PENDAHULUAN DISKUSI
Pasien HIV/AIDS dapat mengalami berbagai manifestasi infeksi AIDS dan INFEKSI OPPORTUNISTIK (IO)
opportunistik, salah satunya infeksi oleh virus HPV Sindrom defisiensi imun akibat infeksi HIV dan/atau kadar CD4+ <200/L,
Giant Condyloma Acuminatum (GCA) merupakan lesi anogenital dengan dengan atau tanpa infeksi oportunistik
gambaran makroskopis berbentuk “cauli flower” yang disebabkan oleh Manifestasi IO dapat bervariasi, condyloma merupakan manifestasi IO yang
Human Papiloma Virus (HPV) subtipe 6 atau 11 disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) tipe resiko rendah
GCA merupakan kasus yang jarang terjadi
Subtipe Resiko rendah Tipe 6, 11,42, 43,44 genital ward
HPV
Resiko tinggi Tipe 16, 18, 31, 33, 51, 52 lesi pre-kanker
KASUS
GIANT CONDYLOMA ACUMINATA
Laki-laki, 34 tahun, belum menikah, suku Jawa Tumor Buschke dan Löwenstein merupakan penyakit menular seksual yang
ANAMNESIS: disebabkan oleh HPV subtipe 6 atau 11 infeksi opportunistik yang jarang,
- Benjolan menyerupai bunga kol berukuran yang semakin perjalanan penyakitnya lambat namun progresif, tingkat rekurensi yang tinggi
membesar, dan meluas di sekitar kemaluannya, Faktor resiko: jumlah pasangan seksual, status immuno-kompromais, higiene
konsistensi lunak, tidak nyeri, tidak gatal yang buruk, merokok
- Awalnya kecil dan sedikit, dimulai sejak 2 tahun yang lalu, Kasus:
semakin lama semakin banyak dan menyebar di hampir • Penderita memiliki kadar CD4 yang sangat rendah, 4 sel/mm3
seluruh buah zakar dan sebagian penisnya, sehingga • Faktor resiko penderita: immuno-kompromais, free sex, jumlah pasangan,
menyerupai tumor. Tidak nyeri , tidak gatal, tidak berdarah merokok
- Terdapat riwayat dikauter dan ditetesi obat, keluhan tidak
membaik, pasien jarang kontrol Tata Laksana Giant Condyloma Acuminata
- Faktor resiko: heteroseksual, free sex > 20 PSK selama >10 tahun, anal sex
- HIV + diketahui sejak 6 bulan yang lalu, RPO: FDC 1x1 (Tenovofir/ Lamivudin/
Efaviren); Cotrimoxazol Forte 1x1
Labotarotium Primer Sekunder
STATUS LOKALIS (penis dan scrotum):
didapatkan multiple vegetasi bertangkai Hb 10,1 BUN 13 mg/dl OT 25 U/L Edukasi Tabel 1. Pengobatan Condyloma Acuminata
dengan permukaan berjonjot-jonjot, Ht 30,2 SK 0,61 mg/dl PT 27 U/L Vaksinasi HPV I. Dilakukan oleh tenaga medis
(Bivalent: HPV 16, 18); A. Krioterapi dengan nitrogen cair atau krio-probe 1x/minggu
membentuk tumor cauli flower-like, warna WBC 6.200 Na 141 mg/dl GDA 132 mg/dl
Quadrivalent: HPV 6, 11, B. Resin Podophyllin, 10–25% 1x/minggu selama 4 minggu
hiperpigmentasi dengan diameter Neut 50% K 4,6 mg/dl Alb 4,2 mg/dl
16, 18) C. Trichloroacetic acid (TCA) 80–90% 1x/minggu
terbesar ± 10x6cm, perdarahan (-), pus (-) Plt 382.000 Cl 103 mg/dl CD4 4 sel/µL
Pencegahan penularan D. Eksisi bedah
FNAB penyakit seksual dengan E. Rejimen lain
kondom 1. Aplikasi interferon intralesi
Makroskopik Dilakukan 2x puncture pada massa berdungkul-dungkul di regio scrotum,
2. Bedah laser
konsistensi padat rapuh
II. Dilakukan oleh pasien
Mikroskopik Hapusan sel menunjukkan sebaran kelompok sel-sel epitel squamose mature, A. Podofilox, 0.5% solution atau gel 2x/hari selama 3 hari
dijumpai sel koilosit B. Imiquimod, 5% cream 3x/minggu selama 16 minggu
Tabel 2. Perbedaan modalitas terapi
Kesimpulan Condyloma
Perbedaan Krioterapi Eksisi bedah Laser Interferon
Efektifitas Baik Sangat baik Sangat baik Baik
DIAGNOSIS: AIDS + GIANT CONDYLOMA ACUMINATA Rekurensi Sering Sering Sering Sering
Efek samping Ringan, ditoleransi Ringan, ditoleransi Ringan - Sedang, Sering menimbulkan efek samping
baik baik ditoleransi baik sedang-berat
PERJALANAN PENYAKIT Availabilitas Tersedia Tersedia Kurang tersedia Kurang tersedia
Harga Murah Mahal Sangat mahal Sangat mahal
1 bulan setelah kontrol poli; Hari 1 MRS:
Berbagai modalitas terapi untuk infeksi HPV, namun belum ada yang terbukti
S: Benjolan membesar cepat dari ukuran 1 bulan
dapat menghilangkan HPV secara sempurna dari jaringan yang terinfeksi dan
sebelumnya, tidak nyaman saat berjalan
lokasi disekitarnya
O: TD 110/70 mmHg N 82x/menit RR 16x/menit T 36,8oC
Keberhasilan terapi dibatasi oleh tingkat rekurensi yang tinggi, reaktivasi virus
Status Lokalis: tumor cauli flower ukuran (18x8x5) cm,
laten, atau autoinokulasi dari sel terdekat lesi yang terinfeksi
hiperpigmentasi, tampak lesi baru diantara lesi lama
Terapi yang optimal untuk penyakit genital terkait infeksi HPV yang mempunyai
A: AIDS + GCA
khasiat tinggi, toksisitas rendah, biaya rendah, dan tingkat kekambuhan rendah
P: ARV; Rencana operasi antri jadwal operasi; TCA
belum tersedia
Cream 80% (topikal)
Tujuan pengobatan meliputi pencegahan penularan virus, eradikasi lesi
Hari 10 (Operasi) premalignant, dan pengurangan gejala.
S: Benjolan semakin besar, pasien kesulitan berjalan
Kasus:
karena lesi bergesekan saat berjalan, keluhan lemah -
• Tatalaksana GCA berupa TCA 80%; eksisi luas dan skin graft & flapping
O: Vital sign stabil; Hb 10,5 WBC 8.500 Plt 332.000
• Evaluasi 3 bulan, luka post op baik, muncul lesi baru
Status Lokalis: tumor cauli flower, hiperpigmentasi
• Rekurensi condyloma acuminata terjadi pada pasien ini
A: AIDS + GCA
P: ARV; Eksisi luas tumor + Skin graft and flapping RINGKASAN
Dilaporkan penderita HIV/AIDS dengan keluhan benjolan di kemaluan dialami selama 2
Hari 15 (Setelah operasi)
tahun, semakin membesar perlahan namun progresif dalam 1 bulan sebelum operasi.
S: Nyeri post op berkurang, pasien mengaku puas dengan hasil operasi Pasien diagnosis sebagai AIDS + Giant Condyloma Acuminata. Manajemen pasien berupa
O: Tampak luka operasi masih basah, luka skin flap tampak menyambung ARV, TCA 80%, eksisi luas dan skin graft & flapping memberikan kepuasan pada pasien.
Hasil PA: Condyloma Acuminata dengan displasia ringan dan sel-sel koilosit Tiga bulan paska operasi, terjadi rekurensi condyloma dan diterapi sedini mungkin untuk
P: ARV, rawat luka, KRS kontrol poli mencegah pembesaran lesi kembali.