Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dela Aprilia Damayanti

NIM : 4401419061
GERAKAN TUMBUHAN PADA TANAMAN PUTRI MALU
Gerak tigmonasti atau seismonasti pada tanaman putri malu (Mimosa pudica)
dipengaruhi oleh rangsang berupa sentuhan. Tumbuhan putri malu memberikan respon yang
sangat cepat yaitu sekitar 0,1 detik setelah rangsang diberikan. Penyebaran reaksi terhadap
rangsang yang diberikan ke bagian atas dan bawah tumbuhan, berjalan antara 40-50 cm/detik.
Jika ujung daun putri malu disentuh, maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuh.
Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah sentuh berkurang, sehingga tekanan
turgornya mengecil. Akibatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup
daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan
semakin cepat, begitu pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang
sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas
akan menghasilkan gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun
putri malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang
dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun putri malu
semakin lambat.
Daun putri malu akan segera menutup setelah disentuh. Daun-daun tumbuhan ini
sensitif dalam tanggapan terhadap sentuhan dan terhadap penambahan temperatur. Daun-daun
akan mengatup dari posisi tegak, hampir seketika setelah menerima rangsang. Hal tersebut
terlihat seperti tanaman putri malu memiliki reflek saraf. Tetapi mekasime itu adalah gerakan
air ke dalam dan keluar sel. Pada pangkal setiap tangkai daun putri malu dan beberapa
tumbuhan polong lainnya, didapati adanya pulvinus, yaitu suatu bonggol yang mengandung
sel-sel besar dengan banyak rongga.
Apabila suatu daun putri malu tegak, semua sel-sel pulvinus menggembung, kekakuan
mekanis tersebut dipertahankan oleh turgor ini yang menjaga ketegakan daun dari putri malu.
Suatu sentuhan atau rangsangan panas yang mengenai beberapa bagian daun, menyebabkan
pemindahan rangsang melalui daun ke pulvinus. Diketahui bahwa ada suatu zat kimiawi yang
dapat berdifusi yang menghantarkan perpindahan ini. Pengaruh rangsang tersebut
menyebabkan sel-sel pulvinus sebelah bawah dengan suatu cara tertentu kehilangan air secara
cepat. Air ini bergerak ke dalam rongga-rongga antar sel sekitar dan ke dalam sel-sel tetangga
lainnya. Sebagai akibat penyusutan turgor secara tiba-tiba, pada bagian pulvinus sebelah
bawah, daun secara keseluruhan mengatup. Waktu yang dibutuhkan antara rangsang dari luar
dan respon daun kurang dari sepersepuluh detik. Tetapi untuk kembali ke kondisi semula,
dibutuhkan waktu kira-kira 10 menit
Pada pulvinus terdapat bagain ventral dan juga dorsal. Ketika terjadi sentuhan, rangsang
(seperti aliran listrik) akan dihantarkan ke pulvinus. Selanjutnya rangsangan tersebut
menyebabkan pulvinus menghantarkan ion K+ dan Cl- dari arah vental ke dorsal yang disertai
dengan pengeluaran air dan penurunan tekanan turgor sel, sehingga daun menutup. Kemudian
untuk mekanisme membukanya ion K+ dan Cl- dipindahkan dari arah dorsal ke ventral,
menyebabkan tekanan osmotiknya menurun dan menyerap atau menarik air pada sekitarnya,
sehingga tekanan turgor meningkat menyebabkan daun-daun dapat membuka kembali.
Link video:
https://youtu.be/p_NAtcJXkDU

Anda mungkin juga menyukai