PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
JUDUL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Fikar Riandy 5215083413
2012
NEGERI 26 JAKARTA
Disusun Oleh :
Nama : FIKAR RIANDY
NO.REG : 5215.08.3413
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari
sistem mikrokontroler dengan menggunakan ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS) yang dapat
membangun motivasi siswa dari rasa keingintahuan akan hal-hal yang belum diketahuinya
secara praktek suatu proses belajar. ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS) sebagai alat bantu
yang dapat digunakan untuk simulasi sistem mikrokontroler tanpa benda peraga sebenarnya,
sehingga anak didik dapat mempraktekan hasil belajar teori sistem mikrokontroler dan
memperaktekannya pada ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS) sebelum pada modul
mikrokontroler sebenarnya. Penulis mencoba meneliti sejauh mana cara berfikir yang dapat
meningkatkan pengetahuandan motivasi belajar siswa melalui media ISIS Profesional V2.2
memungkinkan pengembangan ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS) ini dapat diukur melalui
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Penelitian Tindakan Kelas
ini yang berjudul ³Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Sistem Mikrokontroler Dengan
Isis Profesional V2.2 (Proteus) Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Elektronika
Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa terwujudnya proposal PTK ini adalah
berkat bantuan, dorongan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasi dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Dr. Bambang Dharmaputra M.Pd. Selaku Dosen Pemangku Mata Kuliah Metode
2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan motivasi, pengarahan, dan Materil
3. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008 Fakultas Teknik, Program Studi Pendidikan
Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta, yang telah memberikan dukungan dan
semangatnya.
4. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini
Penulisan proposal PTK ini tentunya masih banyak kekurangan akibat dari keterbatasan
pengetahuan yang diperoleh, maka dari itu penulis bersedia untuk di kritik dan membutuhkan
saran yang membangun. Adapun jika terdapat kelebihan dalam penulisan proposal PTK ini,
Akhirnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian proposal PTK ini. Semoga Allah SWT memberikan barokah dan
pahala yang setimpal kepada penulis dan semua pihak yang telah membantu. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Abstrak ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
perhatian khusus oleh banyak negara di dunia. Indonesia sebagai negara yang sedang
terus diupayakan agar tercipta pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu sudah
semestinya jika pembangunan di bidang pendidikan menjadi prioritas utama yang harus
dilakukan oleh pemerintah.
mutu pendidikan yang masih sering dipermasalahkan dan masih dianggap rendah baik pada
tingkat Sekolah Dasar atau pada tingkat Sekolah Menengah Atas. Rendahnya mutu
pendidikan juga terdapat pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih
kurang memuaskan pada hasil evaluasi belajarnya sehingga berdampak pada kualitas
SMK memiliki beberapa tujuan, yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan
kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme, menyiapkan siswa agar mampu memilih
karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja
tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun
masa yang akan datang, menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,
SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk
menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan keterampilan dan keahlian
sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja ketika terjun dalam dunia kerja ikut
memberikan peranan penting dalam kemajuan bangsa terutama dalam kemajuan bidang
teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai. Untuk mencapai hal
Slogan ³SMK Bisa´ yang saat ini tengah digemakan oleh pemerintah melalui
meningkatkan motivasi peserta didik SMK untuk maju. Tujuan dan harapan besar
Mendiknas melalui slogan ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja dan meningkatkan kerja sama
SMKN 26 Jakarta adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang banyak
mencetak tenaga kerja dan telah menerapkan program pemerintah dalam meningkatkan hasil
belajar dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Terdapat tiga
komponen strukur kurikulum yang terdapat di dalamnya, yaitu: Normatif (berperan dalam
saat ini ikut mempengaruhi pola hidup manusia menuju kearah hidup modern. Masyarakat
di seluruh dunia telah dimudahkan dalam menjalani hidup sehari-hari dikarenakan terdapat
banyak peralatan modern yang membantunya. Dari banyak aspek kehidupan yang telah
maju salah satunya adalah pada bidang komputer. Kebutuhan manusia terhadap komputer
tidak hanya terbatas untuk mengerjakan tugas-tugas perkantoran tetapi juga telah
berkembang sebagai sarana untuk dapat mengakses informasi terkini di seluruh penjuru
dunia. Untuk itu, kecepatan akses data menjadi permintaan masyarakat yang harus
Sebagai wujud nyata komitmen sekolah terhadap mutu dan kualitas tamatannya, sekolah
telah melaksanakan kerjasama dengan beberapa perusahaan di Jakarta yang bertujuan agar
dapat terserapnya kemampuan siswa terjun di dunia industri. Sebagian besar perusahaan
yang telah menjadi mitra bergerak dibidang jaringan komunikasi, namun ada beberapa
perusahaan komputer IT yang menjadi mitra. Salah satu prestasi terbaik yang telah dimiliki
Jurusan Teknik Elektronika Industri merupakan salah satu jurusan yang terdapat di
dalam SMKN 26 Jakarta. Lulusan yang dimiliki oleh jurusan tersebut telah banyak bekerja
di perusahaan jaringan dan komunikasi meskipun pada kenyataannya materi pelajaran yang
diterima di kelas adalah yang berkaiatan dengan komputer, salah satunya adalah mata
pelajaran sistem mikrokontroler yang diajarkan untuk siswa kelas XI TEI. Hal ini
disebabkan karena sekolah telah menjalin mitra dengan perusahaan yang bergerak dibidang
komunikasi dan jaringan, sehingga mata pelajaran tersebut menjadi materi yang secara
kelas XI jurusan elektronika industri pada semester ganjil tahun pelajaran 20011/2012. Pada
hasil pelaksanaannya, terdapat 13 siswa yang tidak berkompeten dari 34 jumlah siswa dalam
satu kelas karena memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
Pada hasil pengamatan peneliti lainnya, penguasaan materi yang harus dimiliki oleh
guru juga masih kurang mengingat mata pelajaran ini baru diajarkan sehingga
membutuhkan waktu yang cukup untuk memahami isi materi secara menyeluruh pada mata
diklat tersebut. Selain faktor penguasaan materi, penggunaan metode ceramah juga dinilai
kurang efektif karena seringkali menimbulkan kejenuhan dan berujung pada sikap kurang
Guru merupakan salah satu unsur di dalam pendidikan yang memiliki peran yang
sangat penting. Profesionalitas dan kompetensi menjadi persyaratan yang harus dimiliki
1.2. Perumusan Masalah
disimpulkan yaitu: Apakah ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS) dapat meningkatkan hasil
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini adalah:
1. Ingin mengetahui besar ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dengan
2. Ingin mengetahui hasil pencapaian belajar peserta didik dengan ISIS Profesional V2.2
(PROTEUS)?
3. Ingin mengetahui tingkat kepuasan peserta didik setelah di ajar dengan menggunakan
bagi dunia pendidikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan alternatif pembelajaran
bagi pihak-pihak yang terkait dalam dunia pendidikan khususnya guru dan calon guru mata
diklat sistem mikrokontroler dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
BAB II
Belajar merupakan suatu hal yang wajib kita lakukan, karena pada kenyataannya kita
belajar setiap hari di kehidupan ini. Manusia bisa berkembang sedemikian maju karena
proses belajar. Menuntut ilmu merupakan bagian dari belajar, maka sudah selayaknya kita
latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber
yang diwariskan. Belajar dapat diartikan pula sebagai proses membangun makna atau
perubahan terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat
Menurut Chaplin yang diikuti oleh Muhibbin, ´Balajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman´. Jadi belajar
merupakan suatu proses yang ditandai oleh adanya perubahan dalam diri seseorang.
Perubahan tingkah laku tersebut baik yang berupa pengetahuan maupun keterampilan sebagai
Belajar menghasilkan perubahan yang meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti
pemahaman dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti kemampuan
motorik dan berbicara dalam bahasa asing. Yang bersifat internal tidak dapat langsung
diamati, sebaliknya yang bersifat eksternal dapat diamati. Dengan kata lain orang yang
belajar akan mengalami perubahan ke arah yang positif, baik itu dalam kemampuan bidang
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, belajar adalah proses usaha yang dilakukan
oleh manusia dalam menemukan pengetahuan baru dengan latihan dan usaha untuk
disengaja.
Dalam memaknai efektivitas akan memberi pengertian yang berbedasesuai dengan sudut
didalam kamus bahasa Indonesia istilah efektivitas berasal dari kataefektif yang berarti ada
kesesuaian antaraorang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju Belajar adalah
suatuaktivitas yang dapat membawa perubahan padaindividu. Selain itu belajar merupakan
proses dimana guru terutama melihatapa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman
dalam tujuan pembelajaran. Maka demikian pengertian dan efektivitas belajar adalah suatu
usahauntuk memaksimalkan waktu yang ada sebaik mungkin demi mencapai tujuanyang
berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainyatujuan, ketetapan waktu, dan
adanya partisipasi aktif dari anggota, dengandemikian efektivitas belajar adalah bagaimana
agar proses belajar itu dapatmencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan
durasi waktuyang ditentukan serta didukung oleh peran aktif guru dan siswa.
Menurut Yulaelawati yang mengutip dari pernyataan Bloom mengatakan bahwa hasil
belajar sebagai tujuan pendidikan yang hendak dicapai dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bidang yaitu: a) Kognitif, tujuannya yaitu memperoleh pengetahuan fakta atau ingatan,
pemahaman, aplikasi dan kemampuan berpikir analisis, sintesis dan evaluasi, b) Afektif,
yaitu keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun ekspresi verbal
Hasil belajar merupakan indikator dari keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran yang
ditetapkan dalam sistem pendidikan nasional. Pengungkapan hasil belajar idealnya melalui
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar
mengajar. Agar hasil belajar dapat optimal, maka kegiatan pembelajaran harus direncanakan
oleh guru dengan baik dan benar sehingga proses belajar dapat berjalan sesuai rencana dan
Sistem mikrokontroler adalah sistem kendali digital single chip yang memiliki
komputasi yang sangat cepat, bentuk yang semakin kecil dan harga yang semakin murah.
Berdasarkan pada petunjuk yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Indonesia
(BSNP) tahun 2006 tentang pengkajian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) maka dipandang perlu setiap sekolah-sekolah
keadaan sekolah dimana sekolah itu berbeda satu dengan yang lainnya.
Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu-rambu
yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu-rambu yang
dimaksud adalah:
3. KKM dinyatakan dalam presentasi berkisar antara 0-100, kriteria ditetapkan untuk
4. Dalam menentukan KKM haruslah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-
rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung.
5. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih
sekolah.
2.1.6. ISIS Profesional V2.2 (PROTEUS)
Proteus adalah sebuah software untuk mendesain pcb yang dilengkapi dengan simulasi
pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke pcb. Proteus
mengkombinasikan program isis untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program
ares untuk membuat layout pcb dari skematik yang kita buat.
berikutnya dalam suatu penilaian. Kerangka berpikir yang penulis gunakan sebagai berikut:
2. Setiap individu akan mudah mengingat sesuatu jika dia dihadapkan pada suatu kondisi
yang pernah dia alami Sampai batas normalitas tertentu, setiap individu dapat mencapai
tingkat penguasaan prestasi belajar tertentu seperti yang dicapai oleh temannya, asalkan
diberi waktu yang cukup sesuai dengan kebutuhannya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2012. Penelitian ini
Ruang Praktek untuk penyampaian materi serta Ruang Kelas untuk belajar kelompok
mengajar antara guru dan siswa kelas XI TEI melalui penggunaan ISIS Profesional
V2.2 (PROTEUS)
Terdapat empat tahapan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu tahap: (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu diketahui bahwa
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
dipaparkan pada BAB I, yaitu berkaitan dengan upaya meningkatkan hasil belajar mata
merancang kegiatan belajar berdasarkan Silabus dan RPP yang telah dirancang menurut
permasalahan yang ada dalam kelas tersebut. Silabus adalah suatu rencana yang
mengatur kegiatan pembelajaran dan pegelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar pada
Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang berdasarkan matrik yang diambil
dari acuan Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Silabus akan sangat bermanfaat sebagai pedoman
bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang
Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih
baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar
mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Setelah silabus dibuat, guru
dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Di dalam RPP berisi petunjuk secara rinci,
pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, metode, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh
karena itu, dengan berpedoman pada RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan
sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar
Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
menggunakan ISIS Proteus. Jumlah siswa dalam satu kelas akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan masing-masing jumlah dalam satu kelompok adalah empat
siswa. Pelaksanaan tindakan direncanakan selama tiga siklus yang dilakukan dalam
sembilan pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan 2 jam pelajaran (90 menit) yang
hasil belajar pelajaran sistem mikrokontroler dari hasil tes individu yang diadakan pada
Tahap 4: Refleksi
memproses data yang diperoleh, mendiskusikannya dengan guru bidang studi, apakah
tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, apa kelebihan serta
kekurangan perencanaan serta tindakan yang telah dilakukan, serta bagaimana rata-rata
pada siklus I.
suatu tindakan serupa seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi yang sudah
dilakukan berguna untuk siklus berikutnya agar bisa menyusun perencanan tindakan
Siswa juga akan diberikan kuesioner setelah satu indikator selesai untuk
dengan menggunakan metode ISIS Proteus, pengamatan terhadap cara guru mengajar,
bila hasil kuesioner tidak memuaskan maka guru harus merenungkan penggunakan
variasi metode apa yang lebih efektif agar dapat digunakan pada siklus berikutnya. Dan
jika ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM maka guru harus memberikan
Pengambilan data merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mendapatkan
data. Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai beikut:
a. Data aktivitas kelas diambil melalui observasi pada saat pelaksanan tindakan berlangsung
b. Data hasil belajar siswa diambil ketika praktik siklus berlangsung.
c. Data tentang kepuasan siswa dalam belajar dan cara guru mengajar diambil melalui
Analisis data penelitian dilakukan dengan melihat peningkatan nilai rata-rata kelas dan
hasil kuis pada setiap siklus pada pelajaran sistem mikrokontroler . Adapun untuk melihat
digunakan kuesioner untuk mengetahui kepuasan siswa dalam belajar. Hal ini berarti bahwa
dalam penelitian dianggap berhasil apabila terjadi kenaikan nilai rata-rata dan kepuasan
siswa pada hasil belajar sistem mikrokontroler di SMK Negeri 26 Jakarta dibandingkan