Jumlah 7.000/mm3
Perbedaan lekosit dan eritrosit :
Lekosit merupakan sel sejati.
Lekosit tidak mengandung hemoglobin.
Lekosit aktif karena dapat keluar dari pembuluh (diapedesis).
Lekosit dibagi menjadi 2 yaitu: granulosit yang terdiri dari :
Lekosit basofil (1%), Lekosit eosinofil (3%), Lekosit netrofil
(70%); agranulosit yang terdiri dari : Limfosit (20%), Monosit
(5%).
LEKOSIT
SEBAGAI
Fungsi Utama PERTAHANAN
TUBUH
LEKOSIT NON
LEKOSIT GRANULER GRANULER
(GRANULOSIT) ( AGRANULOSIT )
MACAM=MACAM SEL DARAH
GRANULOSIT
EOSINOFIL (3%)
BASOFIL (2%)
NETROFIL
LIMFOSIT MONOSIT
ARGANULOSIT
LIMFOSIT
LIMFOSIT KECIL LIMFOSIT BESAR
SEDANG
LIMFOSIT
SEL IMUNOKOMPETEN
leukosit yang sudah masak dan mampu
berperan dalam➔respons imunologik, tda
SEL IMUNOKOMPETEN
leukosit yang sudah masak dan
Limfosit T dan Limfosit B
mampu berperan dalam respons
imunologik.
❑ Limfosit T sebelumnya mengalami diferensiasi
didalam kelenjar Thymus
❑ Limfosit B mengalami diferensiasi dalam
jaringan Bursa Ekuivalen, pada burung tempat
diferensiasinya dalam Bursa Fabricius pada
dinding kloaka.
LIMFOSIT
Karakteristik Sitoplasma :
▪ Terdapat relatif banyak, tampak berwarna biru abu-
abu
▪ Terdapat butir-butir yang mengandung peroksidase
Tahapan Respon
Gerakan dengan jalan membentuk pseudopodia
masuk jaringan pengikat berubah menjadi sel
makrofag (sel fagositik) membelah diri
TROMBOSIT
Ciri-Ciri
Berbentuk sebagai keping-keping sitoplasma
berukuran 2 – 5 µm
Dikelilingi oleh membrane plasma
Khusus terdapat pada darah mamalia
Cenderung bergumpal
Jumlah 150 – 300 ribu mm3 darah.
Umur 8 hari
Tidak memiliki nukleus
TROMBOSIT
Vit. K
Protrombin trombin
Ion Ca2+
Fibronogen fibrin
FAKTOR-FAKTOR PENGGUMPALAN DARAH
Trombosit
Sel-sel yang rusak
Plasma (faktor-faktor termasuk kalsium, vitamin K)
Nama : Dela Aprilia Damayanti
NIM : 4401419061
Rangkuman Diskusi Jaringan Myeloid
Organ yang membentuk sistem myeolid adalah organ yang mengandung kumpulan sel
imun yaitu limfosit yaitu Timus, Sumsum tulang, Limpa, Kelenjar getah bening, dan Darah.
a. Timus
• Letak : Belakang sternum (tulang dada) dan di antara kedua paru.
• Fungsi :
1. Fungsi utama dari timus adalah induksi pada pusat toleransi, yang
bersama dengan sel T regulatori mencegah autoimunitas.
2. Dalam imunitas selular sebagai tempat berdiferensiasi limfosit T untuk
meningkatkan kapasitasnya sebagai sel dalam sistem imun.
3. Sebagai limfopoiesis yang terutama terjadi selama masa fetal dan awal
masa pasca lahir.
4. Menghasilkan hubungan dengan sel retikuler epitelial untuk mengetahui
antigen asing dan bila antigen ini berhubungan dengan membran
glikoprotein pada permukaan sel yang ditandai dalam “Major
Histocakompatibility Complex” (M.H.C). Glikoprotein MHC bekerja
sebagai reseptor pengikat antigen yang mengaktifkan respon sel T yang
tepat tehadap antigen asing yang khusus dan sel T tersebut
menghasilkan sel yang mempunyai kemampuan imunologi atau
kekebalan tubuh.
5. Memproduksi hormon Thymosin, yang bertugas untuk membantu kerja
sel limfosit T dalam melawan infeksi dan sel kanker
• Bentuk : Menyerupai tabung kecil dan terdiri atas dua bagian yang berukuran
sama. Selain itu berbentuk seperti kupu-kupu berwarna abu-abu yang
didalamnya berwarna merah muda.
• Ukuran : Dapat berubah-ubah seiring bertambahnya usia.
• Histologi : Terdiri dari kortek dan medula, kortek terdiri dari limfosit T, sebaran
sel retikuler epithelial, dan sedikit makrofag bewarna lebih gelap, sedangkan
medula mengandung badan Hassal yang khas, struktur ini merupakan sel- sel
retikuler epithelial gepeng yang tersusun secara konsentris dan dipenuhi
b. Limpa
• Letak : di dalam rongga perut sebelah kiri atas, tepatnya di belakang lambung.
Limpa dikelilingi oleh kapsul dari jaringan fiboroelastik dan otot lunak.
• Fungsi : limpa berfungsi untuk menyaring sel darah merah, menyimpang
cadangan darah, melindungi tubuh dari infeksi, dan memproduksi sel darah.
• Struktur : Limpa mengandung dua daerah utama jaringan yang disebut pulpa
putih dan pulpa merah. Pulpa merah: Mengandung sinus vena (rongga yang
diisi dengan darah), dan tali limpa (jaringan ikat yang mengandung sel darah
merah dan sel darah putih). Pulpa putih: Sebagian besar terdiri dari sel imun
(sel T dan sel B).
• Histologi : Kapsula dan trabekula terdiri dari jaringan ikat dengan serabut
kolagen dan elastis, fibroblas, sel mast, dan makrofag, pembuluh darah, serta
otot polos.
• Limpa dapat mengalami pembengkakan yang bisa disebabkan oleh banyak
penyakit, mulai dari infeksi virus, parasit dan bakteri, ragam jenis anemia
hemolitik, hingga kanker seperti leukemia dan limfoma.
• Mekanisme : Jaringan limpa akan berusaha untuk membentuk sel darah merah
baru serta melindungi jaringan dari infeksi bakteri/parasit melalui sistem
imunitas. Bakteri/parasit difagositosis secara aktif oleh makrofag limpa
sehingga pada pemeriksaan makroskopis limpa tampak membesar. Namun,
bakteri/parasit yang lolos dari serangan ini membentuk oklusi di dalam
pembuluh darah sehingga terjadi penyumbatan sirkulasi darah dan
pembengkakan limpa.
d. Tonsil
• Letak : di belakang tenggorokan.
• Fungsi :
1. Sebagai salah satu pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi.
2. Menyaring virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
3. Mencegah masuknya benda asing yang mungkin terhirup ataupun
tertelan sebelum masuk ke dalam paru-paru.
4. Menghasilkan sel darah putih dan antibodi.
• Struktur Histologi : Secara histologi gambaran mikroskopis tonsil memiliki tiga
komponen, yaitu jaringan ikat, jaringan interfolikuler, dan jaringan
germinativum. Jaringan ikat trabekula atau retikulum berfungsi sebagai
penyokong tonsil.
RESUME MATERI STRUKTUR ORGAN SISTEM SIRKULASI
Nama : Dela Aprilia Damayanti
NIM : 4401419061
1. Apa perbedaan struktur arteri dan vena?
• Pembuluh arteri memiliki lapisan otot tebal di dindingnya yang bisa
berkontraksi untuk memperkecil ukuran arteri, atau berelaksasi untuk menjadi
lebih lebar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan
pembuluh vena berdinding lebih tipis, karena lapisan ototnya lebih tipis.
• Perbedaan struktur arteri dan vena
a. Ketebalan dinding pembuluh darah
Salah satu perbedaan arteri dan vena yang signifikan adalah ketebalan
dindingnya. Pembuluh arteri memiliki lapisan otot tebal di dindingnya
yang bisa berkontraksi untuk memperkecil ukuran arteri, atau
berelaksasi untuk menjadi lebih lebar sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Sedangkan pembuluh vena berdinding lebih tipis, karena lapisan ototnya
lebih tipis.
b. Percabangan.
Arteri terbagi menjadi banyak cabang selayaknya pohon. Cabang arteri
yang terbesar disebut sebagai aorta. Aorta kemudian bercabang
beberapa kali menjadi cabang yang lebih kecil. Semakin menjauhi
jantung, semakin kecil pula cabang arteri. Sementara itu, cabang vena
menjadi semakin membesar ketika mendekati jantung.
c. Katup
Perbedaan arteri dan vena yang mencolok antara lain adalah vena
memiliki katup satu arah. Katup ini berfungsi mencegah darah mengalir
kembali ke arah yang salah. Sementara itu, arteri tidak memerlukan
katup karena tekanan dari jantung membuat darah mengalir melalui satu
arah.
• Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung
dengan vena pada bagian kapiler dan venula endotheliumnya. Arteri dan vena
terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding
arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri
dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis
dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat
elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler
memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal
endothelium dan sebuah membran basal.
• Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh yang liat dan elastis, tekanan
pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik, memiliki sebuah katup (valvula
semilunaris) yang berada tepat di luar jantung yang terdiri atas :
a) Aorta ( paling besar ) yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh
tubuh.
b) Arteriol yaitu percabangan arteri.
c) Kapiler, Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena. Dindingnya
terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran
basal. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
❖ Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
❖ Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
❖ Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis.
• Pembuluh Balik (Vena), dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis,
Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan
menjaga agar darah tak berbalik arah. Terdiri dari :
a) Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas
tubuh menuju serambi kanan jantung.
b) Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke serambi kanan jantung.
c) Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke
serambi kiri jantung.
5. Bagaimana menurut saudara pernyataan ini "Arteri membawa darah kaya nutrisi
sedangkan vena membawa darah miskin nutrisi” Betul atau salah?
• Menurut saya pernyataan tersebut kurang tepat. Arteri biasanya membawa
darah yang kaya oksigen namun terdapat arteri pulmonalis dan umbilikalis.
Arteri pulmonalis membawa darah yang telah terdeoksigenasi atau kaya karbon
dioksida dari jantung ke paru-paru. Sedang kan vena, semua vena mengalirkan
darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis. Vena pulmonalis (paru)
adalah satu-satunya vena yang membawa darah yang kaya oksigen, berfungsi
membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri jantung.
6. Kita analisis contoh yg lain. Di bagian mana nutrisi diserap? Dari usus nutrisi masuk
ke pembuluh darah melalui kapiler. Nah dari kapiler nutrisi dalam pembuluh darah akan
mengalir ke mana? Vena atau arteri?
• Mengalir ke vena menuju jantung. Jadi arteri adalah pembuluh darah yang
meninggalkan jantung, sedang vena adalah pembuluh darah yang menuju
jantung
8. Jika ada orang yang memiliki penyakit jantung, apakah berpengaruh pada pernapasan.
Jika di lihat kalo ada orang yang penyakit jantungnya kumat pernapasannya juga
terganggu?
• Jantung adalah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dan organ ini
berkaitan erat dengan sistem pernafasan. Ketika pemompaan optimal, maka
fungsi alat pernafasan juga optimal, 16-24 kali per menit. Namun ketika terjadi
penurunan kerja jantung maka paru-paru akan mengkompensasikannya dengan
meningkatnya laju pernafasan. Hal ini dibutuhkan agar oksigen yang diserap
tetap optimal. Beberapa penyakit jantung yang dapat menyebabkan sesak nafas
dapat berupa, Gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan hipotensi.
9. Bagaimana mekanisme kapiler mentransfer zat-zat antara darah dan cairan interstisial
yang terjadi melintasi dinding kapiler yang tipis?
• Jika tekanan darah melebihi tekanan osmotik maka cairan keluar dari kapiler
menuju cairan intertisial, sedangkan apabila tekanan darah lebih kecil dari
tekanan osmotik, maka cairan intertisial masuk ke dalam kapiler. Sehingga
proses difusi antara kapiler dengan cairan intertisial berkaitan dengan tekanan
darah dan osmotik cairan di dalam tubuh.
Nama : Dela Aprilia Damayanti
NIM : 4401419061
Dalam keadaan tertentu, misalkan radang dan lain-lain respons apakah yang diberikan
oleh mukosa dan saluran napas?
• Jadi respons suatu jaringan, dalam hal ini saluran cerna, ada beberapa: (contoh terhadap
infeksi atau alergen)
1. Hipersekresi adalah kelebihan pengeluaran zat yang dibutuhkan.
2. Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang diantara sel tubuh. Cairan ini
kemudian akan menumpuk sehingga membuat jaringan tubuh menjadi bengkak.
3. Kemerahan
4. Sakit
5. Kadang panas
6. Gangguan fungsi
7. Pada kasus tertentu bisa terjadi spasme ( kram) dari lapisan otot polos sehingga
sal napas menyempit (pada penyakit asma).
Struktur alveolus
Alveolus memiliki epitel pipih selapis yang melapisi dindingnya sehingga
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga
alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang
berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-
sel darah ke udara. Struktur dindingnya mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada
alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menembus dinding kapiler darah yang
mengelilingi alveolus. Diantara alveolus yang terdapat pada dinding alveolar terdapat pori-pori
yang disebut dengan pori-pori kohn. Alveolus juga mengandung beberapa serat elastis dan serat
kolagen.
Pada alveolus terdapat dua jenis sel utama:
1. Pneumosit tipe I: sel pipih besar - (95% dari total area alveolar) yang menghadirkan
penghalang difusi yang sangat tipis untuk gas.
2. Pneumosit tipe II (membentuk 5% dari total area alveolar, tetapi 60% dari sel). Sel-sel
ini menyekresikan 'surfaktan' yang mengurangi tegangan permukaan antara dinding
alveolar yang tipis. Selain itu juga terdapat makrofag yang berfungsi untuk menelan
partikel debu dan mikroorganisme patogen yang masuk ke dalam alveolus. Selain itu
juga bertindak sebagai antigen presenting cell.
Alveolus dilapisi oleh epitel yang sebagian besar terdiri dari sel skuamosa pipih. Epitel
bertumpu pada membran basal. Jauh di dalam membran basal terdapat lapisan jaringan ikat
halus yang dilalui kapiler paru. Kapiler ini memiliki lapisan endotel biasa yang bertumpu pada
membran basal. Penghalang antara udara dan darah terdiri dari sel epitel dan membran basal
alveolus; oleh sel endotel dan membran basalnya; dan dengan mengintervensi jaringan ikat.
Makrofag paru berasal dari monosit darah, ditemukan di jaringan ikat dinding alveolus atau
septum interalveolaris (macrophagocytus alveolaris) dan di alveoli (sel debu). Di dalam septum
interalveolaris juga terdapat banyak anyaman kapiler, arteri pulmonalis, vena pulmonalis,
duktus limfe, dan saraf.
Struktur Alveolus seperti kantung-kantung udara yang berbentuk mirip seperti
segerombol anggur. Baik paru-paru kanan maupun paru-paru kiri, masing-masing memiliki
jutaan Alveolus. Apabila disatukan, maka kesemua Alveolus ini memiliki luas permukaan
sekitar 100 m². Gelembung-gelembung pada alveolus memiliki dinding yang tipis yang
mengandung kapiler darah, dan setiap gelembung diselimuti oleh pembuluh kapiler darah.
Melalui dinding Alveolus inilah terjadi pertukaran gas Oksigen (O2) yang berasal dari udara
ke sel-sel darah di dalam tubuh kita, dan pertukaran Karbon dioksida (CO2) dari sel-sel darah
dalam tubuh ke udara bebas.
Alveoli terdiri dari lapisan epitel dan matrik ekstraseluler yang dikelilingi oleh kapiler.
Lapisan epitel tersebut berperan untuk memudahkan pengikatan oksigen yang berasal dari
udara dalam rongga Alveolus yang dilakukan oleh darah di dalam kapiler-kapiler darah.
Diantara Alveoli yang terdapat pada dinding Alveolar terdapat pori-pori yang disebut dengan
pori-pori kohn. Alveoli juga mengandung beberapa serat elastis dan serat kolagen.
Alveoli adalah evaginasi atau kantung-luar bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris,
dan sakus alveolaris, ujung terminal duktus alveolaris. Alveoli dilapisi oleh selapis tipis sel
alveolus gepeng atau sel pneumosit tipe I. Alveoli yang berdekatan dipisahkan oleh septum
interalveolare atau dinding alveolus. Septum interalveolare terdiri dari sel alveolus selapis
gepengr serat jaringan ikat halus dan fibroblas, dan banyak kapiler yang terletak di septum
interalveolare tipis. Septum interalveolare yang tipis menyebabkan kapiler berdekatan dengan
sel alveolus gepeng di alveoli yang berdekatan.
Selain itu, alveoli juga mengandung makrofag alveolaris atau sel debu. Dalam keadaan
normal, makrofag alveolaris mengandung beberapa partikel karbon atau debu di
sitoplasmanya. Di alveoli luga ditemukan sel alveolus besar atau pneumosit tipe II. Sel
alveolus besar terselip di antara sel alveolus selapis gepeng di alveoli. Di ujung bebas septum
interalveolare dan di sekitar ujung terbuka alveoli terdapat berkas tipis serat otot polos. Serat
otot ini bersambungan dengan lapisan otot yang melapisi bronkiolus respiratorius.
Soal: ada iklan air munum X yang mengandung banyak oksigen, Bagaimana menurut
Anda?
• Air yang mengandung CO2 diminum oleh manusia di dalam tubuh diserap di dalam
usus besar. Penyerapan tersebut dilakukan oleh kapiler darah yang terdapat di usus
besar. Oksigen masuk ke dalam kapiler, kemudian menumpang sel darah merah menuju
ke jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh dalam hal ini menuju paru-paru untuk
pertukaran dengan CO2. Yang mana di dalam paru-paru pertukaran tersebut dilakukan
di alveolus yang terdapat banyak kapiler. (Kurang Tepat)
• Di sini konteksnya, air yg tinggi oksigen belum dapat dibuktikan manfaatnya oleh
penelitian. Namun, jika melihat dari persamaan reaksi antara molekul air dengan
oksigen itu tidak bisa bu karena dua molekul tersebut akan membentuk hidrogen
peroksida yang malah bersifat racun bagi tubuh.
2H2O + O2 → 2H2O2
KONTRAKSI UTERUS
➢ Kontraksi uterus terjadi karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna dengan sifat- sifat : kontraksi simetris, fundus dominan, kemudian
diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga
menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong
janin dan kantong amnion kerah bawah rahim dan serviks.