Disusun Oleh :
Cindy Della Sari
NIM. P3.73.24.2.16.056
Disusun Oleh :
Cindy Della Sari
NIM. P3.73.24.2.16.056
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diperiksa dan telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
PEMBIMBING
LAPORAN KASUS
PENGUJI
Mengesahkan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Jakarta III
Jurusan Kebidanan
Program Studi D-III Kebidanan
Ketua
Jumlah BAB
dan halaman : V dan 135 Halaman
GAMBARAN KASUS
Kasus diambil di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dari tanggal 23
Ny. S umur 29 tahun, dengan HPHT 01 Januari 2018 dan TP sesuai USG yang
dilakukan pada tanggal 23 maret 2018 adalah 29 Oktober 2018. Ny. S G3P2A0
kehamilan sebanyak 13 kali, 2 kali pada trimester I, 4 kali pada trimester II, dan 7
kali pada trimester III. Trimester I pada umur kehamilan 9 minggu, 12 minggu.
hasil HB 13,1 gr/dl, protein urine (-), protein reduksi (-), Gula Darah Sewaktu =
105, HIV/AIDS (-), Sifilis (-), HbsAg (-), dan golongan darah A+. Pada
kehamilan ini Ny. N mendapatkan suntik TT sebanyak 1 kali dan status TT Ny. N
sekarang adalah TT4, TT1 dilakukan pada saat Sekolah Dasar, TT2 dilakukan
pada saat sebelum nikah, dan TT3 dilakukan pada saat ibu hamil anak pertama.
Tanggal 6 november 2018 pukul 07.05 WIB Ny. S dating ke Puskesmas Grogo
ldengan keluhan mulas semakin sering sejak pukul 00.00 WIB dan hasil
maksimum 3 jari dibawah pusat bagian kanan ibu. TFU : 28cm, HIS satu kali
dalam sepuluh menit lamanya sepuluh detik, VT : Portio kuncup (belum ada
karena belum ada pembukaan dan semua hasil pemeriksaan dalam batas normal.
Tanggal 10 Oktober 2018 penulis melakukan ANC kedua, dengan usia kehamilan
29cm, dan ibu dianjurkan melakukan pemeriksaan ANC kembali pada tanggal 17
Oktober 2018.
Pada tanggal 17 Oktober 2018 penulis melakukan ANC ketiga dengan usia
kehamilan 38-39 Minggu dan ibu mengeluh perut sudah semakin sering terasa
kencang-kencang, didapatkan hasil pemeriksaan TD : 100/70 mmHg, DJJ :
137x/menit teratur, di punctun maksimum 3 jari dibawah pusat bagian kanan ibu,
TFU : 30cm. ibu dianjurkan pemeriksaan ANC ulang pada tanggal 24 Oktober
2018.
Tanggal 23 Oktober 2018 pukul 02.00 WIB Ny.S datang ke Puskesmas Grogol
dengan keluhan mulas semakin sering sejak pukul 23.00 WIB dan sudah keluar
lender darah. Dilakukan pemeriksaan Hb dan didapatkan hasil 10,9% gr/dl. Hasil
dalam, portio tebal lunak, pembukaan 2 cm, ketuban (+), presentasi kepala UUK
kebutuhan nutrisi dan hidrasi karena tekanan darah dan Hb ibu rendah.
Pada pukul 05.40 WIB pembukaan 10cm, Ny. S partus kala II keadaan umum
bayi baik, jenis kelamin perempuan, langsung menangis, warna kulit kemerahan,
tonus otot baik dan aktif, meko (+) miksi (-) Antropometri : Suhu 36,5°C, denyut
2835 gram, PB 46 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm, A/S 9/10. Ibu
langsung dilakukan pemasangan IUD pasca plasenta dan ibu mengalami rupture
perineum grade II karena cara mengejan yang salah. Selama masa nifas ibu dalam
keadaan baik, namun pada nifas 2 jam, 6 jam dan 6 hari ibu sempat merasakan
nyeri pada luka jahitan perineum dan penulis memberikan asuhan untuk kompres
dingin pada luka jahitan yang nyeri. Dan, pada kunjungan 2 minggu Ny. S sudah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Klinik
Kebidanan II.
laporan studi kasus komprehensif ini, yang penuh perhatian dan selalu
ini.
11. Rara Octavianasa, Ahlurani Zulfa dan Mutia Safitri Sebagai kakak
12. Teman dan sahabat tercinta yang tidak bisa disebutkan namanya satu
per satu namun tidak mengurangi rasa cinta dan terima kasih atas
Penulis sadar sepenuhnya bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang
bagian permukaan pintu bawah panggul, yang terletak antara vulva dan
2,7 juta kasus robekan (ruptur) perineum pada ibu bersalin. Angka ini
diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2020, seiring dengan bidan
Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24%, dan pada ibu
setelah atonia uteri yang terjadi pada hampir setiap persalinan pertama
vulva di sekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam, akan tetapi
serviks atau vagina. Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang
terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak
episiotomi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain, bayi
(11%), abortus (5%), partus lama atau macet (5%), emboli obat (3%),
bermutu kepada ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan lanjut dalam
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir secara
2. Tujuan Khusus
di mulai tanggal :
TINJAUAN TEORI
A. Antenatal Care
1. Kehamilan
bertemunya sel telur dengan sel mani (sperma) yang disebut pembuahan
Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis (2016)
kehamilan adalah peristiwa yang didahului bertemunya sel telur atau ovum
dengan sel sperma dan akan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar
atau 9 bulan kalender atau 40 minggu atau 280 hari yang dihitung dari hari
seperti wajah, pipi dan hidung, pada areola mamae dan puting susu,
2. Perubahan kelenjar
3. Perubahan payudara
4. Perubahan perut
Alat kelamin luar tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada
peredaran darah.
hal-hal lain terkait kondisi bayinya. Seorang ibu juga akan memikirkan
tentang proses persalinan yang akan dialami dan bahaya fisik yang akan
ibu hamil yang mendapat dukungan yang besar dari keluarganya, akan
1) Antenatal Care
a. Kunjungan ANC
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
simpisis pubis dan fundus uteri dalam cm. Hal ini merupakan
menapis adanya factor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan kurang
LiLA kurang dari 23,5 cm. ibu hamil dengan KEK akan dapat
2016).
bagian bawah janin bukan kepala atau kepala janin belum masuk
(Saifuddin, 2009)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90
yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah,
2016).
9. Talaksana kasus
a. Kesehatan Ibu
menghadapi komplikasi
Epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan TB
i. KB pasca persalinan
j. Imunisasi
T (Depkes RI, 2009). Bidan juga harus melakukan konseling pada saat
untuk menapis adanya factor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu
Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90
fundus uteri. Beda tinggi fundus uteri dalam centimeter dengan usia
(Manuaba, 2010).
4. Pemberian imunisasi TT
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama , ibu hamil harus
hamil , disesuai dengan status imunisasi TT ibu saat ini. Ibu hamil
Untuk mencegah anemia gizi besi , setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah ( Tablet zat besi ) dan Asam Folat minimal 90
2016 )
bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera
dan tidak menular, Penawaran tes HIV, IMD dan pemberian ASI
Rukiyah,2009 ).
Trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin
atau ada masalah lain. DJJ lambat kurang dari 120x/ menit atau DJJ
cepat lebih dari 160x/ menit menunjukkan adanya gawat janin( IBI,
2016 )
11. Test Hb
IBI, 2016 )
sebagai berikut :
2) Persalinan
Pengertian Persalinan
janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
luar
yaitu :
a) Power
b) Passage
c) Passanger
keras pada janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat
e) Penolong
pada ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan
5) Tanda-Tanda Persalinan
makin besar
servikalis lepas
3.Pengeluaran cairan
Perlunakan serviks
Pendataran serviks
vagina
Perineum menonjol
Vulva vagina dan sfingter ani membuka
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
yang bersih.
pemeriksaan dalam.
×/menit).
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
dengan keinginannya.
dekontaminasikan temuan-temuan.
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka
mulai meneran.
meneran.
meneran.
pilihannya
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
kontraksi.
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 -6 cm,
15. Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah
bokong ibu
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana yang
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
20. Memeriksa lilitan talu pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
bayi.
Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan
secara spontan.
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih
26. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
sesuai.
menghendakinya.
oksitosin 10 unit i.m di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu
35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
mulai.
perlu
berikutnya
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
berkontraksi.
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan sgera
baik
44. Menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril
klorin 0,5%.
pervaginam.
yang sesuai.
normal.
setelah dekontaminasi.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
a. Kala I
menjadi 4 cm.
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga
kontraksi.
vaginanya.
c. Perineum menonjol.
2009):
keterlibatan ibu.
panggul.
8. Memimpin mengedan.
Minta ibu untuk bernafas selagi kontraksi ketika kepala akan lahir.
terlalu cepat.
b) Menahan perineum dengan satu tangan lainnya bila
diperlukan.
lendir/darah
Bila lilitan tali pusat terlalu ketat, diklem pada dua tempat
leher bayi
depan.
belakang.
tubuh.
Setelah bayi lahir segera dikeringkan dan diselimuti dengan
5) Merangsang bayi.
a. Kala III
primigravida 15 menit.
berkontraksi.
kemih penuh.
plasenta
1). Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap
kedua.
4). Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih
dan kering.
5). Biarkan ibu istirahat dan biarkan bayi berada pada ibu untuk
diberikan ASI.
6). Jika ibu ingin ke kamar mandi, ibu boleh bangun. Pastikan ibu
kontraksi.
janin atau bahu pada saat persalinan. Bentuk ruptur biasanya tidak
perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik
yang begitu lahir memiliki berat lebih dari 4000 gram. Hal
2010).
4) Elastisitas perineum
sfingter anni, dan dinding rectum (pada laserasi derajat III dan
merupakan luka dengan pinggir yang tidak teratur. Hal ini akan
insisi pada perineum saat kepala janin tampak dari luar dan mulai
bisa menempatkan sudut yang aman dan benar, oleh sebab itu lah
Evidence Based
dan di massase sampai tonus baik. Ibu dan anggota keluarga dapat
diajarkan melakukannya.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
cukup
sempurna
baik
2014)
dekat dengan bagian depan tubuh bayi. Posisi ini akan berubah
a) Refleks glabella
e) Refleks babinski
f) Reflek moro
yang diakumulasi dalam usus sejak masa janin, yaitu pada usia
lengket dan bertekstur lembut, terdiri atas mukus, sel epitel, cairan
yang diberi ASI akan berubah warnanya menjadi hijau emas dan
terlihat seperti bibit. Bayi akan diberi susu formula memiliki feses
hari pada akhir minggu pertama. Warna urine keruh / merah muda
3. Tidur
ingin tidur. Lama tidur BBL antara 16-20 jam sehari dengan
2001)
4. Kebersihan kulit
semua alat yang digunakan oleh bayi selalu dalam keadaan bersih
dan kering.
5. Keamanan
apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan
Suhu terlalu panas (> 38 0C) atau terlalu dingin (< 36 0C)
Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah dan
menantuk berlebihan
berdarah
lembek atau cair, sering berwarna hijau tua dan terdapat lendir
atau darah
b. Imunisasi
D) Nifas
sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Amru, 2012).
(Varney, 2008).
mempunyai komplikasi).
a. Perubahan uterus
b. Lochea
Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui
pp.78-79) :
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba
e. Lochea Purulenta
f. Locheohosis
1. Fase taking in
3. Fase letting go
bayinya.
a. Gizi
Rahmawati, 2009,p.101)
b. Ambulasi
defekasi.
d. Senam Nifas
e. Keluarga Berencana
berkualitas.
Attachment).
- Asi ekslusif.
Berat Diameter
Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri
Uterus Uterus
abnormal.
abnormal.
alami.
a. Pengertian Nyeri
a. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri akut
datang.
nyeri jenis ini, seperti pada saat sakit kepala, sakit gigi,
2) Nyeri kronik
diarahkanpada penyebabnya.
7. Perawatan Luka Perineum
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran
luka bekas jahitan jalan lahir ini dapat menjadi pintu masuk
busuk dari jalan lahir (vagina). Perawatan luka jalan lahir ini
Ibu akan dilatih dan dianjurkan untuk mulai bergerak duduk dan
latihan berjalan. Tentu saja bila keadaan ibu cukup stabil dan
pendarahan.
1. Saat Mandi Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas
pembalut.
2. Setelah Buang Air Kecil (BAK) Pada saat buang air kecil
3. Setelah Buang Air Besar (BAK) Pada saat buang air besar,
(Refni, 2011)
a. Pengertian
2013).
3) Mengurangi kongesti
PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
Umur : 29 Th Umur : 28 Th
Data Subjektif
Alasan datang
Riwayat haid
Haid Pertama Haid Terakhir ( HPHT ) 01 Januari 2018, lama haid 7 hari,
banyaknya 3-4 kali ganti pembalut, siklus 28 hari, teratur, konsistensi cair
2018).
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
penolong bidan, dengan berat 2500 gr, jenis kelamin laki-laki, lama
Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, asma, DM, TBC, ginjal,
eliminasi
Ibu makan teratur 3 kali sehari. Minum air putih kurang lebih 3L sehari.
Mandi 2 kali sehari dan mengganti celana dalam 2-3 kai sehari, BAK 8-9
kali sehari , BAB 1 kali sehari. Tidur malam pukul 22.00 WIB dan
Ini perkawinan yang pertama dan sah menurut agama yang dianut, usia
dengan kehamilan.
Mengaku sudah diberikan suntik TT4 pada saat hamil anak pertama
terasakan pada umur kehamilan 4 bulan dan lebih dari 10 kali dalam
sudah di siapkan dari pertama kehamilan ibu sudah menabung dan telah
memiliki BPJS, donor darah sudah di rencanakan yaitu keluarga yang
Data Objektif
Pemerikasaan Umum
hamil 54 kg, berat badan sekarang 60 kg, LILA 27 cm. Bentuk kepala
bulat, rambut hitam, tidak mudah rontok, dan tidak ada ketombe. Muka
tidak terdapat oedema. Kedua mata berfungsi dengan baik, kelopak mata
Mulut dan gigi bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak karies. Leher tidak
benjolan (-), nyeri tekan (-). Abdomen terjadi pembesaran sesuai usia
kehamilan, tidak ada bekas luka operasi, striae (+), linea (-). Ektermitas
Pemeriksaan Obstetrik
Kepala sudah masuk PAP, bagian terendah teraba 4/5 bagian. TBJ (28-
11) x155 = 2635 gram). Djj (+) Frekuensi : 138 kali/menit, teratur,
Pada vulva tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada kondiloma, tidak
Pemeriksaan Penunjang
- Hb : 13,1 gr/dL
Diagnosa Kebidanan:
Penatalaksanaan
ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Usia kehamilan ibu
saat ini 37 minggu dan posisi janin dalam keadaan normal yaitu
diberikan.
bahwa Hb ibu cukup meningkat dari sebelumnya 10,1 gr/dL dan saat
ini 11,8 gram % , agar stabil dan lebih ditingkatkan ibu dianjurkan
diberikan
kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
penambah darah 2x1 tablet fe, asam folat 25 mg 1x1 tablet, vit c 2x1
diberikan
kehamilan.
Kunjungan kedua: Tanggal 10 Oktober 2018, jam 09.00 wib
Data Subjektif
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan sudah merasakan mulas
Data Objektif
Pemeriksaan umum
20 kali/menit
Pemeriksaan Obstetrik
Kepala sudah masuk PAP, bagian terendah teraba 4/5 bagian. TBJ 29 –
Diagnosa Kebidanan
Penatalaksanaan
ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Usia kehamilan ibu
bercampur darah dari jalan lahir, dan kekuar cairan ketuban dari
yang diberikan.
kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
Data Subjektif
Ibu mengeluh perut sudah sering kencang,dan gerakan bayi aktif. Ibu
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
20 kali/menit.
Pemeriksaan Obstetrik
sudah masuk PAP, bagian terendah teraba 4/5 bagian. TBJ (30 – 11 = 19
Pemeriksaan Penunjang
Analisa
Diagnosa Kebidanan
Penatalaksanaan
ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu mengerti dengan
ketuban dari vagina, sakit kepala yang hebat dan terus menerus,
yaitu : SF 1x1 (10) , Kalk 1x1 (10), B12 1x1 (10). Ibu mengerti
kemudian pada tanggal 24 Oktober 2018 atau bila ada keluhan. Ibu
Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas sejak pukul 23.00 WIB , sudah keluar lender darah,
belum keluar air-air dan gerakan janin aktif, 10 menit sudah ada mules 2-
3 kali. Ibu mengatakan sudah BAB terakhir pada jam 17.00 WIB dan
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
stabil.
Pemeriksaan Obstetrik
Kepala sudah masuk PAP, bagian terendah teraba 4/5 bagian. TBJ (30-
11) x 155 = 2945 gr. Djj 134 x/mnt, teratur, punctum maksimum 1 tempat
detik, kekuatan sedang, relaksasi ada. Periksa dalam vulva vagina tidak
ada kelainan, portio teraba tebal lunak, pembukaan 2 cm, selaput ketuban
Analisa
Diagnosa kebidanan
Penatalaksanaan
janin saat ini dalam keadaan baik. TD: 90/60 mmHg, N: 78x/menit,
2. Mengobservasi his, djj dan nadi ibu 1 jam. Hasil tercatat dalam
Data Subjektif
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
36,5˚C.
Pemeriksaan Obstetrik
Kepala kepala sudah masuk PAP. TBJ (30-11) x 155 = 2945 gr. Djj 136
x/mnt, teratur, punctum maksimum 1 tempat sebelah kanan dibawah
pusat. His 3 kali dalam 10 menit lama 35 detik, kekuatan kuat, relaksasi
ada. Periksa dalam vulva vagina tidak ada kelainan, portio teraba tipis
lunak, pembukaan 4 cm, selaput ketuban (-) warna putih jernih (±30cc),
Analisa
Diagnosa Kebidanan
Penatalaksanaan
pembukaan 4cm. Ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu mengerti
kehamilannya
memberikan semangat.
4. Menganjurkan ibu untuk miring kiri agar peredaran darah kejanin
lancar dan kepala janin cepat turun. Ibu mengerti dan dapat
melakukannya
melakukannya.
7. Melakukan observasi tekanan darah tiap 1 jam, dan DJJ serta HIS
disiapkan
Data Subjektif
Mules semakin sering dan kuat, dan ingin meneran seperti ingin BAB
Data Objektif
bawah pusat. His 4 kali dalam 10 menit lama 45 detik, Kuat, relaksasi
ada. Periksa dalam: vulva dan vagina tidak oedema, portio tidak teraba,
dan lender.
Analisa
Diagnosa Kebidanan
Penatalaksanaan
Ibu mengerti
paha, tarik hingga keperut. Angkat kepala dan dagu nempel didada,
relaksasi.
normal.
langsung menangis, kulit kemerahan dan tonus otot baik dan jenis
kelamin perempuan.
Data Subjektif
Ibu senang atas kelahiran bayinya dan ibu masih merasa mulas
Data Objektif
Keadaan Umum: baik, TFU sepusat, kontraksi baik, tidak ada janin
Analisa
Penatalaksanaan
spontan,lengkap
keras
Data Subjektif
Ibu masih terasa mulas serta merasa senang atas kelahiran bayinya. Ibu
Data Objektif
x/mnt. TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras, kandung kemih tidak
Penatalaksanaan
dan terjadi robekan jalan lahir dari kulit perineum sampai ke otot
perineum
kanan.
12. Memberitahu ibu cara massase uterus bila uterusnya lembek. Ibu
mengerti
acid 500 mg 3x1tablet, penambah darah 1x1 tablet fe, Vit C 2x1
14. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB. Ibu
mengerti
dengan bayinya.
Data Subjektif
Bayi sudah menghisap puting susu ibu. Ibu dan keluarga sangat senang
Data Objektif
warna kulit kemerahan, tonus otot baik dan aktif, meko (+) miksi (-)
Kepala tidak ada caput sucsedanium dan tidak ada cephal hematom.
Hidung terdapat septum tidak ada pengeluaran secret. Mulut tidak ada
tidak ada tarikan dada kedalam. Abdomen tidak ada kelainan. Ekstermitas
atas gerak aktif tidak ada fraktur, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Ekstermitas bawah gerak aktif, tidak ada fraktur, tidak ada sindaktili dan
Anus positif, ada pengeluaran mekonium. Badan Bayi kotor karena belum
Reflek moro ada, reflek rooting ada, reflek walking ada, reflek plantar
Analisa
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan baik dan tidak
dan hangat. Bayi sudah di bungkus dengan kain besih dan hangat
kasa
sesering mungkin atau tiap 1-2 jam sekali. Ibu mengatakan akan
sehingga tidak membuat ibu menjadi panik dan stres. Ibu mengerti
Data Subjektif
Ibu mengatakan air susu sudah keluar dan bayinya menyusu kuat. Sudah
Data Objektif
keadaan umum baik, tanda-tanda vital ; detak jantung : 138 kali/ menit,
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu bahwa saat ini bayinya dalam keadaan baik.
mengerti
mengerti
baru lahir seperti demam tinggi, tali pusat berbau, kulit kebiruan
malas menyusui, demam, bayi tidak kuning dan meminta ibu untuk
Data Subjektif
Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan ketika batuk dan bergerak
Data Objektif
Penatalaksanaan
yang bagus untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bagi bayi. Ibu
kepada bayinya.
mempraktekannya.
5. Menganjurkan ibu sebelum dan sesudah menyusui oleskan susu ibu
di sekitar puting susu agar tidak lecet. Ibu mengerti dan akan
mempraktekannya.
yang diberikan.
hingga bangun dari tempat tidur agar bisa mengurangi rasa nyeri.
diberikan.
10. Memberi ibu terapi obat Amoxicilin 1x1, PCT 2x1, SF 1x1, Vit C
Data Subjektif
Ibu mengatakan tali pusatnya sudah puput dua hari yang lalu dan ibu
Data Objektif
Keadaan umum baik, TTV : Suhu 36,5°C, denyut jantung 136 x/mnt,
Mulut : tidak ada kelainan, tidak ada secret, reflek rooting (+),
Hidung : tidak ada secret dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Abdomen : tidak ada kelainan,tali pusat sudah puput dan tidak berbau.
Penatalaksanaan
mengerti
melakukannya
WIB selama 15 menit bagian depan badan bayi dan 15 menit pada
mengerti
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
Data Subjektif
Ibu mengatakan nyeri pada bagian luka jahitan sudah berkurang dan obat
Data Objektif
sudah mulai kering, benang tidak ada yang copot, tidak berbau,tidak ada
Analisa
Penatalaksanaan
nifas seperti keluar darah banyak melalui vagina, pusing dan sakit
serta susu dan air putih. Ibu mengerti dan akan mengkonsumsinya
melakukannya
Data Subjektif
Data Objektif
Keadaan umum baik, TTV : Suhu 36,9°C, denyut jantung 127 x/mnt,
pernafasan
Mulut : tidak ada kelainan, tidak ada secret, reflek rooting (+),
Hidung : tidak ada secret dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Abdomen : tidak ada kelainan,tali pusat sudah puput dan tidak berbau.
Penatalaksanaan
mengerti
mengerti
mengerti
Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri dan darah yang keluar
sudah sedikit
Data Objektif
teraba. Genetalia : vulva tidak ada kelainan, lochea serosa, jahitan sudah
mulai kering, benang tidak ada yang copot, tidak berbau,tidak ada
Analisa
Penatalaksanaan
nifas seperti keluar darah banyak melalui vagina, pusing dan sakit
serta demam dll. Ibu mengerti dan akan datang bila menemukan
tanda tersebut.
serta susu dan air putih. Ibu mengerti dan akan mengkonsumsinya
melakukannya
Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya dan berat badan bayi
sudah bertambah
Data Objektif
Keadaan umum baik, TTV : Suhu 36,5°C, denyut jantung 133 x/mnt,
pernafasan
Hidung : tidak ada secret dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Abdomen : tidak ada kelainan,tali pusat sudah puput dan tidak berbau.
Analisa
Penatalaksanaan
mengerti
menegrti
mengerti
Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan asinya masih keluar banyak
Data Objektif
teraba. Genetalia : vulva tidak ada kelainan, lochea alba, jahitan sudah
Analisa
serta susu dan air putih. Ibu mengerti dan akan mengkonsumsinya
melakukannya
PEMBAHASAN KASUS
(280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari) serta menghasilkan
bayi yang aterm. Hal ini berarti kehamilan Ny. S merupakan kehamilan
sebanyak 13 kali, 2 kali pada trimester I, 4 kali pada trimester II, dan 7
dilakukan sedikitnya 4 kali, satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester ke dua, dan dua kali pada trimester ke tiga (Saifuddin,
melahirkan BBLR. Dari hasil yang telah didapat berarti ibu tidak
masih dalam batas normal karena pernyataan tersebut didukung oleh teori
dari Kamariyah (2014) tekanan darah normal pada ibu hamil trimester III
ini dilakukan untuk melihat kesesuaian antara tinggi fundus uteri dengan
usia kehamilan. Pada kasus Ny. S tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan
usia kehamilan. Tinggi fundus uteri (TFU) pada Ny. S selama kehamilan,
yaitu pada umur kehamilan minggu ke-39 > 1 hari (29 cm). Berdasarkan
rumus Mc Donald TFUx2/7 untuk usia bulan, sedangkan TFU x8/7 untuk
usia minggu hal tersebut menunjukan TFU Ny. S 29x8/7=33 minggu. Hal
ini diperkuat dengan teori menurut Saifudin (2010) tinggi fundus uteri
tinggi fundus uteri 35 cm, pada usia kehamilan 40 minggu tinggi fundus
berlangsung By. Ny. S lahir dengan berat 2835 gr. Menurut Berdasarkan
yaitu = [TFU (dalam cm) – N] x 155. Pada Ny. N yang memiliki TFU 30
praktis kebidanan tahun 2013) dosis booster mungkin diperlukan pada ibu
seperti pada table : pernah 3 kali suntik maka TT4, 1 tahun setelah TT3
TT pada Ny. S sudah masuk dalam TT4. Hal ini menunjukan bahwa Ny.
penyuntikan TT5 dilakukan 1 tahun setelah TT4 atau jika Ny. S hamil
III) kadar Hb 10,9 %. Hal ini sesuai dengan teori (Manuaba, 2009) yang
menyatakan bahwa pemeriksaan darah dilakukan minimal 2 kali selama
bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia. Dalam hal ini Hb ibu
Tanda bahaya kehamilan yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan yang
yang tidak diinginkan. Selain itu untuk membantu ibu hamil menemukan
partus kala 1 fase laten. Tanda dan gejala inpartu termasuk diantaranya,
dalam tiap 4 jam atau jika ada indikasi. Hal ini kurang sesuai dengan
untuk menambah semangat ibu, baik suami maupun kelurga yang lainnya.
Lailiyana dkk.(2011) pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat
kira-kira 2-3 menit sekali. Karena biasanya dalam kala ini kepala janin
sudah masuk diruang panggul, maka saat his maka tekanan pada otot-otot
dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ingin mengejan. Kala
proses yang dialami Ny. S tidak ada kesenjangan antar teori dan proses
tidak ada janin kedua Ny. S disuntik oksitosin 10 IU/IM. Di depan vulva
melahirkan plasenta. Plasenta lahir spontan pukul 06.00 WIB, selaput dan
selama 15 detik searah jarum jam. Hal ini telah sesuai dengan anjuran
kala III (MAK III) yaitu: pemberian oksitosin 10 IU/IM, peregangan tali
pusat terkendali, massase uterus selama 15 detik. Teori ini di perkuat oleh
denyut nadi, suhu tubuh, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit
pada 1 jam kedua. Hal ini sesuai dengan teori: petugas harus memantau
ibu selama 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan
setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak
sebelum hamil.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Saifuddin, 2009) bahwa ibu pasca
Vitamin A pada bayinya melalui ASI. Selain itu, ibu diberi terapi tablet
Asam Mefenamat 3x1 (15 tablet) amoxilin 3x1 (10 tablet), Sufrabion 1x1
(10 tablet) yang diberikan oleh petugas kesehatan bagi ibu yang baru
Vitamin A perlu diberikan dan penting bagi ibu selama dalam masa nifas
bermanfaat bagi bayi karena pada masa nifas ibu menyusui bayinya
primer, termasuk nyeri pada trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis
ASI, lochea, dan tanda – tanda infeksi. Asuhan yang diberikan sesuai
fisiologis ini dapat merangsang ibu dan bayi untuk kenal satu sama lain.
bawah pusat, Lochea pada hari pertama terdapat lochea rubra, payudara
oleh kontraksi rahim dan biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
Dan ibu mengeluh merasakan nyeri pada luka jahitan pada saat ibu batuk
ataupun berjalan, Menurut jurnal Rahmawati (2011) setiap ibu yang telah
merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan pada setiap ibu dengan luka
asing seperti debu dan kuman. Selain perawatan luka perineum, faktor
penelitian Haris & Harjanti, (2011) dengan hasil uji Chi-square dengan
nilai p = 0,002 yang sama menunjukkan nilai positif (+) berarti semakin
Selain itu, penulis juga menganjurkan kepada Ny. S untuk kompres air
dilakukan oleh Putri (2016) kompres dingin selama 15 menit pada daerah
luka perineum lebih efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada daerah
depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
lendir berwarna merah agak kekuningan. Hal ini sesuai dengan teori
akan berlangsung sampai 3-7 hari masa nifas (Rukiyah, dkk 2010).
berwarna kecoklatan dan sedikit. Hal ini sesuai dengan teori lochea serosa
mengandung lebih banyak serum, lebih sedikit darah dan banyak serum.(
asuhan pada bayi, cara menyusui yang baik dan konseling KB. (Eni
Ambarwati, 2008)
4.4. Bayi Baru Lahir
Menurut teori Dewi (2010) ciri bayi lahir normal adalah gerak
aktif, bayi menangis kuat, rek rooting sudah terbentuk dengan baik, reflek
dengan baik dan reflek grasping sudah baik. Menurut Sondakh (2013)
Suhu ukuran normal 36,5 sampai 37,5 ˚C. Menurut Wafi (2010) Denyut
Keadaan bayi Ny. S dalam keadaan baik, sehat dan tidak ada kesenjangan
Setelah itu, dan dilakukan IMD selama 1 jam setelah lahir. IMD bertujuan
mempercepat detak jantung dan pernafasan agar lebih stabil, bayi lebih
pada bayi, biarkan bayi mencari putting ibu sendiri. Menurut teori (buku
bayi baru lahir adalah pemeriksaan fisik, timbang berat, dan periksa suhu.
baik.
Vit. K, pemberian salep mata dan pemeriksaan fisik. Semua bayi baru
lahir harus diberikan vit. K injeksi 1 mg intramuskuler dipaha kiri
defisiensi Vit. K yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir.
2006). Tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir ini merupakan
Pada bayi Ny. S di berikan imunisasi Hb 0 pada saat 2 jam bayi baru
lahir. Hal ini sesuai dengan (JNPK, 2008 ) bahwa bayi usia 0 (segera
imunisasi Hb 0 pada usia 1 hari. Hal ini sesuia dengan (IDAI, 2006)
bahwa seharusnya bayi usia 0-7 hari sudah diberikan imunisasi hepatitis
Kunjungan pertama pada pola eliminasi bayi Ny. S sudah BAK warna
kuning jernih dan BAB warna hitam. Hal ini sesuai dengan pendapat
selain itu diperiksa juga urin yang normalnya berwarna kuning. Hal diatas
fisiologis pada bayi Ny. S tidak ada kelainan kongenital, bayi sudah BAB
dan BAK
pemeriksaan fisik, periksaan suhu dan tanda vital serta pemberian ASI
timbang berat, ukur suhu, dan kebiasaan makan bayi serta tanda bahaya
pada bayi baru lahir. Memberitahu Ny. S untuk sering menyusui bayinya
matahari pagi sekitar 7-8 pagi selama 15-30 menit. Menurut (varney,
menjemur pada matahari pagi sekitar 7-8 pagi selama 15-30 menit. dan
menurut (sunar, 2009) yaitu salah satu manfaat pemberian ASI bagi bayi
adalah menjadikan bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek
penyakit kuning.
pemeriksaan fisik, periksaan suhu dan tanda vital serta pemberian ASI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan, persalinan nifas dan bayi baru lahir. Asuhan yang telah
pada nifas 6 jam dan 6 hari ibu merasakan nyeri pada luka
diberikan untuk kesehatan ibu pada masa nifas. Dan pada masa
bayi baru lahir secara cepat dan tepat dengan menilai bayi
B. Saran
secara fisiologis.
patologinya.
di lahan.
3. Lahan Praktik
4. Bagi Mahasiswa
terampil lagi.
c. Diharapkan mahasiswa dapat menjalin kerjasama yang baik
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, Abdul Bari. 2006. Buku acuan: Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
EGC.
Rukiyah,dkk.2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans Info
Media
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Dempi Triyanti. 2017. Volume 5 nomor 1 Juni 2017 tentang Faktor - Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin di Bpm
Fauziah Hatta Palembang Tahun 2017. Diakses dari
http://journalstikesmp.ac.id/filebae/Dempi%20(152-159).pdf
http://simtakp.uui.ac.id/dockti/ELIDA_FITRI-skrispi_elida_fitri.pdf
Sondakh, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Malang:
Erlangga.
Vivian Nanny Lia D, T. s. (2014). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika