Anda di halaman 1dari 24

K3 Rekam

Medis
4 Juni 2022
Universitas Indonesia Maju
01.
Kecelakaan
Kerja
Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja??
Kecelakaan Kerja?

“Kejadian di tempat kerja yang tidak diduga, tidak disengaja dan


tidak diinginkan yang menyebabkan timbulnya kerugian”
Kecelakaan / Insiden
• Terjadi saat karyawan melakukan pekerjaan
• Setiap kecelakaan yang menyebabkan kerusakan, kehilangan asset (kebakaran, ledakan,
kebocoran, dsb)
• Di dalam lingkup perusahaan yang menyebabkan masyarakat umum terdampak
• Setiap kecelakaan yang terjadi di luar / jauh dari lingkungan perusahaan tapi melibatkan asset
perusahaan.
Kepmenakertrans No. 609 / 2012

1. Kecelakaan terjadi di tempat kerja


2. Adanya perintah kerja dari atasan/pemberi kerja/pengusaha
untuk melakukan pekerjaan
3. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan
perusahaan; dan/atau
4. Melakukan hal-hal lain yang penting dan mendesak dalam jam
kerja atas izin atau sepengetahuan perusahaan
UU No. 1 Tahun 1970

BAB VII
KECELAKAAN
Pasal 11
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi
di tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh
pegawai termaksud dalam ayat )1) diatur dengan peraturan
perundangan
Incidents & Domino Sequence
Loss Causation Model
ILCI Model – Bird & German, 1985

Lack of Basic Immediate


Control Incidents Loss
Causes Causes

Inadequate Substandard Acts


Program Contact with People
Personal Factors Energy or
Substandard Property
& Job Factors Substance Process
Inadequate Conditions
Standard

Inadequate
Compliance
Proses Kecelakaan
Unsafe Act & Unsafe Condition
Me ngguna ka n a la t/me s in ta npa
1.
Unsafe Condition
kompe te ns i/ke we na nga n/tida k
s e s ua i S OP 1. Ala t/me s in rus a k
2. Me ngguna ka n a la t/me s in ya ng 2. Ala t ta nda ba ha ya tida k be rfungs i
rus a k 3. Lingkunga n ke rja da la m ke a da a n
Ga ga l me mbe rika n pe nga ma n
3.
Immediate kotor
Tida k me ngguna ka n AP D
4.
Ca us e s 4. S umbe r e ne rgi ya ng tida k a ma n
5. Me le pa s /me rus a k pe nga ma n 5. Hous e ke e ping ya ng buruk
6. Be rca nda s a a t be ke rja 6. Kondis i cua ca
7. dll 7. dll

Unsafe Act
Personal Factor & Job Factor
Kura ng pe nge ta hua n
1.
Job Factor
2. Kura ng te ra mpil
3. Ke le ma ha n s ika p/pe rila ku 1. P e nga wa s a n/s upe rvis i le ma h
4. Ke le ma ha n fis ik 2. Ke pe mimpina n (le a de rs hip) ya ng
5. Te ka na n ps ikis be rle bih le ma h
Le ma h motiva s i
6.
Basic 3. Re ka ya s a te knik tida k me ma da i
dll
7.
Ca us e s 4. P e mbe lia n tida k me ma da i
5. P e ra wa ta n/pe rba ika n tida k me ma da i
6. S OP /J S A tida k me ma da i
7. P e la tiha n tida k me ma da i

Personal Factor
Swiss Chess Model
02.
Patient
Safety
Pentingkah patient safety??
Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 / 2017

Keselamatan Pasien

Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi

asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan

dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya

risiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh

kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil

tindakan yang seharusnya diambil


World Health Organization

(WHO)

Keselamatan pasien adalah tidak adanya bahaya yang

mengancam kepada pasien selama proses pelayanan

kesehatan
Tujuan Keselamatan Pasien

Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit,

meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien

dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan

(KTD) di RS dan terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian

yang tidak diharapkan (Kemenkes)


Sasaran Keselamatan Pasien Nasional
• SKP 1: Mengidentifikasi pasien dengan benar

• SKP 2: Meningkatkan komunikasi yang efektif

• SKP 3: Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai

• SKP 4: Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang

benar dan pembedahan pasien yang benar

• SKP 5: Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan

• SKP 6: Mengurangi risiko cidera pasien akibat jatuh


03.
K3 Pada
Perekam
Medis
Bagaimana penerapan K3 pada bagian Rekam Medis??
• Rumah sakit adalah sarana pelayanan masyarakat yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat.

• RS mempunyai peran penting dalam memberikan pelayanan yang

maksimal sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

(Kemenkes RI, 2010)


• Rumah sakit memiliki potensi bahaya yang disebabkan

dari berbagai faktor termasuk limbah.

• Potensi bahaya di RS tidak hanya dapat mengancam jiwa

petugas di RS tapi juga dapat mengancam pasien,

pengunjung dan lingkungan yang ada disekitar RS

(Kepmenkes, 2007)
Faktor Risiko Perekam Medis:

• Batuk karena tidak menggunakan masker

• Tersayat karena tidak menggunakan sarung tangan

• Terpeleset atau terjatuh bahkan tertimpa saat mengambil data

rekam medis di tempat yang tinggi

Oleh karena itu penerapan K3 di unit filing sangat penting agar

pelayanan dapat berjalan secara efisien

(Bayu Aji Santoso et al 2019)


FAKTOR BAHAYA DAN RISIKO K3
Hazard

Kimia Ergonomi

Fisik Biologi Psikososial


Take 5+ Principle

Pause & Think Ide ntify As s e s s Control S a fe ly


Pause & Think Indentify all hazards Assess risk that Make changes for
before you start at Perform work Safely
on your work area might be occured Risk Control
work
Terima Kasih
Do you have any questions?

ambi.pradiptha@gmail.com
0822 1300 5441

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai