SENYAWA ALIFATIK
KLARA KAPITAN
1909010039
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa saya selesai pada waktunya.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
Senyawa alifatik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang
bergabung bersama dalam rantai lurus, bercabang atau cincin non-aromatik.Senyawa
ini digunakan sebagai inhibitor korosi. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa
karbon yangrantai $ nya terbuka dan rantai $ itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya,senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
- Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantainya hanya berisi ikatan-
ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantainya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga, dika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan
memiliki rangkap tigadinamakan alkuna. Hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna
adalah senyawa alifatik, seperti asam lemak dan banyak senyawa lainnya.
Sebanyakan senyawa yang mengandung cincin adalah senyawaaromatik. Dengan
demikian, senyawa alifatik adalah kebalikan dari senyawa aromatik.
PEMBAHASAN
2.1 ISI
Alkena
Alkena yang juga sering dikenal dengan sebutan Olefin ini memiliki rumus
CnH2n. Dimana alkena ini adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh dan
memiliki satu ikatan yang rangkap dua.
Dengan komposisi yang seperti ini, tak heran jika alkena memiliki berbagai
sifat istimewa. Diantaranya ialah sifat fisiologis dari alkena ini lebih aktif dan umum
sekali digunakan sebagai obat tidur, sifat olefin pada alkena ini sering digunakan
sebagai pembentuk minyak, selain itu elkena ini memiliki sifat yang lebih reaktif jika
dibandingkan dengan alkana.
Alkena ini berbentuk gas yang tidak berwarna dengan bau yang khas akan
tetapi dapat dibakar dan juga eksplosif pada udara. Lalu apa saja kegunaan atau
manfaat dari alkena ini.Beberapa produk atau aktivitas masyarakat berikut ini
sebenarnya menggunakan alkena diantaranya ialah sebagai obat bius.
Saat alkena dicampur dengan oksigen atau O2, mampu membantu proses
memasakkan buah-buahan, sebagai bahan baku industri terutama industri alkohol,
karet sintetik, dan juga plastik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkapsenyawa ini
mempunyai rumus umum CnH2n, sedangkan Alkuna ialah suatuhidrokarbon dengan
satu ikatan ganda tiga, senyawa ini mempunyai rumus umum CnH2n-2 dan
mempunyai satu ikatan rangkap tiga.
1. Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung ikatan rangkap.
2. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan cabang yang terdekat.
3. Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan rangkap,
nama alkena.
b. Isomer alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C 4H8). Alkena memiliki
dua jenis isomer sebagai berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun
memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer
posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:
2) Isomer geometri
Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri
yaitu atom C yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.
c. Sifat alkena
1) Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang
membentuk ikatan S. Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.
2) Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena juga akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana.
Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang
terbentuk