Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERANCANGAN PROSES

(Simulasi Kurva Kesetimbangan Ethanol-Water pada Kondisi Ideal dan Non Ideal
Menggunakan DWSIM)

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si.

DISUSUN OLEH
Shania Mathelda/170405160

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
CARA PEMBUATAN KURVA PADA DWSIM
A. Kurva Kesetimbangan pada Kondisi Ideal (Raoult’s Law)
1. Pertama, buka software DWSIM, lalu tekan menu “File” dan pilih New
Process Simulation Model

2. Setelah itu, akan muncul jendela Simulation Configuration Wizard lalu tekan Next
3. Langkah selanjutnya, pada jendela Compounds pilih komponen senyawa kimia yang akan
digunakan pada percobaan kurva. Pada percobaan ini akan digunakan komponen water
dan etanol, setelah di checklist tekan Next

4. Setelah itu, untuk Property Packages, pilih Raoult’s Law untuk kondisi ideal, sedangkan
untuk non-ideal, pilih NRTL
Kondisi Ideal:
Kondisi Non Ideal:

5. Selanjutnya, untuk System of Units pilih satuan yang akan digunakan pada percobaan.
Pada percobaan ini akan digunakan satuan CGS, lalu tekan finish.
6. Langkah selanjutnya, akan muncul ikon panah berwarna biru dan kuning. Gunakan panah
biru yang bertuliskan material stream lalu klik dua kali dan drag kearah lembar kerja.
Kemudian muncul panah dengan keterangan MSTR-01.

7. Selanjutnya, double click panah biru tersebut untuk memunculkan tabel informasi. Rubah
nama objek panah menjadi “FEED” lalu tekan enter untuk merubah nama.
8. Langkah selanjutnya, pada tabel informasi input data tekan Stream Conditions untuk
melihat informasi mengenai “FEED”. Ubah suhu, tekanan sesuai percobaan. Pada
percobaan ini, suhu yang digunakan 30oC dan 60oC dengan tekanan 1 atm dan 3 atm
dengan kondisi ideal dan non-ideal.
Kondisi Ideal:

Kondisi Non-Ideal:
9. Setelah itu, pada input data pilih Compound Amounts untuk mengatur fraksi mol pada
komponen senyawa air dan etanol. Pada simulasi ini, fraksi mol etanol sebesar 0,3 dan air
sebesar 0,7. Lalu, tekan Accept Changes.
Kondisi Ideal:

Kondisi Non-Ideal:

10. Langkah selanjutnya, pilih utilities pada menu bar dan tekan Add Utility
11. Lalu, akan muncul tabel Add Utility. Pada Object Type pilih Material Streams, pada
utility type pilih Binary Phase Envelope, pada Flowsheet Object pilih FEED. Setelah itu,
tekan Add Utility.

12. Kemudian, akan muncul tabel BinaryEnvelope1 masukkan suhu dan temperature sesuai
simulasi yang akan dilakukan.
Kondisi Ideal:

Kondisi Non-Ideal:

13. Setelah itu, tekan calculate maka akan diperoleh grafik sebagai berikut
Kondisi Ideal:

Kondisi Non-Ideal:
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kurva Kesetimbangan pada Kondisi Ideal (Raoult’s Law)
Fraksi Mol : Water = 0,7 ; Ethanol = 0,3
Temperatur : 30oC, 60oC
Tekanan : 1 atm, 4 atm

Gambar 1. Pengaruh Suhu Terhadap Fraksi Mol Etanol Pada Kondisi P = 1 atm; T = 30oC

Gambar 2. Pengaruh Suhu Terhadap Fraksi Mol Etanol Pada Kondisi P = 3 atm; T = 60oC
B. Kurva Kesetimbangan pada Kondisi Non Ideal (NRTL)
Fraksi Mol : Water = 0,7 ; Ethanol = 0,3
Temperatur : 30oC, 60oC
Tekanan : 1 atm, 4 atm

Gambar 3. Pengaruh Suhu Terhadap Fraksi Mol Etanol Pada Kondisi P = 1 atm; T = 30oC

Gambar 4. Pengaruh Suhu Terhadap Fraksi Mol Etanol Pada Kondisi P = 3 atm; T = 60oC
Kesimpulan :
Pada percobaan diatas, telah divariasikan temperatur dan tekanan pada setiap kondisi
ideal (Raoult’s Law) maupun non-ideal (NRTL). Pada kondisi ini, telah divariasikan suhu
terendah sebesar 30oC dengan tekanan 1 atm, dan suhu tertinggi sebesar 60 oC dengan tekanan
yang digunakan 2 atm. Fraksi mol yang digunakan pada percobaan ini yaitu etanol sebesar 0,3
dan air sebesar 0,7. Setelah menggunakan variasi suhu (T) pada percobaan, hasil kurva yang di
dapat tidak berubah atau tidak mempengaruhi kurva pada kondisi ideal, maupun non ideal.
Sedangkan pada percobaan variasi tekanan (P), hasil kurva yang di dapat mengalami perubahan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan mempengaruhi kurva pada kondisi ideal, maupun
non ideal. Kondisi tekanan uap yang lebih tinggi temperatur (T/C) meningkat. Hukum Raoult
yang berbunyi tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut murni dan fraksi
mol zat pelarut yang terkandung dalam larutan tersebut menandakan bahwa hasil percobaan telah
sesuai dimana kurva akan berubah apabila terdapat pengaruh tekanan (P).
Selain itu, terdapat perbedaan bentuk kurva pada hasil percobaan pada kondisi ideal
(Raoult’s Law) maupun non-ideal (NRTL). Pada kondisi ideal, dengan dilakukannya variasi
tekanan dan suhu tetap di dapat kondisi kurva yang sudah setimbang. Sedangkan pada kondisi
non-ideal (NRTL) dengan dilakukannya variasi tekanan dan suhu, kurva terdapat titik azeotrop.
Hal ini menunjukkan, bahwa campuran dari larutan air dan etanol tidak dalam keadaan
setimbang dan sulit dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai