Anda di halaman 1dari 9

Demo di DPRK Aceh Barat, Mahasiswa Tuntut Transparansi Penggunaan Dana Covid-19

Darmansyah Muda 18:41 WIB, 20 Juli 2020 Aksi unjuk rasa mahasiswa di kantor DPRK
Aceh Barat. Foto: AJNN/Darmansyah Muda ACEH BARAT - Puluhan mahasiswa yang
tergabung dalam Gerakan Rakyat Mahasiswa Menuntut Keadilan (GRMMK) berunjuk rasa
di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Senin (20/7).
Dalam aksi tersebut para mahasiswa itu menuntut transparansi pengelolaan angaran
Coronavirus Disease atau Covid-19. Koordinator aksi Adil Kurniawan, ada beberapa hal
yang ingin disuarakan dalam aksi tersebut, salah satunya menyangkut dengan desakan
pembatalan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). "Kami tidak mau
hanya ditunda tapi kami minta RUU HIP dibatalkan," kata Aidil. Selain itu, kata dia, mereka
juga menuntut agar RUU Omnibuslaw ikut dibatalkan, karena dinilai merugikan para buruh
atau tenaga kerja. Selain itu, kata dia, mereka minta agar DPRK Aceh Barat mengambil
sikap dalam pengawasan dan mengusut pengelolaan dana Covid-19 yang dinilai tidak
transparan. "Untuk anggaran Covid-19 kita lihat bersama sekarang ini tidak transparan dan
banyak kegaduhan di desa," kata dia. Aksi yang berlangsung di simpang pelor tersebut baru
bubar setelah DPRK setempat menandatangani petisi menolak RUU HIP dan RUU
Omnibuslaw.  Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Barat, Samsi Barmi, mengatakan pihaknya
akan membentuk tim pansus guna memastikan penggunaan anggaran recofusing Covid-19
sudah sesuai atau belum. "Untuk memenuhi tuntutan mahasiswa kita siap bentuk tim
pansus anggaran Covid-19 untuk melihat penggunaannya, agar transparan," kata Samsi
Barmi. Pang Romi--sapaan akrab Samsi Barmi-- mengatakan nantinya DPRK akan melihat
setiap kegiatan yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta
mekanisme penggunaan anggaran. Untuk membentuk tim pansus tersebut, kata dia, juga
dibutuhkan laporan awal dari masyarakat terkait keganjilan-keganjilan yang ada, dan itu
akan sebagai informasi awal sebelum tim pansus bekerja. "Jadi untuk kelancaran pansus
nantinya, sangat dibutuhkan dukungan semua pihak. Terutama adanya laporan-laporan
awal terhadap keganjilan yang ditemukan masyarakat, jika ada mohon sampaikan ke kita,"
ungkap Politisi Partai Aceh itu.
Mahasiswa Unnes Laporkan Nadiem
Makarim ke Komnas HAM
Reporter: 

Tempo.co
Editor: 
Aditya Budiman
Senin, 3 Agustus 2020 17:47 WIB
  KOMENTAR

 Font:         Roboto  
 Ukuran Font: - + 
  

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. (Dok. kemdikbud.go.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaporkan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, ke
Komnas HAM dengan nomor agenda B2801. “Mahasiswa menilai telah terjadi
dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nadiem Makarim,” ujar mahasiswa Unnes Franscollyn melalui
keterangan tertulis, Senin, 3 Agustus 2020.

Ia menyatakan alasan melaporkan Nadiem karena dinilai tidak responsif terhadap


kondisi perekonomian di kala pandemi Covid-19. Menurut pelapor, hal ini nampak
dari kewajiban membayar biaya kuliah secara penuh kendati pembelajaran
dilakukan secara virtual.

Sebelum melaporkan Nadiem ke Komnas HAM, mahasiswa juga menggugat


regulasi Uang Kuliah Tunggal ke Mahkamah Agung. Mahasiwa mengajukan uji
materi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 25
Tahun 2020 ke Mahkamah Agung.
“Jika situasinya pandemi dan perkuliahan dilakukan secara daring maka ada
pembiayaan langsung dari Perguruan Tinggi seperti fasilitas air, penggunaan
fasilitas gedung, fasilitas wifi dan sebagainya yang tidak diterima oleh mahasiswa
namun tetap harus dibayarkan secara penuh,” ujar Franscollyn ketika ditemui
Tempo di Mahkamah Agung Selasa 22 Juli 2020
Lebih lanjut, Mendikbud juga diduga melakukan tindak pembiaran terhadap
perilaku represif yang acap kali dilakukan oleh kampus kepada mahasiswa. Hal ini
nampak dari telah dilayangkannya beberapa surat drop out dan skorsing oleh
kampus kepada mahasiswa yang menuntut keringanan biaya kuliah di masa
pandemi.
Franscollyn mencontohkan ada mahasiswa Universitas Negeri
Semarang mendapat surat panggilan sidang etik karena melakukan demonstrasi
menuntut keringanan biaya kuliah. "Kasus lain, Universitas Nasional yang
memberikan sanksi akademik berupa drop out kepada tiga mahasiswa, skorsing
kepada tiga mahasiswa dan peringatan keras kepada lima belas mahasiswa yang
menuntut transparansi dan keringanan biaya kuliah,” ujarnya.
Franscollyn mengungkapkan aduan ke Komnas HAM adalah tindak lanjut dari
gerakan mahasiswa yang sebelumnya telah melakukan permohonan hak uji materi
Permendikbud No. 25 Tahun 2020 tentang pembiayaan kuliah di masa pandemi ke
Mahkamah Agung pada Selasa, 22 Juli 2020.
RAFI ABIYYU
Tri Dharma Perguruan Tinggi,
Mahasiswa Wajib Tahu Tentang Hal
Ini
 Muhammad Ihsan December 24, 2018

Bagi mahasiswa baru, pasti kalian akan mendapatkan informasi baru mengenai Tri

Dharma Perguruan Tinggi. Masa pelajar dulu tentu saja berbeda dengan mahasiswa,

yang dimana perguruan tinggi atau masa perkuliahan lebih tinggi lagi tantangan dan

pendalaman pengetahuannya dibanding saat pelajar. Untuk itu, penting kiranya

seorang mahasiswa mengetahui tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi serta

menjalankannya selama masa kuliah. Tentu saja, mahasiswa lama atau tingkat atas,

harus terus mehaminya hingga lulus nanti.

Secara umum, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan yang harus

dicapai dan dilakukan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan Tinggi

selayaknya melahirkan para pemuda atau orang-orang terpelajar yang memiliki

semangat tinggi, pemikiran yang kratif, mandiri, inovatif agar dapat membangun

bangsa di berbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Inti dari Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin yaitu : Pendidikan dan

Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Untuk itu, Tri Dharma Perguran Tinggi adalah tanggung jawab semua elemen yang

terdapat di Perguruan Tinggi. Bukan hanya mahasiswa, melainkan dosen, dan

berbagai civitas akademika yang terlibat. Berikut adalah penjelasan mengenai 3 poin

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sobat Mahasiwa dapat pahami.


1.   Pendidikan dan Pengajaran

Poin pertama Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pendidikan dan Pengajaran. Hal

ini sangat penting dalam satu proses belajar pada institusi pendidikan manapun. Di

Indonesia sendiri, undang-undangan pendidikan tinggi menjelaskan tentang arti

pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara.

Tanpa proses belajar yang baik, tentunya SDM unggul dan berkualitas akan minim

dihasilkan dan tentunya akan berefek kepada proses pembangunan bangsa. Orang-

orang hebat yang mengelola dan memberikan dampak kemajuan bagi Indonesia, tentu
saja berawal dari proses belajar yang baik. Walauun memang proses belajar tidak

selalu di lembaga formal seperti perguruan tinggi, tetapi usaha belajar di perguruan

tinggi harus benar-benar berkualitas dan memastikan hasilnya akan baik.

Selain itu, undang-undang dasar 1945 juga mendukung hal tersebut. Disampaikan

bahwa negara harus ikut serta pada proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

itu, pendidikan dan pengjaran adalah poin penting yang harus dituju oleh perguruan

tinggi.

2.   Penelitian dan Pengembangan


Mahasiswa dan kultur kampus yang berbasis pada penelitian dan pengembangan,

akan menghasilkan SDM yang cerdas, kritis, kreatif, dan tentu tidak sekedar bekerja

ketika nanti berada di lapangan karirnya

Pada umumnya, negara-negara maju yang ada di dunia, memiliki kultur penelitian dan

pengembangan yang sangat tinggi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat,

inovasi baru, dan bahkan produk-produk penyelesaian masalah yang mutakhir, lahir

dari penelitian dan pengembangan.

Research and Development, adalah hal yang harus senantiasa dilakukan oleh bangsa

ini jika ingin maju dan berkembang. Melaksanakan penelitian dan pengembangan,

tentunya akan berdampak kepada majunya ekoomi, pendidikan, sosial, dan sektor-

sektor lainnya di masyarakat.

Mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya adalah orang-orang yang dididik di

kampus dan terbiasa untuk membuat penelitian, membuat laporan, melaksanakan


tugas sesuai dengan ilmu yang dipahami, bukan hanya asal-asalan atau sekedar

mengikuti kebiasaan saja.

Mahasiswa dan kultur kampus yang berbasis pada penelitian dan pengembangan, akan

menghasilkan SDM yang cerdas, kritis, kreatif, dan tentu tidak sekedar bekerja ketika

nanti berada di lapangan karirnya. Untuk itu, kedepannya ia akan menjadi agent of

change, Social Control, pemimpin masa depan yang mampu memecahkan masalah,

serta orang-orang penuh keahlian yang mampu memberikan solusi atas berbagai

masalah.

Keahlian penelitian & pengembangan akan membantu kamu menjadi mahasiswa

berprestasi.

3.   Pengabdian Kepada Masyarakat


Apakah sobat Mahasiswa pernah mengetahui atau mendengar adanya mahasiswa

tingkat akhir yang melakukan kerja lapangan di berbagai daerah pelosok Indonesia?

Hal tersebut tentunya bukan sekedar formalitas atau aktivitas biasa. Kegiatan tersebut

adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang juga bagian dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Ilmu yang bermanfaat tentunya bukan hanya ilmu yang disimpan untuk diri sendiri

atau sekedar disimpan dalam pikiran kita, melainkan ilmu yang diamalkan sesuai

fungsinya dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Akan menjadi percuma jika

ilmu yang kita miliki sangat menjulang setinggi langit, namun tidak memberikan

dampak perubahan yang signifikan untuk masyarakat.

Dalam Undang-Undang pendidikan tinggi, disebutkan bahwa pengabdian kepada

masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan

dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Kamu bisa memulai kegiatan pengabdian masyarakat dengan menjadi relawan

disebuah kegiatan sosial. Menjadi relawan akan banyak memberikan manfaat,

diantaranya adalah 5 manfaat menjadi relawan yang dijelaskan diartikel berikut.

Tanpa jiwa dan semangat pengabdian kepada masyarakat, tentu saja tidak akan ada

artinya. Mahasiswa hanya menjadi cikal bakal manusia yang egois dan tidak peduli

terhadap masyarakat. Tentu bukan sesuatu yang baik, dimana mahasiswa adalah

harapan besar bangsa ini dan diharapkan mampu tumbuh, berkembang, dan menjadi

harapan masa depan bangsa.


Tentu masih banyak hal-hal lain yang harus mahasiswa pahami dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi ini. Selamat memahami dan mengamalkannya lebih lanjut dan

tentunya masa mahasiswa hanyalah 4 tahun. Kesulitan dan tantangan apapun tidak

akan sebanding dengan masa berkarir kita yang mungkin akan kita hadapi sampai

seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai