Anda di halaman 1dari 13

NEGARA DAN WARGA

NEGARA
Makalah Pendidikan Pancasila dan PKN

Kelompok 2
Fara Annora 2016710450032
Novi Nurmayanti 2016710450048
Suryo Sumantri 2016710450057
Ade Gumilar 2016710450056

0
KATA PENGANTAR

Makalah yang berjudul “Negara dan Warga Negara” ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan” di
Universitas Jayabaya tahun ajaran 2016/2017.
            Makalah ini berisi tentang pengertian, teori terbentuknya, tujuan, dan unsur dari
suatu negara. Makalah ini juga menjelaskan pengertian warga negara beserta hubungan
antara warga negara dengan negara. Garis besar makalan ini meliputi isi dan penutup
berupa kesimpulan dan saran.
            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta
karunia-Nya, kami dari kelompok 2 dapat menyelsaikan laporan ini. Pada kesempatan kali
ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Dra.
Anisah, M. Pd. Selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Sesuai dengan pepatah “tiada gading yang tak retak”, demikianlah adanya laporan ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sungguh kami
harapkan. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, September 2016

Kelompok 2

i|Page
1. Negara

A. Pengertian Negara

Secara etimologis, istilah “negara” muncul dari terjemahan bahasa asing staat ( Belanda,
Jerman) dan state (Inggris). Kata staat maupun state berakar dari bahasa Latin, yaitu status
atau statum yang artinya menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, atau
menempatkan. Kata status juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
pada tegak dan tetap. Sementara itu, Nicholo Machiavelli memperkenalkan istilah la stato
dalam buku II Principe. Ia mengartikan negara sebagai kekuasaan yang mengajarkan
bagimana raja memerintah dengan sebaik-baiknya. Kata “negara” yang lazim digunakan di
Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta nagari atau nagara yang berarti wilayah, kota, atau
penguasa.

Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian negara yang dikemukakan beberapa ahli
kenegaraan :
1) Prof. Nasroen
Negara adalah suatu bentu pergaulan hidup, dan oleh sebab itu harus ditinjau secara
sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.
2) Hugo de Groot (Grotius)
Negara merupakan ikatan-ikatan manusia yang insaf akan arti dan apgngilan hukum
kodrat.
3) Aristoteles
Negara (polis) adalah persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai
kehidupan yang sebaik-baiknya.
4) George Jellineck
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang berkediaman di
wilayah tertentu.
5) George Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sitesa dari
kemerdekaan individu dan kemerdekaan universal.
6) Mr. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
7) Roger F. Soltau
Negara adalah alat (agency) ataau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
8) Prof. R. Djokosoetono

1|Page
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
9) Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebaga souvereign (kedaulatan).
10) Jean Bodin
Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
11) Hans Kelsen
Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa.
12) Woodrow Wilson
Negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam wilayah tertentu.
13) Logemann
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya itu mengatur serta menyelenggarakan suatu masyarakat.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa negara merupakan :


1. Organisasi kekuasaan yang teratur
2. Organisasi yang mmempunyai kekuasaan yang bersifat memaksa dan memonopolli
3. Suatu organisasi untuk mengurus kepentingan bersama dalam masyarakat
4. Persekutuan yang mempunyai wilayah tertentu dan dilengkapi dengan alat
perlengkapan negara.

B. Teori Terjadinya Suatu Negara

Asal mula terjadinya negara dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu fakta sejarah sejarah
dan teoritis. Fakta sejarah adalah bahwa negara terjadi berdasarkan peristiwa sejarah.
Pendekatan teoritis adlaah bahwa negara terjadi berdasarkan pada pemmikiran logis dan
bersifat hipotesis, yaitu sesuatu yang kebenarannya perlu diuji.
1) Asal mula terjadinya negarra berdasarkan fakta sejarah
2) Asal mula terjadinya negara berdasarkan pendekatan teoritis

1) Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah


Asal mula terjadinya negara berdasarkan pendeatan ini dapat ditinjau dari segi berikut:
a) Pendudukan (Occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai,
kemudian diduduki dan dikuasai. Misalnya, Liberi yang diduduki budak-budak
Negro dimerdekakan pada tahun 1847.

2
b) Peleburan (fusi)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah
mengadakan perjanijian untuk saling melebur menjadi negara baru. Misalnya
terbentuknya federasi kerajaaan Jerman pada tahun 1871.
c) Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan
suatu perjanjian tertentu.
d) Penaikan (Acesie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atu
timbul dari dasar laut (delta), kemudia di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok
orang sehingga terbentuklah negara. Misalnya, wilayah negara Mesir yang
terbentuk dari delta Sungai Nil.
e) Pencaplokan / Penguasaan ( Anexatie )
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa lain tanpa reaksi.
Misalnya, ketika pembentukan negara Israel pada tahun 1948, wilayahnya banyak
mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Mesir.
f) Proklamasi (Proclamation)
Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh
bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil
merebutwilayahnya kembali dan menyatakan kemerdekaannya.
g) Pembentukkan baru (Inovation)
Artinya, muncul suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah
karena sutu hal dan kemudian lenyap, kemudian di wilayah negara tersebut,
muncul nengara baru, yaitu Venezuela dan Kolombia baru.
h) Pemisahan (Separatise)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula
menguasainya kemudian menyatakan kemerdekaannya. Misalnya, pada tahun
1939 Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan kemerdekaannya.

2) Asal mula terjadinya negara berdasarkan pendekatan teoritis


Terjadinya negara berdasarkan pendekatan teoritis ini dapat dibagi ke dalam beberapa
teori sebagai berikut :
a) Teori Ketuhanan
Asal mula terjadinya negara memnurut teori ketuhanan berdasarkan pada
kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak tuhan. Penganut teori ini
yaitu Friedrich Julius Stahl, Thomas Aquinos, Ludwig Von Haller, dan Agustinus.

3
b) Teori Perjanjian
Negara terbentuk atas dasar perjanjian antarmanusia atau masyarakat (du
contracts social). Teori ini dikemukakan oleh filsuf seperti Thomas Hobbes, J.J
Rousseau, John Locke, dan Montesquieu.
c) Teori Kekuasaan
Negara terbentuk karena adanya kekuasaan memaksa dari pihak-pihak yang kuat
dan menang kepada pihak atau golongan yang lemah dan kalah. Teori kekuasaan
ini dikemukakan oleh Friedrich Engels, Ludwig von Gumlowigz, Leon Duguit, Karl
Marx, dan Frans Oppenheimer.
d) Teori Hukum Alam
Menurut teori hukum alam, negara terjadi secara alamiah dengan dasar manusia
sebagai mahluk sosial (zoon politicon, social being). Ahli pikir yang
memperkenalkan asal mula terjadinya negara menurut teori hukum alam, antara
lain Plato, Aristoteles, Hugo de Groot (Grotius).
e) Teori Hukum Murni
Asal mula terjadinya negara menurut teori ini adalah bahwa negara merupakan
sautu kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa. Oleh karena itu, setiap orang
haru taat dan tunduk kepada negara sebagai suatu kesatuan tata hukum. Apa
yang dikehendaki negara (wille das staates), juga dikehendaki oleh hukum atau
tata hukum. Jadi, hukum identik dengan negara, sedangkan negara merupakan
penjelmaan dari hukum. Salah satu tokoh teori hukum murni, yaitu Hans Kelsen.
f) Teori Modern
Dalam menyelidiki dan mempelajari negara, teori modern lebih menitikberatkan
pada fakta atau kenyataan serta sudut pandang tertentu sehingga diperoleh
kesimpulan tentang asal mula, hakikat, serta bentuk negara. Tokoh-tokoh teori
modern idantaranya Prof. Mr. R. Kranenburg dan Logemann.

C. Tujuan Negara

Negara merupakan alat masyarakat untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia
dan manusia dengan negara. Negara mempunyai dua tugas yaitu :

1. mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang asosial, artinya yang


bertentangan satu sama lain supaya tidak menjadi antagonisme yang
membahayakan
2. mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan
kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya atau tujuan sosial.

4
Tujuan negara Republik Indonesia terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
pada alinea keempat yang berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Dari rumusan tersebut, tersirat
adanya tujuan nasional/negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang harus
dilaksanakan oleh negara, yaitu :

1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;


2) memajukan kesejahteraan umum;
3) mencerdaskan kehidupan bangsa;
4) ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

D. Unsur Terbentuknya Negara


Unsur-unsur terbentuknya negara antara lain
 Rakyat
 Wilayah
 Pemerintah yang berdaulat
 Pengakuan dari negara lain

E. Sifat-sifat negara
Suatu negara memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Memaksa
Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secra legal agar
tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya anarki.
 Monopoli
Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat.
 Sifat mencakup semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.

5
2. Warga Negara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah penduduk sebuah
negara penduduk atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari
negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.

Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai
keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam bahasa Inggris dikenal
dengan kata citizens. Warga negara adalah mereka sekelompok orang yang berdasarkan
hukum adalah anggota atau sebuah negara. Seseorang dapat menjadi warga negara
setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.
Dan ada juga yang disebut dengan bukan warga negara yaitu orang yang berada dalam
wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di
wilayah negara tersebut.

Pada asasnya ada beberapa sistem (kriteria umum) yang digunakan untuk menentukan
siapa yang menjadi warga negara suatu negara. Kriteria tersebut yaitu :
1. Sistem kewarganegaraan berdasarkan kelahiran.
2. Sistem kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
3. Sister kewarganegaraan berdasarkan naturalisasi.

1. Sistem kewarganegaraan berdasarkan kelahiran


a. Asas Ius Soli (Law of The Soli)
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat
kelahiran
b. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood)
Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan keturunan/kewarganegaraan orang
tuanya.

Masalah kewarganegaraan yang dapat dijumpai antara lain :


a.) Apatride
Apatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut asas Ius
Soli lahir di Negara yang menganut Ius Sanguinis.[3] Contoh : Seorang keturunan

6
bangsa A (Ius Soli) lahir di negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tsb bukan warga
negara A maupun warga negara B.

7
b.) Bipatride
Bipatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut Ius
Sanguinis lahir di Negara lain ynag menganut Ius Soli, maka kedua Negara tersebut
menganggap bahwa anak tersebut warga Negaranya.[4] Contoh : Seorang keturunan
bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga karena ia keturunan
negara C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga menganggapnya
sebagai warga negara,karena ia lahir di negara D.

c.) Multipatride
Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang
bipatride juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah
dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan
status bipatride-nya.

2. Sistem kewarganegaraan berdasarkan perkawinan


a. Asas Kesatuan Hukum
Asas kesatuan hukum berangkat dari paradigma bahwa suami istri ataupun ikatan
keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat,
dan tidak terpecah. Dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakatnya,suami
istri ataupun keluarga yang baik perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yang
bulat.
Supaya terdapat keadaan harmonis dalam keluarga diperlukan kesatuan secara
yuridis maupun dalam jiwa perkawinan, yaitu kesatuan lahir dan batín. Dan kesatuan
hukum dalam keluarga ini tidak bertentangan dengan filsuf persamaan antara suami
istri sehingga sekedar mencari manfaatnya bagi sang suami saja.

b. Asas Persamaan Derajat


Menurut asas persamarataan bahwa perkawinan sama sekali tidak mempengaruhi
kewarganegaraan seseorang, dalam arti masing-masing istri atau suami bebas
menentukan sikap dalam menen tukan kewarganegaraanya.
Asas ini menghindari terjadinya penyelundupan hukum, misalnya seseorang yang
berkewarganegaraan asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu
Negara dengan cara atau berpura-pura melakukan pernikahan dengan pasangan di
Negara tersebut.

8
3. Sisterm kewarganegaraan berdasarkan naturalisasi
Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh
status kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat
dari pernikahan, mengajukan permohonan, memilih/menolak status kewarganegaraan.
a. Naturalisasi biasa
Yaitu suatu naturalisasi yang dilakukan oleh orang asing melalui permohonan dan
prosedur yang telah ditentukan.
b. Naturalisasi istimewa
Yaitu kewarganegaraan yang diberikan oleh pemerintah (presiden) dengan
persetujuan DPR dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah
berjasa terhadap negara.

Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan naturalisasi digunakan 2


stelsel, yaitu :
1. Stelsel Aktif, yakni untuk menjadi warga negara pada suatu negara seseorang harus
melakukan tindakan-tindakan hukum secara aktif.
2. Stelsel Pasif, yakni seseorang dengan sendirinya dianggap sebagai warga negara
tanpa melakukan sesuatu tindakan hukum.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali, persamaan antara sesama manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan dikemudian
hari.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia


Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum, dan setiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghu=idupan yang layak.

Contoh Kewajiban WNI


Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh dan
setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda).

Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dan airnya, keduanya memiliki
hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan institusi,
misal, berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warganya, tanpa kecuali.
Secara jelas dalam UUD Pasal 33. Misal, disebtkan bahwa fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara (ayat 1) negara mengembangkan sistem jaminan sosial

9
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan, (ayat 2) negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

10
Penutup

Berdasarkan isi dari makalah makalah “Negara dan Warga Negara” ini dapat disimpulkan
negara merupakan :
1. Organisasi kekuasaan yang teratur
2. Organisasi yang mmempunyai kekuasaan yang bersifat memaksa dan memonopolli
3. Suatu organisasi untuk mengurus kepentingan bersama dalam masyarakat
4. Persekutuan yang mempunyai wilayah tertentu dan dilengkapi dengan alat
perlengkapan negara.
Adapun yang dimaksud dengan warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya yang memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh suatu negara untuk menjadi warga negara.

11

Anda mungkin juga menyukai