Anda di halaman 1dari 40

KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya,Tim Pengembang Kurikulum SMK Pasundan Cijulang telah menyusun
Dokumen I Kurikulum Darurat  yang sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013.
Penyusunan Dokumen Kurikulum  Darurat ini merupakan salah satu upaya
mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah selama
masa pandemic covid 19, sesuai dengan karakteristik kondisi zona/daerah Sekolah dan
zona asal peserta didik serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum darurat ini disusun dengan mengacu pada Surat Edaran Kemendikbud
Nomor 15 Tahun 2020 tentang belajar dari rumah pada masa daruratpenyebaran virus
corona covid 19. Dokumen Kurikulum Darurat yang kami susun ini mulai dilaksanakan
pada tahun pelajaran 2020/2021 selama masa pandemi covid 19.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen kurikulum darurat ini masih
belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring
dengan perubahan dan penyempurnaan Kurikukum darurat dimasa pandemic covid
19.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga
Sekolah dan Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya untuk menyusun Dokumen ini.Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Pangandaran, Juli 2020


Tim Penyusun Kurikulum

1
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang


dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti
oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau
jenjang pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan
pendidikan memer-lukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pem-
bangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi.”

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa


(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga
telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

2
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi


dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut


diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para
pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan


Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.Pengembangan Kurikulum seperti yang tercantum dalam
permendikbud no 36 tahun 2018 dan dilengkapi dengan penjelasan
pengembangan kurikulum 2013 abad ke 21 yang memuat 4 C,PPK,Literasi dan
HOTS.

Saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdampak


penyebaran Covid-19. Selain itu di beberapa daerah di wilayah Indonesia terdapat
juga yang terdampak musibah atau bencana lain walaupun bersifat lokal. Dalam
kondisi apapun, negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa
berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian siswa harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari Sekolah. Pada masa
darurat Covid-19, Sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah
kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreativitas masing-masing Sekolah.

3
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

Bilamana kegiatan pembelajaran dalam satu tahun pelajaran harus berjalan,


sedangkan terjadi kondisi darurat yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai
masa darurat, maka pembelajaran masih harus tetap berjalan walaupun tidak bisa
dilaksanakan sebagaimana kondisi normal biasanya, pembelajaran tersebut perlu
dilaksanakan dengan mengacu program tatakelola tertentu yang disebut panduan
kurikulum darurat. Implementasi Kurikulum Darurat pada Sekolah menuntut
adanya perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
dilaksanakan sepenuhnya di Sekolah, tetapi siswa dapat belajar dari rumah.
Kegiatan pembelajaran yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap
muka antara guru dengan siswa di kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak
jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari
rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru,
orang tua dan siswa. Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan
kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian siswa. Guru harus lebih kreatif
dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada siswa,
agar terwujud pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar
siswa tidak mengalami kebosanan belajar dari rumah. Agar kegiatan
pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan optimal, maka SMK
Pasundan Cijulang mengembangkan Kurikulum Darurat di Sekolah sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran di masa darurat.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya.  

4
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang


memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.  
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa
depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar
yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik.  Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional

5
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap


apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut  dipelajari untuk  menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi
ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi
ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama
dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta
didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

6
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah
suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu
menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan
berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan,
dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa
yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang
budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan,
kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan sosial
memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan
karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi
besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang

7
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai


perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik
yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai
konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini
memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi
dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memposisikan
pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan sosial,
budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa
masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya
bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian
dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah
menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai
warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang
dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan
untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi
kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan
pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan dan
pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk
kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya,
konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan
dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik
untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai
pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta
bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan
nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta
dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan

8
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi


landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi
bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan
individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan
dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu
yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan
bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi
kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam
lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta
didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan
masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 Adalah Sebagai Berikut
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 19 th 2017 tentang Guru
3. Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Kompetensi
guru
3. PP No 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendikbud No 23 Th. 2006 , No 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
5. Permendikbud No. 22 tahun 2006 ,No 64 tahun 2013,permendiknas No.
21 Th 2016 tentang Standar Isi
6. Permendikbud No 65 tahun 2013,permendiknas No. 22 Th 2016 tentang
Standar Proses
7. Permendiknas No. 23 Th 2016 tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud no 4 tahun 2018 tentang penilaian Hasil Belajar oleh
satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah
9. KeputusanKepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Nomor 018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan

9
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Berbentuk


Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus
10. Peraturan Dirjen Dikdasmen no 06/D/D5/KK/2018 tentang spektrum
keahlian PMK
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen no 08/D/D5/KK/2018 tentang spektrum
keahlian SMK
12. Permendikbud No. 111 Th. 2014 tentang Bimbingan Konseling
13. Perda Kabupaten Pangandaran No.28 th 2016 tentang Pengelolaan dan
pendidikan Kabupaten Pangandaran
14. Surat Edaran Kemendikbud Nomor: 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19.
15. Berdasarkan Perbup Kab. Pangandaran Nomor 443 Tahun 2020 tentang
Persiapan Pelaksanaan adaptasi Kebiasaan Baru di Kabupaten
Pangandaran.
16. Hasil rapat sekolah No 047.2/102.27.106/Smkpas/SK/ 2020 tentang
Pengembangan kurikulum

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Darurat


Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui  pemberian kewenangan (otonomi),
dan mendorong Sekolah untuk melakukan   pengambilan keputusan
secarapartisipatif dalam pengembangan  kurikulum. Sedangkan secara khusus
tujuannya adalah:  
1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
peserta didik dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-

10
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemic


covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama
pandemi covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar  pembelajaran di SMK
Pasundan Cijulang ini  dapat terlaksana dengan baik dan efektif 
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah
dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia. 
6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan
Sekolah.  
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang tua.

D. Prinsip Pengembangan dan Pelaksanaan KTSP


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil
analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip
utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1.  Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran


mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru
tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak
disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan

11
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka
merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya
kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru
sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan
inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh
karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran
untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam
kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa  sumber belajar
seperti informasi dari buku siswa,  internet, koran, majalah, referensi dari
perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan
masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar
kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber
belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber
belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar
dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar,
diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan
sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau
karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari
aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata
pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem

12
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang


terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu
merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa
bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran
bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak
menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap
perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini
siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang
sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya
berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang
sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-
beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada
waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu
diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya,
diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa
dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar,
namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan
informasi menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya.
Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis,
berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya,
sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan
menghargai pendapat dan yang lainnya.

13
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan pemberdayaan


siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang
baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup
yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak,
berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk
menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan
global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang
santun  merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya
lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu
menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi
contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama
dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi
teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh
mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan
waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara
integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan
bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas.
Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar.
Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran
hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.

14
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah
perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika
guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa
pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab
mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah
tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada
siswa yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-
beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai
kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan
yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan
kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing
dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

15
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan Nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Tujuan Pendidikan Menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebagai bentuk satuan Pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan
dalam penjelasan pasal 15 UU Sisdiknas.
Merupakan Pendidikan menengah Yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan Umum dan Khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai
berikut

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang


Maha Esa.

16
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang


berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokrasi dan
bertanggung jawab.

3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan


kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap


lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumberdaya alam dengan efektif dan
efisien.

B. Visi Sekolah
“TERWUJUDNYA LULUSAN YANG
BERKARAKTER,TERAMPIL,KREATIF,INOFATIV DAN BERJIWA
ENTERPRENEUR,MAMPU BERSAING DI DUNIA KERJA DAN DUNIA INDUSTRI
BAIK TINGKAT LOKAL MAUPUN REGIONAL

C. Misi Sekolah
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta memiliki tanggungjawab dan berkesadaran tinggi dalam menciptakan
keharmonisan lingkungan
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi, mampu bersaing di
pasar tenaga kerja lokal dan regional
3. menghasilkan lulusan yang professional dan berkompeten untuk mengisi
peluang kerja sesuai dengan perkembanganDunia Usaha/Industri
4. Mewujudkan institusi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan yang
memiliki keunggulan dalam bidang teknologi dan memenuhi kualifikasi standar
lokal dan regional.

D. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

17
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

1. Meningkatkan prilaku budi pekerti luhur


2. Meningkatkan Imtak dan Iptek
3. Meningkatkan keterampilan siswa dengan bakat serta minat
4. Meningkatkan kepribadian seutuhnya
5. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi
6. Meningkatkan Profesionalisme personal untuk bersaing di pasar kerja
di dunia usaha/industri

18
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT

1. KERANGKA DASAR KURIKUKUM DARURAT


1. KONSEP KURIKULUM DARURAT
a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat
covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan
melakukan inovasi pada strukturkurikulum, bebanbelajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan
kondisi Sekolah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari Sekolah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan
dilakukan apabila Sekolah mampu memenuhi persyaratan protocol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu
Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi
physical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur
suhu badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi
sudah normal makakegiatan pembelajaran akankembali dilaksanakan
secara normal seperti biasanya.  

2. KONSEP PEMBELAJARAN MASA DARURAT


a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman
pada Kalender Pendidikan Sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
Republik Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih
menititik beratkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada
lingkungan dan kesalehan social lainnya.  

19
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

c. Kegiatan pembelajaran masa daruratcovid 19 melibatkan guru, orang tua,


peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah Sekolah melakukan:
Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru
serta tenaga kependidikan yang ada di Sekolah sebagai bahan penentuan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh Sekolah,
selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang
tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui
gugus tugas penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19
atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain
itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi pesertadidik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan
melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan
kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap
muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada
aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas
nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah
setempat melalui Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.

3. PRINSIP PEMBELAJARAN MASA DARURAT


a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring
(luar jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan;

20
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

b. Pembelajaran berlangsung di Sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar


sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah. 
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif peserta didik. 
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah  guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.  
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi
Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan
beribadah peserta didik di tengah keluarga;
g. Keselamatan dan  kesehatan lahir batin peserta didik,   pendidik,  kepala
satuan pendidikan dan  seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi  dan  komunikasi yang   positif antara 
guru  dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif

4. MATERI, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN MASA


DARURAT
a. Pengembangan Materi Ajar. 
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta
dikembangkan dari:   

21
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,


maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup
yang sesuai dan benar.  
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan
dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan
dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar
peserta didik. 
b. Model dan MetodePembelajaran. 
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan
model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar
secara aktif dan kreatif.  
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.   
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif
yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi
yang dihadapi Sekolah pada kondisi darurat.   
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbang kankesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. 
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha
memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang
diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa
keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cuku pnya waktu
istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik

22
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

c. Media dan Sumber Belajar.   


Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa
benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/temayang
diajarkan dan tagihan dengan tetap mempertimbangkan kondisi
kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan media
dan sumberbelajarantara lain:bukusekolahelektronik
( https://bse.kmendikbud.go.id), sumberbahan ajar pesertadidik, Guru
berbagi (E-Learning Sekolah), aplikasi e -learning Sekolah web Rumah
Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud(https://belajar.kemdikbud.go.id),
TVRI, TV edukasi Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/),
Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta rumah
belajar Pusdatin Kemendikbud (pusdatin.webex.com), Aplikasi daring
untukpaket A,B,C.( http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi (
http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video 
pembelajaran ( Video  pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud (
https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud
(http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia (
https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan
(https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari
SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/), 

5. LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


MASA DARURAT
A. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran
kurikulum darurat yang dilakukan oleh Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan

23
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada


zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta
didik termasuk pesertadidik penyandang disabilitas
4. Membuat  program  pengasuhan untuk mendukung  orang  tua/wali
dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu  kali   dalam satu
minggu melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabatkeluarga.
kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan   COVID-19   di   
Sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite Sekolah,
dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab
kepadatim,  berkoordinasi dengan Kemenag dan / gugus tugas
penanganan COVID-19  setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui
pengawas Sekolah tentang kondisi kesehatan warga Sekolah, metode
pembelajaran yang  digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau
kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta
capaian hasil belajar peserta didik.
B. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukanoleh guru:
1. MenyiapkanPerencanakan Pembelajaran  
1. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru  menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok
saja namu ntetapberpedoman pada SK Dirjen PendisNomor 5164 Tahun
2018 dan permendikbud Nomor 37 tahun 2018.   
2. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi
esensi dan  dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
3. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di
ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.   

24
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

4. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai
dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi
sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.  
5. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan
takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yangterpuji dan menjadi
teladan bagi keluarga  masyarakat danbangsa, yaitu sikap peserta didik
yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya
diri dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil
pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam
rangka  mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang lebih baik.  
6. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan
secara konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif  secara teknis
dan spesifik dari tingkat sederhana, kongkrit  sampai abstrak, komplek
berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan
kawasan regional, nasional maupun internasional.     
7. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi
dan bertindak: kreatif, produktif,  kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan kemampuan
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.  
8. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah,
RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar
orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian
kompetensi  yang harus dilakukan anaknya pada masa darurat.  

2. Pelaksanaan KegiatanPembelajaran :  ( opsi dipilih atau


dimodivikasi sesuai dengan kondisi Sekolah)
1. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata
(tatap muka)
1. Kegiatan Pendahuluan.  

25
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

1. Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik


2. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulaipembelajaran
3. Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan
keluarganya
4. Guru melakukan Pretest secara lisan. 
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.
2. Kegiatan Inti. 
1. Guru mengorganisir pesertadidik dalam pembelajaran. 
2. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama
pesertadidik. 
3. Pesertadidik melakukan kegiatansaintifik yang meliputi:  mengamati,
menanya, mencari informasi, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan/
menyajikan/ mempresentasikan.    
4. Guru menggunakan media ataualat peraga yang sesuai dengan
karakteristik materi di masa darurat.  
5. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio,
proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang
memungkinkan dilaksanakan pesertadidik di masa darurat.   
6. Guru member apresiasi terhadap hasil karya peserta didik. 
7. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar
melalui pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.    
3. KegiatanPenutup. 
1. Post test, dapatdilakukan dengan tes dan non tes. 
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi
seluruh aktivitas pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran
yang telah dilaksanakan.  
3. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi pandemic
covid 19.

26
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

4. Penugasan, atau pekerjaan rumah dapatdilakukan secara individu


maupun kelompok dan diberikan secara memadai sehingga tidak menyita banyak
waktu, tenaga dan biaya.  
5. Doapenutup dan salam

B. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring


1. Kegiatan pra pembelajaran
1. Guru menyiapkan nomor telepon pesertadidik atau orang tua/wali peserta
didik dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai
media interaksi dan komunikasi
2. Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring
3. Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan dipakai
pembelajaran daring
4. Guru menyiapkan  RPP yang  sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran daring.
2. Kegiatan saat pembelajaran
a. Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran
c. Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode
yang direncanakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik
untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan/atau
melakukan refleksi
3. Kegiatan pasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan
belajar harian.

27
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

b. Mengingatkan orang tua/wali pesertadidik atau pesertadidik untuk


mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
b. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
pesertadidik/lembar refleksi pengalaman belajar
b. Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akandipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi tentang
pandemic covid 19

C. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan  RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil
oleh orangtua/wali pesertadidik sekali seminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
c. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar
jadwal dan penugasan.
d. Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal
dan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan
COVID-19.

2. Saat Pembelajaran
1. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali pesertadidik sesuai dengan
jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
2. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
3. Berdoa Bersama  sebelum dan sesudah belajar.
3. PascaPembelajaran
1. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan
belajar harian.

28
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

2. Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap sesi


belajar yang telah tuntas di lembar pemantauan harian
3. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan
hidup, antara lain mengenai pandemic COVID-19. Selain itu, menambahkan
konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya
menjaga kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
4. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan
setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga  melalui alat komunikasi atau
kurir.

6. PENGELOLAAN KELAS MASA DARURAT (pilihan opsi


dapat dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan
modivikasi sesuai kondisi Sekolah masing-masing)

a. ContohPedomanPengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau


(opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat , dengan alasan
bahwa semua peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan bertempat
tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses pembelajaran tetap
mengikuti kepada protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah baik
dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah peserta
didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka proses
pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi
kedaruratan.Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi
dua kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara

29
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

melakukan pembelajaran 3 hari tatap muka dan 3 hari secara daring/ luring
pada masing-masingkelompoksecarabergantian.
Kegiatan pembelajaran kelasnya tadimulai pada bulan pertama dan
keduatahunpelajaran 2020/2021 untuk jenjang SMA/K dan SMP, dimulai
pada bulan ketiga dan ke empat untuk jenjang MI dan dimulai pada bulan
kelima pada jenjang KT dengan pertimbangan kemampuan peserta didik
dalam menerapkan protokol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran
kelas nyataakan dihentikan apabila ada perubahan kondisi menjadi darurat
pada lingkungan Sekolah dan sekitarnya

b. ContohPedomanPengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada


zona merah(opsi2)
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
atau kelas virtual Dalam Jaringan(Daring) yaitu bagi peserta didik yang
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan internet,
Sekolah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan
menyediakan menu/pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah
dari Kementerian Agama, dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses
bembelajaran Daring tatap muka virtual  juga  dilakukanmelalui
videoconference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media
social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan
(Luring)dilaksanakan bagi peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop, Hp android maupun jaringan internet, guru dan peserta didik
menggunakan fasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari
lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat menggunakan
media televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik
Daring maupun Luring,jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam
sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar

30
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh.


Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.

B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM (Jumlah hari dan jam belajar


dimodifikasi sendiri oleh Satuan Pendidikan)

1. Struktur  Kurikulum dan muatan kurikulum

Struktur kurikulum Sekolah SMK Pasundan Cijulang meliputi sejumlah


matapelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi
Inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional.
Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 dan Permendikbudnomor37 tahun
2018 tentang tentang KI KD Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD
Terlampir).

a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Mata pelajaran sesuai dengan permendikbud dengan durasi waktu 45 menit
setiap mata pelajaran dengan bobot tatap muka virtual 50 % dari
biasanya.Mata Pelajaran wajib A mencakup mata pelajaran
PAI,PPKN,Bahasa Imdonesia,Bahasa Inggris,Matematika,Sejarah
Indonesia.Mata pelajaran wajib B PJOK dan seni budaya.Wajib C
( C1,C2,C3) mata pelajaran Produktif seesuai dengan Program Keahlian
masing masing.
b. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang ada di SMK Pasundan Cijulang Mata pelajaran Bahasa
Sunda .

2. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SMK Pasundan Cijulang X, XI, dan XII
masing-masing 48 jam setiap minggu. Jam belajar SMK Pasundan Cijulang 45
menit. Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk

31
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Penilaian


Hasil Belajar  Pada Masa Darurat

3. Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai berikut; 
1. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dariKemenrian pendidikan RI dengan penyesuaian masa darurat. 
2. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan. 
3. Penilaianhasilbelajarberbentukantaralaianportofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring,
dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara
jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau
keamanan.  
4. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester(PAS)
dan penilaian akhir tahun (PAT).  
5. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna,
dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum
secara menyeluruh;  
6. Pemberian tugas kepada pesertadidik dan penilaian hasil belajar pada
masa Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik,
sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasukmempertimbangkankesenjanganakses/ketersediaanfasilitasbelaj
ar di
rumah.Pemberiantugasdiberikansecaraproporsionalatautidakberlebihande
ngantujuanperlindungankesehatan, keamanan, dan
motivasipesertadidikselamamasa darurattetapterjaga.   
7. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lainberupafoto, gambar,
video, animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya
dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.  
8. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal ayang/siaran dan waktu

32
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi


peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
9. Dari hasil belajar tersebut,  guru  melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.  
10. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar
yang muncul lalu dilakukan skoring.  

4. Kenaikan Kelas ( Sekolah dapat melakukan kebijakan


sesuai dengan kondisi di masing-masing lembaga)

kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:

Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti. 
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada
semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama. 

5.Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan Permendikbud.4/2018 Pasal 19 Ayat (1 ),siswa
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar
(KD)Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku baik .
3. Lulus Ujian Satuan/Program Pendidikan

33
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan
kepada pesertadidik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan
dapat mengulang di kelasX atau kelas XI Tahun Pelajaran berikutnya, atau
dapat mengikuti alternative pendidikan lain.

6. Mutasi peserta didik pada masa darurat


Mutasi peserta didik kealas x atau kelas XI pada masa darurat sebagai
berikut:
a. Mutasi masuk :
1. Menunjukkan surat pindah dari Sekolah/sekolahasal
2. Menunjukkan surat keterangan sehat dariPuskesmas
3. Menunjukkan rapot asli dari Sekolah/sekolah asal yang telah
direkomendasi oleh instansi terkait.
4. Memenuhi pernyaratan administrative
b. Mutasi keluar
1. Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat
permohonan orang tua
2. Menunjukkan surat pernyataan diterima dari Sekolah yang menjadi tujuan
mutasi.
3. Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke Sekolah asal
4. Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.

34
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di
sekolah/Sekolah mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah/Sekolah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat,
serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/Sekolah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.

35
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SMK Pasundan Cijulang disusun dengan berpedoman
kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.

A. Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021


Hari Pertama Masuk Sekolah : 13 Juli 2020

Pengenalan Lingkungan Sekolah : 13-15 Juli 2020

Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan : 16-18 Juli 2020

Perkiraan Penilaian Tengah Semester 1 : 21-26 September 2020

Perkiraan Jeda Tengah Semester : 21-26 September 2020

Perkiraan Penilaian Akhir Semester 1 : 1-12 Desember 2020

Pembagian Rapor Semester 1 : 18/19 Desember 2020

Libur Semester 1 : 21 Desember 2020 – 10 Januari 2020

B. Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021


Hari Pertama Masuk Sekolah Semester 2 : 11 Januari 2021

36
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

Perkiraan Penilaian Tengah Semester 2 : 8-15 Maret 2021

Perkiraan Jeda Tengah Semester 2 : 15-20 Maret 2021

Perkiraan Waktu Pelaksanaan UKK SMK : 29 Maret-28 April 2021

Perkiraan Penilaian Akhir Tahun : 7-19 Juni 2021

Pembagian Rapor Semester 2 : 25/26 Juni 2021

Libur Akhir Tahun Pelajaran : 27 Juni-18 Juli 2021

37
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

BAB V

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga
menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik
yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter
sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin,
toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup
terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-
nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan
hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.
Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi
pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat
sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di
tingkat sekolah (KURIKULUM 2013), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur
kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan
sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah
akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata
berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahlak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun
budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan

38
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar
isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik
diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya
sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan
budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan
peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya
dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan
kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan
bangsa yang besar.

39
KURIKULUM SMK PASUNDAN CIJULANG

LAMPIRAN

40

Anda mungkin juga menyukai