Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Myxomycota adalah sekelompok protista yang berpenampilan seperti jamur namun
berperilaku menyerupai amoeba. Myxomycota berasal dari kata myxo yang artinya lendir,
dan mykes yang artinya cendawan. Myxomycota disebut jamur lendir ( kapang lendir ),
karena salah satu fase hidupnya berupa plasma atau lendir. Myxomycota merupakan jamur
lendir yang tidak bersekat, berinti banyak, dan dapat bergerak bebas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KLASIFIKASI TANAMAN MYXOMYCOTA


Divisi Myxomycota dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Pseudomyxomycetes
Organisme yang masuk kelas ini tidak mudah dikenal, karena tubuh-tubuhnya
hanya tampak sebentar saja, karena kecilnya talus pada tahap vegetative, dan biasanya
karena keseluruhannya kurang menarik perhatian. Pada tahap vegetative
Pseudomyxomycetes. Terdiri atas satu sel yang tidak berdinding, sedang intinya satu
haplois. Sel ini berupa satu tetes protoplasma mirip dengan suatu amoeba dan karena
itu disebut myxamoeba.
Makanan yang dimakan mirip dengan yang dimakan amoeba, yaitu bakteri
dan zat-zat organik lainnya. Pseudomyxomycetes tidak menghasilkan sel berflagel,
cara bergeraknya myxamoeba sama dengan amoeba. Pada keadaan tertentu
Myxamoeba dapa berkumpul menjadi satu kelompok lendir, namun tiap-tiap sel
masih tampak sendiri-sendiri

1
2. Plasmodiophoromycetes
Kelas ini hanya terdiri dari satu ordo, yaitu ordo Plasmodiophorales. Ordo ini
terdiri dari satu famili, yaitu famili Plasmodiophoraceae dan memiliki sembilan genus
yang dibedakan berdasarkan spora istirahatnya. Sembilan genus tersebut, yaitu :
a) Plasmodiophora
b) Spongospora
c) Sorodiscus
d) Sorophaera
e) Ligniera
f) Etramyxa
g) Octomyxa
h) Polymyxa
i) Woromina
Pada Plasmodiophoromycetes talus berupa dua plasmodium yang hidup dalam sel
inang. Plasmodium yang menghasilkan spora akan langsung membagi diri menjadi
spora istirahat berinti satu. Namun pada beberapa spesies, spora- spora istirahat
terhimpun menjadi cakram tanpa ada tubuh buah.
Tiap spora istirahat menghasilkan satu sel kembara. Baik sel kembara maupun
zoospora mempunyai dua flagel polos yang tidak sama panjangnya. Pembelahan inti
dalam fase plasmodium berlangsung menurut suatu cara yang hanya kedapatan pada
protozoa.
Tiap-tiap inti membelah diri membentuk gelendong, sedikit demi sedikit
bercerai kromosom-kromosom dari bidang equator menuju kutub yang berdekatan.
Sementara itu, nukleolus membegi diri atas dua bagia dan bagian-bagian itu bergerak
mengikuti gerakan kelompok kromosom yang menuju kutub. Seringkali dikatakan,
bahwa pada suatu ketika datang fase tanpa inti (akaryotik). Kemudian spora istirahat
tumbuh menghasilkan satu sel kembara berinti satu, berflagel dua tidak sama.
Kemudian sel kembara masuk ke dalam inang dan tumbuh menjadi plasmodium. Pada
waktu, plasmodium membegi diri menjadi zoosporangium yang biasanya berinti
banyak. Zoosporangium menghasilkan zoospora-zoospora yang haploid, Ada kalanya
plasmodium membagi dirinya mejadi spora istirahat. Bentuk spora istirahat tidak dapat
dibedakan dengan zoosporangium

2
3. Myxomycetes
Berdasarkan ciri-ciri yang khas, beberapa ahli menyebutnya Mycetozoa ( kata
Yunani Mykes yang artinya jamur, Zoon yang artinya hewan) dalam siklus hidup
prganisme-organisme tersebut, terdapat tahap atau fase yang serupa dengan
kehidupan protozoa, berseling dengan tahap atau fase yang mirip dengan kehidupan
jamur biasa. Beberapa ahli yang lainnya menamakan kelompok organisme ini
Myxomycetes (kata Yunani Myxa yang artinya lendir, dan Mykes yang artinya jamur)
atau jamur lendir, dan pada fase lain tampaknya seperti jamur. Makanan jamur lendir
yaitu bakteri, protozoa, dan mikroorganisme yang lain. Dalam hal inidapat dikatakan
mereka membantu manusia dalam ” pembersihan” lingkungan. Di samping itu, jamur
lendir berguna sebagai bahan studi protoplasma dan morfogrnrsis dalam laboratorium.
Jamur lendir hidup bebas dalam fase, dalam fase lendir dapat berpindah-pindah
dengan menjulur ke tempat-tempat lain yang mengandung banyak makanan.
Dalam siklus hidupnya terdapat fase vegetatif yang diseling dengan fase
generatif. Dalam fase vegetatifbentuknya serupa seonggok lendir ( protoplasma) tak
berdinding, dan menjulur kemana-mana seperti amoeba. Dalam fase generatif
bentuknya tetap dan terpaku pada suatu tempat tertentu. Bentuk itu adalah tubuh buah
dimana spora-spora kembara dibentuk. Kebanyakan jamur yang menghasilkan tubuh
buah yang cerah warnaya. Tubuh buah itu berdinding (peridium). Fase pembentukan
tubuh buah dengan spora itu disebut fase generatif atau fase pembiakan.
Kelas Myxomycetesdibagi menjadi 6 ordo berdasarkan cara pembentukan
spora, bentuk tubuh buah, dan kadar kapur yang dikandung tubuh buah. Keenam ordo
itu adalah:
1. Ceratiomyxales
2. Liceales
3. Trichiales
4. Echinosteliales
5. Stemonitales
6. Physarales

3
2.2 HABITUS
Myxomycota adalah kelompok jenis jamur lendir yang berwarna kuning karena
memiliki pigmen berwarna kuning atau oranye. Myxomycota bersifat heterotrof,
memiliki bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) dan dapat bergerak-gerak seperti
amoeba. Ukuran dan warna jamur ini sangat beragam dan berubah-ubah bentuknya pada
saat merayap di permukaan substrat tempat hidupnya. Jamur ini lendir ini biasa hidup di
batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu lapuk, dan hutan basah.

2.3 CONTOH TANAMAN MYXOMYCOTA DAN MORFOLOGINYA


1. Physarum polycephalum
Genus : Physarum
Spesies : P.polycephalum
Family : Physaraceae
2. Plasmodhiopora brassicae
Genus : Plasmodhiopora
Spesies Plasmodhioporaceae brassicae
Family : Plasmodhioporaceae
3. Fuligo septica
Genus : Fuligo
Spesies F. Septica
Family : Physaraceae
4. Lycogala epidendrum
Genus : Lycogala
Spesies L. epidendrum
Family : Tubiferaceae
5. Trichia persimilis
Genus : Trichia
Spesies : persimilis
Family : Trichiaceae
6. Stemonitis splendens
Genus : Stemonitis
Spesies : S. splendens
Family : Stemonitidaceae

Anda mungkin juga menyukai