Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PEER TEACHING

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Desain dan Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Dra. Dwi Purwanti, M.S.

Fitria Ekarini, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Afif Aliyfia Alfian 5301417023

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenjang : Perguruan Tinggi

Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro (S1)

Mata Kuliah : Dasar Elektronika

Semester : 4 (Empat)

Waktu : 100 menit (2 SKS)

Pertemuan ke :6

Pokok Bahasan : Gelang Warna Resistor

A. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat nilai dari resistor melalui gelang warna.

B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mengetahui Gelang warna Resistor
2. Mahasiswa menentukan nilai resistor
3. Mahasiswa mengetahui klasifikasi resistor
4. Mahasiswa membaca resistor

C. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Ranah Capaian Pembelajaran Lulusan
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
Sikap
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri;
1. Konsep sistem pembelajaran yang mencakup:
perencanaan pembelajaran yang memenuhi kaidah
pedagogis secara operasional dan implementasinya
dalam kerangka pendidikan kejuruan teknik elektro.
2. Pengetahuan penyusunan karya Ilmiah yang sesuai
dengan prosedur ilmiah berdasarkan analisis, informasi
dan data serta mampu menginterpretasikan dan
Pengetahuan
mengkomunikasikan secara akurat dan akuntabel dalam
rangka memecahkan masalah dan fenomena yang terjadi
berkaitan dengan profesi.
3. Pengetahuan prinsip-prinsip Matematika, Fisika
kaitannya dengan prinsip-prinsip ketenagalistrikan.
4. Pengetahuan hukum dan teori dasar elektronika.
5. Pengetahuan dasar dasar elektronika
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi
sesuai dengan bidang keahliannya; mengkaji implikasi
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan,
Keterampilan Umum
teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk
menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni
serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam
bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;
2. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam
konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya,
berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
3. Mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
4. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di
dalam maupun di luar lembaganya.
1. Mampu memfasilitasi, mengevaluasi, melaksanakan
pembelajaran dan hasil belajar secara profesional, serta
kemitraan komunitas dalam kerangka pendidikan
kejuruan dalam melaksanakan tugas sebagai profesi
guru
2. Berhasil menyusun Karya Ilmiah yang sesuai dengan
prosedur ilmiah berdasarkan analisis, informasi dan data
serta mampu menginterpretasikan dan
mengkomunikasikan secara akurat dan akuntabel dalam
rangka memecahkan masalah dan fenomena yang terjadi
berkaitan dengan profesi.
3. Mampu menganalisis dan memecahkan masalah teknis
secara rutin yang berkaitan dengan teknik tenaga listrik
Keterampilan Khusus
dengan menerapkan prinsip-prinsip Matematika, Fisika
dan Kimia.
4. Mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah
Teknik Tenaga Listrik saat ini dan yang akan datang
dengan menggunakan hukum dan teori dasar kelistrikan
dalam kerangka aplikasi yang lebih luas.
5. Mampu menerapkan teknologi baru untuk mendisain,
analisis dan aplikasi sistem pengukuran yang terkait
dengan dasar elektornika untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat secara profesional dan etis.
6. Mampu menganalisis terkait aplikasi material yang
terkait dengan Teknik Tenaga Listrik untuk
pengembangan pembangunan energi ketenagalistrikan.
7. Mampu memilih dan Menentukan untuk keperluan
disain dan Implementasi Instalasi yang terkait dengan
dasar elektornika

D. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


1. Mahasiswa dapat menjelaskan teori dasar elektornika
2. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen dasar elektornika
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen dasar elektornika

E. Materi Ajar (Terlampir)


1. Pengetahuan resistor
2. Warna gelang resistor
3. Cara menghitung nilai resistor

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Scientific Learning
- Model/ strategi : Cooperative Learning
- Metode : Ceramah, Tanya Jawab

G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
- Alat : White Board, OHP (Over Head Projektor)
- Media Pembelajaran :
1. Diktat Perkuliahan
2. Presentasi (Power Point)
- Sumber Pembelajaran :
1. Sulasno. 1993. Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Semarang : Satya Wacana
2. Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta : Erlangga

H. Skenario Kegiatan Pembelajaran


Tahap Uraian Kegiatan Estimasi Waktu
Pendahuluan 1. Dosen melakukan pengecekan 15 menit
kebersihan ruang
2. Dosen membuka kegiatan belajar
dengan mengucap salam

3. Dosen memimpin peserta didik


untuk berdo‟a sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.

4. Dosen melakukan persensi untuk


mengecek kehadiran peserta didik

5. Guru menjelaskan berbagai


fenomena yang berhubungan
dengan dunia pendidikan untuk
memotivasi peserta didik dan
menciptakan suasana belajar yang
kondusif

6. Guru menjelaskan topik, tujuan


dan manfaat kompentensi yang
akan dicapai peserta didik
mengikuti kegiatan pembelajaran

Penyajian Inti 1. Dosen menyampaikan materi 70 menit


kepada mahasiswa tentang
komponen dasar elektronika
tentang gelang warna resitor
2. Dosen memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
mengajukan pertanyaan tentang
materi yang telah disampaikan.
3. Mahasiswa mengerjakan soal – soal
latihan yang diberikan oleh dosen
4. Mendiskusikan hasil jawaban soal-
soal latihan secara bersama
Penutup 1. Memberikan evaluasi 15 menit
2. Menyampaikan kesimpulan
3. Dosen memberikan tugas tentang
menghitung nilai resistor
4. Menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya.
5. Menutup pelajaran dengan berdoa
dan memberi salam

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian : pengamatan, tes tertulis.

2. Prosedur penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan

a. Terlibat aktif dalam saat diskusi

pembelajaran konsep

dasar pengukuran dan

kesalahan dalam

pengukuran

b. Bekerjasama dalam

kegiatan kelompok.

c. Toleran terhadap

proses pemecahan
masalah yang berbeda

dan kreatif.

2. Pengetahuan

a. Mengemukakan Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu

kembali konsep dan kelompok

kesalahan dalam

pengukuran.

b. Menyatakan kembali

langkah

meminimalisir

kesalahan dalam

pengukuran

3. Keterampilan

a. Terampil menghitung Tes tertulis Penyelesaian tugas individu

kesalahan batas dan kelompok

(limiting error)
J. Instrumen Penilaian Hasil belajar

1. Penilaian Pengetahuan dan


Ketrampilan Kisi kisi penilaian

Tingkat

No Kisi-kisi Soal kesulitan Jenis

(skor)

1 Mengemukakan 1. Apakah yang anda ketahui tentang Mudah Essay

kesalahan dalam Gelang warna resitor (20)

pengukuran

2 2. Sebuah resistor mempunyai gelang Sedang Essay


Menghitung nilai resistor
warna merah kuning hitam emas
berapakah nilai resistor tersebut

(30)

3 Terampil Sukar Essay

mengemukakan (50)
3. Apabila alat-ukur listrik digunakan
antisipasi kesalahan
Resistor tidak terukur sesuai
dalam pengukuran.
dengan warna dari gelang apakah
penyebabnya ?
a. SOAL

1. Warna pada resistor Coklat – Merah – Hitam – Emas. Tentukan :

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

c. Nilai Resistor Minimum

d. Nilai Resistor Maksimum

e. Nilai Resistor berada antara ………. sd. ……….

2. warna pada resistor Merah – Ungu – Coklat – emas. Tentukan :

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

c. Nilai Resistor Minimum

d. Nilai Resistor Maksimum

e. Nilai Resistor berada antara ………. sd. ……….

3. Warna pada resistor Coklat – Hitam – Kuning – None

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

c. Nilai Resistor Minimum

d. Nilai Resistor Maksimum

e. Nilai Resistor berada antara ………. sd. ……….

4. Warna pada resistor Jingga – Jingga – Jingga – Emas. Tentukan :


a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

5. Warna pada resistor Hijau – Biru – Emas – Emas

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

6. Warna pada Resistor Merah – Merah – Merah – Emas. Tentukan :

a. Nilai Resistor Minimum

b. Nilai Resistor Maksimum

7. Warna pada resistor Coklat – Hitam – Hitam – Emas. Tentukan :

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

8. Warna pada resistor Merah – Kuning – Hijau – Perak. Tentukan :

a. Nilai Resistornya

b. Nilai Toleransinya

9. Warna pada resistor Putih – Abu-abu – Hijau – Perak. Tentukan :

a. Nilai resistornya

10.Warna pada resistor Kuning – Hijau – Coklat – emas. Tentukan :

a. Nilai Toleransinya
Pedoman Penskoran

Penghitungan Nilai = 100%

Skor Maksimal
Mengetahui Semarang, 20 Juni 2020

a.n. Ketua Jurusan Teknik Elektro Pengampu Mata Kulia

Dosen Desain Strategi Pembelajaran

Dra. Dwi Purwanti, M.S. Afif Aliyfia Alfian, S.Pd.

NIP. NIM. 5301417023


LAMPIRAN-LAMPIRAN

RESISTOR

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti
tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-
bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan
dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang
lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator. Bagaimana prinsip konduksi,
dijelaskan pada artikel tentang semikonduktor. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus,
dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum

Ohm: v = R x i

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Tipe resistor yang umum adalah
berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat
lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test
yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa
mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).
Hati-hati ketika membaca resistor dengan 5 atau 6 gelang warna
Note: Digit ke Tiga tidak dipakai ketika membaca resistor dengan 4 gelang warna
contoh gambar >>

Arti gelang-gelang warna dari resistor di atas adalah:

Merah = 2

Kuning = 4

Jingga = x1000

Emas = 5%

Jadi, nilai resistansi resistor disamping = 24.000 Ohm.

Rmaks = 24.000 + ( 5% x 24.000 )

Rmin = 24.000 – ( 5% x 24.000 )

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna
coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor
yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang
pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa
toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama
selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya.
Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk
gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4
gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut
menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah
gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama
berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke
empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui
jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai
resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah
menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya
memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang
pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang
violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai
satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah
berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor
tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah
5%.

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain
besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka
akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu
resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki
disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna
putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo
ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.

Berdasarkan penggunaannya, resistor dapat dibagi:

1. Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang
nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat
dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor
dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi
dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya
menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang
nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife
Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila
temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya
karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan
cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

Cara paling mudah menentukan resistor yang rusak, yaitu apabila resistor kita ukur dengan
multimeter tidak sama dengan nilai gelang yang kita baca, bahkan sangat menyimpang jauh,
ada pula yang tidak terukur atau 0 ohm. Untuk lebih baiknya sebelum kita memasang
komponen resistor ke dalam rangkaian atau menyoldernya, lebih baik kita ukur dulu dengan
multimeter untuk lebih tepatnya.

Dilihat dari fungsinya, resistor dibedakan menjadi :

1. tahanan tetap

fungsi :

- pembagi tegangan

- memperkecil arus

- memperbesar dan memperkecil tegangan

2. tahanan tidak tetap ( variable )

contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser

fungsi :

- sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus )

- sebagai tone control pada sound system

- sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble )


- sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan

Warna Angka Angka Faktor perkalian Toleransi


ke-1 ke-2
Hitam 0 1

Coklat 1 1 10

Merah 2 2 100

Oranye 3 3 1000 2%
Kuning 4 4 10000

Hijau 5 5 100000

Biru 6 6 1000000

Ungu 7 7 10000000

Abu-abu 8 8 100000000

Putih 9 9 1000000000

Emas 0,1 5%

Perak 0.01 10%

Tanpa warna 20%


Referensi

RICHARDS, PAUL I. Resistor-transmission-line circuits. Proceedings of the IRE, 1948, 36.2: 217-220.

Marti, X., Fina, I., Frontera, C., Liu, J., Wadley, P., He, Q., ... & Kuneš, J. (2014). Room-temperature
antiferromagnetic memory resistor. Nature materials, 13(4), 367-374.

Straley, J. P. (1976). Critical phenomena in resistor networks. Journal of Physics C: Solid State
Physics, 9(5), 783.

Chiang, C., & Wicker, G. C. (2002). U.S. Patent No. 6,339,544. Washington, DC: U.S. Patent and
Trademark Office.

Straley, J. P. (1977). Critical exponents for the conductivity of random resistor lattices. Physical Review
B, 15(12), 5733.

Hariyanto, D. (2009). Studi penentuan nilai resistor menggunakan seleksi warna model HSI pada citra
2D. Telkomnika, 7(1), 13.

Firmansyah, S., Lelono, D., & Sumiharto, R. (2015). Implementasi Pengolahan Citra Digital Sebagai
Pengukur Nilai Resistor Pada Sistem Pemindai Resistor Berbasis Android. IJEIS (Indonesian Journal
of Electronics and Instrumentation Systems), 5(1), 1-10.

Hidayat, W. (2012). APLIKASI MENGHITUNG NILAI RESISTOR BERBASIS DEKSTOP (Doctoral


dissertation, STMIK AKAKOM Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai