Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MANDIRI PRAKTIKUM KIMIA

STOIKIOMETRI

Disusun oleh :

KLARA KAPITAN (1909010039)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Dasar Teori

Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar membedakannya
dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion
(elemen) dan metriā (ukuran).

Stoikiometri di dasarkan pada hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda.

Stoikiometri gas ialah suatu bentuk khusus, di mana reaktan dan produknya seluruhnya
merupakan gas. Di dalam kasus ini, koefisien zat (yang menyatakan perbandingan mol dalam
stoikiometri reaksi) sekaligus menyatakan perbandingan volume antara zat-zat yang terlibat.

Dasar stoikiometri larutan

Istilah “konsentrasi” larutan ialah menyatakan jumlah zat terlarut yang dilarutkan ke dalam
sejumlah tertentu pelarut ataupun sejumlah tertentu larutan. Konsentrasi larutan bisa dinyatakan
dalam molaritas. Molaritas (M) didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter larutan
Dasar Stoikiometri Gas Ideal

Volum molar, di definisikan sebagai volum dari 1 mol entitas (atom, ion, molekul, unit formula)
dari materi. Satuan dari volum molar ialah L/mol.

stoikiometri

Jenis Stoikiometri

Stoikiometri Reaksi: Stoikiometri sering sekali digunakan untuk menyeimbangkan persamaan


kimia yang dapat ditemukan pada stoikiometri reaksi. hal Ini menggambarkan hubungan
kuantitatif antara zat karena berpartisipasi dalam reaksi kimia. Di dalam contoh di atas, nitrogen
dan hidrogen bereaksi untuk membentuk amonia, reaksi stoikiometri menggambarkan rasio
molekul nitrogen, hidrogen dan amonia 1: 3: 2.

Stoikiometri Komposisi :hal ini menjelaskan kuantitatif (massa) hubungan antara unsur-unsur
dalam senyawa. contohnya, stoikiometri komposisi menggambarkan (massa) nitrogen dengan
hidrogen yang bergabung menjadi amonia kompleks. yaitu 1 (satu) mol nitrogen dan 3 (tiga) mol
hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang dipakai dalam kimia untuk jumlah
zat.
Stoikiometri Gas: ialah Jenis stoikiometri yang berkaitan dengan reaksi yang melibatkan gas, di
mana gas berada pada suhu, tekanan dan volume yang di kenal dan dianggap gas ideal. Untuk
gas, perbandingan volume idealnya sama dengan hukum gas ideal,akan tetapi rasio massa reaksi
tunggal harus dihitung dari massa molekul reaktan dan produk, di mana massa molekul ialah
massa 1 (satu) molekul zat. Gas ideal ialah gas teoretis yang terdiri dari satu set partikel dan
yang bergerak acak, tanpa-berinteraksi yang mematuhi hukum gas ideal. Hukum gas ideal ialah
persamaan keadaan gas ideal. Persamaan hukum gas ideal adalah PV = nRT, di mana P adalah
tekanan,dan V adalah volume dan T adalah temperatur absolut,sedangkan n adalah mol gas dan
R adalah konstanta gas universal.

Rasio Stoikiometri

Sejumlah stoikiometri (rasio reagen) atau zat yang ditambahkan ke sistem dalam rangka
membuat reaksi kimia ialah jumlah atau rasio di mana, dengan asumsi bahwa hasil dari reaksi
selesai dengan dasar sebagai berikut:

Tidak ada sisa-sisa residu

Semua reagen yang dikonsumsi

Tidak ada defisit reagen

Reaksi hanya terjadi pada rasio stoikiometri

Stoikiometri bersandar pada hukum seperti hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan
ganda dan hukum kekekalan massa.

Hukum kekekalan massa = Menggunakan hukum-hukum fisika seperti hukum kekekalan


massa, yang menyatakan massa reaktan sama dengan massa produk, Stoikiometri dipakai untuk
mengumpulkan informasi tentang jumlah berbagai unsur yang digunakan di dalam reaksi kimia ,
dan apakah mereka mengambil bentuk gas, padat atau cairan.

Hukum perbandingan tetap = Ini menyatakan bahwasanya senyawa kimia (zat yang terdiri
dari 2 atau lebih usnur) selalu berisi proporsi yang sama dari unsur (senyawa dengan satu jenis
atom) dengan massa.

Contoh Soal Stoikiometri


Sebuah senyawa Propana terbakar dengan persamaan reaksi sebagai berikut ini :

C3H8+O2⟶H2O+CO2

Jika 200 g propana yang terbakar, maka hitunglah berapa jumlah H2O yang harusnya terbentuk?

Penyelesaian :

Setarakan persamaan reaksinya!

Hitung mol C3H8!


mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol

Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1

Hitung mol H2O dengan perbandingan contohnya 1


mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol

Konversi dari mol ke gram.


mol = m/Mr
m = mol x Mr
m = 18.18 mol x 18
m = 327.27 gram

2. Tujuan

1. Membuat larutan kapur

2. Menghitung konsentrasi larutan cuka


BAB II

MATERI DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : kamis,31 oktober 2019

Waktu : pkl. 15.30-selesai

Tempat : penfui timur

2.2. Alat dan Bahan

2.2.1. Alat

1. Wadah tahan panas

2. Mistar ukuran 20 cm

3. Pemanas air

2.2.2. Bahan

1. Air

2. Larutan asam cuka (CH3COOH)

3. Kapur (CaCO3)

4. Gelas aqua bekas

5. Balon

2.3. Prosedur Kerja

1. Membuat larutan kapur

1. Masukan 100 gr kapur (CaCO3 ) ke dalam gelas aqua yang berisi air 250 mL (Mr CaCO3
=100 gr/mol)

2. Menghitung konstrasi larutan cuka yang kalian beli dipasaran menggunakan


rumusberikut
Diketahui

3. Mr larutan asam cuka adalah 60 gr/mol

4. Massa jenis asam cuka = 1,05 g/ml

5. % = lihat di komposisi asam cuka yang kalian beli

2. Stokiometri Reaksi Pembentukan gas

1. Isi balon dengan 5 mL larutan kapur dan 25 mL asam cuka, kemudian tutup balon dan

hitung volume udara yang dihasilkan

2. Ukur diameter lingkaran dari gas yang terbentuk

3. Lakukan cara yang sama dengan langkah (1-2) untuk praktikum berikut, dengan

menggunakan volume pereaksi masing-masing tetapi volume total tetap 30 ml, yaitu :

- 10 ml larutan CaCO3 dan 20 ml larutan cuka

- 15 ml larutan CaCO3 dan 25 ml larutan cuka

- 20 ml ml larutan CaCO3 dan 10 ml larutan cuka

- 25 ml ml larutan CaCO3 dan 5 ml larutan cuka

5. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara diameter lingakaran dari balon (sumbu

y) dan volume larutan (sumbu x), sehingga diperoleh titik optimum kurva.

6. Dalam grafik tentukan koefisien reaksi berdasarkan titik optimum yang diperoleh.

Titik optimum menyatakan perbandingan koefisien reaksi.

7. Bandingkan dengan koefisien reaksi yang diperoleh dari menyetarakan persamaan

reaksi.
BAB III

PEMBAHASAN

1. STOIKIOMETRI REAKSI PEMBENTUKKAN GAS

No. Volume Diameter Lingkaran

1. 5 ml CaCO3 + 25 ml CH3COOH 30 ml 14 cm
2. 10 ml CaCO3 + 20 ml CH3COOH 30 ml 8 cm
3. 15 ml CaCO3 + 15 ml CH3COOH 30 ml 7 cm
4. 20 ml CaCO3 + 10 ml CH3COOH 30 ml 16 cm
5. 25 ml CaCO3 + 5 ml CH3COOH 30 ml 15 cm
1.

20
Larutan CaCO3
16

12 Larutan CaCO3

0
5 10 15 20 25

Grafik hubungan diameter lingkaran balon ( sumbu Y )


dengan volume larutan CaCO3 ( sumbu X )
20
Larutan CH3COOH

16

12 Larutan CH3COOH

0
5 10 15 20 25

Grafik hubungan diameter lingkaran balon ( sumbu Y )


dengan volume larutan CH3COOH ( sumbu X )
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar


membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan menghitung
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata ini berasal dari bahasa
Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).

Stoikiometri di dasarkan pada hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda
DAFTAR PUSTAKA

https://classroom.google.com/c/NDE0NzExMTc2ODha/m/NDQ0Mzk3NzQ5MTJa/details

https://rumusrumus.com/stoikiometri/

Anda mungkin juga menyukai