 Contoh: Protozoa

Protista mirip hewan kemudian dibagi lebih lanjut menjadi 4 kelompok:


1. Sarcodina : bergerak seperti amuba dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia
2. Flagelata : bergerak dengan flagela
3. Paramecium : bergerak dengan silia
4. Sporozoa : menghasilkan spora

Protista Mirip Jamur


 Multiseluler
 Berubah bentuk selama siklus hidup
 Cenderung hidup dalam iklim lembab
 Contoh: jamur lendir (myxomicota)
Siklus hidup Jamur Lendir Myxomycota
Sridianti 04/05/2019 1 Komentarpada Siklus hidup Jamur Lendir Myxomycota

Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold) disebut juga Myxomycota (jamur

lendir tidak bersekat). Jamur lendir ini bersifat heterotrof fagosit dan memiliki tahapan

(fase) makan berbentuk massa ameboid (seperti Amoeba) dalam siklus hidupnya.

Massa ameboid tersebut dinamakan plasmodium. Namun, perlu diingat bahwa

plasmodium yang dimaksud di sini bukanlah plasmodium yang menyebabkan penyakit

malaria. Plasmodium Myxomycota merupakan massa tunggal sitoplasma yang tidak

terbagi bagi oleh membran (tidak bersekat) sehingga mengandung banyak nukleus dan

dapat tumbuh hingga diameter beberapa sentimeter.

Nukleus pada plasmodium umumnya bersifat diploid (2n) dan dapat membelah secara

mitosis secara bersamaan. Pada umumnya plasmodium berwarna cerah, kuning atau

oranye. Terkadang plasmodium berbentuk seperti jaringan untuk memperluas

permukaan tubuh sehingga dapat memperoleh makanan dan oksigen lebih banyak.

Pada fase plasmodium, jamur lendir ini memperoleh makanannya dengan cara

menjulurkan pseudopodianya ke arah makanan, kemudian makanan tersebut ditelan

(fagositosis). Makanan berupa sisa-sisa daun atau kayu yang membusuk, bakteri, atau

jamur uniseluler yang terdapat di tanah lembap dan di hutan basah. Bila habitat mulai

mengering dan makanan tidak ada, plasmodium Myxomycota berhenti tumbuh dan

mengalami diferensiasi untuk memasuki tahap reproduksi generatif. Jamur lendir

plasmodial bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk sporangium dan

bereproduksi secara generatif dengan singami antara sesama sel ameboid atau antara
sesama sel berflagela. Terdapat sekitar 500 spesies jamur lendir plasmodial, antara

lain Physarum sp., Didymium sp., dan Fuligo septica.

Siklus hidup Jamur Lendir Myxomycota

Siklus hidup jamur lendir plasmodial adalah sebagai berikut.

1) Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar mendapatkan makanan

dan oksigen lebih banyak.

2) Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan),

plasmodium dewasa membentuk sporangium bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa

memiliki kromosom diploid (2n).

3) Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan menghasilkan spora

yang haploid (n). Spora ini tahan terhadap kekeringan.


4) Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah membentuk sel

aktif yang haploid (n).

5) Sel-sel aktif tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat berubah menjadi sel

ameboid atau sel berflagela.

6) Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama. Singami

menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n).

7) Nukieus (inti) zigot yang diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa disertai

pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan yang diploid (2n).


Definisi Protista
Kata Protista berasal dari bahasa Yunani, yaitu protistos yang berarti “yang
paling pertama” atau protos yang berarti “pertama.” [1] Disebut demikian sebab
organisme ini tadinya dianggap sebagai pelopor pertama kehidupan di muka
bumi. Protista diyakini telah ada lebih dari 1,5 miliar tahun yang lalu, jauh
lebih lama dibandingkan homo sapiens yang muncul sekitar 250 ribu tahun
yang lalu.

Protista sebenarnya merupakan sebuah kingdom yang sudah usang, atau


sudah tidak digunakan pada taksonomi modern. Dalam taksonomi
modern, kingdom ini dipahami sebagai sebuah
kelompok parafiletik (paraphyletic), yaitu kelompok yang terdiri dari semua
keturunan leluhur terakhir yang sama (last common ancestor) dikurangi
beberapa sub-kelompok monofiletik (monophyletic) dari leluhur tersebut.
Contoh parafiletik yang lain misalnya Reptilia, yang memasukkan semua
kelas Amniota dikurangi Mamalia dan Aves. [2] Ketika digunakan, istilah
Protista dianggap sebagai beraneka ragam filum yang memiliki penampakan
yang mirip, tetapi tidak terkait dengan leluhur, yang memiliki siklus hidup,
tingkat tropik, alat gerak, dan struktur sel yang berbeda-beda. [3] Meskipun
demikian, tidak apa-apa untuk membahas kelompok organisme ini ketika
masih dianggap sebagai kingdom, sehingga kita akan tahu
mengapa kingdom ini menjadi usang.
Enam Kingdom |
Photo by Maulucioni y Doridí is licensed under CC-BY-SA-3.0

Sebagai sebuah kingdom, Protista memiliki keunikan tersendiri yang


membedakannya dengan kingdom yang lain. Para ahli menyebut kelompok
organisme ini sebagai hewan, sebab beberapa jenis dari Protista dapat
bergerak aktif dengan menggunakan flagela dan cilia serta memiliki bintik
mata. Beberapa jenis yang lain memiliki klorofil sehingga mampu
memproduksi makanan sendiri untuk kebutuhan hidupnya hal ini yang
menyebabkan para ahli menganggapnya sebagai tumbuhan. Selain itu,
beberapa kelompok Protista juga memiliki struktur morfologi dan fisiologi
menyerupai jamur. Dengan kata lain, istilah Protista digunakan pada
Eukaryota yang bukan hewan sejati, tumbuhan sejati, atau jamur sejati, atau
untuk Eukaryota yang kurang dalam tahapan multiseluler. [4] Meskipun masih
sangat sederhana, kelompok organisme ini memiliki struktur sel eukariotik.
Salah satu ciri menonjol dari sel eukariotik adalah adanya inti sel (nukleus).
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, kingdom ini terbagi menjadi dua
kelompok yaitu uniseluler dan multiseluler.
Protista merupakan organisme akuatik (en: aquatic), artinya kelompok
organisme ini hanya hidup ditempat dengan kadar air yang tinggi. Habitat
organisme ini bisa ditemukan di air tawar, seperti kolam, danau maupun rawa-
rawa, juga bisa ditemukan di lautan. Selain itu kelompok organisme ini juga
bisa ditemukan didaratan dengan kelembaban yang tinggi. Meskipun hidup
sebagai organisme aquatic, Protista memilik kemampuan bertahan hidup
ketika kondisi lingkungannya tidak mendukung. Pada saat mengalami
kekeringan, kelompok organisme ini bisa berubah menjadi sista (cyst) hingga
keadaan mendukung untuk melakukan aktivitas kehidupan lagi. Organisme ini
dapat hidup secara soliter (sendiri) maupun membentuk koloni.

Cara Reproduksi Protista


Perkembangbiakan Protista terjadi secara aseksual dan seksual.
Perkembangan aseksual (vegetatif) berlangsung ketika terjadi pembelahan
biner (langsung) ataupun melalui tahap mitosis pada kromosom yang ada
pada nukleus. Selain perkembangan secara vegetatif, kelompok organisme ini
juga bisa berkembang secara generatif melalui meiosis. Protista memiliki dua
jenis gamet yaitu motil (gamet yang bergerak) dan non-motil (gamet yang
tidak bergerak). Gamet berfungsi pada proses reproduksi secara seksual
(generatif).
Mitosis vs Meiosis | Photo
by Community College Consortium for Bioscience Credentials is licensed under CC-BY-3.0

Berdasarkan jenis gamet yang bersatu pada proses fertilisasi (syngamy),


terdapat tiga jenis bentuk reproduksi generatif, yaitu:

Isogami, adalah bentuk dari reproduksi seksual yang melibatkan gamet


dengan morfologi (bentuk dan ukuran) yang sama. [5] Ini merupakan proses
perkembangbiakan secara generatif pada Protista yang ditandai dengan
meleburnya dua gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama,
perhatikan gambar:

Apabila Anda menyukai artikel Tentorku, bantu Tentorku untuk tumbuh di


www.facebook.com/tentorku/ (A) Isogami pada gamet motil, (B)
Isogami gamet non-motil, (C) Konjugasi | Photo by Tameeria is not licensed (Public Domain)

Anisogami, sering disebut heterogami adalah bentuk dari reproduksi seksual


yang melibatkan gamet dengan morfologi (bentuk atau ukuran) yang
berbeda. [6] Ini merupakan proses perkembangbiakan secara generatif pada
Protista yang ditandai dengan meleburnya dua gamet yang berbeda ukuran
atau bentuknya, perhatikan gambar:

(A) Anisogami gamet motil, (B) Oogami, (C) Anisogami non motil | Photo by Tameeria is not licensed
(Public Domain)

Oogami, adalah bentuk heterogami yang lebih maju, satu gamet kecil dan
motil (sperma), dan yang satunya besar dan non-motil (telur). [7]
Cara Protista Memenuhi Kebutuhan
Makanannya (Nutrisi)
Protista bersifat fotoautotrof, heterotrof, atau keduanya. Ini berarti beberapa
jenis Protista mampu membuat makanan sendiri (fotoautotrof), ada yang
bertindak hanya sebagai konsumen (heterotrof), atau keduanya. Protista yang
bersifat fotoautotrof merupakan kelompok Protista yang menyerupai
tumbuhan. Klorofil yang terdapat didalam sel memungkinkan Protista
kelompok ini mengubah CO2 dan sinar ultraviolet menjadi sumber nutrisi
melalui proses fotosintesis. Kategori protista yang termasuk protista
fotosintesis adalah Algae seperti: Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (alga
keemasan), Pyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga
cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).

Beberapa Protista bersifat heterotrof atau tidak dapat memproduksi


makanannya sendiri. Protista kelompok ini bertindak sebagai konsumen dan
mendapatkan nutrisinya dengan cara mengambil atau menguraikan makanan
dari lingkungannya. Ada juga yang hidup dan menempel sebagai parasit pada
tubuh organisme yang lain. Beberapa contoh Protista yang bersifat heterotrof
adalah Mastigophora (Protista berbulu cambuk), Sarcodina (Protista berkaki
semu), Ciliophora (Protista bersilia), dan Sporozoa (Protista berspora).

Berdasarkan kesamaan dengan kingdom “diatasnya,” Protista dibagi menjadi


tiga kelompok besar sebagai berikut:

 Protista mirip tumbuhan


 Protista mirip hewan
 Protista mirip jamur
LAPORAN
PENGAMATAN PROTISTA DI AIR

Disusun oleh :
Acitia Prabawanto (02)
SMA 1 BANTUL YOGYAKARTA
KELAS X A 1
SEMESTER GENAP 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM


Judul : Pengamatan Protista
Tanggal : 20 Januari 2014

1.2. TUJUAN PENGAMATAN


1. Mengidentifikasi ciri-ciri Protista yang hidup di air
2. Mengamati Protista yang hidup di air

1.3. DASAR TEORI

Protista (Yunani, protos=pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling


sederhana. Sebagai organisme eukariotik, protista memiliki membran inti sel. Sebagian besar
protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia (rambut getar) sehingga
dapat bergerak (mortil), namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak. Protista mudah
ditemukan karena hidup di berbagai habitat yang mengandung air. Namun, ada pula yang hidup
bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit atau mutualisme.
Bersadarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh
makanan sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Protista Mirip Hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari
oganisme lain dengan cara menelan atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya
(intraseluler). Protozoa meliputi kelmpok Mastighopora, Sarcodina, Ciliopora, dan Sporozoa.
b. Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang), adalah protista autotrof yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok Euglenophyta (Euglena),
Chrysophyta (Alga Keemasan), Pyrrophyta (Alga api), Chlorophyta (Alga Hijau), Phaeophyta
(Alga Cokelat), dan Rhodophyta (Alga Merah).
c. Protista Mirip Jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari
organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositis) makanan. Jamur protista
meliputi kelompok jamur air dan jamur lendir (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi jamur
lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).
BAB II
BAHAN DAN CARA

2.1 TEMPAT DAN WAKTU


Tempat : Laboratorium Biologi SMA N 1 BANTUL
Waktu : 20 Januari 2014, jam : 14.00

2.2 ALAT DAN BAHAN


1) Alat :
 Mikroskop
 Kaca obyek
 Kaca penutup
 Pipet
 Gelas Kimia
2) Bahan :
 Sampel air kolam
 Sampel air sawah
 Tissu

2.3 CARA KERJA


 Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
 Teteskan 1 tetes air kolam ke atas kaca obyek dengan menggunakan pipet.
 Tutup dengan kaca penutup.
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 10 (terkecil).
 Fokuskan gambar dengan makrometer.
 Gambarlah protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan.
 Lakukan pengamatan ulang sebanyak 3 kali untuk setiap sample air.
 Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL
TABEL PENGAMATAN

a. Media Air Kolam


Ciri-ciri Menyerupai Nama Keterangan
Hewan/Tumbuhan/Jamur
Bulat agak lonjong Hewan Paramecium

Seperti rokok, Jamur Chlorella


memanjang

b. Media Air Sawah


Menyerupai
Ciri-ciri Nama Keterangan
Hewan/Tumbuhan/Jamur
Seperti lonceng, Hewan Vorticella
bertangkai panjang

Bulat agak lonjong Hewan Paramecium

Bulat dengan kloroplas Tumbuhan Chlococcum


seperti mangkuk

PEMBAHASAN
1. Protista yang menyerpuai hewan:
Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof. Protista ini dapat
memasukkan makanan dengan cara menelan melalui mulut pada membran selnya. Protista ini
tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung kiorofil.
Contoh : Paramecium, dapmia, amoeba.
Ciri- ciri : Bergerak bebas

2. Protista yang menyerupai tumbuhan:


Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki kiorofil, dan dengan
bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis.
Contoh : Chlorella, chlorococcum
Ciri- ciri : Tidak bergerak bebas, berwarna

3. Protista yang menyerupai jamur:


Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian terjadi penyerapan sari-sari
makanan hasil pencernaan makanan oleh tubuh.
Contoh : Myxomycotina, Oomycota
Ciri- ciri : Tidak memiliki klorofil, berflagel, bergerak lambat

4. Ada persamaan antar anggota protista yaitu pada struktur tubuhnya yang mempunyai membran
sel, kebanyakan berklorofil, dinding sel dari seluosa, berspora, dan eukariotik.

5. Protista yang menyerupai hewan disebut protozoa . protista yang menyerupai hewan umumnya
dapat bergerak bebas karena memiliki alat gerak berupa flagel.

6. Protista yang menyerupai tumbuhan disebut juga algae. Protista yang menyerupai tumbuhan
tersusun atas thalus, yaitu alga oklat dan alga merah.

7. Algae selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen warna yang lain,
Pigmen algae yang berwarna keemasan disebut karoten.
Pigmen yang berwarna cokelat disebut fikosantin.
Pigmen yang berwarna biru disebut fikosianin.
Pigmen yang berwarna merah disebut fikoeritrin.

BAB IV
KESMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam setetes
air itu terdapat kehidupan misalnya dalam air sawah, air kolam, air comberan dimana dari
sampel-sampel air tersebut dapat ditemukan protista.
Beberapa Protista yang kami temukan adalah Paramaecium, Chlorella, Vorticella,
Chloroccum, dll.
Laporan Hasil Pengamatan Protista
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Telah diketahui bahwa ilmu Biologi adalah ilmu hayat yang mempelajari tentang makhlk
hidup.Yang dimana jika kitamempelajarinya akan membuat kita mengetahui lebih rinci tentang makhluk
hidup yang hidup di muka bumi ini, oleh karena untuk mengetahui lebih rinci mengenai hal itu perlulah
dilakukan yang namanya suatu pengamatan atau eksperimen untuk meneliti dan menganalisis suatu
objek tertentu. Objek kajian dalam Biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme .
Namun dalam makalah ini saya akan membahas mengenai protista, yaitu bagaimana cirri-cirinya,
habitatnya dan lain sebagainya yang berhubungan dengan protista melalui hasil pengatan yang telah
saya lakukan.
2. Rumusan masalah

Jenis – jenis protista apa sajakah yang dapat ditemukan di berbagai jenis air?

Bagaimanakah bentuk dari protista mirip hewan dan tumbuhan?

Bagaimanakah ciri – ciri protista mirip hewan dan tumbuhan?

3. Tujuan

Mengamati jenis – jenis protista mirip hewan atau tumbuhan yang hidup di air

Mengidentifikasi ciri – ciri protista

Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk protista

4. Hipotesis

Jenis Protista terdiri atas Protista mirip hewan (protozoa),Protistista mirip tumbuhan(alga), dan
Protista mirip jamur.

Protista mirip hewan,tumbuhan.jamur memiliki ciri dan bentuk yang berbeda

5. Manfaat

Untuk mengetahui jenis - jenis protista yang dapat ditemukan di berbagai air
Untuk mengetahui bentuk dari protista mirip hewan dan tumbuhan

Untuk mengetahui ciri – ciri protista mirip hewan dan tumbuhan

BAB II

PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengamatan protista

Topik : Mengetahui jenis – jenis protista

Tujuan : 1. Mengamati jenis – jenis protista mirip hewan dan tumbuhan yang

hidup di air

2. Mengidentifikasi ciri – ciri protista

Alat / Bahan : 1. Mikroskop

2. Kaca Preparat

3. Kaca Penutup

4. Pipet Tetes

5. Gelas Beker

6. Sampel Air ( Air kolam, air got, air rawa, air laut, dsb. )

Cara Kerja : 1. Amati air kolam yamg sudah berwarna kehijauan dengan

menggunakan bekas, kemudian diamkan selama 1 hari.

2. Ambil air got (air limbah rumah tangga)dengan menggunakan gelas

Beker, kemudian diamkan selama satu hari


3. siapkam mikroskop untuk pengamatan

4. Teteskan contoh air pengamatan

5. Tutup dengan kaca penutup

6. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 X 10

7. Gambarlah protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan

8. Ubah perbesaran mikroskop menjadi 10 X 40

9. Amati kembali sampel air untuk memperjelas ciri-ciri protista yang terlihat

10. Lakukan dengan langkah yang sama

Jenis – jenis serta bentuk protista yang telah kami temukan di berbagai jenis air berdasarkan
hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL HASIL PENGAMATAN

NO. Jenis air Gambar Keterangan

1. Air laut Protista mirip tumbuhan

Bentuk bulat telur, dengan kloroplas


seperti mangkuk dilengkapi stigma
dan pirenoid (pusat pembentukan
amilum)

Memiliki 2 flagel sebagai alat gerak

Chlamydomonas Terdapat 2 vakuola kontraktil

Reproduksi vegetatif dengan cara


membentuk zoospora dan generatif
dengan cara konjugasi/isogami
2. Air rawa Oedogonium

Habitat di air tawar dan sesil, kloroplas


seperti jala dan tiap sel memiliki satu
nucleus

Reproduksi vegetatif dengan cara


membentuk zoozpora berflagel banyak
dan generatif dengan cara fertilisasi

Oodogonium

3. Air alang - Protista mirip hewan


alang
Habitat di tempat berair, sawah, rawa

Mempunyai dua macam nukleus yaitu


mikronukleus untuk reproduksi dan
Paramecium caudatum makronukleus untuk membantu
proses fisiologis yang lain

Mempunyai dua macam vakuola yaitu


vakuola makanan berfungsi untuk
membantu mencerna makanan dan
vakuola kontraktil berfungsi untuk
mengeluarkan sisa makanan cair

Berkembangbiak dengan dua cara


yaitu vegetatif dengan cara
pembelahan biner dan generatif
dengan cara konjugasi
4. Air Protista mirip hewan
genangan
Flagellata atau Mastigophora (Yunani,
mastix: cambuk, poros: membawa)

Umumnya hidup di dalam air,


beberapa hidup parasit pada hewan
dan manusia.

Flagellata mempunyai bentuk yang


tetap.

Berkembangbiak dengan cara


aseksual dengan pembelahan biner
dan seksual dengan cara konjugasi

2. Analisis dan Pembahasan hasil pengamatan

Analisa Hasil Pengamatan :

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami menemukan jenis Protista mirip
hewan dan protista mirip tumbuhan. Namun, dalam pengamatan yang kami lakukan hanya
mendapatkan beberapa jenis protista saja. Oleh karena itu, untuk memahami Protista lebih jelas akan
disajikan dalam pembahasan berikut.

Pembahasan :
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista
dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan
protista mirip jamur (jamur lendir).

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan.
Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu
sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan
bersel banyak (metazoa).

Ciri-ciri Protozoa
1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik
6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.

Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:

1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)


Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai
bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual
dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a. Fitoflagellata
- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
- Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen
fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di
malam hari).

b. Zooflagellata/dinoflagellata
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
- Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
- Contohnya:
Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan
Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
Leishmania donovani kalaazar
Leishmania tropika penyakit kulit

2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk
bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di
tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval

Beberapa contoh kelas ciliata:


Paramecium caudatum
o Disebut hewan sandal
o Habitat di tempat berair, sawah, rawa
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk
membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna
makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif
dengan cara konjugasi

Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp


Stylonichia
- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air
- Bentuknya seperti siput
Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
Didium (mangsa dari Paramecium sp)

3) Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan
filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah
biner.Contoh-contohnya yaitu:

a. Amoeba sp
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner

b. Contoh lain :
Nama spesies Keterangan
Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
Foraminifera Kerangka luar dari kapur
Radiolaria Kerangka luar dari kersik

4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)


Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif
(schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang
berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh
nyamuk).

Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam.
b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia

Daur hidup Plasmodium


Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
b) Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogamet
2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk
dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang
tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya alga
dibedakan manjadi 6 filum yaitu:

1) Filum Euglenophyta
Hidup di air tawar, di dalam tanah dan tempat lembab. Mempunyai ciri-ciri mirip hewan dan tumbuhan.
Dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding, bergerak bebas dan berbintik mata. Mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil a, b dan karotin untuk berfotosintesis.
Contoh Euglena viridis
a. Habitat di air tawar, misal di sawah atau air tergenang lainnya
b. Bentuk selnya oval, terdapat bintik mata atau stigma untuk membedakan gelap terang
c. Mempunyai satu flagel pada mulut selnya
d. Cara makan dengan fotosintesis dan memakan zat-zat organik
e. Berkembangbiak dengan pembelahan biner

2) Filum Alga Hijau (Chlorophyta)


Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) dan di laut (10%). Pigmen memiliki klorofil a, b, karotin
dan xantofil, kloroplas mempunyai bentukseperti spiral, mangkuk, lembaran, bola. Tubuh bersel satu
seperti benang, lembaran dan seperti tumbuhan tinggi. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan
biner, fragmentasi benang/koloni, pembentukan zoospora dan generatif dengan cara konjugasi,
fertilisasi. Cara hidup dengan autotrof dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.

Contoh Chlorophyta :

Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak


Chlorella
a) Habitat di air tawar, air laut dan tempat yang lembab
b) Bentuk sel bulat dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Digunakan penyelidikan metabolisme di laboratorium
d) Berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik
Chlorococcum
a) Bersel satu, habitat di air tawar dan tanah yang basah
b) Bentuk sel bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Reproduksi dengan membentuk zoospora
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak

Chlamydomonas
a) Bentuk bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk dilengkapi stigma dan pirenoid (pusat
pembentukan amilum)
b) Memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
c) Terdapat 2 vakuola kontraktil
d) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora dan generatif dengan cara konjugasi/isogami
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak

Hydrodiction
a) Habitat di air tawar, koloninya berbentuk jala, reproduksi vegetatif dengan cara zoospora dan
fragmentasi, reproduksi generatif dengan cara konjugasi.
b) Dapat diamati dengan mata telanjang
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak

Volvox globator
a) Habitat di air tawar, koloni berbentuk bola, tiap sel mempunyai 2 flagel
b) Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi dan reproduksi generatif dengan cara konjugasi
Chlorophyta berbentuk benang

Spirogyra
a) Habitat di air tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti
b) Reproduksi generatif dengan cara fragmentasi dan generatif dengan cara konjugasi

Oedogonium
a) Habitat di air tawar dan sesil, kloroplas seperti jala dan tiap sel memiliki satu nukleus
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoozpora berflagel banyak dan generatif dengan cara
fertilisasi

Chlorophyta berbentuk lembaran


Ulva lactuva
a) Hidup menempel pada kayu atau batu-batu
b) Habitat di air asin dan air payau
c) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora berflagel empat dan generatif dengan cara
anisogami

Chara
a) Habitat di air tawar dan laut, menempell pada batu-batuan
b) Bentuk talusnya seperti tumbuhan tinggi
c) Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi dan generatif dengan fertilisasi

3) Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)


Terdiri atas alga yang uniseluler atau multiseluler. Dibedakan dalam tiga kelas utama yaitu:

a) Kelas alga hijau-kuning (xanthophyceae)


o Pigmen yang dimiliki yaitu klorofil (hijau) dan xantofil (kuning)
o Reproduksi vegetatif membentuk zoospora, generatif dengan fertilisasi
o Contohnya: Vaucheria sp

b) Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae)


o Pigmen yang dipunyai klorofil (hijau) dan karoten (pigmen keemasan), hasil fotosintesis disimpan
dalam bentuk karbohidrat dan minya
o Tubuhnya ada yang uniseluler, contohnya: Ochromonas sedang ada pula yang multiseluler contonya
Synura

c) Kelas diatom (bacillariophyceae)


o Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah, tubuhnya ada yang uniseluler dan berkoloni
o Dinding tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka)
o Contohnya : Navicula, Pinnularia, Cyclofella

4) Filum Alga Api (Pyrrophyta)


a) Disebut juga dinoflagellata, tubuhnya tersusun atas satu sel dan berdinding sel, dapat bergerak aktif,
habitat di laut bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya)
b) Sebelah luarnya terdapat celah atau alur, masing-masing mengandung satu flagel
c) Pigmennya klorofil dan coklat kekuning-kuningan, contohnya Peridium

5) Filum Alga Coklat (Phaeophyta)


a) Bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut. Tubuhnya melekat di bebatuan,
sedangkan talusnya terapung di permukaan
b) Pigmennya fikosantin, klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin
c) Cadangan makanan berupa lamirin yang disimpan dalam pirenoid, ruang antar sel pada dinding selnya
mengandung asam alginat (algin)
d) Reproduksi vegetatif zoospora berflagel dan fragmentasi, generatif dengan cara oogami atau isogami
e) Contohnya Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa),
Turbinaria decurrens

6) Filum Alga Kemerahan (Rhodophyta)


Habitat sebagian besar di laut (rumput laut) dan sebagian kecil di air tawar
Pigmen klorofil a, b dan fikoeritrin, karoten
Reproduksi vegetatif membentuk tetraspora dan generatif dengan cara oogami
Contohnya : Carollina., Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium (agar-agar), Gracilaria,
Euchema (kosmetik), Scinaia furcellata

Manfaat Alga Bagi Kehidupan Manusia‘


a. Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton)
b. Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c. Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d. Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e. Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan campuran
es krim), Porphyra (makanan)
f. Bahan obat-obatan (Chlorella)
3. Pertanyaan – pertanyaan

Protista mirip hewan

1. - Protista yang menyerupai hewan disebut juga …

- Protista yang menyerupai hewan umumnya dapat bergerak bebas karena memiliki alat gerak
berupa …

2. Pada protista yang menyerupai hewan dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
alat geraknya:

 Rhizopoda memiliki alat gerak berupa … contohnya …

 Chiliata memiliki alat gerak berupa … contohnya …

 Flagellata memiliki alat gerak berupa … contohnya …

 Sporozoa memiliki alat gerak contohnya …

Protista mirip tumbuhan

1. Dari hasil pengamatan anda identifikasikan protista yang menyerupai tumbuhan

Ciri-ciri apa saja yang tampak?

2. Protista yang menyerupai tumbuhan disebut ?

Protista yang menyerupai tumbuhan, tubuhnya terdiri akar talus disebut …. Sehingga disebut sebagai
apa ?

3. Ganggang selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen yang lain. Tuliskan beberapa jenis pigmen
yang dimiliki ganggang (alga)?

Jawaban :
Protista mirip hewan

1. - Protista yang menyerupai hewan disebut juga Protozoa

- Protista yang menyerupai hewan umumnya dapat bergerak bebas karena memiliki alat gerak
berupa cillia atu flagella

2. Pada protista yang menyerupai hewan dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
alat geraknya:

- Rhizopoda memiliki alat gerak berupa pseudopodia contohnya Entamoeba dysentriae

- Chiliata memiliki alat gerak berupa cilia atau bulu getar contohnya Paramecium caudatum

- Flagellata memiliki alat gerak berupa flagel contohnya Volvox globator

- Sporozoa tidak memiliki alat gerak tetapi, bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya contohnya Plasmodium vivax

Protista mirip tumbuhan

1. Protista yang menyerupai tumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Bentuk selnya ada yang tunggal dan multi seluler berbentuk bola, batang, gada, dan kumparan

Mempunyai nukleus yang di batasi membran dan mengandung butir – butir seperti pati, tetesan
minyak seperti lender dan vakuola

Setiap sel alga mempunyai inti dan plastid

Memiliki pigmen hijau (klorofil), merah (fikoeritin), kunung keemasan (fukosantin), biru (fukosianin),
kuning (xantofil, karotin), tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati sehingga bentuk tubuhnya
bertalus, lembaran

Alga yang bergerak di lengkapi dengan alat flagella ada yang tunggal, berpasangan atau
bergerombol

Berkembang biak secara seksual : konjugasi, anisogami, oogami. Secara seksual : pembelahan biner,
zoospora

2. Protista yang menyerupai tumbuhan disebut Alga / ganggang


Protista yang menyerupai tumbuhan, tubuhnya terdiri akar talus disebut

Sehingga disebut sebagai

3. Ganggang selain memiliki pigmen hijau, juga memiliki pigmen yang lain. Jenis pigmen yang dimiliki
ganggang (alga) sebagai berikut.

Ganggang keemasan (fukosantin)

Ganggang kuning (xantofil, karotin

Ganggang biru (fikosianin)

Ganggang merah (fikoeritin)

Ganggang coklat (pikosantin)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Terdapat berbagai jenis Protista yang hidup di air meliputi protista mirip hewan dan protista
mirip tumbuhan. Protista – protista tersebut memiliki bentuk dan ciri – ciri berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Protista – protista itu juga meiliki peranannya masing – masing, baik itu menguntungkan
ataupun merugikan bagi kehidupan sehari – hari.

Saran

Oleh karena makalah ini tidak memuat secara lengkap mengenai Protista. Maka itu, diharapkan
bagi pembaca untuk mencari dari sumber yang lain.
I. Tujuan
1. Mengenal berbagai protista

II. Alat dan Bahan


1. Botol
2. Pipet tetes
3. Mikroskop
4. Kaca benda
5. Kaca penutup
6. Air kolam (ambil bagian permukaan, tengah, dan bagian dasar kolam)

III. Dasar Teori


Protista merupakan sekelompok mahluk hidup heterogen, terdiri dari eukariota yang tidak
termasuk hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu
kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih
digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik
bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun
tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang
taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.
Protozoa adalah protista yang mirip dengan hewan. Protozoa hampir semuanya protista
bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa
pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil
untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti
lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista
atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa
dikelompokkan menjadi:
 Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Euglena
 Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti
setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan
pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
 Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
 Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh:
Toxoplasma
Algae adalah protista yang mirip dengan tumbuhan. Algae mencakup semua organisme
bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah
kelompok-kelompok berikut.
 Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contoh: Ulva
 Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
 Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta,
sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat
berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih tepat masuk
dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang mirip dengan jamur. Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista
awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi
chytrid, jamur lendir, jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui
memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara
yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki
selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).

IV. Cara Kerja


1. Ambil air kolam, air sawah, air sungai, air got, masukkan kedalam botol.
2. Ambillah sedikit air didalam botol tersebut dengan menggunakan pipet dan teteskan satu
tetes pada tengah-tengah kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Letakkan kaca benda (preparat) tersebut diatas meja benda pada mikroskop.
4. Mula-mula gunakan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat.
5. Periksalah protista yang tampak, sesuaikan dengan gambar atau literature pada buku
referensi.
6. Apabila belum berhasil menemukan protista, cucilah kaca benda dan kaca penutup,
kemudian ulangi cara kerja no 2 sampai no 5.
7. Gambarlah jenis-jenis protista yang berhasil anda amati. Lengkap dengan keterangan
namanya, bentuknya dan cara bergeraknya.

V. Tabel Pengamatan
No Jenis air Gambar Bergerak/diam Takson Ciri-ciri lain

Bergerak Berwarna sedikit


1 Air kolam berputar-putar Euglena hijau kebeningan

VI. Pertanyaan
1. Mengapa air jernih lebih sedikit mengandung protista dibandingkan air yang lebih kotor
seperti air sawah, air sungai dan lain-lain?
2. Adakah hubungan antara air yang kotor dengan jumlah protista? Jelaskan!
3. Filum manakah yang paling banyak ditemukan?
4. Apakah ada perbedaan cara bergerak dari macam protista yang diamati?
VII. Jawaban
1. Air jernih lebih sedikit mengandung protista daripada air yang lebih kotor seperti air sawah,
air sungai dan lain-lain. Karena kondisi air jernih tidak memungkinkan protista untuk hidup.
Sebab pada air jernih keadaan airnya bersih sehingga sedikit terdapat makanan untuk protista
seperti jasad renik dll, sehingga kehidupan protista kurang didukung oleh lingkungannya.
2. Air kotor ada hubungannya dengan jumlah protista. Karena air yang kotor merupakan
tempat hidup yang ideal bagi protista. Sebab disana banyak terdapat makanan untuk protista
seperti jasad renik dll. Pada air kotor protista dapat hidup dengan aman karena jarang ada
yang mengganggu.
3. Filum yang paling banyak ditemukan ialah filum flagellata (Mestigophora). Karena itu satu -
satunya filum yang kami temukan.
4. Untuk protista yang kami amati tidak ada perbedaan cara bergerak karena semuanya satu
jenis yaitu Euglena. Cara bergeraknya semua berputar-putar kesana-kemari.

VIII. Simpulan
Jadi dari penelitian yang sudah kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa habitat air
yang cocok untuk protista ialah air yang kotor seperti air kolam, sawah, selokan dan lain -
lain. Karena apabila di air yang kotor, jumlah protistanya lebih banyak daripada di air yang
jernih atau bersih karena pengaruh factor kesesuaian lingkungan.

Protista paling banyak ditemukan di lingkungan perairan. Lingkungan yang berair


menguntungkan bagi protista:
1. Lingkungan perairan memungkinkan protista mendapat banyak oksigen. Protista tidak seperti
manusia maupun hewan yang memiliki struktur khusus seperti hemoglobin untuk mengikat oksigen,
sehingga untuk mencukupi kebutuhan oksigen, protista hidup di lingkungan perairan.
2. Beberapa protista memanfaatkan aliran air untuk mengumpulkan makanan

Anda mungkin juga menyukai