Kelas : XI Akuntansi
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan
usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. Sementara Pengusaha Kena
Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau penyerahan Jasa
Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN, tidak termasuk
pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan, kecuali
pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak.
Bagi pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak, batas
peredaran bruto untuk dapat ditetapkan sebagai pengusaha kecil adalah sebagai berikut.
a. Tidak boleh lebih dari Rp360.000.000,00 jika peredaran barang kena pajak lebih dari
50% dari jumlah seluruh peredaran bruto.
b. Tidak boleh lebih dari Rp180.000.000,00 jika peredaran jasa kena pajak lebih dari 50%
dari jumlah seluruh peredaran bruto dan penerimaan bruto.
Seorang pengusaha kecil wajib melaporkan usahanya guna dikukuhkan sebagai pengusaha
kena pajak. Apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto
dan penerimaan bruto melebihi batas yang telah ditetapkan, pengusaha yang bersangkutan
wajib melaporkan usaha miliknya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya. Pengusaha kena pajak juga bisa
mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan sebagai pengusaha kena pajak bila
jumlah peredaran bruto atau penerima bruto dalam satu tahun buku tidak melebihi batas
yang telah ditentukan. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan tidak memenuhi
persyaratan, maka:
c. Pelaksanaan Verifikasi
Dalam rangka pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak, maka pelaksanaan
verifkasi mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Pencocokan terhadap data dan informasi yang didapatkan ataupun dimiliki oleh
dirjen pajak yang menyatakan bahwa wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan
subjektif serta objektif.
2) Konfirmasi lapangan terhadap tempat kedudukan atau kegiatan usaha.
3) Pengujian terhadap jumlah nilai peredaran bruto atas penyerahan barang kena pajak
atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh wajib pajak telah melampaui batasan yang
ditentukan sebagai pengusaha kecil.
Verifkasi yang dilakukan dalam rangka pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak
baik secara jabatan maupun atas permohonan pengusaha kena pajak dilaksanakan oleh
petugas verifikasi yang dilakukan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil
verifikasi dan pembahasan akhir hasil verifikasi. Petugas verifikasi berkedudukan
sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan direktorat jenderal pajak yang telah diberi
wewenang, tugas, serta tanggung jawab untuk melakukan verifkasi.
Hasil dari verifikasi dituangkan ke dalam laporan hasil verifkasi yang memuat paling
sedikit hal-hal berikut.
1) Identitas wajib pajak.
2) Penugasan verifikasi.
3) Uraian hasil verifikasi yang telah dilakukan.
4) Tujuan verifikasi.
5) Kesimpulan serta usul dari petugas verifikasi.
6) Pengungkapan informasi lain-lain yang berkaitan.