Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Annie Angelina

NPM : 1833121291
Kelas : D 10

LAPORAN POSISI KEUANGAN


DAN LAPORAN ARUS KAS
A. LAPORAN POSISI KEUANGAN
Laporan posisi keuangan disebut neraca, melaporkan aset, liabilitas, dan modal
modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan sumber informasi utama
tentang posisi keuangan entitas karena merangkum elemen-elemen yang berhubungan
langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Kegunaan laporan posisi keuangan:
 Mengevaluasi struktur pendanaan,
 Menganalisis liabilitas,
 Menilai solvabilitas, dan
 Menilai fleksibilitas keuangan.
Keterbatasan laporan posisi keuangan:
 Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau
biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya.
 Tidak diperkenankan mengakui aset tak berwujud yang mengandung nilai
bermanfaat, namun sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasillkan secara
internal.
 Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk
menghasilkan pembiayaan off-balance sheet.
 Beberapa pengukuran nilai untutk beberapa unsur di laporan posisi keuangan
melibatkan pertimbangan dan estimasi
1. Elemen Laporan Posisi Keuangan
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh entitas.
b. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semuan liabilitas.
2. Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan
Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan sesuatu cara yang dapat memfasilitasi
pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas,
dan fleksibilitas keuangan, sehingga aset dan liabilitas berdasarkan karakteristik
operasi entitas. Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan, entitas
menyajikan aset sebagai aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas sebagai liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpecah dalam laporan posisi
keuangan, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih
relevan dan dapat diandalkan.
Dengan demikian artinya ketika entitas yang bergerak di bidang penjualan barang
dan jasa dalam siklus operasi yang dapat diidentifikasikan secara jelas, maka
klasifikasikan aset lancar dan libilitas jangaka pendek dan jangka panjang dalam
laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat karena menyajikan
aset neto yang digunakan dalam jangka panjang. Siklus opeasi normal yang umum
dimulai dari kas, pembelian persediaan (entitas manufaktur atau dagang) kemudian
muncul piutang akibat penjualan persediaan, dan akhirnya kembali lagi ke kas
melalui penagihan piutang.
3. Format Laporan Posisi Keuangan
PASK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan lapotan posisi
keuangan. Beberapa entitas menyajikan aset terlebih dahulu kemudian diikuti dengan
ekuitas dan liabilitas. Sementara entitas lain menyajikan aset lancar pada urutan awal
penyajian aset, dan liabilitas jangka pendek pada urutan awal liabitas. Secara umum,
ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk
akun (account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk akun menyajikan
secara berdampingan bagian kiri adalah aset dan bagian kanan adalah liabilitas dan
ekuitas.
4. Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan
Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas
laporan keuangan, subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Pengungkapkan juga
dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan
ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis
saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan
disetor penuh, dan nilai nominal saham.
B. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk
dan arus kas dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.
1. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan
arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi ini berguna bagi investor,
kreditur, dan pengguna lain laporan keuangan, yang bertujuan sebagai berikut.
a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu
dan kepastian dalam menghasilkannya.
b. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen.
c. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus
kas neto dari kegiatan operasi (akrual).
d. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas neto
dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi
dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
e. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
2. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit). Yang
mencakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara kas. Setara kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan
nilai yang tidak signifikan. Agar termasuk dalam setara kas, suatu pos harus siap atau
segera dapat dikonversi menjadi kas, yang artinya memiliki jangka waktu yang sangat
pendek, missal tiga bulan atau kurang. Yang termasuk setara kas, misalnya deposito
jangka pendek kurang dari tiga bulan. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk
setara kas, karena sangat mungkin mengalami risiko perubahan nilai yang signifikan.
3. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas
yaitu sebagai sebagai berikut:
a. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
b. Aktivitas investasi adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
c. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
4. Penyusunan Laporan Arus Kas
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
 Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas
bruto (gross) dan pembayaran kas bruto.
 Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas, akrual, dan
tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dala aktivitas
investasi dan pendanaan.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perubahan aset-aset jangka
panjang memberika informasi tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang
dihasilkan dan arus kas masa depan. Bagian ini juga membantu pengguna dalam
menilai apakah entitas hanya secara pasif melakukan investasi pada instrumen
ekuitas dan utang.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengguna lsporsn keuangan memerlukan informasi arus kas dari aktivitas
pendanaan untuk mengetahui informasi tentang perubahan stteuktur modal
entitas. Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan
atas klaim terhdap arus kas entitas di masa depan.
d. Pos Khusus
Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan dapat dilaporkan secara neto hanya
berlaku untuk 2 kondisi berikut ini:
 Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan, jika rusk
as tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan jika arus kas tersebut
lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas.
Contoh: penerimaan penerimaan dan pembayaran rekening giro, dana
pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi, dan rental yang ditagih
oleh pengelola untuk kepentingan diri, dan selanjutnya disetor kepada,
pemilik properti.
 Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat,
jumlah yang besar, dengan jangka waktu singkat. Contoh: jumlh pokok
transaksi kartu kredit nasabah, pembelian dan penjualan investasi, dan
pinjaman jangka pendek lain, misalnya pinjaman dengan jangka waktu
jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang.
e. Arus Kas dalam Mata Uang Asing
Entitas mengakui transaksi kas yang berasal dari transaksi mata uang, dibukukan
dengan menggunakan kurs mata uang asing pada saat transaksi arus kas.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan
mata nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun demikian,
pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing
dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir
dari kas dan setara kas.jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
5. Pengungkapan Lapoiran Arus Kas
Menurut PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas bahwa transaksi investasi dan
pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas, tidak termasuk
dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut contohnya pereolehan aset secara kredit
atau melaui sewa pembiyaan, akusisi suatu entitas melalui penerbitan saham, dan
konversi utang menjadi modal. Transaksi semacam itu meskipun memepengaruhi
struktur aset serta modal entitas, tapi tidak memengaruhi arus kas periode berjalan,
sehingga tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas. Hal ini konsisten dengan
tujuan laporan arus kas, yaitu melaporkan transaksi yang berpengaruh terhadap arus
kas periode berjalan. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam laporan
keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai