Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Materi Pokok : Jenis dan Tata Cara Perpajakan
Kompotensi Keahlian : Akuntansi dan Lembaga Keuangan
Kelas / Semester : XI / 1 ( Satu )
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (5JP x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1. Memahami jenis – jenis pajak dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.1. Mengelompokkan jenis – jenis dan tata cara perpajakan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1 Menjelaskan Definisi pajak dan punguntan lain selain pajak
3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis pajak dan ketentuan umum pajak
3.1.3 Mengetahui tata cara pemungutan pajak
4.1.1 Membeda-bedakan jenis-jenis pajak
4.1.2 Memproses tata cara pemungutan pajak

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui tahapan pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning,dengan
metode diskusi, praktik dan presentasi, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan Definisi pajak dan punguntan lain selain pajak sesuai kaidah akutansi
dengan percaya diri
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak dan ketentuan umum pajak sesuai kaidah akutansi
dengan percaya diri
3. Mengetahui tata cara pemungutan pajak sesuai kaidah akuntansi dengan teliti
4. Membeda-bedakan jenis-jenis pajak sesuai kaidah akuntansi secara mandiri
5. Memproses tata cara pemungutan pajak sesuai kaidah akutansi secara mandiri

E. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Memahami mengenai berbagai macam Jenis dan Tata Cara Perpajakan
2. Konseptual
 Definisi pajak
 Pungutan lain selain pajak
 Ketentuan umum pajak
 Tata cara pemungutan pajak
3. Procedural
Tata cara pengumungutan Pajak, beserata cara pengahpusan utang pajak
4. Metakognitf
Melalui kegiatan literasi yang di lakukan siswa di awal pelajaran, siswa mampu
mengetahui, memahami jenis-jenis pajak, dan menerapkan tata cara pemungutan
pajak sesuai kaidah akuntansi secara tepat

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Scientific
 Model : Problem Based Learning
 Metode : Ceramah, diskusi, penugasan, serta praktik

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan  Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam 20 menit
(Penumbuhan karakter budaya sekolah tentang disiplin dan
religius)
 Guru menanyakan kondisi siswa saat ini
 Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai(Penumbuhan karakter religius).
 Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan
kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai
(Penumbuhan karakter peduli lingkungan).
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
(penumbuhan karakter disiplin sebagai budaya sekolah dan
karakter peduli sosial)
 Guru memberikan informasi mengenai kompetensi, meteri,
serta tujuan pembelajaran
 Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
 Memberikan Pre Tes
 Guru meminta peserta didik untuk duduk berkelompok
dalam rangka menumbuhkan karakter demokratis
Inti 1. Mengidentifikasi masalah 185 menit
 Guru menayangkan video dan slide mengenai
permasalahan dalam neraca saldo yang belum disesuaikan.
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan cara
mengamati tayangan.
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab mengenai
tayangan yang diberikan(menumbuhkan kecakapan abad
21; berpikir krtitis).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran
Waktu

2. Menetapkan Masalah
 Setiap kelompok diberikan handout slide presentasi dan
bukti memorial untuk diamati bersama-sama
 Peserta didik menentukan letak permasalahan yang harus
diselesaikan berdasarkan tayangan yang diberikan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi dengan berdiskusi
dan membaca berbagai litelatur (menumbuhkan karakter
gemar membaca dan tuntutan keterampilan abad 21 tentang
literasi) mengenai permasalahan penyesuaian transaksi
pada perusahaan jasa.

3. Mengembangkan solusi
 Peserta didik berdiskusi mengecek pandangan dan bertukar
pikiran denga teman kelompoknya mengenai permasalahan
yang sedang dibahas berdasarkan litelatur dan pengetahuan
yang dimilikinya.
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang solusi
yang terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi (menumbuhkan karakter mandiri)

4. Melakukan tindakan strategis


 Salah satu kelompok tampil untuk mempresentasikan hasil
diskusinya, dalam menyelesaikan permasalahan melalui
solusi yang disimpulkan oleh kelompoknya (menumbuhkan
karakter komunikatif).
 Peserta didik di kelompok lain memperhatikan proses
presentasi.
 Guru mempersilahkan peserta didik lain untuk bertepuk
tangan setelah presentasi selesai, untuk menunbuhkan
karakter menghargai prestasi.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran
Waktu

5. Melihat ulang dan mengevaluasi


 Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan komentar
terhadap hasil presentasi temannya dan dipersilahkan
mengoreksi bila ada kesalahan
Penutup  Guru mengajak peserta didik untuk membuat rangkuman 20 menit
materi belajar dengan metode Tanya jawab
 Guru melakukan refleksi sebagai penguatan dari kegiatan
pembelajaran hari ini
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, dan motivasi
untuk tetap semangat serta mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang
dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tantangan
abad 21
 Guru memberikan informasi materi pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
 Guru mempersilahkan siswa untuk berdoa, menutup
kegiatan pembelajaran hari ini (menumbuhkan karakter
religious)

H. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan : Papan Tulis, Spidol, LCD

I. Sumber Belajar

1. Modul Akuntansi Keuangan Daerah


2. Buku SAK ETAP
3. Buku Agus Mulyono. (2019) . Administrasi Pajak. Jakarta : Bumi Aksara

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
a. Pengamatan kegiatan diskusi
b. Hasil presentasi kelompok
2. Instrument Penilaian (Terlampir)
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian Kegiatan Diskusi


Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
Nama Komuni Kerjasa Nilai Akhir
Kreatif Kritis
Peserta katif ma (Modus)
N
didik/
o
Kelompo 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
k
1.
2.
3.
4.
N

Keterangan:
A = jika empat indikator terlihat.
B = jika tiga indikator terlihat.
C = jika dua indikator terlihat
D = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:

Komunikatif
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien
b. Menyampaikan pesan dengan baik
c. Penggunaan bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai
d. Berkomunikasi yang tidak menyinggung perasaan orang lain

Kerjasama
a. Membantu teman lain yang mengalami kesulitan
b. Memberikan kontribusi pemikiran
c. Mengajak teman lain untuk melakukan tugas secara bersama
d. Berbagi bersama dalam menangani permasalahan

Kreatif
a. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi
c. Mampu memproduksi gagasan-gagasan baru
d. Mampu menemukan masalah dan mampu memecahkannya.

Kritis
a. Menanyakan dan menjawab pertanyaan
b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah-masalah
c. Berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari sumber lain
d. Berpikir terbuka, yaitu berbicara secara kongkret.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Pengetahuan dan keterampilan


a. Kisi-Kisi dan Soal
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis Soal Soal
3.1. Memahami 3.1.1. Menjelaskan 3.1.1. Mampu Studi 1. Videoscribe
jenis – jenis Definisi pajak Menjelaskan kasus mengenai
pajak dan dan punguntan Definisi pajak dan transaksi
ketentuan lain selain punguntan lain 2. Slide
umum dan tata pajak selain pajak pembukuan
cara tunggal dan
perpajakan 3.1.2. Mampu pembukuan
3.1.2. Mengidentifika Mengidentifikasi berpasangan
si jenis-jenis jenis-jenis pajak yang
pajak dan dan ketentuan menggambark
ketentuan umum pajak an perbedaan
umum pajak neraca saldo
sebelum
3.1.3. Mampu penyesuaian
3.1.3. Mengetahui tata Mengetahui tata dan setelah
cara cara pemungutan penyesuaian
pemungutan pajak
pajak

4.1Mengelompokk 4.1.1 Membeda- 4.1.1 Mampu Membeda-


an jenis – jenis bedakan jenis- bedakan jenis-jenis
dan tata cara jenis pajak pajak
perpajakan
4.1.2 Memproses tata 4.1.2 Mampu Memproses
cara tata cara
pemungutan pemungutan pajak
pajak

Rubrik Penilaian Presentasi


Nilai
No Unjuk Kerja
1 2 3 4
1. Persiapan :
a. Menyiapkanalat tulis
b. Menyiapkan lembar kerja pembukuan tunggal,
dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi
keuangan pemerintah daerah
Nilai Optimum
2. Pelaksanaan :
1. Menganalisis transaksi-transaksi pembukuan
tunggal, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah
Menentukan prosedur pembuatan ayat jurnal
penyesuaian untuk perusahaan jasa
2. Mendiagnosis letak masalah-masalah yang akan
dicatat dalam pembukuan tunggal, dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi
keuangan pemerintah daerah
3. Memasukkan transaksi ke dalam pembukuan
tunggal, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah
Nilai Optimum
3. Penutup :
Menyajikan tabel pembukuan tunggal, dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi
keuangan pemerintah daerah
Nilai Optimum

Program Remedial :
• Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 71 (untuk
pengetahuan dan keterampilan), dengan catatan jumlah siswa yang remedialnya
sebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di kelas.
• Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial
teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes

Program Pengayaan :
Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 71
sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan
Lampiran Materi:
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak

KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami jenis – jenis pajak dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan

4.1 Mengelompokkan jenis – jenis dan tata cara perpajakan

A. Pengertian Pajak
Pajak (Tax) adalah iuran wajib dari rakyat kepada negara dengan tidak menerima
imbalan jasa secara langsung berdasarkan undang-undang, untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum. Oleh karena pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara
sehingga pemungutannya dapat dipaksakan, baik secara perseorangan maupun dalam bentuk
badan usaha. Adapun yang dimaksud dengan tidak menerima imbalan jasa secara langsung
adalah imbalan khusus yang erat hubungannya dengan pembayaran iuran tersebut. Imbalan
jasa dari negara antara lain menggunakan jalan-jalan, perlindungan dari pihak keamanan,
pembangunan jembatan yang tidak ada hubungannya langsung dengan pembayaran itu.
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, pajak adalah iuran wajib yang
dibayarkan wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif, guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak
diterima secara langsung. Yang dimaksud pengeluaran kolektif adalah pengeluaran untuk
kepentingan bersama. Contoh pajak yang wajib dibayar rakyat adalah pajak penghasilan,
pajak bumi dan bangunan, serta bea meterai.
Dari pengertian di atas, ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak antara lain sebagai berikut.
1. Pajak merupakan setoran sebagian kekayaan individu atau badan usaha untuk kas
negara sesuai dengan ketentuan UU.
2. Sifat pemungutannya dapat dipaksakan, terus-menerus dan tidak mendapat prestasi
(imbalan) kembali secara langsung.
3. Penerimaan pajak oleh negara dipakai untuk pengeluaran negara dalam melayani
kepentingan masyarakat.

B. Pungutan Resmi selain Pajak


Selain melakukan pungutan berupa pajak, pemerintah juga melakukan pungutan selain pajak,
di antaranya sebagai berikut.
1. Retribusi
Retribusi adalah iuran rakyat yang disetorkan melalui kas negara atas dasar pembangunan
tertentu dari jasa atau barang milik negara yang digunakan oleh orang-orang tertentu. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa: retribusi tidak ada unsur paksaan, ikatan
pembayaran tergantung pada kemauan si pembayar, tidak selalu menggunakan sarana
undang-undang. Jadi, retribusi pada umumnya berhubungan dengan imbalan jasa secara
langsung. Contoh: pembayaran listrik, pembayaran abonemen air minum, dan sebagainya.
2. Cukai
Cukai adalah iuran rakyat atas pemakaian barang-barang tertentu, seperti minyak tanah,
bensin, minuman keras, rokok, atau tembakau.
3. Bea masuk
Bea masuk adalah bea yang dikenakan terhadap barangbarang yang dimasukkan ke dalam
daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi di dalam negeri. Sementara itu,
bea keluar adalah bea yang dikenakan atas barang-barang yang akan dikeluarkan dari wilayah
pabean Indonesia dengan maksud barang tersebut akan diekspor ke luar negeri.
4. Sumbangan
Sumbangan adalah iuran orang-orang atau golongan orang tertentu yang harus diberikan
kepada negara untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran negara yang sifatnya tidak
memberikan prestasi kepada umum, dan pengeluarannya tidak dapat diambil dari kas negara.
Pada mulanya sumbangan bersifat insidentil dan sukarela, jumlah sumbangan juga tidak
mengikat dan tidak harus berupa uang tetapi dapat berupa barang. Namun selanjutnya,
sumbangan bersifat rutin atau wajib yang berupa uang dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan, misalnya: pajak kendaraan bermotor.

1. Jenis Jenis Pajak 


1. Jenis Pajak Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak tidak langsung dan
pajak langsung.

a) Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax)

Pajak tidak langsung merupakan pajak yang hanya diberikan kepada wajib pajak bila
melakukan peristiwa atau perbuatan tertentu. Sehingga pajak tidak langsung tidak dapat
dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat dipungut bila terjadi peristiwa atau perbuatan
tertentu yang menyebabkan kewajiban membayar pajak. Contohnya: pajak penjualan atas
barang mewah, di mana pajak ini hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang mewah.

b) Pajak Langsung (Direct Tax)

Pajak langsung merupakan pajak yang diberikan secara berkala kepada wajib pajak
berlandaskan surat ketetapan pajak yang dibuat kantor pajak. Di dalam surat ketetapan pajak
terdapat jumlah pajak yang harus dibayar wajib pajak. Pajak langsung harus ditanggung
seseorang yang terkena wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak yang lain.
Contohnya: Pajak Bumi dan Penghasilan (PBB) dan pajak penghasilan.

2. Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungut

Berdasarkan instansi pemungutnya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak daerah
dan pajak negara.

a) Pajak Daerah (Lokal)

Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut pemerintah daerah dan terbatas hanya pada
rakyat daerah itu sendiri, baik yang dipungut Pemda Tingkat II maupun Pemda Tingkat I.
Contohnya: pajak hotel, pajak hiburan, pajak restoran, dan masih banyak lainnya.

b) Pajak Negara (Pusat)


Pajak negara merupakan pajak yang dipungut pemerintah pusat melalui instansi terkait,
seperti: Dirjen Pajak, Dirjen Bea dan Cukai, maupun kantor inspeksi pajak yang tersebar di
seluruh Indonesia. Contohnya: pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan, pajak bumi dan
bangunan, dan masih banyak lainnya.
3. Jenis Pajak Berdasarkan Objek Pajak dan Subjek Pajak

Berdasarkan objek dan subjeknya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak objektif
dan pajak subjektif.

a) Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan objeknya. Contohnya: pajak
impor, pajak kendaraan bermotor, bea materai, bea masuk dan masih banyak lainnya.
b) Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan subjeknya. Contohnya: pajak
kekayaan dan pajak penghasilan.

Semua pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak pusat, dilaksanakan di Kantor


Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP),
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Sedangkan pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak daerah, dilaksanakan di
Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah di bawah Pemerintah Daerah
setempat.

2.  Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan


Menurut Adam Smith dalam pemungutan pajak kita harus mengikuti perisip – perinsip
berikut :
 Pajak harus Adil
Adil yang di maksud di sini adalah adil menurut Adam Smith yakni ; beban pajak harus
sesuai dengan daya pikul, beban pajak harus sesuai dengan manfaat yang di peroleh wajib
pajak, dalam pemungutan pajak sebaiknya menggunakan tarif persentase.
 Sederhana
Sederhana yang di maksud adalah tarif pajak atau pajak yang berlaku harus sesimpel
mungkin dan tidak terlalu banyak serta berbelit – belit sehingga wajib pajak tidak akan
merasa bingung.
 Jelas dan Tertentu
Segala sesuatu yang akan terkena pajak, berapa pajak yang akan di bebankan, serta dasar
hukumnya harus jelas semuanya.
 Efisien
Efisien maksudnya adalah pemanfaatan dana dalam perhitungan dan pemungutan pajak harus
di gunakan sebaik mungkin, jangan sampai biaya lebih besar dari pada pajak yang akan di
punggut. Dalam pemungutan pajak tentu di butuhkan dana dalam proses penghitungan dan
pemungutanya, penggunaan dana ini yang harus di usahakan efisien penggunaanya.
 Ekonomis 
Segala kegiatan pemungutan pajak harus dapat di lakukan dengan baik dan ekonomis, dalam
artian tidak akan mengganggu proses ekonomi yang sedang di lakukan oleh wajib pajak.
Seperti yang telah saya jelaskan dalam materi – materi sebelumnya bahwa salah satu fungsi
pajak adalah sebagai pendapatan negara yang akan di digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara tersebut. Sekarang kita akan membahas tentang fungsi pajak dalam
perekonomian suatu negara :
 Fungsi Budgeting (anggaran) dalam hal ini pajak memiliki fungsi sebagai sumber
pendapatan negara.
 Regurelend (mengatur) dalam hal ini pajak memiliki fungsi sebagai
penyelenggara atau pengatur serta pertimbangan pemerintah dalm menentukan
kebijakan.

Hal – hal penting dalam perpajakan 


 Wajib Pajak (WP) adalah badan usaha atau individu yang terkena beban pajak.
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor administrasi yang di gunakan
oleh wajib pajak sebagai identitas diri dalam membayar pajak.
 Surat Setoran Pajak (SPP) dalam surat setoran pajak ini dapat berbentuk SKP
kurang bayar, SKP lebih bayar atau SKP Nihil.
 Surat Ketetapan Pajak (STP) surat ini di gunakan apabila wajib pajak terkena
uang denda atau sanksi administrasi lainya

Anda mungkin juga menyukai