Anda di halaman 1dari 17

MAKIYYAH dan MADANIYYAH

OLEH :

Bangkit Habiburrohman (11950110016)

Dzaki Abdillah Salafy (11950115039)

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau

2019
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua.Makalah yang berisikan tentang “Makiyyah dan Madaniyyah” ini
penulis susun untuk memenuhi tugas Studi Al Quran.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca, penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata,penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik secara langsung maupun
tidak langsung.Semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala ikhtiar kita dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.Amin

Pekanbaru, 06 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Makkiyah dan Maddaniyah...................................................3
B. Metode-metode Mengetahui Makiyyah dan Madaniyyah .....................4
C. Ciri-ciri Spesifik Makkiyah dan Maddaniyah.........................................6
D. Klasifikasi Makkiyah dan Maddaniyah..................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................13
Simpulan......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Al Quran merupakan kitab suci bagi umat islam di seluruh dunia. Al Quran
diturunkan secara bertahap melalui perantara malaikat jibril ke rasulullah Saw. Ayat-ayat Al
Quran dibagi menjadi dua bentuk sesuai dengan tempat turunnya ayat tersebut yaitu Mekkah
dan Madinah. Sesuai dengan tempat turunnya maka ayat yang diterima oleh rasulullah
sebelum hijrah di Mekkah disebut makkiyah dan yang diterima di Madinah di sebut
madaniyyah. Selain itu ada berberapa ayat yang turun di luar Mekkah dan Madinah.

Sebagai umat muslim, mengetahui dan mempelajari Al Quran adalah sebuah


kewajiban. Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap
penyelidikan surat-surat Al Quran. Proses penelitian Al Quran ayat demi ayat dan surat demi
surat untuk disusun sesuai dengan waktu, tempat, dan pola kalimat. Cara tersebut merupakan
ketentuan cermat yang memberikan gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu
Makki dan Madani. Perhatian terhadap ilmu Al Quran menjadi bagian terpenting para sahabat
dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas tentang nuzulnya suatu
ayat, tempat nuzulnya, urutan turunya di Mekkah atau di Madinah, tentang turunya di
Mekkah tetapi termasuk kelompok Maddaniyah atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi
masuk dalam kategori Makkiyah, dan sebagainya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak yang harus dipelajari dari Al Quran seperti
alasan turun ayat, pebedaan antara ayat Makkiyah dan Maddaniyah, dll. Mempelajari Al
Quran dan ilmu-ilmunya menjadi sebuah kewajiban sebagai umat muslim untuk
memperbanyak khazanah ilmu tentang keislaman.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Makkiyah dan Maddaniyah?

2. Apa saja metode-metode mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah?

3. Apa saja ciri-ciri Makkiyah dan Maddaniyah?

4. Bagaimana Klasifikasi Makkiyah dan Maddaniyah?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami pengertian Makkiyah dan Maddaniyah.

2. Untuk mengetahui metode-metode mengetahui Makkiyah dan Maddaniyah.

3. Untuk mengetahui ciri-ciri Makkiyah dan Maddaniyah.

4.Untuk mengetahui klasifikasi Makkiyah dan Maddaniyah.

BAB II
Pembahasan

2.1. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah

Para sarjana muslim (ahli ulumul quran) mendefiniskan terminologi Makiyah dan


Madaniyah pada umumnya menjadi tiga pandangan yang didasarkan kepada tempat dan
waktunya serta objek pembicaraaan.

Definsi berdasarkan tempat:

‫ والمدنَي مانزل بالمدينة‬, ‫أن المكي ما نزل بمكة ولو بعد الهجرة‬.

“Makkiyah adalah (ayat-ayat al Qur’an) yang diturunkan di Makkah, walaupun turun


sesudah hijarh, sedangkan Madaniyah adalah (ayat-ayat al Qur’an) yang turun di
Madinah”.

Pendapat tersebut menurut Fahd bin Abdirrahman Ar-Rumi tidak valid dan tidak akomodatif
mengingat bahwa hal tesebut tidak mencakup ayat-ayat yang turun di tempat selain
Mekkah dan Madinah dan sekitarnya. Karena ayat al-Qur’an juga diturnkan di Tabuk, di
Baitu-Muqaddas, di Tha’if, sehingga definisi diatas tidak valid. Misalnya surat At-Taubah
[9]: 42 diturunkan di Tabuk, surat Az Zukhruf [43]: 45 diturunkan ditengah perjalanan antara
Mekkah dan Madinah. Kedua ayat tersebut, jika melihat definisi berdasarkan tempat ini, tidak
dapat dikatagorikan dalam Makkiyah dan Madaniyyah.

Definisi berdasarkan waktu:

‫ ام بس``فر من‬, ‫ عام الفتح او حجة الوداع‬, ‫ سواء نزل بمكة ام بالمد ينة‬, ‫ والمدن ّي مانزل بعدها‬, ‫أن المكي مانزل قبل الهجرة‬
‫االسفار‬

“Makkiyah adalah (ayat-ayat al-Qur’an) yang turun sebelum hijrah, adapun Madaniyah
adalah (ayat-ayat al-Qur’an) turun setelah hijrah, sekalipun turun di Makkah (tetap
dikatagorikan Madaniyah) atau turun di Madinah (tetap dikatagorikan Makkiyah), pada
penaklukan Makkah, haji wada, atau dalam perjalanan.

Dengan demikian, surat An-Nisa [4]: 58 termasuk katagori Madaniyah kendatipun turun di
Mekkah, yaitu pada peristiwa terbukanya kota Mekkah (fath Makkah). Begitupun surat Al-
Maidah [5]: 3 termasuk katagori madaniyah kendatipun tidak diutunkan di Madinah karena
ayat itu diturunkan pada peristiwa haji wada’.

Definisi berdasarkan obyek pembicaraan:

‫ والمدني ماوقع خطابا ألهل المدينة‬, ‫أن المكي ماوقع خطابا ألهل مكة‬

“Makkiyah adalah (ayat-ayat al-Qur’an) yang ditujukan kepada penduduk Makkah, adapun
Madaniyah adalah (ayat-ayat al-Qur’an) yang ditujukan kepada penduduk Madinah.

Jalaluddin al-Suyuti mengutip dari ‘Ubaid dalam kitab Fadha’il  dari Mahmun bin Mahran:
apa yang terdapat dalam al-Qur’an berupa “Ya ayyuh an nas” atau “Ya bain Adam” maka ia
termasuk Makkiyah dan apa yang terdapat dalam al-Qur’an berupa “Ya Ayyuha al ladzina
amanu” maka ia termasuk madaniyah.

Namun menurut Al-Hishar sebagaimana dikutip Suyuthi mengatakan: telah kita sepakati jika
surat An-Nisa merupakan surat Madaniyyah, yang awalnya adalah: “Ya ayyuha an-
nas” (An-Nisa [4]:1), dan surat Al-Hajj adalah Makkiyah, padahal di dalamya terdapat “Ya
Ayyuha al ladzina amanu ar ka’u was judu” (Al Hajj [22]: 77).

Al-Qur’an di Mekkah memberantas permusuhan dan menghancurkan keyakinan-keyakinan


mereka yang palsu, dengan hujjah dan dalil, serta menolak hal-hal yang syubhat,
membatalkan segala khurafat, menguak kebatilan dan kesesatan. Sedangkan Al-Qur’an turun
kepada orang-orang Islam di Madinah  meluaskan hokum-hukum agama dan menggerakkan
kaidah-kaidah serta membangun masyarakat dan meletakkan dasar-dasar kekuasaan.

2.2 Metode Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah

Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah bisa diketahui lewat salah satu dari dua metode
berikut:

a. Metode Naqlis-Sima’i (Kutiapan lisan)

Metode Naqlis-Sima’i adalah ayat-ayat dan surat-surat yang kita kenal bahwa ia


adalah Makkiyah atau Madaniyyah degan cara periwayatan dari salah satu shahabat yang
hidup pada periode wahyu, dan mereka meyaksikan turunnya ayat. Atau dari salah satu
tabi’in yang telah mendengar dari sahabat.

Al Qodhi Abu Bakar dalam bukunya “al Intishar” berkata:

Pengetahuan mengenai Makkiyah dan Madaniyah mengacu kepada hafalan para sahabat dan
tabi’in, tidak berasal dari Nabi saw, meskipun hanya berupa komentar.

Adapun contoh ayat yang diketahui dari sahabat adalah surat Al-Anfal: 64, yang menurut
Ibnu Abbas ayat ini diturunkan saat Umar Ibnu Khattab masuk Islam.

b. Metode Qiyas-Ijtihadi

Metode Qiyas-Ijtihadi adalah melakakuan pengkajian terhadap ayat-ayat dan surat-


surat Makkiyah dan Madaniyah serta yang “belum ada” nash yang menjelaskan tempat
turunnya. Jika ditemukan karaktersistik surat-surat Madaniyah, maka menyebutnya
madaniyah. Hal ini melalui ijtihad dan qiyas.

Fahd mengutip dari Zarlasyi dari Al-Jabiri bahwa untuk mengetahui ayat-ayat Makkiyah dan
Madaniyah melalui metode Qiyas dengan cara memperhatikan beberapa ciri-ciri berikut:

1. Setiap yang didalamnya terdapat kalimat “Ya ayyuha an-nas”


2. Setiap yang didalamnya terdapat “Kalla”
3. Diawali huruf Hijaiyah, kecuali surat Az Zahrawain (al-Baqarah  dan Al Imran)
serta ar-Ra’du.
4. Didalamnya ada kisah Adam dan Iblis, kecuali ath-thulah (keadaan yang mulia; al
halal ar Rofi’ah)
5. Di dalamnya terdapat kisah-kisah Nabi-nabi dan ummat Islam zaman dahulu.

Semua katagori yang meliputi ciri-ciri tersebut di atas, adalah surat Makkiyah, sedangkan
setiap surat yang memuat kewajiban-kewajiban dan hukum adalah Madaniyah.

2.3 Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah


Para sarjana Muslim dalam merumuskan ciri-ciri spesifik Makkiyah dan Madaniyah
dalam menguraikan kronologis Al-Qur’an, mereka mangajukan dua titik tekan dalam
usahanya itu, yaitu titik tekan analogi dan titik tekan tematis.

Berdasarkan titik tekan analogis:

1)      Makkiyah

a. Di dalamnya terdapat ayat sajadah


b. Ayat-ayatnya dimulai dengan kata “Kalla”
c. Dimulai dengan ungkapan “Ya ayyuha an nas” dan tidak ada ayat yang dimulai
dengan ungkapan “Ya ayyuha al-ladzina” kecuali dalam surat Hajj [22], karena
dipenghujung surat itu terdapat ayat yang dimulai dengan ungkapan “Ya ayyuha al-
ladzina”.
d. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para nabi dan umat-umat terdahulu
e. Ayat-ayatnya berkisah tentang nabi Adam dan Iblis, kecuali surat al-Baqarah [2]; dan
f. Ayat-ayat yang dimulai dengan huruf-huruf terpotong-potong, seperti: alif lam mim
dan sebagainya, kecuali surat al Baqarah [2] dan al Imran [3].

2)      Madaniyyah

a. Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had


b. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat al-Ankabut [29];
dan
c. Mengandung uraian tentang pedebatan dengan ahli Kitabin.

Adapun berdasarkan titik tekan tematis, yaitu:

1)      Makkiyah

a. Menjelaskan ibadah kepada Allah semata, penetapan risalah kenabian, penetapan hari
kebangkitan dan pembalasan, uraian tentang kiamat dan prihalnya, neraka dan
siksanya, surga dan kenikmatannya, dan mendebat kelompok musyrikin dengan
argument-argumen rasional dan naqli.
b. Menetapkan fondasi-fondasi umum bagi pembentukan hukum syara’ dan keutamaan-
keutamaan akhlak yang harus dimiliki anggota masyarakat.
c. Menuturkan kisah para Nabi dan umat-mat terdahulu
d. Ayat dan suratnya pendek-pendek

2)      Madaniyyah

a. Menjelaskan permasalahan Ibadah, muamalah, hudud, rumah tangga, warisan, jihad,


sosial, pemerintahan, dan hukum syara’.
b. Mengkhitabi ahli kitab Yahudi dan Nashrani dan mengajaknya masuk Islam
c. Mengungkap langkah-langkah orang munafik
d. Surat dan sebagian ayatnya panjang-panjang 

2.4      Klasifikasi Ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah

Al-Qur’an sebagaimana yang sering kita baca terdiri atas 114 surat. Surat-surat
Makkiyah terdiri atas 89 surat, sedangkan surat-surat Madaniyah terdiri atas 25 surat. Adapun
surat-surat Makkiyah berserta urutan turunnya yaitu:

1.QS.Al Alaq 29.QS.Quraisy 57.QS.Luqman 86.QS.Al Mutaffifin

2.QS. Al Qalam 30.QS.Al Qori’ah 58.QS.Saba’ 87.QS.Al Baqarah

3.QS.Al Muzzamil 31.QS.Al Qiyaamah 59.QS.Az Zumar 88.QS.Al Anfaal

4.QS.Al Muddatsir 32.QS.Al Humazah 60.QS.Al Mu’min 89.QS.Ali Imraan

5.QS.Al Fatihah 33.QS. Al Mursalat 61.QS.Fushilat 90.QS. Al Ahzab

6.QS.Al Lahab 34.QS.Qaaf 62.QS.Asy Syuura 91.QS.Al Mumtahanah

7.QS.At Takwir 35.QS.Al Balad 63.QS.Az Zukruf 92.QS.An Nisaa’


Surat-surat Makkiyah 

Surat-surat Makkiyah yaitu sebanyak 82 surat. Surat-surat tersebut adalah sebagai berikut : 
 

1. Al Fajr 22.Al Mulk 43.Luqman 64.Al A’raaf


2.Al Balad 23.Al Qolam 44.As Sajadah 65.Yunus
3.Asy Syams 24.Al Haqqah 45.Saba’ 66.Hud
4.Al Lail 25.Al Ma’arij 46.Ya Sin 67.Yusuf
5.Ad Dhuha 26.Nuh 47.Shod 68.Ibrahim
6.Al Insyrah 27.Al Jin 48.Al Zumar 69.Al Hajr
7.At Tiin 28.Al Muzzamil 49.Ghafir 70.An Nahl
8.Al ‘Alaq 29.Al Mudatsir 50.Asy Syuraa 71.Al Isra’
9.Al ‘Adiyat 30.Al Qiyamah 51.Fatir 72.Al Kahfi
10.Al Qori’ah 31.Al Insan 52.Az Zukhruf 73.Maryam
11.At Takatsur 32.Al Mursalat 53.Ad Dukhan 74.Toha
12.Al ‘Ashr 33.An Naba’ 54.Al Jasiyah 75.Al Anbiya’
13.Al Humazah 34.An Nazi’at 55.Qaaf 76.Al hajj
14.Al Fiil 35.Abasa 56.Az Zariyat 77.Al mu’minun
15. Al Quraisy 36.At Takwir 57.Al Ahqaf 78.Al Furqan
16.Al Ma’un 37.Al Infithar 58.At tuur 79.Asy syuara
17.Al Kautsar 38.Al Insyqaq 59.An Najm 80.An Naml
18.Al Kafirun 39.Al Buruj 60.Al Qomar 81.Al Qasas
19.Al Lahab 40.At Thoriq 61.Al Ankabut 82.As Syaffat
20Al a’la 41.Al Waqi’ah 62.Ar Rum

21.Al Ghosyiah 42.As Saff 63.Al An’am


Surat-surat Madaniyah 

Para ulama berbeda pendapat tentang surat-surat madaniyah. Surat-surat yang mereka
sepakati sebanyak 20 surah antara lain: 

1.Al Jumu’ah 6.Al Baqarah 11.At Taubah 16.Al Hujurat

2.Al Munafikun 7. Ali Imran 12.An Nur 17.Al Hadid

3.At Talaq 8.An Nisa’ 13.Al Ahzab 18.Al Mujadalah

4.At Tahrim 9.Al Ma’idah 14.Muhammad 19.Al Hasyr

5.An Nashr 10.Al Anfal 15.Al Fath 20.Al Mumtahanah

Sedang yang diperselisihkan oleh para ulama ada 12 surat, antara lain: 

1.Al Ikhlas 4.Al Qadr 7.As Saff 10.Al Fatihah

2.Al Falaq 5.Al Bayyinah 8.At Taghabun 11.Ar Rad

3.An Naas 6.Al Zalzalah 9.Al Mutaffifin 12.Ar Rahman

 Pendapat Lain:

Pendapat lain mengatakan ayat-ayat Makkiyah turun selama 12 tahun 5 bulan dan 13
hari. Tepatnya mulai 17 ramadhan tahun 41 hingga awal Rabi’ul Awal tahun 54 dari
kelahiran Nabi Muhammad Saw. Perbandingan ayat-ayat yang diturunkan dimekah berkisar
19/30 dan yang diturunkan dimadinah berkisar 11/30. Adapun surat-surat yang turun di
Makkah sejumlah 91 dan yang turun di Madinah sejumlah 28.” 

a. Surat Makkiyah 91 Surah Yaitu:


(1). Al-Alaq (25). Al-Qadar (49). Al-Qashash (83). Al-Insyiqaq
(2). Al-Qalam (26). Asy-Syamsu (50). Al-Isra’ (84). Ar-Rum
(3). Al-Muzammil (27). Al-Buruj (51). Yunus
(85). Al-Ankabut
(4). Al-Mudatsir (28). At-Tin (52). Hud
(86). Al-Muthaffifin. 
(5). Al-Fatihah (29). Al-Quraisy (53). Yusuf
(6). Al-Ahzab (30). Al-Qari’ah (87). Al-Zalzalah
(54). Al-Hijr
(7). At-Takwir (31). Al-Qiyamah (55). Al-An’am (88). Al-Ra’d

(8). Al-A’la (32). Al-Humazah (56). Ash-Shafat (89). Al-Rahman


(9). Al-Lail (33). Al-Mursalat (57). Luqman
(90). Al-Insan
(10). Al-Fajr (34). Qaf (58). Shaba’
(91). Al-Bayyinah. 
(11). Ad-Duha (35). Al-Balad (59). Az-Zumar
(12). Ak-Insyira (36). Ath-Thariq (60). Ghafir
(13). Al-Ashr (37). Al-Qamar (61). Fushshilat
(14). Al-Adiyat (38). Shad (62). Asy-Syura
(15). Al-Kautsar (39). Al-A’raf (63). Az-Zukhruf
(16). At-Takasur (40). Al-Jin (64). Ad-Dhukhan
(17). Al-Ma’un (41). Yasin (65). Al-Jatsiah
(18). Al-Kafirun (42). Al-Furqan (66). Al-Ahqaf
(19). Al-Fil (43). Fathir (67). Adz-Dzariyat
(20). Al-Alaq (44). Maryam (68). Al-Ghasyiah
(21). An-Nas (45). Thaha (69). Al-Kahf
(22). Al-Ikhlas (46). Al-Waqi’ah (70). An-Nahl
(23). An-Najm (47). Asy-Syu’ara (71). Nuh
(24). ‘Abasa (48). An-Naml (72). Ibrahim
b. Surat al-Madaniyah 28 surat

(1). Al-Baqarah (8). Al-Qital (Muhammad) (15). Al-Hujarat (2 2). At-Taubah

(2). Al-Anfal (9). Ath-Thalaq (16). At-Tahrim (23). An-Nasr

(3). Ali Imran (10) al-Hasyr (17). At-Taghabun (24). Surat Az-Zalzalah

(4). Al-Ahzab (11). An-Nur (18). Ash-Shaf (25). Surat Ar-Rad

(5). Al-Mumtahanah (12). Al-Haj (19). Al-Jumu’ah (26. Surat Ar-Rahman)

(6). An-Nisa’ (13). Al-Munafiqun (20). Al-Fath (27). Surat Al-Insan

(7). Al-Hadid (14). Al-Mujadalah (21). Al-Maidah (28).Surat Al-Bayyinah. 


BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan

1. Makkiyyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SWT sebelum
hijrah ke Madinah, walaupun ayat tersebut turun di sekitar / bukan di kota Makkah, yang
pembicaraannya lebih ditujukan untuk penduduk Makkah. Sedangkan Madaniyyah adalah
ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya walaupun turunnya di
Makkah, dan pembicaraannya lebih ditujukan untuk penduduk Madinah.

2.Cara mengetahui dan membedakan antara surah atau ayat makkiyah dan madaniyyah dapat
di tentukan menggunakan dua metode antara lain, Metode Naqlis-Sima’i (Kutiapan lisan)
dan Metode Qiyas-Ijtihadi Metode Qiyas-Ijtihadi  melakakuan pengkajian terhadap ayat-
ayat dan surat-surat Makkiyah dan Madaniyah serta yang “belum ada” nash yang
menjelaskan tempat turunnya.

3. Merumuskan ciri-ciri spesifik Makkiyah dan Madaniyah dalam menguraikan kronologis


Al-Qur’an, mereka mangajukan dua titik tekan dalam usahanya itu, yaitu titik tekan
analogi dan titik tekan tematis.

4. Al-Qur’an sebagaimana yang sering kita baca terdiri atas 114 surat. Surat-surat Makkiyah
terdiri atas 89 surat, sedangkan surat-surat Madaniyah terdiri atas 25 surat.dan pendapat
lain mengatakan bahwa surat-surat yang turun di Makkah sejumlah 91 dan yang turun di
Madinah sejumlah 28.

3.2. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Jadi,penulis
mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qathan, Syaikh Manna. 2005. Pengantar Studi Al Quran. Jakarta: PUSTAKA AL-
KAUTSAR.

Amin Suma, Muhammad. 2000. Studi Ilmu-ilmu Al Quran. Jakarta: Pustaka Firdaus

Rifai, Mohammad. 1997. Mukaddimah Al Quran dan Tafsirnya. Semarang: Effhar


Offset Semarang.

Sumber internet :- https://www.tongkronganislami.net/makalah-makkiyah-dan-madaniyah/

Anda mungkin juga menyukai