Anda di halaman 1dari 47

Kelompok 3

Anggota :

Dela Aprilia D. (4401419061)


Laksmitha Imanda (4401419075)
Umi Munichatul H. (4401419087)
Rena Nur Fadhilah (4401419098)
Intan Armenia Melati (4401419110)
Protista mirip jamur
Protista mirip jamur
• Protista mirip jamur -> protista heterotrof.
• Bukan jamur sejati
• Susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup berbeda dari jamur.
• Membentuk sporangia atau membentuk filamen yang menyerupai hifa.
• Memiliki banyak karakteristik yang berbeda dengan jamur.
Ciri ciri umum Protista mirip
jamur

• Eukariotik.
• Tersusun atas selulosa.
• Protista mirip jamur memiliki zigot yang dapat bergerak
(motil).
• Hidup soliter atau berkoloni dan umumnya parasit.
• Habitat di tempat-tempat lembab.
• Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu Oomycotina dan
Myxomycotina
Myxomycotina (Jamur Lendir)
• Myxomycota -> Protista mirip jamur namun berperilaku menyerupai amoeba.
• Myxomycota/ Jamur lendir -> salah satu fase hidupnya berupa plasma atau lendir.
• Bersifat Heterotrof saprofit dengan cara fagositosis (menelan partikel
makanannya).
Ciri-Ciri Umum Myxomycota (Jamur Lendir)

• Struktur tubuh berbentuk seperti lendir (fase asimilatif).


• Siklus hidup -> fase plasmodium dan fase amoeboid.
• Berinti banyak dan hifa tidak bersekat.
• Habitat -> tempat basah dan banyak mengandung zat
organik.
• Ukuran serta warnanya beragam dan bentuknya berubah-
ubah.
• Memakan bakteri, Protozoa, spora jamur lain dan bahan-
bahan organik seperti sisa-sisa daun, ranting dan kayu.
• Makanan diserap dengan fagositosis dan dicerna ke dalam
vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna dikeluarkan dari
vakuola.
• Lingkungan tidak menguntungkan -> Sklerotium.
• Myxomycetes hidup menetap dan memiliki bentuk yang sangat
khas berupa tubuh buah ( sporangium ) yang memiliki dinding
sel yang disebut peridium.
• Tubuh buah Myxomycetes, menghasilkan spora-spora haploid
yang berflagela disebut miksflagelata ( myxoflagellata ).
• Flagella pada spora -> bergerak dan dapat dilepaskan ketika
tumbuh menjadi individu baru yang disebut miksamuba (
Myxoamoeba ).
Susunan Sel Myxomycota

• Pada jamur lendir tidak memiliki dinding sel,


sel hanya dibatasi oleh membran plasma. Alat
gerak ada dua macam
• Pseudopodia : apabila dalam bentuk
myxamoeba
• Flagela : tipe heterokon dibentuk pada sel
kelamin
Peranan Myxomycota
Keuntungan:
• Sebagai pengurai bahan organik
• Sebagai penyubur tanah

Kerugian:
• Dapat membunuh tanaman yang belum dipanen
dengan cara menghisap nutrisi.
• Bisa membuat tanaman lapuk.
Jamur Lendir Plasmodial
• Jamur lendir plasmodial adalah salah satu cabang utama
dari jamur lendir (Myxomycota) yang siklus hidupnya
berasal dari plasmodium yang mana sitoplasmanya
mengandung banyak nukleus diploid tetapi tidak
terdapat dinding sel dan membran plasma. Plasmodium
pada jamur lendir ini adalah kumpulan dari massa sel
amoeboid.
A. CIRI & HABITAT
• Siklus hidup berasal dari plasmodium yang mana sitoplasmanya
mengandung banyak nukleus diploid.
• Setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat
uniseluler maupun multiseluler dan dapat bergerak bebas.
• Jamur lendir plasmodial memiliki warna yang cerah, biasanya
berwarna kuning atau jingga.
• Jika pada keadaan yang tidak menguntungkan (mengering atau
tidak ada makanan tersisa), plasmodium akan berhenti tumbuh &
berdiferensiasi menjadi tubuh buah yang berfungsi dalam
reproduksi seksual.
• Jamur lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembab,
sampah basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.
B. STRUKTUR TUBUH JAMUR LENDIR
PLASMODIAL
• Terdiri atas satu tangkai yang membawa satu kelompok spora di
ujungnya. Pada beberapa jenis yang lain ujungnya bercabang.
• Tubuh jamur lendir berupa plasmodium yang merayap secara
amoeboid pada substrat. Plasmodium adalah gumpalan plasma
dengan banyak inti yang dibatasi oleh membran.
• Pada jenis tertentu berwarna kuning, jingga, atau merah yang
disebabkan oleh pigmen yang dihasilkan oleh plasmodium.
C. SIKLUS HIDUP JAMUR LENDIR
PLASMODIAL
1. Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan.
2. Pada saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan (misalnya
kekeringan), plasmodium dewasa membentuk sporangium
bertangkai. Plasmodium dewasa memiliki kromosom diploid (2n).
3. Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis.
4. Bila kondisi lingkungan membaik, maka spora akan berkecambah
membentuk sel aktif yang haploid (n).
5. Sel-sel tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat
berubah menjadi sel amoeboid atau sel berflagela.
6. Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama.
7. Nukleus zigot diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa disertai
pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan yang
diploid (2n)
C. SIKLUS HIDUP JAMUR LENDIR
PLASMODIAL
D. JENIS-JENIS JAMUR LENDIR
PLASMODIAL
Berdasarkan perbedaan morfologi plasmodiumnya dapat
dibagi menjadi :

1. Phaneroplasmodium
• Tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop.
• Biasanya memiliki plasmodium seperti kipas.
• Dapat membentuk ratusan tubuh buah.
• Memiliki bentuk bercabang dengan protoplasma yang lebih
kental dan granular.
CONTOH PHANEROPLASMODIUM

Physarum polycephalum

Klasifikasi
Kingdom : Protista
Filum : Mycetozoa
Kelas : Myxogastria
Ordo : Physarales
Famili : Physaraceae
Genus : Physarum
Spesies : Physarum polycephalum
Physarum polycephalum

• Sebagian besar berwarna kuning, tetapi juga ada dalam


varietas merah, putih, atau merah muda.
• Sering dijumpai pada batang pohon yang membusuk di
tempat sejuk & lembab.
• Mendapat makanan melalui fagositosis (menggunakan
membran plasma untuk menelan partikel plasma).
• Physarum polycephalum digunakan sebagai organisme
model untuk penelitian motilitas, diferensiasi seluler,
kemotaksis, kompatibilitas seluler, dan siklus sel.
JENIS-JENIS JAMUR LENDIR PLASMODIAL

2. Aphanoplasmodium

• Tidak dapat dilihat dengan mata telanjang


• Membutuhkan air untuk bertahan hidup
• Berbentuk tipis dan tumbuh memanjang serta bercabang
membentuk jaring-jaring seperti benang transparan
• Aphanoplasmodium dapat beradaptasi untuk tumbuh di
celah kayu serta di dalam pembuluh angkut.
CONTOH APHANOPLASMODIUM

Stemonitis fusca

Klasifikasi
Kingdom : Protista
Infrafilum : Mycetozoa
Kelas : Myxogastria
Ordo : Stemonitida
Famili : Stemonitidaceae
Genus : Stemonitis
Spesies : Stemonitis fusca
Stemonitis fusca
• Memiliki sporangia coklat tinggi khas yang ditopang pada
batang ramping dengan tinggi total sekitar 6-20 mm.
• Sporangia berbentuk silindris, tumpul, bertangkai,
berwarna ungu kecoklatan atau hampir hitam.
• Buahnya berkelompok pada kayu mati.
• Plasmodium berwarna putih atau kuning lemon bening di
atas kayu.
• Spora berwarna ungu keabu-abuan atau ungu kecoklatan
dengan diameter 6-8 µm.
JENIS-JENIS JAMUR LENDIR PLASMODIAL

3. Protoplasmodium

• Jamur mikroskopik dengan bentuk bulat atau tidak beraturan


• Tidak memiliki amplop jaringan vena seperti jamur tipe
plasmodium lainnya
• Memiliki protoplasma yang homogen
• Dari satu plasmodium hanya membentuk satu sporongium
CONTOH PROTOPLASMODIUM

Echinostelium minutum

Klasifikasi
Kingdom : Protozoa
Filum : Amoebozoa
Kelas : Myxogastrea
Ordo : Echinostellida
Famili : Echinosteliaceae
Genus : Echinostelium
Spesies : Echinostelium minutum
Echinostelium minutum

• Memiliki ukuran yang sangat kecil dan sporangium


yang rapuh, kurang dari 1 mm.
• Sporocarp tinggi 250-500 µm, berwarna putih atau
terkadang merah muda saat segar.
• Beberapa spesies Echinostelium memiliki siklus
hidup seksual.
• Plasmodium dapat membelah secara vegetatif.
• Spora berbentuk bulat dengan diameter 6-8 µm dan
sangat kasar.
Jamur Lendir Seluler

Disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir


bersekat). Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase)
makan berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi
setelah makanannya habis, sel-sel tersebut
membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit.
Dalam satu agregat tersusun sekitar 125.000 sel.
Agregat tersebut dapat berpindah tempat untuk
sementara waktu.
Ciri dan Habitat Acrasiomycota
(jamur lendir seluler) :

• Bersifat heterotrof,
• Memiliki fase soliter dan agregat,
• Reproduksi vegetative dan generative
• Jamur ini biasanya hidup di air tawar, tanah basah
dan pada organisme yang membusuk.
• Jamur ini juga menangkap makanan dengan
menggunakan pseudopodia.
Struktur tubuh Acrasiomycota

• Tubuh buah Acrasiomycetes disebut sorokarp yaitu tubuh buah yang


sering ditemukan bercabang-cabang dan tiap ujung cabang
membentuk kelompok-kelompok spora.
• Spora Acrasiomycota berbentuk seperti bola atau telur dengan
dinding sel tipis yang mengandung selulosa.
• Pada beberapa spesies yang lain, spora yang dihasilkan tidak
mengandung dinding sel yang disebut pseudospora.
• Jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, plasmodium akan
membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika
lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk
tubuh buah (fruiting bodies) yang mengandung spora reproduksi.
Siklus hidup Acrasiomycota
Contoh spesies
Dictyostelium discoideum

Kingdom : Amoebozoa
Intrafilum : Mycetozoa
Kelas : Dictyostelia
Ordo : Dictyosteliidae
Genus : Dictyostelium
Spesies : D. discoideum
• Umumnya disebut jamur lendir, D. discoideum adalah eukariota yang
berubah dari sekelompok ameba uniseluler menjadi agregat seperti
siput yang multiseluler dan kemudian menjadi tubuh buah dalam masa
hidupnya.

• Di alam liar, D. discoideum dapat ditemukan di tanah dan serasah daun


basah. Makanan utamanya terdiri dari bakteri, seperti Escheria coli,
ditemukan di tanah dan bahan organik yang membusuk.

• D. discoideum digunakan untuk mempelajari diferensiasi


sel, kemotaksis, dan kematian sel terprogam, yang semuanya
merupakan proses seluler normal. D. discoideum juga digunakan untuk
mempelajari aspek lain dari perkembangan, termasuk pengurutan sel,
pembentukan pola, fagositosis, motilitas, dan transduksi sinyal.
Oomycota
Oomycota adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen
membentuk benang-benang miselium yang bercabang. Secara fisik
Oomycota mirip dengan fungi dan disebut juga dengan jamur air karena
mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan
berair. Oomycetes bersifat saprofit dan parasite pada tanaman dan
hewan air.

Untuk reproduksi aseksual pada Oomycetes yang hidup di air dengan


zoospore berflagel dua. Sedangkan yang hidup didarat dengan
sporangium dan konidium. Reproduksi seksual dengan oogami. Selnya
membentuk struktur yang mengandung sel telur dan struktur yang
membentuk sel sperma.
Ciri ciri dan habitat Oomycota

• Benang-benang hifa tidak bersekat melintang (senositik) sehingga di


dalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak.
• Dinding selnya terdiri dari selulosa.
• Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang
memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air.
• Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet (sel
kelamin) setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi
oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding
tebal.
• Jamur ini hidup di tempat yang lembap atau di air. Jamur ini umumnya
hidup saprofit, namun dapat pula parasit.Jamur ini dapat tumbuh
dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Oomycota
hidup di tempat lembap atau berair.
Siklus hidup Oomycota
Beberapa anggota Oomycota memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora.
Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospopra. Reproduksi secara
aseksual lebih berperan untuk kolonisasi species, sedangkan reproduksi secara
sekual untuk variasi adaptif dengan lingkungan.
• Reproduksi Aseksual
Zoosporangium (2n) yg berada pada ujung, terbentuk dari benang atau hifa yang
membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella
yang disebut zoospora (2n). Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang
sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru.

• Reproduksi Seksual
Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel
telur, sedangkan didalam anteridium tidak terbentuk sel sperma. Jika
anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan menghasilkan
saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi
perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot
berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya
mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Struktur Oomycota
1. DindingSel
Terbuat dari selulosa, hal inilah yang menyebabakan
Oomycota berada dalam Kingdom Protista.
2. AlatGerak
Ciri khas dari jamur ini adalah menghasilkan sel berflagela
hasil reproduksi aseksual yang berguna untuk berenang di
dalam air. Spora yang memiliki flagel ini disebut zoospora,
yang dikeluarkan dari sporangium berbentuk gada.
3. Nutrisi
Oomycota mendapatkan nutrisi dari zat yang diserap
nutrisinya, misalnya Phytophtora yang menyerang pada
tanaman kacang, kentang, lada, kina, kelapa, cengkih,
tembakau, jarak, dan buah coklat akan mendapat
karbohidrat, selulosa, protein dan lain-lain.
4. IntiSel
Oomycota mempunyai banyak inti yang terdapat dalam
benang-benang hifa yang tidak bersekat.
Contoh Spesies
Oomycota
Saprolegnia sp.
Kingdom : Protista
Divisi : Oomycota
Filum : Phycomycetes
Class : Oomycetes
Ordo : Saprolegnialis
Famili : Saprolegniaceae
Genus : Saprolegnia
Spesies : Saprolegnia sp.
➢ Merupakan jamur yang berfilamen, bercabang dan tidak
bersepta
➢ Berhabitat pada air tawar dan hidup secara saprofit atau
parasit
➢ Memiliki sporangium yang berdiameter sekitar 100 mikron
➢ Miseliumnya berkembang di dalam substrat
➢ Jamur air ini menginfeksi ikan, terutama induk dan telur
ikan. Serangan jamur ini dapat dilihat dengan adanya
gumpalan putih seperti kapas pada tubuh ikan.
Phytophthora infestan
Kingdom : Chromalveolata
Phylum : Heterokontophyta
Class : Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Family : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : Phytophthora infestan
➢ Phytophthora infestan merupakan jamur penyebab penyakit
busuk dan hawar daun pada tanaman kentang.
➢ Jamur ini bertahan dalam tanah dan mengadakan infeksi dengan
membentuk sporangium dan spora kembara.
➢ Sporangiumnya berbentuk bulat dengan papilla pada ujung serta
hifa yang tidak bersekat.
➢ Pada medium PDA koloni jamur ini berwarna putih dengan
miselium yang lembut menyerupai kapas.
Plasmopara viticola

Kingdom : Protista
Filum : Oomycota
Kelas : Oomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Peronosporaceae
Genus : Plasmopara
Spesies : Plasmopara viticola
➢ Plasmopara viticola adalah penyebab penyakit downey mildew
pada tanaman anggur
➢ Gejala serangan yang terjadi berupa perubahan warna pada
permukaan atas daun yang menjadi bercak-bercak kekuningan
mengkilap seperti berminyak dan sedikit berkerut ke atas pada
daun yang lebih tua.
➢ Sedangkan pada bagian permukaan bawahnya muncul semacam
tepung berwarna putih terdiri dari Sporangium dan Sporangiofor
Aphanomyces astaci

Kingdom : Protista
Phylum : Phycomycetes
Class : Oomycoetes
Order : Saprolegniales
Family :Saprolegniaceae
Genus : Aphanomyces
Spesies : Aphanomyces astaci
➢ Jamur Aphanomyces astaci memiliki miselium yang bercabang.
Zoospora muncul pada ujung sporangium dalam bentuk
memanjang, kemudian menjadi kista disekitar ujung
sprorangium. Hifa Aphanomyces astaci bercabang, tidak bersepta
dan berpigmen.
➢ menghasilkan kantung spora lebih dari satu dan keluar dari
samping hifa
➢ Jamur ini adalah penyebab penyakit EUS (Epizootic Ulcelarative
Syndrome), yang menyebabkan luka yang disertai borok dan
menyebabkan kematian pada ikan dan udang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai