Anda di halaman 1dari 6

Beberapa tahun yang lalu, 

Steven Qualye, penulis dan peneliti, merilis informasi luar biasa


tentang raksasa yang diduga dibunuh pasukan Amerika Serikat di Afganistan, tahun 2002.
Kisah aslinya ditulis dalam bukunya berjudul “Return of the Nephilim: Longwalkers,” dan
kemudian dibahas panjang lebar dalam acara talkshow radio Coast to Coast AM dengan
pembawa acara George Noory.
Raksasa setinggi 12-15 kaki (3,7-4,57 meter), dengan bobot 1.100 pon (499 kilogram).
Tahun lalu, Richard Shaw, sutradara dan co-produser film dokumenter “Torah Code” dan
“The Watchers Series” diwawancarai dalam acara talkshow radio Dr. Jay. Sesudah acara
berakhir, Richard terus melanjutkan perbincangan yang diawali oleh seorang anggota militer
AS yang menelepon dalam acara tersebut. Tentara ini, yang tetap ingin namanya dirahaiakan,
berkata kepada Richard, bahwa dia ada di Afganistan pada tahun 2002, dan adalah salah satu
prajurit yang menembaki, apa yang sekarang ini dikenal dengan julukan “Raksasa
Kandahar.”
Richard Shaw meng-email L.A. Marzulli, rekan produser dan pembawa acara “The Watchers
Series,” dengan kabar yang mengatakan bahwa orang ini kelihatannya jujur dan menceritakan
pengalamannya. Kemudian L.A. Marzulli menelepon anggota militer ini, yang untuk
selanjutnya disebut si “Penembak,” dan mewawancarainya saat itu melalui telepon. Untuk
memastikan kebenaran cerita si Penembak, L.A. Marzulli menghubunginya kembali sampai
tiga kali, dan memeriksa apakah dia membesar-besarkan ceritanya, atau mengubah detail-
detail tertentu dari ceritanya.
L.A. kemudian pergi ke suatu lokasi tersembunyi untuk bertatap muka dengan si Penembak.
L.A. Marzulli memperhatikan baik-baik gerak-gerik tubuhnya, dan ia berpikir si Penembak
ini berkata sebenarnya, dan bukan menceritakan desas-desus. Namun tetap, dia agak ragu-
ragu menceritakan kisah ini, karena terlalu luar biasa untuk dipercayai.
Pada saat ini, L.A. Marzulli menemukan seorang saksi lain, mantan anggota militer yang
pernah bertugas di Afganistan, dan adalah sopir yang mengantar L.A. ke konferensi dimana
ia menjadi pembicara. L.A. kemudian memulai pembicaraan basa-basi tentang militer, dan
sepintas bertanya untuk melempar umpan, “Apa kamu pernah dengar tentang raksasa yang
ditemukan pada saat kamu bertugas di Afganistan?” Mantan prajurit itu segera menjawab
tepat pada sasarannya, “Oh, maksudmu raksasa di Kandahar? Dia ditembak teman-teman
kami beberapa tahun sebelum aku tiba ke sana. Di dalam gua atau mulut gua… semacam
itulah.”

“Kami kembali ke markas dan mulai mendengar rumor tentang unit pasukan AS yang
membunuh … apa yang mereka sebut ‘Seseorang.’ Awalnya aku tidak memikirkan itu, lalu
mulai mencari tahu bahwa ternyata ‘Seseorang’ yang mereka bunuh itu sebenarnya berukuran
tiga kali lipat manusia normal, dan ada tambahan jari-jari tangan dan kaki, dan berambut
rambut merah. Pasukan Khusus tiba dan menginginkan target ini.”
Pada saat L.A. Marzulli tiba di lokasi konferensi, dia segera menelpon Richard Shaw dan
mengatakan kepadanya, “Kita mendapatkan saksi lain untuk kisah Raksasa ini.” Kisah
pertama yang diceritakan si Penembak, dinyatakan oleh saksi kedua ini sebagai fakta.
L.A. Marzulli mewawancarai kedua orang ini dan mendokumentasikan semuanya dalam
video DVD terbarunya, “The Watchers X – DNA.” Berikut kutipan wawancara L.A. Marzulli
dengan Mr. K, si Penembak.
L.A.: Anda ada di Afganistan tahun 2002, dan Anda dipanggil ke bagian yang terpencil dari
Afganistan karena ada patroli tentara AS yang hilang.
Mr. K: Benar. Sangat terpencil. Jadi kami diterjunkan, kira-kira empat kilometer. Kami
berjalan melalui area yang sama di mana mereka (patroli tentara AS) seharusnya tiba di
checkpoint. Dan sebelum kami pergi, ada banyak pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi?”
“Apa mereka disergap?” Ini bahkan sangat aneh, karena bila disergap, Anda pasti akan
memanggil
bantuan serangan udara atau semacam itu – Tidak ada panggilan dari mereka. Menghilang
begitu saja.
Jadi kami menuruni sisi pegunungan. Ada jalur yang jelas, jejak kaki kambing. Dan
sementara kami mengitari tikungan, Anda bisa melihat sebuah mulut gua. Ada sebuah gua
ketika kami bergerak memutar. Lalu aku melihat ada banyak batu-batu, salah satu hal aneh
lannya, dan tulang-belulang. Aku tidak cukup dekat untuk mengidentifikasi tulang-belulang
apa itu. Tapi aku jelas melihat sesuatu yang aku kenal sebagai bagian dari peralatan
komunikasi kami.
Jadi segera kami berpikir mereka “disergap,” mungkin oleh binatang. Atau sesuatu yang
lainnya…
Ada cukup ruangan di depan gua itu, tapi ada tebing curam di mulut gua. Tapi ada cukup
ruangan untuk kami menyebar misalkan terjadi penyergapan.
L.A.: Anda melihat sesuatu keluar dari gua. Dan ia bergerak dengan kecepatan dan
kelincahan yang membuat Anda tidak siap.
Mr. K: Semua orang. Lalu dia keluar. Itu seorang laki-laki setidaknya 12-15 kaki (3,7-4,57
meter) tingginya. Itu monster. Jenggot merah… dengan rambutnya, panjang, melewati
bahunya. Merah darah.
Lalu prajurit Dan berlari kepadanya dan mulai menembak yang menyadarkan kami semua,
kembali kepada realitas. Karena ini benar-benar surreal (tidak nyata).
L.A.: Lalu latihanmu mengambil alih?
Mr.K: Oh jelas, ingatan otot – benar-benar ingatan otot. Sementara Dan bergerak ke arahnya,
dan seorang rekanku melepaskan tembakan, aku mulai menembak.
Dia menusuk Dan. Dia sekarang mendapatkan Dan dengan tombaknya. Itu tembus sampai ke
punggungnya. Dia masih mengangkatnya dan dia datang menyerang kami.
Kami semua terpaku. Aku tidak tahu itu apa. Tapi aku ingat kami semua berkata, “Tembak
mukanya! Tembak mukanya!” Senjata kami terdiri dari M-4, ada Carbine 308, dan kami ada
Barrett 50.
Ini terdengar lebih lama daripada seharusnya. Kita bicara kira-kira ditembaki selama 30 detik.
Dan dia terkena banyak tembakan tapi masih bergerak maju.
George Noory, pembawa acara Coast to Coast AM yang mewawancarai pilot pesawat kargo
Air Force C-130 yang mengangkut raksasa kanibal ini, menceritakan kepada L.A. Marzulli,
“Dia (pilot) berbicara tentang raksasa 1.100 pon (499 kilogram), panjangnya 15 kaki (4,57
meter), yang terbunuh. Nampaknya ditembak di suatu lokasi gua di Afganistan. Tapi sebelum
ia ditembak, ia menyerang sebagian prajurit AS, bahkan mungkin menombak salah seorang.
Ini benar-benar cerita yang ganjil. Kedengarannya seperti Nephilim di dalam kisah Alkitab.”
L.A. menyambung, “Pertama-tama, dapatkah Anda bayangkan sesuatu hal seperti ini?
Seorang raksasa sedemikian besar 12 – 15 kaki (3,7-4,57 meter) tingginya. Coba lihat langit-
langit kamar Anda. Mungkin tingginya 8 kaki dari lantai, tambahkan 4 kaki di atasnya untuk
mendapatkan 12 kaki. Tambahkan 7 kaki di atasnya untuk mendapatkan 15 kaki. Semakin
tinggi badannya, semakin besar tubuhnya. Demikian besarnya makhluk ini. Aku hanya bisa
membayangkan apa yang dirasakan si Penembak bersama rekan-rekan prajuritnya.
Ketakutan, yang melumpuhkan mereka, sampai hasil latihan mereka bertindak refleks, dan
mereka merobohkan raksasa itu. Tapi tidak sebelum makhluk itu menusuk Dan dengan
tombak panjangnya.”

L.A. Marzulli menunjukkan ujung tombak seberat 8,5 pon, yang jika diikatkan pada sebatang
tongkat, sangat berat untuk diangkat orang setinggi 1,8 meter. Seperti inilah yang digunakan
raksasa Afganistan untuk dipukulkan dan mengangkat tubuh prajurit Dan seperti yang
disaksikan si Penembak.
George Noory menambahkan, “Anda harus mengasumsikan bahwa raksasa ini tidak
sendirian. Raksasa ini bukan satu-satunya makhluk yang hidup di planet ini. Pasti ada
sekumpulan yang seperti ini di suatu tempat. Mungkin dia punya pasangan perempuan,
mungkin dia punya anak-anak, siapa yang tahu?”

Mr. K melanjutan: Prajurit Dan tewas.


Kenapa seorang yang baik, mungkin salah satu orang terbaik yang aku kenal sekarang mati?
Sebelum aku pergi, mereka sudah memanggil 9 Line, yang artinya permintaan evakuasi
medis.
Mereka mengirim tim evakuasi medis. Lalu segera ini bukan lagi permintaan evakuasi medis.
Dengan segera ada helikopter muncul. Seperti yang aku katakan kepadamu, ada ngarai besar
dan tebing yang curang. Jadi helikopter datang dan menjatuhkan jala, yang seperti jala untuk
kargo. Kami diberitahu untuk mengikat dia. Dan ada helikopter kedua, yang lebih besar,
seperti helikopter raksasa hijau, yang bisa membawa Anda melintasi area pegunungan ini.
Anda perlu ingat, helikopter Chinook hanya pergi ke tempat-tempat tertentu karena mereka
punya cukup daya angkat.
Jadi kami membawanya – makhluk ini terlalu besar, kami tidak dapat memindahkannya.
Baunya lebih busuk dari sigung – seperti mayat yang sudah berhari-hari. Sangat busuk dan
baunya sangat melekat.
Sesudah helikopter datang, menurunkan pengait kecilnya, lalu dia diangkut. Berita dikirim:
Kami mendapatkan kemungkinan makhluk manusia yang sangat besar.
Tentu saja kami kecewa. Kami kehilangan rekan yang sangat baik.
Tambahan lagi, Anda mendiskusikan, sesuatu yang bahkan dalam “Laporan Sesudah
Operasi,” mereka berkata, “Tulis ulang!” Dan kami harus menulis kembali laporannya sesuai
yang mereka inginkan.
L.A.: Berapa banyak jari yang ….
Mr. K: Oh, enam… dan enam jari kaki. Dan kuku-kukunya aneh, karena.. Jika Anda melihat
seseorang yang ada jamur di kuku-kukunya, bagaimana itu menjadi runcing dan berbonggol.
Seperti itu bentuknya.

L.A. Marzulli lalu menjelaskan, operator radio memeriksa dan memberikan laporan. Unit
pasukan khusus AS ini diperintahkan untuk bersiap. Pusat komando akan mengirim dua
helikopter kepada mereka. Mereka diberitahu bahwa raksasa akan diangkut dengan salah satu
helikopter, lalu mereka akan diangkut dalam helikopter kedua di belakangnya untuk
debriefing. Si Penembak menceritakan, bahwa ketika helikopter mendarat, itu dimuati dengan
raksasa dalam jala kargo yang sangat besar. Helikopter pertama membawa raksasa itu pergi,
lalu mereka naik di helikopter kedua dan mengikutinya. Ketika tiba di markas mereka di
Kandahar, Afganistan, mereka di-debriefing dan diperintahkan untuk merahasiakan
semuanya ini. Mereka dipaksa menandatangani kesepakatan untuk tidak mengungkapkan
peristiwa ini. Pada intinya, melarang mereka membicarakan ini kepada siapa pun.
Dengan keragu-raguan besar dari si Penembak, dia berani muncul. Dia percaya semua orang
berhak tahu apa yang terjadi di planet ini, bahwa supernatural itu nyata. Dan fakta yang luar
biasa dan yang menggelisahkan, bahwa sisa-sisa Nephilim yang legendaris itu masih ada di
bumi itu benar.
Tapi meskipun kisah si Penembak ini benar-benar fantastis, itu mendukung kisah Steven
Quayle yang dia publikasikan beberapa tahun yang lalu, tentang wawancaranya dengan pilot
pesawat kargo Air Force C-130 yang membawa raksasa itu keluar dari Afganistan.
L.A. Marzulli juga mewawancara saksi kedua, personel militer lain yang diterjunkan di
Afganistan, dengan inisial Mr. D. Berikut kutipannya:
L.A.: Jika orang-orang berhak tahu ini semua, maksudku jika ada raksasa 15 – 18 kaki (4,57-
5,49 meter) menguasai planet ini, dan militer AS membunuhnya, kita berhak tahu. Tapi ini
dirahasiakan pihak militer, ini sesuatu yang kita perlu tahu karena mengarah kepada kisah
nubuatan Alkitab.
Mr. D: Aku pikir … pendapat pribadiku adalah … Jika ini menunjukkan bahwa Alkitab itu
akurat, mereka tidak menginginkannya. Jika ini bertentangan dengan teori Darwin, ini tidak
boleh dibicarakan.
L.A.: Anda kemudian pergi ke lokasi tulang-belulang kesana-kemari untuk mencari “target
bernilai tinggi”?
Mr.D: Benar. Dan kami melakukan operasi itu dan sementara kami memasuki pertempuran,
dan kami juga memasuki beberapa tahap latihan. Kami kembali ke markas dan kami mulai
mendengar rumor tentang Unit Pasukan Kkhusus yang membunuh apa yang mereka sebut
“Seseorang.” Pertamanya aku tidak memikirkan apa pun tentang itu, lalu kemudian
mengetahui bahwa … “Seseorang” yang mereka bunuh itu sesungguhnya berukuran tiga kali
lipat manusia normal dan punya tambahan jari-jari di tangan dan di kaki. Dan berambut
merah, dan … Unit Pasukan Khusus mendatanginya dan menginginkan target ini. Kami
mendengar bahwa mereka membunuh makhluk ini dalam sebuah gua, atau mulut gua. Sudah
menjadi pengetahuan umum di kalangan militer untuk mendengar hal ini.
Beberapa tahun kemudian aku mencari tahu ketika aku kembali dari Afganistan dan bertemu
personel militer lain yang tidak bersamaku dalam operasi. Jika Anda membicarakan Raksasa
Kandahar, mereka tahu tentang itu.
Ketika Anda pertama kali mendengarnya, Anda akan berpikir, ‘Ini pasti lelucon. Ini pasti
hoax.’ Lalu sesudah beberapa hal terjadi, dan Anda terus mendengarnya dari orang lain, Anda
mulai menyadari bahwa ini bukan lelucon.
Mereka terus memerintahkan kami mengarahkan senjata ke atas, yang normalnya dua kali
tembakan di dada, satu di kepala. Tapi mereka terus memberiitahu kami untuk mengarahkan
senjata ke arah kepala, dan lebih tinggi. Jadi kami mulai mempertanyakan kenapa mereka
ingin kami menembak lebih tinggi dari kepala manusia?
L.A.: Ini aneh. Sumber kami mengatakan tahun 2002 adalah waktu ketika mereka menembak
makhluk 15 kaki (4,57 meter) atau yang lebih tinggi ini. Dan Anda bertugas sekitar tahun
2005. Apa yang aku dapati menarik adalah, jika Anda mau menciptakan hoax, aku bisa
mengerti itu. Tapi Anda menceritakan hal-hal yang detail, enam jari tangan, rambut merah,
gigi dua jajar, enam jari kaki. Tentu saja ini membawa kita kepada apa yang ditulis dalam
cerita nubuatan Alkitab, secara khusus… Nephilim. Bagaimana menurut Anda?
Mr. D: Aku sependapat. Aku akan mengatakan kepada Anda apa yang aku lakukan, pada
waktu penugasanku. Hal-hal yang aku lihat, sebagian tidak dapat aku jelaskan. Seperti
cahaya-cahaya di langit selama pertempuran, seperti bulatan-bulatan atau cahaya-cahaya
yang seukuran bola baseball. Yang seukuran itu di langit dan menimbulkan suara-suara aneh.
Dan bahkan ketika aku diterjunkan di Iraq, di dekat Bendungan Hadifah, melihat bahwa para
tawanan ada di bawah Bendungan, para tawanan itu berteriak-teriak dan mereka merasakan
ketakutan yang luar biasa di bawah Bendungan. Belakangan aku menemukan di dalam
Alkitab bahwa ada malaikat yang terikat di bawah sana.
L.A.: Bendungan Hadifah itu di Sungai Efrat?
Mr.D: Efrat, benar.
L.A.: Ada malaikat yang terikat di bawah sungai Efrat? Yang akan dilepaskan seperti dalam
kitab Wahyu?
Mr.D: Benar.
Wahyu 9:14-15 (TB) “Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat
itu.” Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan
tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
L.A.: Ini aneh. Jadi Anda ada di lokasi, dan para tentara [Iraq] ditawan di bawah Bendungan
Hadifa, dan mereka ketakutan luar biasa.
Mr.D: Benar. Mereka sangat ketakutan. Mereka berkata bahwa mereka dapat merasakannya.
Bahkan orang-orang yang akan menjaga mereka akan membuang undi, untuk memilih siapa
yang harus berjaga. Tidak ada yang ingin turun ke sana.
Kembali ke Afganistan, kami mendengar hal-hal ini. Kami mendengar penduduk lokal
berbicara rumor tentang raksasa-raksasa.
L.A.: Apa yang dikatakan orang-orang lokal? Apa yang mereka bicarakan?
Mr.D: Mereka berkata bahwa raksasa-raksasa itu tinggal di gua-gua dan mereka memakan
orang-orang.
L.A.: Mereka kanibal?
Mr. D: Mereka kanibal. Dan kami pada waktu itu berbicara kepada publik Amerika Serikat
bahwa mereka itu adalah bigfoot.

Jadi apa artinya semua ini?


Kita tidak punya foto. Kita hanya punya dua orang saksi, yang tidak saling berhubungan di
antara keduanya. Dan ada saksi dari Steven Quale, jadi semuanya ada tiga orang. Semuanya
muncul secara anonim, menyatakan bahwa Raksasa Kandahar itu benar. Saksi kedua, tidak
punya petunjuk tentang wawancara yang dilakukan L.A. dengan si Penembak.
L.A. Marzulli melanjutkan, “Ada hal menarik dari kisah-kisah ini, dan ini berhubungan
dengan saksi kedua. Ketika personel militer ini dalam pelatihan, mereka diajar bagaimana
bertempur di dalam gua. Bagian dari latihan tempur itu adalah pertempuran dalam gua.
Mereka diberi tahu bahwa tentara-tentara Afganistan bertahan di dalam gua-gua. Dan satu
kali mereka diterjunkan, mereka bisa terlibat pertempuran dalam gua. Anda mungkin ingat
peristiwa 9/11, kita ditunjukkan ilustrasi jelas tentang kompleks gua-gua Osama bin Laden.
Apa yang menarik dari kisah ini adalah, personel militer yang anonim ini muncul off the
record, dan menginformasikan bahwa selama latihan, mereka diperintahkan membidik
tinggi.”
“Biasanya tentara diperintahkan membidik dada dengan dua tembakan pertama, lalu
tembakan mematikan ke kepala. Ini adalah standar prosedur operasi dalam pertempuran.”
“Pertanyaannya adalah, kenapa dasar pelatihan militernya berubah, dengan memerintahkan
orang-orang ini membidik lebih tinggi. Ini benar-benar menarik.”
“Saksi kedua mengatakan, dia tidak mengerti hal ini pada awalnya. Lalu belakangan, ketika
diterjunkan ke Provinsi Kandahar, di Afganistan, dan mendengar rumor tentang raksasa, dia
mengambil kesimpulan bahwa latihan tersebut dilakukan karena pihak militer mempercayai
bahwa ada lebih dari satu raksasa yang berkeliaran di luar sana.”

Anda mungkin juga menyukai