Anda di halaman 1dari 12

BIOLOGI

Myxomycota
 Kelompok 12: - Hasayangan Tanjung
- Nazwa Alzailany
FILUM
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak
bersekat. Jamur ini berinti banyak, setiap intinya
tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat
uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat
bergerak bebas. Jamur lendir dapat berkembang
biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase
vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid
mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan
organik. Makanan dicerna dalam vakuola
makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal
sewaktu Plasmodium.
Jamur lendir hidup di batang kayu yang
membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu
lapuk, dan di hutan basah.

Sama halnya dengan jamur air, beberapa jamur


lendir jika hidup parasit pada tanaman akan
menginfeksi akar tanaman yang menyebabkan
pembengkakan akar dan penyakit yang dikenal
dengan ‘bengkak akar’. Tanaman yang terserang
jamur ini akarnya akan membusuk dan lama
kelamaan akan mati. Infeksi terjadi bila zoospora
menembus anak akar tanaman inangnya dan
segera menjadi myxamoeba (organisme amoeboid
yang telanjang) yang tumbuh menjadi
plasmodium.

Ciri-ciri
Tubuhnya berbentuk lendir,sehingga disebut jamur
lendir.
• hidup sebagai saprofit atau seperti hewan – hewan
lainnya yaitu dapat mengambil zat makanan yang
bersifat cair maupun padat
• Makanan cadangan berupa glikogen
• Myxomycota hidup di tanah-tanah hutan, di atas
daun-daun yang gugur, dalam kayu yang sudah
lapuk, atau merayap ke mana-mana.
• Dinding sel berupa selulosa.
• Spora yang dihasilkan oleh zigot berdinding tebal yang
berfungsi sebagai pelindung
PERANAN MYXOMYCOTA
Keuntungan Kerugian
● Bisa membuat tanaman lapuk
● Sebagai pengurai bahan organik
● hidup parasit pada tanaman yang
● Sebagai penyubur tanah
dapat menyebabkan infeksi akar
● pengurai bangkai
tanaman yang membengkakan
hewan/tumbuhan dalam air
akar yang disebut penyakit
tawar
‘Bengkak akar’
● dan pemakan bakteri
● Dapat membunuh tanaman yang
belum dipanen dengan cara
menghisap nutrisi
Klasifikasi Myxomycota
Divisi Myxomycota dibagi menjadi 3 kelas yaitu Pseudomyxomycetes,
Plasmodiophoromycetes, dan Myxomycetes.
1. Pseudomyxomycetes
Organisme yang masuk dalam kelas ini tidak mudah dikenal, karena tubuh-
tubuhnya hanya tampak sebentar saja, karena kecilnya talus pada tahap
vegetative, dan biasanya karena keseluruhannya kurang menarik perhatian. Pada
tahap vegetatif Pseudomyxomycetes terdiri atas satu sel yang tidak berdinding,
sedang intinya satu haploid. Sel ini berupa satu tetes Protoplasma mirip dengan
suatu amoeba dan oleh karena itu disebut Myxamoeba.
2. Plasmodiophoromycetes
Jamur-jamur yang dikelompokkan dalam kelas ini
memiliki banyak persamaan dengan jamur Myxomycetes,
misalnya talus berupa Plasmodium, dan adanya Zoospore.
Kelaordo ini terdiri dari satu famili saja, yaitu famili
Plasmodiophoraceaes ini hanya terdiri dari satu ordo saja,
yaitu ordo Plasmodiophorales.
Famili ini terdiri atas 9 genus :Ke 9 genus itu ialah
Plasmodiophora, Spongospora, Sorodiscus, Sorophaera,
Ligniera, Etramyxa, Octomyxa, Polymyxa, dan Woromina.
Kebanyakan dari genus-genus ini hidup sebagai parasit
pada ganggang Vaucheria, atau pada jamur air Saprolignea,
Achlia, dan Pythium
3. Myxomycetes
Berdasarkan ciri-ciri yang khas, beberapa ahli menyebutnya Mycetozoa
(kata Yunani Mykes = Jamur, Zoon = Hewan) dalam siklus hidup organisme-
organisme tersebut terdapat tahap atau fase yang serupa dengan kehidupan
protozoa, berseling dengan tahap atau fase yang mirip dengan kehidupan
jamur biasa. Beberapa ahli yang lainnya menamakan kelompok organisme
ini (kata Yunani Myxa = lendir, Mykes = jamur) atau jamur lendir, dan pada
fase lain tampaknya seperti jamur.
Kelas Myxomycetes dibagi menjadi 6 ordo berdasarkan cara pembentukan
spora, warna spora, bentuk tubuh buah, dan kadar kapur yang dikandung
tubuh buah. Keenam ordo itu ialah Ceratiomyxales, Liceales, Trichiales,
Echinosteliales, Stemonitales, dan Physarales
Daur Hidup dan Reproduksi
Beberapa ahli menyebut Myxomycota sebagai Mycetozoa karena dalam
daur hidupnya dijumpai tahapan yang serupa dengan kehidupan Protozoa,
4
diselingi dengan tahapan yang menyerupai kehidupan jamur. Dalam siklus
hidupnya terdapat fase vegetatif yang diselingi dengan fase generatif.
Pada fase vegetatif bentuknya menyerupai lendir yang dapat berpindah-
pindah dengan05menjulur ke tempat-tempat yang mengandung banyak
makanan. Sel Myxomycota menyerupai Protoplasma amoeba dengan
banyak inti (multinukleat) yang tidak berdinding yang disebut
Plasmodium. Ukuran
06 dan warnanya sangat beragam dan bentuknya
berubah-ubah ketika merayap di atas permukaan substrat.
Organisme ini memakan bakteri, Protozoa, spora jamur lain, dan bahan-bahan
organik lain seperti sisa-sisa daun, ranting, dan kayu. Makanan diserap dengan
fagositosis dan dicerna dalam vakuola makanan dan sisa-sisa yang tidak dicerna
dikeluarkan dari vakuola. Jika lingkungan tidak menguntungkan, jamur lendir ini
4
membentuk sel yang berdinding tebal dan keras yang disebut sklerotium.

Pada fase generatif/reproduktif, Myxomycota hidup menetap dan mempunyai


bentuk yang khas berupa tubuh buah (sporangium) yang mempunyai dinding sel yang
disebut peridium.05Tubuh buah Myxomycota menghasilkan spora-spora haploid yang
berflagela disebut Miksflagelata (myxoflagellata). Spora ini tahan terhadap kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan.

Flagela pada spora


06 berfungsi untuk bergerak dan dapat dilepaskan ketika tumbuh
menjadi individu baru yang disebut Miksamuba (myxoamoeba).
Contoh:
1. Fuligo septica, digunakan sebagai model
penelitian RNA
2. Physarum polycephalum, digunakan untuk
merancang jaringan transportasi
3. Lycogala epidendrum, mengurai batang kayu
yang mati
Sekian terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai