HUKUM RAOULT
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia fisika)
Oleh :
Andriana
31112059
Judul Percobaan
Hukum Raoult
II.
Tujuan Percobaan
1. Mengamati pengaruh komposisi terhadap titik didih
campuran
2. Mempelajari pengaruh gaya antar molekul terhadaap
tekanan uap campuran
III.
Dasar Teori
Larutan ideal adalah larutan yang gaya tarik menarik
positif terjadi bila daya tarik A-B lebih kecil daripada daya tarik AA dan B-B, akibatnya tekanan uapnya menjadi lebih besar dari
larutan ideal. Sifat suatu larutan mendekati sifat pelarutnya jika
jumlahnya lebih besar. Akan tetapi larutan dua macam cairan
dapat berkomposisi tanpa batas, karena saling melarutkan.
Kedua cairan dapat sebagai pelarut atau sebagai zat terlarut
tergantung pada komposisinya (Syukri,1999).
Larutan non ideal dapat menunjukkan penyimpangan positif
(dengan tekanan uap lebih tinggi daripada yang diprediksikan
oleh hukum Raoult) atau penyimpangan negatif (dengan tekanan
uap lebih rendah). Pada tingkat molekul penyimpangan negatif
muncul bila zat terlarut menarik molekul pelarut dengan sangat
kuat, sehingga mengurangi kecenderungannya untuk lari ke fase
uap. Penyimpangan positif muncul pada kasus kebalikkannya
yaitu bila molekul pelarut dan zat terlarut tidak saling tertarik
satu sama lain (Oxtoby, 2001).
Hukum Raoult menyatakan bahwa :
Tekanan uap pelarut di atas suatu larutan (PA) sama
dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (P0A) dengan fraksi
mol dalam larutan (XA).
Secara matematis dapat ditulis :
PA = XA . P0A
Dalam larutan ideal, semua komponen (pelarut dan zat
terlarut)
mengikuti
hukum
Raoult
pada
seluruh
selang
kecenderungan
pelarut
untuk
menguap
dan
Tb = Kb . m atau
Keterangan:
Tb : keanaikan titik didih (oC)
Kb : tetapan kenaikan titik didih molal (oC/molal)
m : molalitas larutan
Mb : berat molekul zat terlarut (gram)
WA : massa pelarut (gram)
WB : massa zat terlarut (gram)
IV.
b. Bahan
1. Aseton
2. Kloroform
3. Aquadest
MSDS
1.
Kloroform
Sinonim
Triklorometana
Nama Kimia
Kloroform
Formula Kimia
CHCl3
Identifikasi Bahaya
Efek Kesehatan Akut
Bahaya jika terjadi kontak dengan kulit (iritasi), kontak dengan mata (iritasi),
terhirup, dan tertelan
Efek Kesehatan Kronis
Efek karsinogenik ; efek mutagenik terhadap sel somatik mamalia dan bakteri) ;
pemaparan dengan prosuk dapat menyebabkan kerusakan organ yang terpapar.
Pertolongan Pertama
Kontak dengan mata
Cek dan lepas lensa kontak (jika ada). Segera basuh mata dengan air (PANAS atau
dingin) selama 15 menit.
Kontak dengan kulit
Segera basuh kulit dengan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emmolient.
Lepas sepatu atau baju yang terkontaminasi. Cuci baju dan sepatu sebelum
dipakai ulang.
Kontak kulit serius
Cuci dengan sabun disinfektan dan tutupi kulit yang teriritasi dengan krim anti
bakteri.
Terhirup
Segera hirup udara segar. Jika tidak dapat bernafas, beri nafas buatan. Jika sulit
bernafas, beri Oksigen
Terhirup serius
Segera evakuasi korban ke daerah yang aman. Longgarkan pakaian yang ketat,
seperti dasi, sabuk, atau waistband. Jika sulit bernafas, beri Oksigen. Jika korban
tidak bernafas, beri resuskitasi(upaya penyadaran) mulut-ke-mulut
PERHATIAN
Akan berbahaya jika orang yang memberi upaya penyadaran mulut-ke-mulut saat
bahan yang tertelan bersifat toksik dan korosif. Lihat penanggulangan medis.
Tertelan
JANGAN melakukan vomiting (pengambilan kembali bahan yang tertelan dalam
mulut, kecuali jika dilakukan oleh personel medis. Jangan memberi apapun
melalui mulut ke orang yang tidak sadar. Jika tertelan dalam jumlah besar, panggil
dokter. Longgarkan dasi, ikat pinggang, atau waistband.
2.
Aseton
Karakteristik Bahan
Rumus molekul
: CH3COCH3
Karakteristik fisika
Keadaan fisik dan penampilan
: Cair
Bau
Warna
Titik didih
Titik lebur
: Karakteristik
: Tak berwarna
: 56,2 C (133,2 F)
: -95,35 oC (-139,6 F)
Karakteristik Kimia
Kelarutan
Molekul Berat
Densitas
Identifikasi Bahaya
Prosedur Pengerjaan
a. Memasang alat sesuai dengan yang diperintahkan kemudian menjauhkan
alat dari api dan menuangkan 10ml Kloroform kedalam labu refluks
dengan corong melalui lubang pemasukan cairan
b. Memanaskan sampai mendidih dan catat suhunya
c. Mejauhkan alat dari api tambahkan 2ml Aseton memanaskan sampai
mendidih dan mencatat suhunya
d. Mengulang setiap kali penambahan 2ml Aseton sampai jumlah 10ml setiap
kali penambahan Aseton campuran dipansakan dan mencatat suhunya
e. Mennuangkan campuran ini kedalam wadah kosong yang tertutup rapat
dan aman
f. Mengeringkan labu reflux
g. Mengulangi prosedur diatas untuk aseton yang dimasukan kedalam labu
reflux dan dilakukan penambahan Kloroform.
VI.
Campuran
CHCl3 :
Didih
(CH3)2CO
10
0
10
2
10
4
10
6
10
8
10
10
10
10
8
10
6
10
4
10
2
10
0
10
(oC)
61
67
64
60
60
60
56
62
65
64
64
64
VII.
Titik
CHCl3
Mol
(CH3)2C
0,1248
0,1248
0,1248
0,1248
0,1248
0,1248
0,1248
0,0998
0,0749
0,0494
0,0250
0
O
0
0,0272
0,0545
0,0817
0,1090
0,1362
0,1362
0,1362
0,1362
0,1362
0,1362
0,1362
Perhitungan
Kloroform
10 mL =
m
=m= . v
v
= 1,49 X 10 = 14,9 gram
Mol =
8 mL =
berat 14,9
=
=0,1248
Mr
119,4
m
=m= . v
v
= 1,49 X 8 = 11,92 gram
Fraksi Mol
(CH3)2C
CHCl3
O
1
0
0,8219
0,179
0,6960
0,304
0,6043 0,3957
0,5338 0,4562
0,4782 0,5213
0,4782 0,5218
0,4229 0,5771
0,3549 0,6451
0,2681 0,7319
0,1551 0,8449
0
1
Mol =
6 mL =
berat 11,92
=
=0,0998
Mr
119,4
m
=m= . v
v
= 1,49 X 6 = 8,94 gram
Mol =
4 mL =
berat 8,94
=
=0,0749
Mr
119,4
m
=m= . v
v
= 1,49 X 4 = 5,96 gram
Mol =
2 mL =
berat 5,96
=
=0,0499
Mr
119,4
m
=m= . v
v
= 1,49 X 2 = 2,98 gram
Mol =
berat 2,98
=
=0,0250
Mr
119,4
Aseton
10 mL =
m
=m= . v
v
= 0,79 X 10 = 7,9 gram
Mol =
8 mL =
berat 7,9
=
=0,1362
Mr
58
m
=m= . v
v
= 0,79 X 8 = 6,32 gram
Mol =
6 mL =
berat 6,32
=
=0,1090
Mr
58
m
=m= . v
v
= 0,79 X 6 = 4,74 gram
Mol =
4 mL =
m
=m= . v
v
berat 4,74
=
=0,0817
Mr
58
berat 3,16
=
=0,0545
Mr
58
m
=m= . v
v
= 0,79 X 2 = 1,58 gram
Mol =
berat 1,58
=
=0,0272
Mr
58
Fraksi Mol
Kloroform 10 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=1
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0
= 1-1 = 0
Kloroform 10 : Aseton 2
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=0,8210
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0,0272
= 1-0,8210 = 0,179
Kloroform 10 : Aseton 4
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=0,6960
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0,0545
= 1-0,6960 = 0,304
Kloroform 10 : Aseton 6
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=0,6043
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0,0817
= 1-0,6043 = 0,3957
Kloroform 10 : Aseton 8
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=0,5338
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0,1090
= 1-0,5338 = 0,4662
Kloroform 10 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,1248
=
=0,4782
mol kloroform+mol aseton 0,1248+ 0,1362
= 1-0,4782 = 0,5218
Kloroform 8 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,0998
=
=0,4229
mol kloroform+mol aseton 0,0998+ 0,1362
= 1-0,4229 = 0,5771
Kloroform 6 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,0749
=
=0,3549
mol kloroform+mol aseton 0,0749+ 0,1362
= 1-0,3549 = 0,6451
Kloroform 4 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,0499
=
=0,2681
mol kloroform+mol aseton 0,0499+ 0,1362
= 1-0,2681 = 0,7319
Kloroform 2 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0,0250
=
=0,1551
mol kloroform+mol aseton 0,0250+ 0,1362
= 1-0,1551 = 0,8449
Kloroform 10 : Aseton 10
X CHCl3 =
X aseton
mol kloroform
0
=
=0
mol kloroform+mol aseton 0+ 0,1362
= 1-0 = 1
Grafik Hubungan Antara Titik Didih Dengan Fraksi mol Aseton - Kloroform
68
66
64
y
Linear (y)
Grafik Hubungan Antara Titik Didih Dengan Fraksi mol Aseton - Kloroform
66
f(x) = 11.27x + 54.38
64
R = 0.37
62
60
58
Titik Didih (oC)
56
54
52
50
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
y
Linear (y)
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai hukum Rauolt yang bertujuan
untuk memperlihatkan pengaruh komposisi terhadap titik didih campuran dan
memperlihatkan pengaruh gaya antar molekul terhadap tekanan uap campuran.
Percobaan ini didasarkan atas hukum Raoult, dimana
campuran yang mengikuti hukum ini merupakan suatu larutan
ideal. Dalam percobaan ini dilakukan pencampuran larutan
kloroform dengan aseton dengan perbandingan volume yang
berbeda-beda dan mengukur titik didih dari tiap perbandingan
volume tersebut untuk mengetahui pengaruh komposisi terhadap
titik didih. Dan dapat diperlihatkan pengaruh gaya antar molekul
terhadap tekanan uap campuran.
Metode yang digunakan adalah metode refluks. Refluks adalah salah satu
metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu senyawa baik organik maupun
anorganik. Larutan Kloroform 10 ml dimasukan kedalam labu Refluks dan
dipanaskan suhunya sampai mendidih dan diperoleh titik didih sebesar 61oC,
kemudian pada larutan tersebut ditambahkan aseton sebanyak 2 ml dan diukur
kembali suhunya, langkah tersebut diulangi dengan aseton 4, 6, 8 dan 10 ml dan
diperoleh titik didih berturut-turut 67C, 64C, 60C, 60C dan 60C.
Kesimpulan
Daftar Pustaka