Anda di halaman 1dari 58

MIKOLOGI

Rahmawida Putri, M.Pd


Mikrobiologi dan Parasitologi - 5
 Kondisi geografis Indonesia yang merupakan
daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang
tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur,
sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia
banyak ditemukan.
 Terdapat ribuan spesies di alam bebas, hanya ±
100 spesies diantaranya patogen terhadap
manusia.

 Dipengaruhi oleh faktor predisposisi


- Penggunaan antibiotika
- Penyakit keganasan
- Diabetes militus
- penurunan imun

 Hidup di tempat lembab


 sel eukaryot , sekurang2 nya mempunyai 1 inti
dan membran inti.
 Retikulum endoplasma,mitokondria,aparatus
golgi
 Umumnya Aerob obligat atau fakultatif
 Bersifat heterotrof:
Memanfaatkan senyawa organik menjadi
sumber energi yang dibutuhkan dengan
menggunakan sistem enzim sehingga
untuk pertumbuhannya jamur dapat
menjadi saprofit atau parasit
A. Divisi Gymnomycota (Kelompok kapang lendir)
1. Subdivisi Acrasiogymnomycotina
Kelas Acrasiomycetes (seluler kapang lender,
selular slime mold)
2. Subdivisi Plasmodiogymnomycotina
Kelas Myxomycetes (aseluler kapang lender,
aseluler slime mold)
B. Divisi Mastigomycota (Kelompok fungi yang
sporanya dapat bergerak/berenang)
1. Subdivisi Haplomastigomycotina
Kelas Chytridiomycetes
Kelas Hyphochytridiomycetes
Kelas Plasmodiophoromycetes

2. Subdivisi Diplomastigomycotina
Kelas Oomycetes
 Organisme eukariotik, non-motil, memiliki spora,
tidak berklorofil, reproduksi secara seksual atau
aseksual
 Berbentuk filament atau oval
 Dinding sel terdiri dari selulose – glikogen,

selulose khitin, khitin-kitosan, khitin-manna


 Tidak memiliki akar, batang, dau dan sistem

pembuluh
 Nutrisi diambil secara absorpsi (kecuali slime

mold dengan cara fagositosis)


 Yang termasuk ke dalam cendawan :
 Mold/kapang
 Ragi/yeast
 Mushrooms (jamur)
 Rust (jamur karat)
 Truffles dan jamur kelentos (puffballs)
 Slime mold (jamur lendir) adalah organisme yang

mirip jamur sehingga dipelajari dalam Mikologi


 Setiap bagian dari tubuh cendawan berpotensi

tumbuh menjadi individu baru


Bentuk Jamur :
 Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk bulat atau
lonjong dan berkembang biak dengan
membentuk tunas (blastospora). Membentuk
koloni basah berbau seperti ragi.

 Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang


dan bercabang yang disebut hifa, serta
membentuk anyaman hifa disebut miselium
Thallus jamur terdiri dari hifa; kumpulan hifa adalah
miselium.

Figure 12.2
 Ciri-ciri slime mold : Nutrisi diambil secara
phagositosis, memiliki membrane sel tetapi tidak
memiliki dinding sel . Beberapa ahli menyatakan
kelompok ini adalah protista.

Subdivisi Acrasiogymnomycota
Kelas Acrasiomycetes
 Disebut juga dengan seluler slime molds karena

tubuhnya terdiri atas sel-sel yang merupakan hasil


agregasi plasmodia. Contohnya : Dictyostelium
 Dalam phase pertumbuhannya
memperlihatkan ciri-ciri seperti
protozoa dan jamur.
 Phase vegetatif selnya mirip
protozoa, berinti satu, tidak
berdinding sel, bergerak seperti
Amoeba, hidup di air tawar, tanah
lembab, atau di kayu lapuk yang
basah, nutrisi diambil secara
phagositosis.
Siklus hidup Dictyostelium
• Disebut juga dengan aseluler slime mold
•Dibedakan dengan selular slime mold
karena pada phase generatif inti-inti
tidak dipisahkan oleh membran sel
sehingga bentuknya seperti protoplasma
dengan banyak inti.
•Aseluler slime mold secara seksual lebih
maju dari pada selulerslime mold karena
siklus hidupnya memiliki phase haploid
dan diploid. Contoh spesiesnya adalah
Physarum polycephalum
Slime mold aseluler (Physarum)
Siklus hidup aseluler slime mold pada
Physarum

sporulasi
myxamuba

Swarm
cel

ssporopore
 Spora yang masak akan berkecambah menghasilkan
satu hingga 4 buah sel myxamuba atau swarm sel
 Kedua bentuk sel ini hidup dengan memfagosit

bakteri
 Myxaamuba dapat berubah menjadi swarm sel atau

sebaliknya jika tersedia banyak air atau swarm sel


juga langsung dihasilkan dari spora
 Kedua sel ini masing-masing haploid berinti satu dan

berbeda jenis kelaminya sehingga keduanya dapat


mengalami peleburan plasma (plasmogami)
 Diikuti
dengan peleburan inti (kariogami)
membentuk zygot.
 Zygot kemudian membelah secara mitosis

membentuk plasmodium yang tumbuh


merayap pada permukaan substrat tempat
tumbuhnya.
 Plasmodium akan menghasilkan tubuh buah

dengan sporangium yang memproduksi


spora
merugikan & menguntungkan
berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai
dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza)
dalam suplai unsur hara.
sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur
jenis cendawan ada yang dapat dimakan
ada yang menghasilkan aflatoksin.
dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia
 Food production
◦ bread
◦ beer, wine
 Medicine production
◦ Antibiotics
Ex:

penicillin
Kecap

Tempe

Kombucha

Antibiotik

Berbagai masakan menggunakan jamur


 Peranan jamur yang merugikan :
- Penyakit infeksi jamur
- merusak alat – alat dan makanan
. Tinea pedis . Tinea nigra

T.barbae
3.Tienea unguium
Chromoblastomycosis
Mycetomas

Sporoticosis
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to
reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive
structures places them in the appropriate category.
•    Dinding sel
•    Membrane sel
•    Inti
•    Sitoplasma
•    Retikulum endoplasma
•    Badan golgi
•    Vakuola
•    Ribosom
•    Mitokondria
•    Organel yang lain
 Berdasarkan cara reproduksi dan struktur
tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4
subdivisi, yaitu :
◦ Zygomycotina
◦ Ascomycotina
◦ Basidiomycotina
◦ Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna)
FUNGI                                     DINDING
SEL Monomer KH
1. Fungi Aquatik                                  Selulosa
2. Klas Zygomycetes                           Chitin, Chitosan
3  Klas Ascomycetes(Yeast)           Beta Glucan,
Mannan
4. Klas Basidiomycetes (Yeast)          Chitin, Mannan
5. Fungi dengan hifa septa              Chitin,
Beta Glucans
seksual (generatif) dan aseksual
1. Secara aseksual(vegetatif).

- menghasilkan spora yang berbeda-beda
bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler,
tetapi adapula yang multiseluler.
- Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi
sejumlah besar spora aseksual.
- Spora aseksual dapat terbawa air atau
angin. Bila mendapatkan tempat yang
cocok, maka spora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual : melalui
kontak gametangium dan konjugasi.
- Pada plasmogami : inti sel dari masing-
masing induk bersatu tetapi tidak
melebur dan membentuk dikariotik.
Pasangan inti dalam sel dikariotik atau
miselium akan membelah dalam waktu
beberapa kemudian . Akhimya pada
kariogami : inti sel melebur membentuk
sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis
1. Habitat Tanah (Geofilik)
Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :
a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya
menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis
Sistemik). Contoh : Aspergillosis
paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan
penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh  : Cladosporium
corioni, Phialospora verukosa
c.  Kontak kulit  : Jamur ini pathogen pada manusia karena
kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis
Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur /
panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
 2.  Habitat hewan (Zoofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia
melalui kontak kulit dengan hewan, menyebabkan
Mikosis
Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epid
ermophyton

 3.  Habitat Air / Aquatik


Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia
melalui mulut, luka kontak dengan kulit, menyebabkan
Mikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialospora
verucosa, Candida

 4.  Habitat pada manusia (Anthropofilik)


Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia
melalui kontak kulit, menyebabkan penyakit Mikosis
Superfisial. Contoh : Malazezia furfur /
panu, Epidermophyton, Candida
Id reactions to fungal infection .
(No fungus seen or cultivatable from id)
 Jamur berkambang biak dengan spora:
- SPORA SEXUAL
- SPORA ASEXUAL
A. SPORA SEXUAL
1. Zigospora :
 Pada zygomycetes tertentu ujung – ujung hifa

berdekatan bersatu → meiosis dan berbentuk


zigospora besar dan berdinding tebal.
2. Askospora :
 Biasanya 4 – 8 spora berbentuk dalam sel khusus

→ askus, dimana berlangsung meiosis.


3. Basidospora :
 Setelah meiosis, biasanya terbentuk 4 spora pada

permukaan sel khusus → Basidium.


BUAT PEMBAGIAN JAMUR
YANG MENGUNTUNGKAN
DAN MERUGIKAN BAGI
MANUSIA HEWAN DAN
TUMBUHAN (SERTAKAN
NAMA INDONESIA DAN
LATINNYA) SISTEMATIKA
JAMUR MIN 2

Anda mungkin juga menyukai