Kelompok 2
Makalah yang berjudul “Negara dan Warga Negara” ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan” di
Universitas Jayabaya tahun ajaran 2016/2017.
Makalah ini berisi tentang pengertian, teori terbentuknya, tujuan, dan unsur dari
suatu negara. Makalah ini juga menjelaskan pengertian warga negara beserta hubungan
antara warga negara dengan negara. Garis besar makalan ini meliputi isi dan penutup
berupa kesimpulan dan saran.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta
karunia-Nya, kami dari kelompok 2 dapat menyelsaikan laporan ini. Pada kesempatan kali
ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Dra.
Anisah, M. Pd. Selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Sesuai dengan pepatah “tiada gading yang tak retak”, demikianlah adanya laporan ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sungguh kami
harapkan. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
.
1. Negara
A. Pengertian Negara
Secara etimologis, istilah “negara” muncul dari terjemahan bahasa asing staat ( Belanda,
Jerman) dan state (Inggris). Kata staat maupun state berakar dari bahasa Latin, yaitu status
atau statum yang artinya menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, atau
menempatkan. Kata status juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
pada tegak dan tetap. Sementara itu, Nicholo Machiavelli memperkenalkan istilah la stato
dalam buku II Principe. Ia mengartikan negara sebagai kekuasaan yang mengajarkan
bagimana raja memerintah dengan sebaik-baiknya. Kata “negara” yang lazim digunakan di
Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta nagari atau nagara yang berarti wilayah, kota, atau
penguasa.
Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian negara yang dikemukakan beberapa ahli
kenegaraan :
1) Prof. Nasroen
Negara adalah suatu bentu pergaulan hidup, dan oleh sebab itu harus ditinjau secara
sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.
2) Hugo de Groot (Grotius)
Neara merupakan ikatan-ikatan manusia yang insaf akan arti dan apgngilan hukum
kodrat.
3) Aristoteles
Negara (polis) adalah persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai
kehidupan yang sebaik-baiknya.
4) George Jellineck
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang berkediaman di
wilayah tertentu.
5) George Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sitesa dari
kemerdekaan individu dan kemerdekaan universal.
6) Mr. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
7) Roger F. Soltau
Negara adalah alat (agency) ataau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
8) Prof. R. Djokosoetono
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
9) Prof. Mr. Soenarko
10) Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebaga souvereign (kedaulatan).
11) Jean Bodin
Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
12) Hans Kelsen
Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa.
13) Woodrow Wilson
Negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam wilayah tertentu.
14) Logemann
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya itu mengatur serta menyelenggarakan suatu masyarakat.
Asal mula terjadinya negara dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu fakta sejarah sejarah
dan teoritis. Fakta sejarah adalah bahwa negara terjadi berdasarkan peristiwa sejarah.
Pendekatan teoritis adlaah bahwa negara terjadi berdasarkan pada pemmikiran logis dan
bersifat hipotesis, yaitu sesuatu yang kebenarannya perlu diuji.
C. Tujuan Negara
Negara merupakan alat masyarakat untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia
dan manusia dengan negara. Negara mempunyai dua tugas yaitu :
Tujuan negara Republik Indonesia terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
pada alinea keempat yang berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Dari rumusan tersebut, tersirat
adanya tujuan nasional/negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang harus
dilaksanakan oleh negara, yaitu :
E. Sifat-sifat negara
Suatu negara memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Memaksa
Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secra legal agar
tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya anarki.
Monopoli
Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat.
Sifat mencakup semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.
2. Warga Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah penduduk sebuah
negara penduduk atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari
negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.
Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai
keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam bahasa Inggris dikenal
dengan kata citizens. Warga negara adalah mereka sekelompok orang yang berdasarkan
hukum adalah anggota atau sebuah negara. Seseorang dapat menjadi warga negara
setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.
Dan ada juga yang disebut dengan bukan warga negara yaitu orang yang berada dalam
wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di
wilayah negara tersebut.
Pada asasnya ada beberapa sistem (kriteria umum) yang digunakan untuk menentukan
siapa yang menjadi warga negara suatu negara. Kriteria tersebut yaitu :
1. Sistem Kewarganegaraan berdasarkan Kelahiran
a. Asas Ius Soli (Law of The Soli)
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat kelahiran.
b. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood)
Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan keturunan/kewarganegaraan orang tuanya.[2]
Masalah Kewarganegaraan
1) Apatride
Apatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut asas Ius Soli
lahir di Negara yang menganut Ius Sanguinis.[3] Contoh : Seorang keturunan bangsa A (Ius
Soli) lahir di negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tsb bukan warga negara A maupun warga
negara B.
2) Bipatride
Bipatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut Ius Sanguinis
lahir di Negara lain ynag menganut Ius Soli, maka kedua Negara tersebut menganggap
bahwa anak tersebut warga Negaranya.[4] Contoh : Seorang keturunan bangsa C (Ius
Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga karena ia keturunan negara C, maka
dianggap warga negara C, tetapi negara D juga menganggapnya sebagai warga
negara,karena ia lahir di negara D.
3) Multipatride
Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang bipatride
juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana
saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya.
2. Sistem Kewarganegaraan berdasarkan Perkawinan
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali, persamaan antara sesama manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan dikemudian hari.
Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum, dan setiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghu=idupan yang layak.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh dan setiap warga
negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah (Pemda).
Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dan airnya, keduanya memiliki
hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan institusi, misal,
berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warganya, tanpa kecuali. Secara jelas
dalam UUD Pasal 33. Misal, disebtkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (ayat 1) negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan, (ayat 2) negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Penutup
Berdasarkan isi dari makalah makalah “Negara dan Warga Negara” ini dapat disimpulkan
negara merupakan :
1. Organisasi kekuasaan yang teratur
2. Organisasi yang mmempunyai kekuasaan yang bersifat memaksa dan memonopolli
3. Suatu organisasi untuk mengurus kepentingan bersama dalam masyarakat
4. Persekutuan yang mempunyai wilayah tertentu dan dilengkapi dengan alat
perlengkapan negara.
Adapun yang dimaksud dengan warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya yang memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan oleh suatu negara untuk menjadi warga negara.