Anda di halaman 1dari 10

KIMIA

SENYAWA ALIFATIK

KLARA KAPITAN
1909010039

FAKULTAS KEDOTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa saya selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Kupang, November 2019


TTD
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................. 


DAFTAR ISI ............................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................
 1.1.Latar Belakang ...........................................................
1.2.Rumusan Masalah ..........................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................
2.1. Kegunaan contoh senyawa alifatik dalam medik veteriner
BAB III PENUTUP ...................................................................
 3.1. Kesimpulan ............................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa alifatik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang
bergabung bersama dalam rantai lurus, bercabang atau cincin non-aromatik.Senyawa
ini digunakan sebagai inhibitor korosi. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa
karbon yangrantai $ nya terbuka dan rantai $ itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya,senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.

- Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantainya hanya berisi ikatan-
ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.

- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantainya terdapat ikatan
rangkap dua atau rangkap tiga, dika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan
memiliki rangkap tigadinamakan alkuna. Hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna
adalah senyawa alifatik, seperti asam lemak dan banyak senyawa lainnya.
Sebanyakan senyawa yang mengandung cincin adalah senyawaaromatik. Dengan
demikian, senyawa alifatik adalah kebalikan dari senyawa aromatik.

Para ahli kimia menggolongkan senyawa organik menjadi dua bagian yaitu


senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Senyawa alifatik merupakan senyawa dengan
rantai terbukan mau pun senyawa siklik yang sifatnya menyerupai senyawa rantai
terbuka. Hingga saat ini diketahui bahwa alkana, alkena, alkina, dan analog sikliknya
termasuk golongan senyawa alifatik
Senyawa aromatik yaitu benzena dan senyawa lainnya yang memiliki sifat
kimia seperti benzena. Sifat aromatik merupakan sifat dari benzena yang
membedakan dari hidrokarbon alifatik. Beberapa senyawa yang memiliki sifat
aromatik memounyai struktur yang nampak berbeda sekali dari struktur benzena.
Sebenarnya bagaimanapun ada kesamaan dasar dalam konfigurasi elektron.

Hidrokarbon alifatik, seperti yang kita ketahui sebagian besar dapat


mengalamai adisi, substiuasi radikal bebas. Adisi terjadi pada ikatan rangkap dan
substiusi radikal bebas terjadi pada titik lainnya sepanjang rantai alifatik.
Perbedaannya, kita dapat menemukan bahwa hidrokarbon aromatik digolongkan
dalam sebuah kecendrungan untuk mengalami sustitusi ionik.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengetahui fungsi dari senyawa alifatik dalam medik veteriner
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ISI

Alkena

Alkena yang juga sering dikenal dengan sebutan Olefin ini memiliki rumus
CnH2n. Dimana alkena ini adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh dan
memiliki satu ikatan yang rangkap dua.

Dengan komposisi yang seperti ini, tak heran jika alkena memiliki berbagai
sifat istimewa. Diantaranya ialah sifat fisiologis dari alkena ini lebih aktif dan umum
sekali digunakan sebagai obat tidur, sifat olefin pada alkena ini sering digunakan
sebagai pembentuk minyak, selain itu elkena ini memiliki sifat yang lebih reaktif jika
dibandingkan dengan alkana.

Alkena ini berbentuk gas yang tidak berwarna dengan bau yang khas akan
tetapi dapat dibakar dan juga eksplosif pada udara. Lalu apa saja kegunaan atau
manfaat dari alkena ini.Beberapa produk atau aktivitas masyarakat berikut ini
sebenarnya menggunakan alkena diantaranya ialah sebagai obat bius.

Saat alkena dicampur dengan oksigen atau O2, mampu membantu proses
memasakkan buah-buahan, sebagai bahan baku industri terutama industri alkohol,
karet sintetik, dan juga plastik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkapsenyawa ini
mempunyai rumus umum CnH2n, sedangkan Alkuna ialah suatuhidrokarbon dengan
satu ikatan ganda tiga, senyawa ini mempunyai rumus umum CnH2n-2 dan
mempunyai satu ikatan rangkap tiga.

a. Tata nama alkena


1) Alkena rantai lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap ( C = C ) diberi nomor yang menunjukkan
ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat
dengan ikatan rangkap.

2) Alkena dengan rantai bercabang

1. Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung ikatan rangkap.

2. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan cabang yang terdekat.

3. Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan rangkap,
nama alkena.

3) Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap


Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena
(untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).

b. Isomer alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C 4H8). Alkena memiliki
dua jenis isomer sebagai berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun
memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer
posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:

1. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,

2. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.

2) Isomer geometri
Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri
yaitu atom C yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.

c. Sifat alkena
1) Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang
membentuk ikatan S. Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.

2) Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena juga akan
menghasilkan CO2 dan H2O.

b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana.
Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang
terbentuk

d) Adisi asam halida


Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana
dengan mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam halida akan terikat pada
atom karbon dari alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika
atom C yang berikatan rangkap memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat
pada atom C yang paling panjang. CH3 CH = CHCH3 → ikatan rangkap membagi
sama banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH 2CH = CH2 → ikatan rangkap
tidak membagi sama banyak atom C dan H → tidak simetris
DAFTAR PUSTAKA

Justin, Sandri. Kimia 1 SMA Kelas X.2006.


Jakarta Timur : YudisthiraPurba. Michael.Kimia Untuk SMA Kelas X. 2006. Jakarta
Erlangga
Eka, A. 2010. Senyawa Aromatik dan Alifatik. http://www.scribd.com. [Diakses pada tanggal
26 September 2012].

Anda mungkin juga menyukai