Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ADE WIDYA NINGSIH

NIM : 1704123170

JURUSAN : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

SHADOW PRICE

Pengertian

Harga bayangan atau shadow price adalah harga yang mewakili nilai sosial atau social
opportunity cost yang sesungguhnya di pasar persaingan sempurna, atau nilai tertinggi suatu
produk atau factor produksi dalam penggunaan alternatif yang terbaik.
Shadow price besarannya hampir mendekati harga pasaran. Shadow price biasanya
terjadi karena adanya pasar yang tidak sempurna yang disebabkan oleh lembaga pemasaran
yang tidak fleksibel, pengawasan harga, informasi yang tidak sempurna mengenai harga yang
ditawarkan, adanya kebijakan pemerintah berupa pajak tidak langsung , subsidi, dan
kebijakan harga.
Ketidaksempurnaan dalam menentukan harga pasar pada analisa ekonomi dapat
menimbulkan kesalahan pada waktu menganalisa suatu proyek. Kesalahan ini bisa terjadi
misalnya dalam menganalisa suatu proyek yang banyak menggunakan barang impor dengan
penilaian valuta asing yang rendah akan menguntungkan proyek tersebut.
Di dalam analisis proyek, terdapat arus benefit dan biaya. Benefit pada suatu proyek
akan berbentuk output (hasil produksi), yang dapat terdiri dari barang fisik ataupun barang
jasa. Sedangkan biaya adalah input yang bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sarana produksi atau bahan baku serta barang dan jasa intermediate yang dibeli.
2. Faktor produksi .
Beberapa faktor yang biasanya sering digunakan dalam shadow price bisa berupa faktor
modal, tenaga kerja, devisa, pangan, dan juga penerimaan Negara yang bebas untuk
dialokasikan.

Faktor-faktor yang menjadi sebab terjadinya shadow price


Shadow price digunakan untuk menyesuaikan harga pasaran dari beberapa faktor
produksi atau hasil produksi. Shadow price terjadi disebabkan oleh beberapa hal. Adapun hal
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perubahan perekonomian yang bersifat dinamis dan kondisi tidak mampu diatasi
hanya dengan mekanisme pasar. Hal inilah yang menimbulkan adanya
disequilibrium.
2. Adanya proyek yang terlalu besar dan tersembunyi menimbulkan adanya
perubahan harga pasar. Perubahan harga pasar akan berpengaruh terhadap
perubahan harga input dan output yang tidak terduga.
3. Adanya penyimpangan harga yang disebabkan oleh kebijakan tarif.

Shadow price sebagai faktor terhadap penyesuaian harga pasar


Shadow price dapat dianggap sebagai faktor penyesuaian yang dibuat oleh si penilai
proyek terhadap harga pasar, sarana ataupun faktor produksi tertentu, berhubung harga pasar
yang berada di pasaran tidaklah mencerminkan atau mengukur biaya atau nilai sosial yang
sesungguhnya. Harga pasar dapat dianggap tidak mencerminkan nilai sosial yang sebenarnya
dilihat dari benefit yang diperoleh oleh masyarakat melalui proyek maupun sumber yang
dikorbankan kerena digunakan untuk proyek tertentu dan bukan untuk penggunaan hal lain
yang masih tersedia di dalam masyarakat.

Shadow price sebagai faktor produksi modal


Modal sebagai salah satu faktor produksi dalam suatu proyek berperan sangat besar untuk
kelancaran proyek tersebut. Biasanya, dalam suatu investasi modal, sumbernya berasal dari
dua sumber yaitu modal secara pribadi ataupun modal yang diperoleh melalui pinjaman bank.
Bunga yang berasal dari pinjaman bank memiliki tingkat suku bunga yang berbeda-beda
menurut jenis pinjaman dan lembaga kredit yang memberi pinjaman. Semakin tinggi risiko
kegagalan dalam kredit pinjaman tersebut maka tingkat suku bunganya akan menjadi
semakin besar dan begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, usaha perikanan adalah jenis usaha yang memiliki ketidakpastian dan
risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha disektor lain seperti usaha pada sektor
pertanian dan industri. Hal ini akan menyebabkan tingkat suku bunga pada usaha dalam
sektor perikanan akan lebih tinggi dibandingkan dengan usaha pada sektor pertanian. Selain
itu, penyaluran kredit pada sektor perikanan juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan
sektor usaha lainnya dikarenakan faktor tersebut.

Shadow price pada devisa


Shadow price pada devisa, atau yang disebut juga dengan istilah shadow exchange rate,
merupakan suatu nilai tukar implisit, misalnya harga satu dollar dinyatakan dalam satuan
rupiah. Angka itu dapat menyimpang dari niali tukar resmi, yang pada akhir tahun 2013
memiliki nilai pada kisaran Rp. 12.000 per satu dollar, yang kemudian juga tergantung
kepada tingkat ketidakseimbangan yang terjadi antara permintaan dan penawaran dalam
pasar devisa. Yang dimaksud dengan nilai tukar impilisit disini adalah koefisien untuk
menilai semua jenis barang dan jasa yang bersifat tradeable.
Yang termasuk ke dalam barang dan jasa yang bersifat tradeable adalah yang saat
sekarang ini sedang di ekspor maupun di impor, barang yang bersifat pengganti yang erat
hubungannya dengan ekspor ataupun impor, dan segala jenis barang dan jasa yang tidak
memenuhi syarat dari kedua jenis barang dan jasa pertama dan kedua dikarenakan adanya
kebijakan pemerintah untuk melarang dilakukannya ekspor maupun impor tehadap barang
dan jasa tersebut.

Contoh penerapan shadow price


Berbicara tentang bagaimana bentuk penerapan dari shadow price, maka ada beberapa
kebiasaan yang sudah dikenal sejak dari semula, diantaranya:
1. Dalam hal Foreign Exchange Rate atau nilai tukar, perhitungan pendapatan dan biaya
proyek diperoleh dari perkalian angka shadow price dengan jumlah semua input dan
output yang bersifat tradeable dikali dengan harga di pasar dunia. Hasil perkalian ini
kemudian akan dimasukkan ke dalam arus pendapatan dan biaya dari proyek
bersangkutan.
2. Dalam hal Shadow Wage atau upah, jumlah tenaga tak terdidik yang dipakai dalam
proyek diukur dalam jam kerja, hari kerja, bulan kerja, dan hal lain sebagainya.
Kemudain hasilnya dikalikan dengan angka Shadow Wage yang kemudian akan
dimasukkan ke dalam arus pendapatan atau biaya dari proyek.
3. Cara penerapan Shadow Price of Capital atau tingkat bunga tidak diterapkan
sebagaimana dua jenis sebelumnya. Jikalaupun ditetapkan bahwa modal yang
ditanamkan dalam suatu proyek hendaknya dapat memberikan keuntungan yang
cukup untuk memenuhi Shadow Price of Capital.

Manfaat shadow price


Harga bayangan atau shadow price juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah:
1. Dalam evaluasi proyek
Harga bayangan mampu membantu dalam mengevaluasi suatu proyek. Hal ini
disebabkan dengan adanya harga bayangan mampu mengurangi resiko dan hambatan
dalam menjalankan suatu proyek. Harga akunting mampu mengurangi resiko dari
adanya kenaikan harga saat proses perencanaan. Contohnya adalah perhitungan harga
bayangan terhadap modal.
2. Dalam kebijakan pemerintah
Adanya harga bayangan mampu membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.
Harga bayangan merupakan sketsa bagi pemerintah dalam menentukan suatu
kebijakan fiskal dan moneter guna mewujudkan rencana yang ditetapkan oleh
pemerintah. Contohnya adalah harga bayangan terhadap upah tenaga kerja.
3. Dalam hal perencanaan
Dalam hal perencanaan, harga bayangan berfungsi guna mengatasi segala jenis
kesulitan yang dihadapi suatu negara. Harga bayangan berfungsi sebagai gambaran
guna menciptakan efisiensi dan keberhasilan dalam suatu perencanaan dan kebijakan
pemerintah. Contohnya adalah harga bayangan terhadap kurs devisa.

Masalah-masalah yang dihadapi dalam penetuan harga bayangan atau shadow price
Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penentuan harga bayangan adalah
sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam mendapatkan sumber data atau data yang nantinya digunakan untuk
membuat harga bayangan
2. Ketidak seimbangan penuh dalam menentukan nilai intrinsik suatu faktor atau produk
dalam semua pasar membuat gagasan harga bayangan yang sama dengan nilai
intrinsik bersifat arbitrer (tidak tetap).
3. Harga bayangan bisa bersifat tidak menentu, sebab adanya anggapan bahwa adanya
keseimbanagn pekerjaan penuh di dalam keseluruhan perekonomian.
4. Konsep harga bayangan yang bersifat statis tidak sesuai dengan kenyataan bahwa
investasi mampu memengaruhi nilai intrinsik, dan mampu membuat harga bayangan
berubah-ubah.
5. Kesulitan dalam menghitung produktivitas marginal membuat kesulitan dalam
menentukan harga bayangan.
6. Pemerintah membeli input sesuai dengan harga pasar, namun dalam mengevaluasi
suatu proyek pemerintah menggunakan harga bayangan.
7. Harga bayangan sulit untuk ditetapkan terhadap proyek yang sifatnya padat modal
sebab proyek tersebut banyak membeli input sesuai dengan harga pasar dan bukan
sesuai dengan harga bayangan. Kesulitan lainnya juga terjadi apabila suatu proyek
bersifat substitusi dan komplementer sebab setiap proyek akan memiliki pendapat
yang berbeda.
8. Adanya perlakuan monopoli oleh pemerintah terhadap suatu produk seperti listrik, air,
bahan bakar, dan lain yang ditetapkan berdasarkan biaya alternatif sosial.

Kesimpulan
Shadow price atau harga bayangan digunakan dalam analisis ekonomi karena harga yang
berlaku di pasaran tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya yang disebabkan oleh adanya
kebijakan subsidi, pajak, distorsi, informasi, kebijakan harga dan juga faktor lainnya. Shadow
price juga berhubungan dengan faktor produksi, modal, devisa, tenaga kerja tak terdidik,
penerimaan Negara dan lain-lain.
Terlepas dari berbagai hambatan dan kekurangannya, harga bayangan juga memiliki
kelebihan dan manfaat yang diberikan pada berbagai sektor baik itu dari sektor proyek,
pemerintahan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai