OLEH :
KELOMPOK I
KELAS :
MATA KULIAH :
DOSEN PENGAMPUH :
JURUSAN MATEMATIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan kemurahan-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘Regresi Linear Sederhana” dengan segala keterbatasan waktu dan potensi yang
ada. Terima kasih kepada ibu dosen pengampu mata kuliah Analisis Regresi dan
Varians, ibu Chairunnisa, S.Si., M.Si. yang telah membimbing serta memberikan
penugasan ini kepada penyusun. Tidak lupa pula kepada teman-teman sekalian
yang telah berupaya semaksimal mungkin memberikan dukungan/motivasi
penyusun terhadap penulisan makalah ini.
Makalah ini berisi kajian Regresi Linear Sederhana yang dibagi menjadi
beberapa subtopik. Regresi Linear Sederhana merupakan suatu ilmu yang
mengkaji tentang keterikatan serta prediksi suatu variabel yang dipengaruhi
dengan variabel lain.
Penyusun,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................1
Bab II Isi...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................17
3.2 Saran...........................................................................................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hidup ini, setiap orang terikat oleh relasi/hubungan dengan orang
lain. Relasi tersebut bisa baik (positif), tidak baik (negatif), atau malah tidak ada
hubungan sama sekali. Lebih jauh lagi, dalam suatu peristiwa tentu memiliki
hubungan dengan peristiwa lain, seperti naiknya harga sembako yang
berhubungan dengan naiknya harga bahan bakar minyak. Hal ini disebut juga
dengan hubungan sebab akibat.
1
Metode korelasi dan metode analisis regresi sederhana, keduanya sama-
sama digunakan untuk mengukur derajat hubungan antarvariabel. Bedanya,
regresi digunakan sebagai pengukur bentuk hubungan, dan korelasi digunakan
sebagai pengukur keeratan hubungan antar variabel.
Penyusunan makalah ini membatasi kajian korelasi dan regresi hanya pada
permasalahan yang sederhana (hanya melibatkan dua variabel). Adapun lingkup
kajian mencakup : Persamaan Regresi Linier Sederhana, Koefesien Korelasi,
Koefesien Determinasi dan Uji Signifikansi dan Hipotesis.
2
BAB II
ISI
3
❑ ❑ ❑ ❑
a=
( ∑ Y )(∑ X )−(∑ X )(∑ X Y )
❑
i
❑
2
i
❑
i
❑
i i
❑ ❑ 2
n ∑ X −(∑ X ) 2
i i
❑ ❑
❑ ❑ ❑
n ( ∑ X Y )−( ∑ X )( ∑ Y )
i i i i
❑ ❑ ❑
b= ❑ ❑ 2
n ∑ X −( ∑ X )
2
i i
❑ ❑
Dalam hal ini kita akan membicarakan masalah pendugaan nilai peubah
tak bebas Y berdasarkan peubah X yang telah diketahui nilainya
4
1. Tujuan : pendugaan nilai peubah tak bebas Y berdasarkan peubah X yang
telah diketahui nilainya
2. Variabel : X (variable bebas/predictor)
Y (variable tak bebas/response)
3. Pengumpulan data dalam bentuk tabel.
X Y
16 1,20
70 2,00
25 1,30
65 1,80
68 1,90
35 1,40
25 1,00
54 1,70
43 1,55
42 1,45
4. Tabel bantu yang dibuat untuk memudahkan dalam melakukan
perhitungan :
No. X X2 Y Y2 XY
1. 16 256 1,20 1,44 19,2
2. 70 4900 2,00 4,00 140
3. 25 625 1,30 1,69 32,5
4. 65 4225 1,80 3,24 117
5. 68 4624 1,90 3,61 129,2
6. 35 1225 1,40 1,96 49
7. 25 625 1,00 1 25
8. 54 2916 1,70 2,89 91,8
9. 43 1849 1,55 2,4025 66,65
10. 42 1764 1,45 2,1025 60,9
Jumlah
443 23009 15,3 24,335 731,25
∑
5. Menghitung a dan b menggunakan rumus yang telah ditentukan
❑ ❑ ❑ ❑
a=
( ∑Yi
❑
)( ❑
) ( )(∑ X Y )
∑ X 2i − ∑ Xi
❑ ❑
i i
❑ ❑ 2
n ∑ X −( ∑ X )
2
i i
❑ ❑
5
❑ ❑ ❑
b=
n (∑ X Y )−(∑ X )(∑ Y )
❑
i i
❑
i
❑
i
❑ ❑ 2
n ∑ X −( ∑ X )
2
i i
❑ ❑
6
dikatakan korelasi sempurna negatif. Dalam korelasi yang sempurna positif, tiap-
tiap kenaikan nilai variabel X selalu disertai kenaikan yang seimbang
(proporsional) pada nilai-nilai variabel Y. Sebaliknya, dalam korelasi yang
sempurna negatif, tiap-tiap kenaikan nilai variabel X selalu disertai penurunan
yang seimbang pada nilai variabel Y. Akan tetapi korelasi semacam itu sangat
jarang kita jumpai dalam praktik-praaktik pendidikan. Biasanya korelasi antara
dua variabel di antara +1,000 atau -1,000 tidak pernah kita jumpai. Karena itu jika
kita menjumpai korelasi yang lebih tinggi dari +1,000 atau -1,000, maka kita
harus meninjau kembali kebenaran dari perhitungan kita.
Dimana :
7
N=¿ jumlah subjek yang diselidiki
1) Cari mean dari suku kedua variabel yang bersangkutan. Sebut kedua mean
itu M x dan M y .
2) Cari SD dari kedua variabel itu. Sebut kedua SD itu SD x dan SD y.
3) Cari deviasi-deviasi tiap-tiap nilai kedua variabel itu. Sebut x untuk deviasi
variabel X dan Y untuk deviasi variabel Y. Jangan lupa mengecek:
❑ ❑
∑ x =0 dan ∑ y=0
❑ ❑
√(
❑ ❑
∑ x2
❑
)(∑ y )
❑
2
❑ ❑
karena
N SD x SD y =N
√ √
∑ x2
❑
N
∑
❑
N
y2
=
√
❑ ❑
8
Rumus-rumus yang menggunakan deviasi-deviasi tersebut di atas disebut
rumus deviasi. Rumus-rumus deviasi sangat mudah dikerjakan bilamana
kebetulan mean dari masing-masing variabel yang dipersoalkan merupakan
bilangan bulat. Akan tetapi, jika mean dan masing-masing variabel tidak
merupakan bilangan bulat, segera kita akan terlibat dalam kesukaran mencari
deviasi-deviasi dari tiap-tiap nilai variabel.
dimana
❑ 2
❑
∑
❑
x 2=∑ X 2−¿
(∑❑ X ) ¿
❑ ❑ N
❑ 2
❑
∑
❑
y2 =∑ Y 2−¿
(∑❑ Y ) ¿
❑ ❑ N
❑ ❑
❑ ❑
∑ xy =∑ XY −¿
( )( ∑Y)
∑X
❑
¿ ❑
❑ ❑ N
Contoh Permasalahan
X Y
16 1,20
70 2,00
9
25 1,30
65 1,80
68 1,90
35 1,40
25 1,00
54 1,70
43 1,55
42 1,45
Pembahasan :
No. X Y X2 Y2 XY
1. 16 1,20 256 1,44 19,2
2. 70 2,00 4900 4,00 140
3. 25 1,30 625 1,69 32,5
4. 65 1,80 4225 3,24 117
5. 68 1,90 4624 3,61 129,2
6. 35 1,40 1225 1,96 49
7. 25 1,00 625 1 25
8. 54 1,70 2916 2,89 91,8
9. 43 1,55 1849 2,4025 66,65
10. 42 1,45 1764 2,1025 60,9
Jumlah
443 15,3 23009 24,335 731,25
∑
Dengan memperhatikan nilai-nilai jumlah pada tabel di atas, dengan
menggunakan rumus angka kasar, diperoleh :
❑ ❑
r xy =∑ XY −( ∑ X )¿ ¿ ¿ ¿
❑ ❑
53,46
¿ =0,95499
55,97925
10
❑
∑ Y
15,3 (mean variabel Y)
M y= ❑
= =1,53
N 10
No. X Y x x2 y y2 xy
1. 16 1,20 -28,3 800,89 -0,33 0,1089 9,339
2. 70 2,00 25,7 660,49 0,47 0,2209 12,079
3. 25 1,30 -19,3 372,49 -0,23 0,0529 4,439
4. 65 1,80 20,7 428,49 0,27 0,0729 5,589
5. 68 1,90 23,7 561,69 0,37 0,1369 8,769
6. 35 1,40 -9,3 86,49 -0,13 0,0169 1,209
7. 25 1,00 -19,3 372,49 -0,53 0,2809 10,229
8. 54 1,70 9,7 94,09 0,17 0,0289 1,649
9. 43 1,55 -1,3 1,69 0,02 0,0004 -0,026
10. 42 1,45 -2,3 5,29 -0,08 0,0064 0,184
Jumlah 0 0
443 15,3
∑ (hampiran) 3384,1 (hampiran) 0,926 53,46
Perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi pertama product
moment pearson diperoleh :
❑
∑ xy
53,46 53,46
r xy = ❑
= = =0,95499
√(3384,1)(0,926) 55,979
√(∑
❑ ❑
❑
x2 )(∑ y )
❑
2
11
SPEARMAN dan diberi nama koefisien korelasi tata-jenjang (rank order
correlation coefficient). Rumus tersebut berbunyi :
❑
6∑ d2
rho=1− ❑
N ( N 2−1)
dimana:
N = jumlah pasangan
2. 3 Koefesien Determinasi
2 SX
r =b
SY
Dimana :
12
SY =¿ simpangan baku variabel Y
SX=
√ ∑
❑
❑
( X −M X )2
n−1
=19,3910 1
SY =
√ ∑
❑
(Y −M Y )2
n−1
=0,320763
SX 19,39101
2
r =b
SY (
=( 0,015 ) )
0,320763
=0,90
Jelas bahwa ini menunjukkan hasil yang sama dari hasil perhitungan
sebelumnya.
13
populasi di mana sampel berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua
hipotesis yaitu: H0 (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif).
1. Menentukan Hipotesis
H0 : = 0; variabel X tidak berpengaruh signifikan/nyata terhadap Y
H1 : 0; variabel X berpengaruh signifikan/nyata terhadap Y
14
2. Menentukan tingkat signifikansi ( )
Tingkat signifikansi, yang sering digunakan adalah = 5% ( = 0,05) 3
3. Menghitung nilai t hitung menggunakan rumus :
r √n−2
t hit =
√ 1−r 2
4. Menentukan daerah penolakan H0 (daerah kritis)
Bentuk pengujian dua arah, sehingga menggunakan uji-t dua arah :
H0 akan ditolak jika t hit > t tabel atau −t hit <−t tabel berarti H1 diterima.
H0 akan diterima jika −t hit < ttab < t hit , berarti H1 ditolak.
15
Jumlah data n = 10
Nilai t hitung,
BAB III
16
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
Anas. 1996. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Spiegel.
Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto. 2016. Analisis Regresi : Dasar dan
Penerapannya dengan R. Jakarta : Kencana.
18