Anda di halaman 1dari 12

Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi

e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (239-250)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2553

Analisis Rasio Keuangan Secara Cross Sectional Untuk Menilai


Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Sri Ningsih Sitanggang


Jurusan Akuntansi, Fakultas
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
(Unimed)
e-mail: sriningsihsitanggang@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan sub sektor semen periode
tahun 2013-2017 menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan indikator dan bobot yang ada
pada Kepmen BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: PT.
Semen Indonesia Tbk yang paling baik kinerja keuangannya dibandingkan dengan PT. Semen
Baturaja Tbk periode 2013-2017 dengan bertumpu pada akuntansi bobot penilaian aspek keuangan
menurut Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002.
Berdasarkan penelitian, hasil analisis rasio keuangan PT. Semen Baturaja Tbk selama tahun 2013-
2017 menunjukkan hasil perhitungan cash ratio, current ratio, inventory turn over, rasio total
modal sendiri terhadap total aset, rasio total aset turn over dan rasio collection periods mengalami
fluktuasi sedangkan rasio return on equity dan return on investment mengalami penurunan setiap
tahunnya. Sedangkan analisis rasio keuangan PT. Semen Indonesia Tbk selama tahun 2013-2017
menunjukkan hasil perhitungan cash ratio, current ratio dan rasio total modal sendiri terhadap
total aset mengalami fluktuasi. Rasio collection periods dan inventory turn over mengalami
peningkatan setiap tahunnya, sedangkan rasio return on equity, return on investment dan total aset
turn over mengalami penurunan setiap tahunnya.

Kata kunci: Analisis Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002.

PENDAHULUAN perusahaan terletak dalam unsur


Dalam perkembangan industri keuangannya, karena dari unsur
yang semakin maju saat ini, sebuah tersebut juga dapat mengevaluasi
perusahaan dituntut untuk dapat apakah kebijakan yang ditempuh suatu
mengelola sumber daya yang perusahaan sudah tepat atau belum.
dimilikinua dengan cermat dan Pengukuran kinerja keuangan
diperhitungkan dengan sebaik merupakan suatu usaha formal untuk
mungkin. Perusahaan harus mampu mengevaluasi efisiensi dan efektivitas
mengelola sumber daya untuk perusahaan dalam menghasilkan laba
memenangkan persaingan pada era dan posisi kas tertentu. Perusahaan
yang serba kompetitif supaya dapat dikatakan berhasil apabila perusahaan
bertahan untuk tumbuh dan telah mencapai suatu kinerja tertentu
berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
perusahaan. Faktor terpenting untuk Melakukan analisis terhadap
dapat melihat perkembangan suatu laporan keuangan suatu perusahaan

239
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (239-250)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2553

akan sangat bermanfaat untuk dapat


mengetahui keadaan dan untuk mengetahui kemampuan
perkembangan keuangan dari suatu perusahaan dalam memenuhi seluruh
perusahaan. Dari berbagai alat analisis kewajiban tetapnya baik dengan
yang ada, analisis rasio merupakan alat menggunakan aset maupun dengan
analisis yang sering dipakai karena menggunakan kemampuan laba. Posisi
merupakan metode yang paling cepat profitabilitas berguna untuk mengukur
untuk diterapkan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam
kinerja suatu perusahaan. Analisis menghasilkan laba rugi perusahaan.
rasio lebih mudah dipahami karena Posisi aktivitas digunakan untuk
analisis ini dihitung dengan cara mengukur seberapa besar tingkat
membandingkan angka-angka yang efesiensi perusahaan dalam
terdapat di neraca dengan atau angka- memanfaatkan sumber daya aset yang
angka pada laporan laba-rugi sehingga dimiliki.
diperoleh suatu presentase tertentu Penelitian ini dilakukan pada
yang dapat memberikan gambaran perusahaan sektor asuransi Badan
tentang keadaan atau posisi keuangan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
perusahaan. artinya sebagian atau seluruh
Melalui analisis rasio keuangan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
perusahaan, seluruh pihak yang Republik Indonesia yang terdiri dari
berkepentingan terhadap kinerja PT Semen Baturaja Tbk dan PT Semen
keuangan perusahaan dapat melihat Indonesia Tbk.
hasil kinerja dan prospek perusahaan Tujuan dari penelitian ini adalah
dimasa depan. Penggunaan hasil bagaimana kinerja keuangan
analisis rasio keuangan dari tahun- perusahaan sub sektor semen periode
tahun yang lalu dapat mengetahui tahun 2013-2017? Dan manakah
kelemahan-kelemahan perusahaan perusahaan yang memiliki kinerja
serta hasil-hasil yang telah dianggap keuangan yang lebih baik dari kedua
cukup baik. Melalui analisis rasio perusahaan semen BUMN jika
keuangan, dapat diketahui secara menggunakan rasio-rasio keuangan
menyeluruh tentang kondisi-kondisi sesuai dengan indikator dan bobot
perusahaan seperti tingkat likuiditas, yang ada pada Kepmen BUMN
tingkat solvabilitas (leverage), tingkat Nomor: KEP-100/MBU/2002?
aktivitas dan tingkat profitabilitas.
Posisi likuiditas sangat penting KAJIAN PUSTAKA
diketahui untuk mengukur kemampuan Laporan Keuangan
perusahaan dalam memenuhi Laporan keuangan adalah proses
kewajiban jangka pendeknya melalui akuntansi yang mana dicatat,
penggunaan aktiva lancar yang digolongkan dan diringkas dari
dimiliki. Posisi solvabilitas digunakan peristiwa dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya sebagian itu bersifat

240
keuangan atau yang berhubungan
dengan uang, laporan keuangan ini makna atau dapat menjelaskan arah
dapat digunakan sebagai alat untuk perubahan (trend) suatu fenomena.
berkomunikasi antara data keuangan Marginingsih (2017)
atau aktivitas suatu perusahaan dengan mengemukakan analisis laporan
pihak-pihak yang berkepentingan keuangan merupakan instrumen
dengan data atau aktivitas perusahaan perusahaan dalam melakukan
tersebut (Munawir: 2014). pengukuran kinerja yang telah dicapai
Tujuan umum laporan keuangan untuk mengetahui tingkat pencapaian
menurut Sadeli (2014: 19) antara lain: tujuan perusahaan serta sebagai alat
a. Menyajikan informasi yang dapat untuk memperoleh informasi mengenai
diandalkan tentang kekayaan dan posisi keuangan perusahaan. Laporan
kewajiban. keuangan yang dilaporkan setiap akhir
b. Menyajikan informasi yang dapat periode sebagai laporan
diandalkan tentang perubahan pertanggungjawaban atas pengelolaan
kekayaan bersih perusahaan suatu perusahaan sebagai bentuk
sebagai hasil dari kegiatan usaha. informasi yang digunakan untuk
c. Menyajikan informasi yang dapat mengetahui perkembangan kondisi
diandalkan tentang perubahan suatu perusahaan. Analisis laporan
kekayaan bersih yang bukan keuangan merupakan indikator penting
berasal dari kegiatan usaha. terhadap keuangan perusahaan,
d. Menyajikan informasi yang dapat sehingga dapat dipakai sebagai alat
membantu para pemakai yang dalam pengambilan keputusan
dapat menaksir kemampuan keuangan dan sekaligus
perusahaan memperoleh laba. menggambarkan kinerja pada
e. Menyajikan informasi lain yang perusahaan. Pengukuran kinerja
sesuai/relevan dengan keperluan perusahaan dilakukan agar dapat
para pemakainya. mengetahui apakah perusahaan bisa
berkembang, bertahan, atau mengalami
Analisis Laporan Keuangan kegagalan.
Analisis laporan perusahaan pada Salah satu cara pembanding rasio
dasarnya merupakan perhitungan keuangan dalam mengadakan analisis
rasio-rasio untuk menilai keadaan rasio keuangan yaitu dengan cross
keuangan perusahaan dimasa lalu, saat sectional approach adalah cara
ini dan kemungkinannya dimasa depan mengevaluasi dengan cara
(Syamsudin, 2011:37). Menurut membandingkan rasio antara
Soemarso, 2003:380) analisis laporan perusahaan lain, tetapi yang sejenis
keuangan adalah hubungan antara pada saat bersamaan. (Syamsuddin,
suatu angka dalam laporan keuangan 2011:39)
dengan angka lain yang mempunyai
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah modal kerja yaitu pos-pos aktiva
analisis yang dilakukan terhadap lancar dan hutang lancar. Rasio
laporan keuangan. Analisis rasio likuiditas ini dapat dihitung
dilakukan dengan cara dengan beberapa rasio
membandingkan jumlah tertentu diantaranya: rasio lancar, rasio
dengan jumlah yang lain dalam cepat dan rasio kas (Harahap,
laporan keuangan yang menunjukkan 2006:301).
gambaran tentang baik atau buruknya 3. Rasio Aktivitas
keadaan keuangan perusahaan Rasio aktivitas merupakan
(Munawir, 2007:64). Rasio keuangan perhitungan untuk menentukan
yang biasa digunakan untuk keperluan aktifitas dari kelas tertentu dari
analisis keuangan, sebagai berikut: aktiva dan mengukur afektifitas
1. Rasio Profitabilitas manajemen dalam menggunakan
Rasio ini menggambarkan dan mengendalikan aktiva tersebut
kemampuan suatu perusahaan (Ikhsan, 2009:103). Dalam
dalam menghasilkan pendapatan mengukur rasio-rasio yang
dalam hubungannya dengan termasuk di dalam rasio aktivitas
volume penjualan, jumlah aktiva ini, diasumsikan bahwa dalam satu
dan investasi tertentu dari pemilik tahun dihitung 360 hari dan satu
perusahaan (Syamsuddin, bulan adalah 30 hari (Syamsuddin,
2004:59). Rasio ini menunjukkan 2004:47). Rasio aktivitas ini dapat
hasil akhir dari seluruh kebijakan dihitung dengan beberapa rasio
keuangan dan keputusan diantaranya tingkat perputaran
operasional dalam menghasilkan aktiva tetap dan tingkat perputaran
keuntungan bagi perusahaan total aktiva (Harahap, 2006:309).
(Brigham dan Houston, 4. Rasio Leverage
2010:133). Rasio profitabilitas ini Menurut Harahap (2006) leverage
dapat dihitung dengan beberapa adalah rasio yang menggambarkan
rasio diantaranya: groos profit hubungan antara utang perusahaan
margin, net profit margin, return terhadap modal, rasio ini dapat
on invesment dan return on equity melihat seberapa jauh perusahaan
(Harahap, 2006:305). dibiayai oleh utang atau pihak luar
2. Rasio Likuiditas dengan kemampuan perusahaan
Rasio likuiditas menggambarkan yang digambarkan oleh modal.
kemampuan perusahaan dalam Sedangkan menurut Fahmi (2012)
memenuhi kewajiban jangka leverage merupakan ukuran yang
pendeknya saat jatuh tempo. dipakai dalam menganalisis
Rasio-rasio ini dapat dihitung laporan keuangan untuk
melalui sumber informasi tentang memperlihatkan besarnya jaminan
yang tersedia untuk kreditor.
Berdasarkan pernyataan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa jasa keuangan adalah BUMN yang
leverage digunakan oleh suatu bergerak dibidang infrastruktur dan
perusahaan bukan hanya untuk BUMN non infrastruktur seperti sektor
membiayai aktiva, modal serta industri dan perdagangan, bidang
menganggung beban tetap industri farmasi, industri jasa
melainkan juga untuk konstruksi dan aneka industri lainnya.
memperbesar penghasilan. Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan
berdasarkan penilaian terhadap kinerja
Kinerja Keuangan Perusahaan Perusahaan untuk tahun buku yang
Kinerja keuangan perusahaan bersangkutan yang meliputi penilaian
adalah penilaian atas prestasi Aspek Keuangan, Aspek Operasional
perusahaan yang memberikan dan Aspek Administrasi. Penilaian
gambaran tentang kondisi keuangan Tingkat Kesehatan BUMN yang
perusahaan (Sudana, 2011:15). Kinerja bergerak dibidang non jasa keuangan
adalah sebuah aturan yang dibedakan antara BUMN yang
mencerminkan prestasi yang dicapai bergerak dalam bidang infrastruktur
perusahaan sebagai panduan untuk dan BUMN yang bergerak dalam
mengambil tindakan yang diperlukan. bidang non infrastruktur.
Prinsip pengukuran kinerja keuangan
perusahaan salah satunya adalah METODE PENELITIAN
bahwa sistem pengukuran kinerja Jenis Penelitian
harus dapat disesuaikan dengan Metode penelitian ini merupakan
program dan langkah strategis penelitian kuantitatif, Kasiram dalam
perusahaan (wibisono, 2006:24). Sujarweni (2015) mengatakan bahwa,
Penelitian kuantitatif adalah suatu
Penilaian Kinerja Keuangan proses menemukan pengetahuan yang
Perusahaan Sesuai Kepmen BUMN menggunakan data berupa angka
Nomor: KEP-100/MBU/2002 sebagai alat menganalisis keterangan
Menurut keputusan Menteri Badan mengenai apa yang ingin kita ketahui
Usaha Milik Negara Nomor: KEP- dan deskriptif yaitu penilaian yang
100/MBU/2002 Pasal 2, Penilaian dilakukan untuk mengetahui nilai
Tingkat Kesehatan BUMN berlaku masing-masing variabel, baik satu
bagi seluruh BUMN non jasa variabel atau lebih sifatnya independen
keuangan maupun BUMN jasa tanpa membuat hubungan maupun
keuangan kecuali Persero Terbuka dan perbandingan dengan variabel lain.
BUMN yang dibentuk dengan
Undang-undang tersendiri. BUMN jasa Alat Ukur Data
keuangan adalah BUMN yang Rasio Profitabilitas
bergerak dalam bidang usaha a. ROE (Return On Equity)
perbankan, asuransi, jasa pembiayaan
dan jasa penjaminan dan BUMN non
Laba setelah
ROE
Pajak = × Nomor: Kep-100/MBU/2002, berikut
Modal Sendiri dapat dilihat pada Tabel.
100%
b. ROI (Return On Invesment)

EBIT + Tabel Daftar Indikator dan Bobot


ROI =
Penyusutan ×
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑
100% Aspek Keuangan
Rasio Likuiditas Bobot Bobot Non
No
a. Cash Ratio .
Indikator Infrastru Infrastrukt
ktur ur
CashRatio= 1 Imbalan 15 20
kepada
Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 × pemegang
100% saham
(ROE)
b. Current Ratio
2 Imbalan 10 12
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 investasi
Current Ratio = × 100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 (ROI)
3 Rasio kas 3 5
4 Rasio 4 5
Rasio Aktivitas lancar
a. Collection Periods atau 5 Collection 4 5
Perputaran Piutang periods
6 Perputaran 4 5
persediaan
Total Piutang Usaha
× 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
CP = Total Pendapatan Usaha 7 Perputaran 4 5
total aset
b. Inventory Turn Over atau
8 Rasio 6 10
Perputaran Persediaan modal
sendiri
Total Persediaan terhadap
PP = Total Pendapatan Usaha × 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
total aktiva
c. Total Asset Turn Over atau Total Bobot 50 70
Perputaran Total Aset Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100/MBU/2002

Total Pendapatan ×
TATO = 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑
100% Standar pengukuran kinerja
Rasio Leverage keuangan berdasarkan aspek keuangan

1. Rasio Total Modal Sendiri dengan Total bobot: Nilai bobot


Terhadap Total Aset maksimal perusahaan BUMN
Total Modal Sendiri Infrastruktur (Infra) adalah 50 dan
TMS Terhadap TA = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 Nilai Bobot maksimal perusahaan
BUMN non Infrastruktur (Non Infra)
Teknik Analisis Data adalah 70.
Penelitian ini menggunakan
analisis data sekunder dengan 4. HASIL PENELITIAN DAN
menggunakan metode penilaian kinerja PEMBAHASAN
keuangan berupa rasio keuangan yang
telah ditetapkan pada Surat Keputusan Rasio Profitabilitas
Menteri Badan Usaha Milik Negara a. ROE (Return On Equity)
Perkembangan Rasio ROE
perusahaan sampel tahun 2013- Perkembangan Rasio Cash Ratio
2017 dapat dilihat pada tabel perusahaan sampel tahun 2013- 2017
dibawah ini: dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Perkembangan ROE Perusahaan Sampel Perkembangan Cash Ratio
Tahun 2013-2017 Perusahaan Sampel Tahun
2013-2017
Nama Cash Ratio
Nama ROE N
N Perus 201 201 201 201 20 Perusa 201 201 201 201 201
o 3 4 5 6 7
o ahaan 3 4 5 6 17 haan
1 PT 12,6 12,0 12,0 8,30 4,3 1 PT 10,2 11,9 6,8 2,2 1,3
Seme 5% 8% 0% % 0% Semen 0% 5% 5% 7% 8%
n Batura
Batur ja Tbk
aja 2 PT 1,38 1,52 1,2 0,9 1,1
Tbk Semen % % 3% 4% 5%
2 PT 17,8 17,4 16,4 14,8 2,4 Indon
Seme 5% 3% 9% 3% 7% esia
n Tbk
Indon
esia Sumber: data diolah
Tbk
d. Current Ratio
Sumber: data diolah
Perkembangan Rasio Current
b. ROI (Return On Invesment) Ratio perusahaan sampel tahun
Perkembangan Rasio ROI 2013-2017 dapat dilihat pada tabel
perusahaan sampel tahun 2013- dibawah ini:
2017 dapat dilihat pada tabel Perkembangan Current
Ratio Perusahaan Sampel
dibawah ini:
Tahun 2013-2017
Perkembangan ROI Perusahaan Nama Current Ratio
Sampel Tahun 2013-2017 N
Perusa 201 201 201 201 201
Nama ROI o 3 4 5 6 7
haan
N Perus 201 201 201 201 20 1 PT 10,8 12,9 7,5 2,8 1,6
o ahaan 3 4 5 6 17 Semen 8% 9% 7% 7% 8%
1 PT 11,5 11,2 10,8 4,82 2,9 Batura
Seme 1% 1% 3% % 0% ja Tbk
n 2 PT 1,88 2.08 1,6 1,2 1,5
Batur Semen % % 0% 7% 7%
aja Indon
Tbk esia
2 PT 12,6 12,6 11,8 10,2 1,5 Tbk
Seme 4% 2% 6% 5% 3% Sumber: data diolah
n
Indon
esia Rasio Aktivitas
Tbk e. Collection Periods atau
Sumber: data diolah Perputaran Piutang
Rasio Likuiditas Perkembangan Rasio Collection
c. Cash Ratio Periods perusahaan sampel tahun
2013-2017 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini: Perkembangan Asset Turn
OverPerusahaan Sampel
Perkembangan Collection
Tahun
Periods Perusahaan Sampel
2013-2017
Tahun 2013-2017 Nama Asset Turn Over
Nama Collection Periods N
N Perusa 201 201 201 201 201
Perusah 20 20 20 201 201 o haan 3 4 5 6 7
o 13 14 15 6 7
aan 1 PT 2,63 5,18 3,67 0,4 0,3
1 PT 18 18 11 3.7 8.5 Seme % % % 8% 3%
Semen 2 5 9 04 72 n
Baturaj har har har hari hari Batura
a Tbk i i i ja Tbk
2 PT 27 31 28 336 2.6 2 PT 12,6 12,5 12,2 9,8 1,4
Semen 3 0 4 hari 64 Seme 3% 5% 2% 8% 0%
Indones har har har hari n
ia Tbk i i i Indon
Sumber: data diolah esia
Tbk
f. Inventory Turn Over atau Sumber: data diolah
Perputaran Persediaan
Perkembangan Rasio Rasio Leverage
Inventory TurnOver h. Rasio Total Modal Sendiri
perusahaan sampel tahun Terhadap Total Aset
2013-2017 dapat dilihat Perkembangan Rasio Total Modal
pada tabel dibawah ini: Sendiri Terhadap Total Aset
Perkembangan Inventory Turn perusahaan sampel tahun 2013-
OverPerusahaan Sampel Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
2013-2017 dibawah ini:
Nama Inventory Turn Over
N
Perusah 20 20 20 201 201
Perkembangan Total Modal
o 13 14 15 6 7 Sendiri Terhadap Total Aset
aan
1 PT 67 45 56 3.0 4.4 Perusahaan Sampel Tahun
Semen 8 1 5 49 01 2013-2017
Baturaj kal kal kal kali kali Total Modal Sendiri Terhadap
a Tbk i i i Nama
N Total Aset
2 PT 24 24 18 2.2 1.9 Perus
o 201 201 201 201 201
Semen 8 9 8 32 66 ahaan 3 4 5 6 7
Indones kal kal kal kali kali 1 PT 90, 92, 90, 71, 67,
ia Tbk i i i Seme 98 85 23 43 44
Sumber: data diolah n % % % % %
Batur
g. Total Asset Turn Over atau aja
Tbk
Perputaran Total Aset 2 PT 70, 72, 71, 69, 62,
Perkembangan Rasio Asset Turn Seme 81 43 92 13 17
Overperusahaan sampel tahun n % % % % %
Indon
2013-2017 dapat dilihat pada tabel esia
dibawah ini: Tbk
Sumber: data diolah
Penilaian Aspek Keuangan
Berdasarkan SK Menteri BUMN tersebut serta adanya kenaikan total
No. KEP-100/MBU/2002 Periode aset secara siginifikan yang
2013-2017 menyebabkan kenaikan pada capital
employed lebih tinggi daripada jumlah
e PT. S men Bat uraja PT. Se men onesia
N Indika Ind
o tor 201
3
201
4
201
5
201
6
201
7
201
3
201
4
201
5
201
6
201
7
Ebit.
1
2
ROE
ROI
18
9
16
9
16
9
12
4
7
3
20
10,
20
10,
20
9
20
9
4
3
Cash ratio/rasio kas tahun 2013
5 5
3 Cash 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 sebesar 10,20%, tahun 2014 sebesar
Ratio
4 Curren 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,95%, tahun 2015 sebesar 6,85%,
t Ratio
5
6
CP
PP
2,4
0,6
2,4
0,6
4
0,6
1,2
0,6
1,2
0,6
1,2
1,2
1,2
1,2
1,2
2,4
1,2
0,6
1,2
0,6
tahun 2016 sebesar 2,27% dan tahun
7
8
TATO
TMS
3
6,5
3,5
6,5
3
6,5
3
7,5
3
8
4
7,5
4
7,5
4
7,5
3,5
8
3
8 2017 sebesar 1,38%. Menurunnya
terhad
ap TA rasio kas disebabkan oleh komponen
Total skor 41, 40 40, 28,3 22, 44, 26, 44,1 42, 19,
bobot
penilaian
5 1 8 4 4 3 8 aktiva lancar yang terdiri dari kas,
Kategori Bai
k
Bai
k
Bai
k
Kur
ang
Kur
ang
Bai
k
Kur
ang
Bai
k
Bai
k
Kur
ang
bank dan surat berharga jangka pendek
Bai Bai Bai Bai
k k k k mengalami penurunan yang tidak
Sumber: data diolah sebanding dengan kenaikan kewajiban
lancarnya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Current ratio/rasio lancar tahun
Kinerja Keuangan PT. Semen 2013 sebesar 10,88%, tahun 2014
Baturaja Tbk sebesar 12,99%, tahun 2015 sebesar
ROE tahun 2013 sebesar 12,65%,
7,57%, tahun 2016 sebesar 2,87% dan
tahun 2014 sebesar 12,08%, tahun
tahun 2017 sebesar 1,68%. Perolehan
2015 sebesar 12,00%, tahun 2016
rasio lancar PT. Semen Baturaja pada
sebesar 8,30% dan tahun 2017 sebesar
tahun 2014 lebih besar dibandingkan
4,30%. Penurunan nilai ROE dari
tahun yang lainnya dikarenakan
tahun ke tahun disebabkan adanya
penurunan aktiva lancar sebanding
perubahan jumlah beban pokok
dengan penurunan kewajiban
penjualan yang meningkat tidak
lancarnya.
diimbangi dengan penjualan bersih
Collection periods (CP)
yang menurun. Selain itu, penyebab
perputaran piutang tahun 2013
PT. Semen Baturaja menderita sebanyak 182 hari, tahun 2014
kerugian yaitu melemahnya nilai tukar sebanyak 185 hari, tahun 2015
rupiah menyebabkan harga bahan baku sebanyak 119 hari, tahun 2016
meningkat dan mengakibatkan sebanyak 3.704 hari dan tahun 2017
pengeluaran lebih besar. sebanyak 8.572 hari. Rasio perputaran
ROI tahun 2013 sebesar 11,51%, piutang pada PT. Semen Baturaja Tbk
tahun 2014 sebesar 11,21%, tahun pada tahun 2015 menunjukkan
2015 sebesar 10,83%, tahun 2016 penurunan, penurunan perputaran
sebesar 4,82%, dan tahun 2017 sebesar piutang disebabkan total piutang usaha
2,90%. Penurunan ROI pada tahun mengalami penurunan, sedangkan total
2017, karena kerugian yang diderita
PT. Semen Baturaja pada tahun
pendapatan usaha mengalami
kenaikan. ROE tahun 2013 sebesar 17,85%,
Perputaran persedian PT. Semen tahun 2014 sebesar 17,43%, tahun
Baturaja tahun 2013 sebanyak 678 2015 sebesar 16,49%, tahun 2016
kali, tahun 2014 sebanyak 451 kali, sebesar 14,83% dan tahun 2017
tahun 2015 sebanyak 565 kali, tahun sebesar 2,47%. Penurunan nilai ROE
2016 sebanyak 3.049 kali dan tahun disebabkan adanya perubahan jumlah
2017 sebanyak 4.401 kali. Tingkat beban pokok penjualan yang
perputaran persediaan yang semakin meningkat tidak diimbangi dengan
tinggi atau lama hari penyimpanan penjualan bersih yang menurun.
persediaan yang semakin rendah ROI tahun 2013 sebesar 12,64%,
menunjukkan semakin efisiennya tahun 2014 sebesar 12,62%, tahun
kegiatan operasi perusahaan karena 2015 sebesar 11,86%, tahun 2016
modal kerja yang tertanam dalam sebesar 10,25% dan tahun 2017
persediaan semakin sedikit. sebesar 1,53%. Penurunan ROI karena
Total aset turn over (TATO) tahun adanya kenaikan total aset secara
2013 sebesar 2,63%, tahun 2014 signifikan yang menyebabkan
sebesar 5,18%, tahun 2015 seebsar kenaikan pada capital employed lebih
3,67%, tahun 2016 sebesar 0,48% dan tinggi daripada jumlah Ebit.
tahun 2017 sebesar 0,33%. TATO PT. Cash ratio/rasio kas tahun 2013
Semen Baturaja Tbk periode 2013 dan sebesar 1,38%, tahun 2014 sebesar
2014 mengalami kenaikan 1,52%, tahun 2015 sebesar 1,23%,
menunjukkan bahwa manajemen tahun 2016 sebesar 0,94% dan tahun
perusahaan sudah efisien dalam 2017 sebesar 1,15%. Menurunnya
menggunakan aktiva untuk rasio kas pada tahun 2016 disebabkan
menghasilkan penjualan. oleh komponen aktiva lancar yang
Rasio TMS terhadap TA tahun terdiri dari kas, bank dan surat
2013 90,98%, tahun 2014 sebesar berharga jangka pendek mengalami
92,85%, tahun 2015 sebesar 90,23%, penurunan yang tidak sebanding
tahun 2016 sebesar 71,43% dan tahun dengan kenaikan kewajibab lancarnya.
2017 sebesar 67,44%. Rasio TMS Current ratio/rasio lancar tahun
terhadap TA PT. Semen Baturaja Tbk 2013 sebesar 1,88%, tahun 2014
mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 2.08%, tahun 2015 sebesar
ke tahun 2017, dengan semakin 1,60%, tahun 2016 sebesar 1,27% dan
menurunnya rasio ini menunjukkan tahun 2017 sebesar 1,57%. Perolehan
bahwa perusahaan mengandalkan rasio lancar PT. Semen Indonesia Tbk
utang untuk membiayai operasinya. pada tahun 2014 lebih besar
dibandingkan tahun lainnya dikarenan
Kinerja Kuangan PT. Semen penurunan aktiva lancar sebanding
Indonesia Tbk dengan penurunan kewajiban
lancarnya.
Collection
dengan semakin menurunnya rasio ini
periods (CP)/perputaran piutang tahun menunjukkan bahwa perusahaan telah
2013 sebanyak 273 hari, tahun mengandalkan utang untuk membiaya
2014 operasinya.
sebanyak 310 hari, tahun 2015
sebanyak 284 hari, tahun 2016 5. KESIMPULAN
sebanyak 336 hari dan tahun 2017 Berdasarkan penelitian, hasil
sebanyak 2.664 hari. Rasio perputaran analisis rasio keuangan PT. Semen
piutang PT. Semen Indonesia Tbk pada Baturaja Tbk selama tahun 2013
tahun 2013 dan 2016 mengalami sampai dengan tahun 2017
penurunan disebabkan total piutang menunjukkan hasil perhitungan cash
usaha mengalami penurunan, ratio, current ratio, inventory turn
sedangkan total pendapatan usaha over, rasio total modal sendiri terhadap
mengalami kenaikan. total aset, rasio total aset turn over dan
Perputaran persediaan PT. Semen rasio collection periods mengalami
Indonesia Tbk tahu 2013 sebanyak 248 fluktuasi sedangkan rasio return on
kali, tahun 2014 sebanyak 249 kali, equity dan return on investment
tahun 2015 sebanyak 188 kali, tahun mengalami penurunan setiap tahunnya.
2016 sebanyak 2.232 kali dan tahun Hasil analisis rasio keuangan PT.
2017 sebanyak 1.966 kali. Skor nilai Semen Indonesia Tbk selama tahun
perputaran persediaan periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2017
2013-2017 adalah 5 dan telah menunjukkan hasil perhitungan cash
mencapai bobot nilai maksimal. ratio, current ratio dan rasio total
Total aset turn over (TATO) tahun modal sendiri terhadap total aset
2013 sebesar 12,63%, tahun 2014 mengalami fluktuasi. Rasio collection
sebesar 12,55%, tahun 2015 sebesar periods dan inventory turn
12,22%, tahun 2016 sebesar 9,88%, over mengalami peningkatan
dan tahun 2017 sebesar 1,40%. TATO setiap tahunnya, sedangkan
PT. Semen Indonesia Tbl mengalami rasio return on equity, return on
fluktuasi setiap tahunnya menunjukkan investment dan total aset turn over
bahwa manajemen perusahaan kurang mengalami penurunan
efisien dan diharapkan mampu setiap tahunnya.
mempertahankan aktiva untuk Hasil analisis rasio keuangan
menghasilkan penjualan. menunjukkan perusahaan yang
Rasio TMS terhadap TA tahun bergerak dibidang yang sama yaitu sub
2013 sebesar 70,81%, tahun 2014 sektor semen dan perusahaan milik
sebesar 72,43%, tahun 2015 sebesar BUMN bahwa PT. Semen Indonesia
71,92%, tahun 2016 sebesar 69,13% yang memiliki kinerja keuangan yang
dan tahun 2017 sebesar 62,17%. Rasio lebih baik dibandingkan dengan PT.
TMS terhadap TA mengalami Semen Baturaja yang tidak mengalami
penurunan pada tahun 2015-2017,
peningkatan kinerja keuangan setiap
tahunnya. Perusahaan: Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan
dan Pengambilan Keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta:Andi Offset.
Brigham, Eguene., and Houston, Joel,
Wibisono, Dermawan. 2006.
F. 2010. Dasar-Dasar Manajemen
Manajemen Kinerja. Jakarta:
Keuangan Edisi II.
Erlangga.
Dialihbahasakan oleh Ali Akbar.
Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, I., 2012. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan ke-2.
Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan, S. 2006. Analisa
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi
Manajemen Perusahaan Jasa.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Munawir,S.2014.AnalisaLaporanKeua
ngan. EdisiKeempat. Yogyakarta:
LibertyYogyakarta.
Munawir. 2007. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Marginingsih, R. 2017. Penilaian
Kinerja Perusahaan dengan
Menggunakan Analisa Rasio
Keuangan pada Perusahaan
Telekomunikasi di Indonesia,
Cakrawala,Vol. VII, No. 1.
Sadeli, Lili,M. 2014.
Dasar-
DasarAkuntansi.Jakarta:
BumiAksara.
Soemarso. 2003. Akuntansi Suatu
Pengantar. Jakarta: Salemba
Empat.
Sudana, I, Made. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan;Teori dan
Praktik. Jakarta:Erlangga.
Syamsuddin, Lukman. 2004.
Manajemen keuangan
Perusahaan. Cetakan keempat.
Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Syamsuddin, Lukman. 2011.
Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai