DAN LAPORAN ARUS KAS A. LAPORAN POSISI KEUANGAN Laporan posisi keuangan disebut neraca, melaporkan aset, liabilitas, dan modal modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini merupakan sumber informasi utama tentang posisi keuangan entitas karena merangkum elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Kegunaan laporan posisi keuangan: Mengevaluasi struktur pendanaan, Menganalisis liabilitas, Menilai solvabilitas, dan Menilai fleksibilitas keuangan. Keterbatasan laporan posisi keuangan: Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya. Tidak diperkenankan mengakui aset tak berwujud yang mengandung nilai bermanfaat, namun sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasillkan secara internal. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-balance sheet. Beberapa pengukuran nilai untutk beberapa unsur di laporan posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan estimasi 1. Elemen Laporan Posisi Keuangan a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. b. Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semuan liabilitas. 2. Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan sesuatu cara yang dapat memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan, sehingga aset dan liabilitas berdasarkan karakteristik operasi entitas. Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan, entitas menyajikan aset sebagai aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpecah dalam laporan posisi keuangan, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Dengan demikian artinya ketika entitas yang bergerak di bidang penjualan barang dan jasa dalam siklus operasi yang dapat diidentifikasikan secara jelas, maka klasifikasikan aset lancar dan libilitas jangaka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat karena menyajikan aset neto yang digunakan dalam jangka panjang. Siklus opeasi normal yang umum dimulai dari kas, pembelian persediaan (entitas manufaktur atau dagang) kemudian muncul piutang akibat penjualan persediaan, dan akhirnya kembali lagi ke kas melalui penagihan piutang. 3. Format Laporan Posisi Keuangan PASK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan lapotan posisi keuangan. Beberapa entitas menyajikan aset terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ekuitas dan liabilitas. Sementara entitas lain menyajikan aset lancar pada urutan awal penyajian aset, dan liabilitas jangka pendek pada urutan awal liabitas. Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah aset dan bagian kanan adalah liabilitas dan ekuitas. 4. Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Pengungkapkan juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham. B. LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. 1. Tujuan dan Kegunaan Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi ini berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain laporan keuangan, yang bertujuan sebagai berikut. a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannya. b. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen. c. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas neto dari kegiatan operasi (akrual). d. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas. e. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda. 2. Kas dan Setara Kas Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit). Yang mencakup dalam laporan arus kas adalah termasuk juga setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Agar termasuk dalam setara kas, suatu pos harus siap atau segera dapat dikonversi menjadi kas, yang artinya memiliki jangka waktu yang sangat pendek, missal tiga bulan atau kurang. Yang termasuk setara kas, misalnya deposito jangka pendek kurang dari tiga bulan. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, karena sangat mungkin mengalami risiko perubahan nilai yang signifikan. 3. Klasifikasi Laporan Arus Kas Menurut PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai sebagai berikut: a. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. b. Aktivitas investasi adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. c. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. 4. Penyusunan Laporan Arus Kas a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran kas bruto. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas, akrual, dan tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dala aktivitas investasi dan pendanaan. b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perubahan aset-aset jangka panjang memberika informasi tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang dihasilkan dan arus kas masa depan. Bagian ini juga membantu pengguna dalam menilai apakah entitas hanya secara pasif melakukan investasi pada instrumen ekuitas dan utang. c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pengguna lsporsn keuangan memerlukan informasi arus kas dari aktivitas pendanaan untuk mengetahui informasi tentang perubahan stteuktur modal entitas. Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan atas klaim terhdap arus kas entitas di masa depan. d. Pos Khusus Arus kas operasi, investasi, dan pendanaan dapat dilaporkan secara neto hanya berlaku untuk 2 kondisi berikut ini: Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan, jika rusk as tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan jika arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas. Contoh: penerimaan penerimaan dan pembayaran rekening giro, dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi, dan rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan diri, dan selanjutnya disetor kepada, pemilik properti. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dengan jangka waktu singkat. Contoh: jumlh pokok transaksi kartu kredit nasabah, pembelian dan penjualan investasi, dan pinjaman jangka pendek lain, misalnya pinjaman dengan jangka waktu jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang. e. Arus Kas dalam Mata Uang Asing Entitas mengakui transaksi kas yang berasal dari transaksi mata uang, dibukukan dengan menggunakan kurs mata uang asing pada saat transaksi arus kas. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan mata nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas.jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 5. Pengungkapan Lapoiran Arus Kas Menurut PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas bahwa transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas, tidak termasuk dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut contohnya pereolehan aset secara kredit atau melaui sewa pembiyaan, akusisi suatu entitas melalui penerbitan saham, dan konversi utang menjadi modal. Transaksi semacam itu meskipun memepengaruhi struktur aset serta modal entitas, tapi tidak memengaruhi arus kas periode berjalan, sehingga tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas. Hal ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas, yaitu melaporkan transaksi yang berpengaruh terhadap arus kas periode berjalan. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.