Anda di halaman 1dari 34

Protista Mirip

Jamur
Mata Kuliah: Protista dan Fungi
Dosen Pengampu: Rahmadhani Fitri, M.Pd.
Kelompok 2
Fadhilah Retri Aulia
21031124 21031033

Hadid Ahlul Fadhal Yiyin Preitmy Ningky


21031073 21031107
Bahasan

Ciri-ciri Umum Struktur Tubuh Reproduksi

Ekologi dan Klasisfikasi


Peranan
Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur disebut dengan Jamur Mirip atau Jamur Lendir. Mereka masuk dalam
kelompok organisme Protista yang memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang menyerupai jamur,
meskipun sebenarnya berbeda dari jamur sejati dalam berbagai aspek. Penamaan ini mengacu
pada kemiripan mereka dengan jamur dalam hal struktur tubuh dan cara reproduksi.

Protista mirip jamur biasanya memiliki tubuh yang terdiri dari sel tunggal atau koloni sel.
Beberapa di antaranya memiliki tubuh berbentuk benang seperti hifa pada jamur, tetapi
perbedaannya adalah tubuh mereka sering lebih sederhana dan tidak membentuk miselium yang
kompleks seperti pada jamur sejati. Protista mirip jamur dibedakan menjadi 3 filum, yaitu
Oomycota, Myxomycota, Acrasiomycota.
01
Myxomycota
Ciri-ciri Myxomycota
a. Habitat cendawan ini adalah di tempat yang lembap, kayu busuk, daun mati, dan benda organik
lainnya
b. Ciri umum myxomycota adalah memiliki fase vegetatif yang berbentuk seperti lendir atau
plasmodium, yaitu suatu massa protoplasma tanpa dinding sel yang berinti banyak (multinukleat).
Terdapat tiga macam struktur plasmodium yaitu:
1) Protoplasmodium, berbentuk renik, tanpa urat, berubah menjadi satu sporangium,
contohnya pada: Echinostelium sp
2) Aphanoplasmodium, awalnya berupa protoplasmodium, kemudian tumbuh
memanjang dan bercabang membentuk jaring-jaring seperti benang yang transparan, contohnya pada:
sp
3) Phaneroplasmodium, awalnya serupa protoplasmodium, kemudian bercabang
dengan protoplasma yang lebih kental dan granular, contohnya pada: Physarum sp
3. Terdapat empat macam struktur penghasil miksospora, yaitu :
1) Sporangium: ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai. Sporangium
memiliki struktur miksospora, peridium, kapilitium, kolumela, sporangiofor, dan hipotalus.
Contoh cendawan yang memiliki struktur ini adalah Stemonitis dan Physarum.
2) Aetalium: sporangiofor berbentuk bantalan, agak besar, berasal dari seluruh
plasmodium yang tak berdiferensiasi sempurna. Contohnya pada Fuligo sp.
3) Pseudoaetalium : Gabungan dari beberapa sporofor seperti sporofor tunggal.
Contohnya pada Dictydiathaelium sp.
4) Plasmodiokarp : morfologinya mirip plasmodium, protoplasma berkumpul di
beberapa urat utama plasmodium dan berkembang menjadi sporofor. Sprorofor ini tetap
mempertahankan bentuk plasmodium pada waktu pembentukkan sporofor. Contohnya pada Hemitrichia
sp.
Struktur Tubuh Myxomycota
a. Pada Pseudomyxomycetes tubuh buahnya (sorokarp) beberapa jenis tertentu bentuknya sederhana.
b. Terdiri atas satu tangkai yang membawa satu kelompok spora diujungnya. Pada beberapa jenis
yang lain ujungnya bercabang.
c. Tubuh jamur lendir berupa plasmodium yang merayap secara amoeboid pada substrat.Plasmodium
adalah gumpalan plasma dengan banyak inti yang dibatasi oleh membran.
d. Pada jenis tertentu berwarna kuning, jingga merah, warna tersebut umumnya disebabkan oleh
pigmen yang dihasilkan oleh plasmodium.
e. Protoplasma pada plasmodium dapat dibedakan menjadi dua zona. Zona terluar lebih kokoh dan
mengandung sedikit cairan disebut ektoplasma. Protoplasma bagian dalam mempunyai lebih
banyak cairan, berinti disebut endoplasma.
Reproduksi Myxomycota
1. Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar mendapatkan makanan dan oksigen
lebih banyak.
2. Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya saat kekeringan), plasmodium
dewasa membentuk sporangium bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa memiliki kromosom
diploid (2n).
3. Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n).
Spora ini tahan terhadap kekeringan.
4. Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah membentuk sel aktif yang
haploid (n).
5. Sel-sel aktif tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat berubah menjadi sel amoeboid atau
sel berflagela.
6. Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama. Singami menghasilkan zigot yang
berkromosom diploid (2n).
7. Nukieus (inti) zigot yang diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa disertai pembelahan
sitoplasma membentuk plasmodium pemakan yang diploid (2n).
Reproduksi Myxomycota
Ekologi dan Peranan Myxomycota
a. Ekologi
Myxomycota biasanya ditemukan di habitat yang lembab, seperti tanah hutan, seringkali pada
material organik yang membusuk atau di sekitar serasah.

b. Peran
1) Sebagai organisme dekomposer, yaitu membantu menguraikan sisa-sisa organik
2) Proses dekomposisi oleh Myxomycota melepaskan nutrien ke dalam tanah, menyumbang pada siklus
nutrisi dan menyediakan elemen penting bagi pertumbuhan tanaman
3) Berpartisipasi dalam keanekaragaman hayati ekosistem dengan menyediakan layanan ekologis yang
mendukung berbagai organisme lain dalam rantai makanan dan ekosistem yang lebih luas
Contoh Spesies Myxomycota

Physarum polycephalum Fuligo septica Stemonitis fusca


• Kingdom: Protista • Kingdom: Protista • Kingdom: Protista
• Filum: Myxomycota • Filum: Myxomycota • Filum: Myxomycota
• Kelas Myxomycetes • Kelas Myxomycetes • Kelas Myxomycetes
Arcyria cinerea Badhamia utricularis Cribraria argillacea
• Kingdom: Protista • Kingdom: Protista • Kingdom: Protista
• Filum: Myxomycota • Filum: Myxomycota • Filum: Myxomycota
• Kelas Myxomycetes • Kelas Myxomycetes • Kelas Myxomycetes
Lycogala epidendrum Didymium squamulosum
• Kingdom: Protista • Kingdom: Protista
• Filum: Myxomycota • Filum: Myxomycota
• Kelas: Myxomycetes • Kelas: Myxomycetes

Comatricha nigra Enteridium lycoperdon


• Kingdom: Protista • Kingdom: Protista
• Filum: Myxomycota
• Kelas: Myxomycetes • Filum: Myxomycota
• Kelas:
02
Acrasiomycota
Ciri-ciri Acrasiomycota
a. Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir sama seperti Myxomycota.
b. Tubuhnya memiliki sekat sehingga disebut dengan jamur lendir bersekat.
c. Ada yang bersel satu (uniseluler) dan juga juga yang bersel banyak (multiseluler).
d. Hidup bebas dan bersifat amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba).
e. Fase plasmodium tidak multinukleat (tidak berinti banyak).
f. Bersifat heterotrof dengan memakan partikel-partikel yang merupakan sisa-sia sampah hutan atau
bakteri.
g. Habitat di dalam tanah yang banyak mengandung bahan organik sebagai sumber makanannya.
h. Bersifat motil (aktif bergerak).
i. Memiliki tubuh buah (fruiting bodies) yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
Struktur Tubuh Acrasiomycota
a. Terdiri dari sel tunggal saat berada dalam tahap soliter
b. Pada tahap soliter, sel-sel bergerak secara individual dalam mencari makan
c. Ketika mencari makanan, sel-sel berkumpul membentuk struktur yang disebut sorocarp
d. Sorocarp yaitu struktur mirip buah dan berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan spora dan
membantu dalam dispersi
e. Sel soliter membentuk kaki semu pada fase makan
f. Pseudopodia untuk bergerak dan memakan bakteri
Reproduksi Acrasiomycota
Acrasiomycota atau kapang lendir seluler (Cellular Slime mold) dapat berkembang biak dengan cara
pembelahan sel secara mitosis sehingga dihasilkan sel-sel berbentuk ameba dalam jumlah yang banyak.
Oleh karena itu, makhluk hidup ini dapat hidup bebas dan bersifat ameboid. Plasmodiumnya tidak berinti
banyak seperti pada Myxomycota.
Tahapan siklus hidup jamur lendir seluler atau Acrasiomycota adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula sebuah sel ameba berkromosom haploid (n) akan melakukan pembelahan secara mitosis
sehingga jumlahnya akan bertambah banyak.
2. Kemudian, sel-sel ameba yang jumlahnya banyak tersebut akan berada pada tahap mencari makanan,
hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia
3. Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat
merangsang sel ameboid yang lain untuk saling mendekat dan berkumpul.
4. Setelah berkumpul, sel-sel ameba akan bergerak ke arah pusat agregat untuk membentuk suatu unit
yang disebut dengan pseudo-plasmodium.
5. Pseudo-plamodium ini berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat ke arah cahaya (dalam hal
ini gerak fototaksis).
6. Pada saat ada makanan, plasmodium tersebut akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang
mengandung spora reproduksi yang disebut dengan sporofor. Kemudian, sporofor ini akan menetap di
suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).
7. Beberapa sel akan mengering membentuk batang penyokong (stalk). Lalu, sel-sel yang lain bergerak
merayap ke atas sel yang mengering menjadi kumpulan spora yang haploid (n). Stalk dengan kumpulan
spora tersebut merupakan tubuh buah. Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan
yang buruk (misalnya kekeringan).
8. Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan, maka kan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid
(n) dan siklus akan berulang.
Ekologi dan Peranan Acrasiomycota
a. Ekologi
Hidup bebas dan bersifat amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba). Jamur ini biasanya hidup
di air tawar, tanah basah dan pada organisme yang membusuk. Juga Habitat di dalam tanah yang banyak
mengandung bahan organik sebagai sumber makanannya.

b. Peran
Acrasiomycota memiliki peran penting dalam ekosistem.
1) Peran dalam Dekomposisi Bahan Organik
2) Pengendali Populasi Mikroorganisme Lain
3) Potensi dalam Bidang Kedokteran
4) Senyawa Antimikroba dari Acrasiomycota
5) Senyawa Antitumor dari Acrasiomycota
Contoh Spesies Acrasiomycota

Acrasis rosea Dictyostelium discoideum Polysphondylium pallidum


• Kingdom: Amoebozoa • Kingdom: Amoebozoa • Kingdom: Amoebozoa
• Filum: Dictyosteliomycota • Filum: Dictyosteliomycota • Filum: Dictyosteliomycota
• Kelas: Dictyostelia • Kelas: Dictyostelia • Kelas: Dictyostelia
Protostelium mycophaga Cavenderia fasciculata Culicella baltica
• Kingdom: Amoebozoa • Kingdom: Amoebozoa • Kingdom: Amoebozoa
• Filum: Protosteliomycota • Filum: Dictyosteliomycota • Filum: Protosteliomycota
• Kelas: Protostelia • Kelas: Dictyostelia • Kelas: Protostelia
Sorodiplophrys stercorea Acytostelium subglobosum
• Kingdom: Amoebozoa • Kingdom: Amoebozoa
• Filum: Protosteliomycota • Filum: Dictyosteliomycota
• Kelas: Protostelia • Kelas: Dictyostelia

Echinostelium minutum Allomyces macrogynus


• Kingdom: Amoebozoa • Kingdom:
• Filum: Dictyosteliomycota
• Kelas: Dictyostelia Amoebozoa
• Filum:
03
Oomycota
Ciri-ciri Oomycota
a. Benang-benang hifa tidak bersekat melintang (senositik) sehingga di dalamnya di jumpai inti dalam
jumlah banyak.
b. Dinding selnya terdiri dari selulosa.
c. Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang
di dalam air.
d. Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel kelamin) setelah fertilisasi akan
terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang
dapat menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal,
dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi
memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
e. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau,
atau aliran air.
Struktur Tubuh Oomycota
a. Dinding Sel, oomycota berbeda dari fungi karena dinding selnya terbuat dari selulosa, bukan kitin,
seperti yang dimiliki oleh fungi. Hal inilah yang menyebabakan Oomycota berada dalam Kingdom
Protista (Tjitrosoepomo,2004).
b. Alat Gerak, ciri khas dari jamur ini adalah menghasilkan sel berflagela hasil reproduksi aseksual yang
berguna untuk berenang di dalam air, sedangkan pada jamur yang lain tidak pernah menghasilkan
flagela. Spora yang memiliki flagel ini disebut zoospora, yang dikeluarkan dari sporangium berbentuk
gada. Setelah berhenti tidak bergerak, zoospora lalu membulat, bulu cambuk ditarik ke dalam, melekat
pada suatu alas, dan membuat suatu membran. Selanjutnya spora ini tumbuh menjadi individu baru
tergantung pada keadaan lingkungannya (Tjitrosoepomo,2004).
c. Nutrisi, filum Oomycota ada yang berperan sebagai saprofit dan ada yang berperan sebagai parasit.
Peran Oomycota adalah sebagai dekomposer dalam suatu ekosistem. Dengan peran tersebut, anggota
dari filum ini mendapat nutrisi dari zat yang diserap nutrisinya, misalnya Phytophtora yang menyerang
pada tanaman kacang, kentang, lada, kina, kelapa, cengkih, tembakau, jarak, dan buah coklat akan
mendapat karbohidrat, selulosa, protein dan lain-lain.
d. Inti Sel, oomycota mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak
bersekat(Pratiwi dkk, 1996).
Struktur Tubuh Oomycota
Reproduksi Oomycota
Beberapa anggota Oomycota memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi
spora seksual yang disebut oospopra. Reproduksi secara aseksual lebih berperan untuk kolonisasi species,
sedangkan reproduksi secara sekual untuk variasi adaptif dengan lingkungan.
a. Reproduksi Aseksual
Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau
hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut
zoospora (2n). Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan
tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak memungkinkan, maka Zoospora ini
kemudian membentuk sista (2n) untuk bertahan hidup.

b. Reproduksi Seksual
Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam
anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel
dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan
menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot
mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan
kekeringan.
Zigot akan berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi
dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi
selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya
pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-individu
lainnya.
Ekologi dan Peranan Oomycota
a. Ekologi
Jamur ini hidup di tempat yang lembap atau di air. Jamur ini umumnya hidup saprofit, namun
dapat pula parasit.Jamur ini dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair
(Kusumawati,2010)

b. Peran
Secara menyeluruh dari spesies oomycota tidak memiliki kegunaan secara khusus namun perannya sebagai
protista mirip jamur air berperan dalam menguraikan sisa-sisa makhluk hidup di dalam air sehingga perairan
tidak dipenuhi bangkai makhluk hidup. Sementara, secara umum oomycota ini bersifat parasit dan patogen
pada pembusukan kayu, kentang, dan tomat.
Contohnya: Penyakit lateblight pada kentang (Solanum tuberosum) yang disebabkan oleh Phytophtora
infestans menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para petani kentang. Gejala pertama yang timbul
dari serangan jamur tersebut berupa bercak kecil kecoklatan yang muncul di daun. Dalam kondisi basah,
bercak tersebut akan cepat menyebar sehingga seluruh bagian tanaman menjadi coklat dan busuk.
Contoh Spesies Oomycota

Phytophthora infestans Saprolegnia parasitica Aphanomyces euteiches


• Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista
• Filum: Oomycota • Filum: Oomycota • Filum: Oomycota
• Kelas: Peronosporomycetes • Kelas: Saprolegniomycetes • Kelas: Saprolegniomycetes
Pythium ultimum Pytopythium vexans Lagesnima coscinodisci
• Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista
• Filum: Oomycota • Filum: Oomycota • Filum: Oomycota
• Kelas: Pythiaceae • Kelas: Pythiaceae • Kelas: Lagenismomycetes
Albugo candida Peronospora destructor
• Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista
• Filum: Oomycota • Filum: Oomycota
• Kelas: Peronosporomycetes • Kelas: Peronosporomycetes

Sclerospora graminicola Phytium irregulare


• Kingdom: Chromista • Kingdom: Chromista
• Filum: Oomycota • Filum: Oomycota
• Kelas: Peronosporomycetes • Kelas: Pythiaceae
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai