Cara bedzikir atau berdoa dengan Asmaul Husna sebenarnya sudah dicontohkan secara langsung
oleh Rasulullah ﷺdalam berbagai kesempatan doa dan dzikir beliau. Misalnya, setiap pagi dan
sore hari kita dituntunkan untuk membaca dzikir berikut ini:
َوَأصْ لِحْ لِ ْي َشْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي طَرْ فَةَ َع ْي ٍن َأبَدًا،ْث
ُ يَا َح ُّي يَا قَيُّوْ ُم بِ َرحْ َمتِكَ َأ ْستَ ِغي
“Yaa hayyu yaa qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa
nafsii tharfata ‘ainin abadan .”
Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu,
dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan
kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.”
Mengenai cara mengamalkan Asmaul Husna daam kehidupan sehari -hari adalah sebagaimana yang
diterangkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan al Imam Ibnul Qayyim tentang makna
ihsha’ Asmaul Husna.
Di situ dijelaskan ada empat tahapan yang harus dilakukan. Yaitu, menghafalnya, memahami
maknanya, berakhlak dengan kandungan maknanya dan berdoa dengan Asmaaul Husna. Misalnya,
nama Allah Al-Lathif.
Langkah pertama adalah menghafal nama tersebut. Yang kedua memahami maknanya, yaitu Dzat
Yang Maha Lembut/Halus.
Berikutnya adalah berakhlak dengan kandungan makna yang ada dalam nama tersebut. Caranya
adalah dengan bersikap lembut, lunak kepada makhluk Allah Ta’ala baik itumanusia, hewan atau
pohon.
Bila seorang anak manusia yang berperangai dan berperilaku lembut itu bernama Abdul Lathif
maka betapa indahnya hal tersebut.
Bentuk pengamalan yang lain dari nama al-Lathif adalah dengan berdoa menggunakan nama
tersebut. Karena berdoa dengan Asmaaul Husna memang diperintahkan langsung oleh Allah Ta’ala
dalam firman-Nya:
”Dan Allah memiliki nama-nama yang indah maka berdoalah kepada-Nya dengan Asmaaul Husna
tersebut.” [Al-A’raf: 80]
Contoh penggunaan nama Al-Lathif dalam doa misalnya dengan mengatakan, ” Yaa Lathif !
Ringankanlah musibah yang menimpa kami ini.”
Berma’rifah terhadap Asmaul Husna itu akan membuahkan berbagai hal yang baik dan mulia. Di
antara buah ma’rifah (mengetahui) Asmaul Husna adalah sebagai berikut:
Demikian tadi ulasan tentang Asmaul Husna dari berbagai sisinya. Semoga bermanfaat. Apabila
ada kebenaran maka itu semata karena rahmat Allah Ta’ala. Namun, bila terdapat kesalahan dan
penyimpangan maka itu dari kami dan dari setan.