Anda di halaman 1dari 4

PERSONAL RECOUNT

12 tahun yang lalu ketika saya berumur 9 tahun saat itu saya duduk dikelas 3
Sekolah Dasar. Pagi itu pukul 07.00 WIB saya berangkat ke sekolah diantar ayah saya, dengan
menggunakan sepeda motor, kemudian setelah sampai sekolah dengan selamat, tak lupa saya
berpamitan dengan ayah saya. Kemudian pada hari itu siswa- siswi beraktifitas seperti
biasanya, ada yang berlarian bermain sepak bola, ada yang kelas nya sedang melaksanakan
kegiatan belajar mengajar bersama guru, ada pula beberapa siswa yang nakal pergi untuk ke
kantin. Hingga pada sore hari pukul 16.00 WIB sekolah kami menyembunyikan bel untuk tanda
aktifitas sekolah telah usai dan diharapkan dapat kembali ke rumah.
Tiba saatnya kami pulang sekolah, saat itu saya pulang bersama ke empat teman
saya Yohana, Nurul, Putri, dan Opi. Kami berjalan bersama tertawa sambal bercerita walaupun
saat itu kami berjalan di pinggir jalan raya namun kami cukup tertib. Saat itu kami terlihat
sangat senang sekali setelah 15 menit berjalan hingga waktunya saya berpisah dengan ketiga
teman saya dan yohana dengan saya berjalan bersama karena letak rumah kami berdua dekat
dan satu arah, sedangkan ke tiga teman kami berbeda arah. Akhirnya saya dan yohana
memutuskan untuk memisahkan diri dengan yg lainnya, memang sudah menjadi kebiasaan
ketiga teman kami menunggu saya dan yohana untuk menyebrangi jalan raya.
Waktunya telah tiba saat-saat yang tidak pernah saya duga sebelumnya akhirnya
saat itu terjadi pada diri saya, saat itu ketika saya hendak menyebrang bersama yohana sambil
memegang erat tangan kami berdua untuk saling bersama-sama menyebrangi jalan raya, tiba-
tiba ada sepeda motor yang melaju dengan kencang menghampiri kami berdua, namun yohana
tidak sengaja melepaskan tangan saya di tengah-tengah saat kami sedang menyebrang, yohana
langsung berlari kearah depan untuk melarikan diri dari motor tersebut, sedangkan saya
terlihat seperti orang bingung, kaget, terkejut, dan tidak tau harus melarikan diri dari bahaya
seperti apa. Akhirnya motor yang melaju cepat itu menabrak badan saya hingga saya terseret
tidak jauh di posisi saat saya menyebrang saat itu saya tidak sadarkan diri untuk beberapa
menit kejadian sedang berlangsung, pantas saja ketika saya membuka mata saya badan saya
teras sakit dan saya melihat tangan saya yang berdarah, rok merah tua saya yang rusak akibat
terkena rantai motor, dan gigi saya yang separuh patah akibat badan saya yang terseret oleh
motor tersebut.
Kejadian tersebut membuat saya trauma akan menyebrangi jalan raya, ada
dimana saat saya takut untuk menyebrang jangankan menyebrang jalan raya, menyebrang gang
jalan pun saya takut, apalagi pada saat terjadi kejadian tersebut ibu saya sedang ada di
kampung untuk merawat nenek saya yang sudah tua dan sedang sakit, dan ayah saya sedang
bekerja, kemudian saat kejadian itu pihak rumah sakit terdekat menelpon ayah saya untuk
cepat pulang dari kantor karena saya harus ditindak secara cepat oleh pihak rumah sakit.
Akhirnya ayah saya panik dan cepat cepat untuk pergi dari kantor. Setelah saya keluar dan telah
di beri perawatan dan pengobatan oleh pihak rumah sakit, ayah dan saya kembali kerumah saat
itu ayah saya sangat merawat saya dengan baik, ketika saya lapar beliau menyuapi makanan
namun apalah daya gigi saya yg patah membuat makan saya tidak enak selama 3 minggu.
Akibat kejadian tersebut ayah saya memutuskan untuk menyewa orang untuk mengantar
jemputkan saya ketika saya hendak pergi kemana-kemana, karena ayah saya sibuk untuk
bekerja dan tidak memungkinkan untuk selalu ada dan menjaga saya. Tapi pada saat itu saya
sangat menyayangi ayah saya karena beliau amat sangat berjasa dalam kehidupan saya beliau
merupakan tameng yang kuat untuk putrinya, kelak ketika saya sukses nanti saya ingin sekali
membahagiakan ayah dan ibu saya.
12 years ago when I was 9 years old when I was in grade 3 Elementary School.
That morning at 07.00 I went to school accompanied by my father, using a
motorcycle, then after arriving at school safely, do not forget I said goodbye to my
father. Then on that day the students were active as usual, some were running
around playing soccer, there were classes that were carrying out teaching and
learning activities with the teacher, there were also some naughty students who
went to the canteen. Until the afternoon at 16:00 IWST, our school hid the bell to
sign that school activity was over and was expected to return home.
It was time for us to go home from school, at that time I went home with my four
friends Yohana, Nurul, Putri and Opi. We walked together laughing while telling
stories even though at that time we walked on the side of the highway but we were
quite orderly. At that time we looked very happy after 15 minutes of walking until
the time I parted with my three friends and Yohana and I walked together because
the location of our house were both close and one direction, while the three friends
differed in direction. Finally I and Yohana decided to separate from the others, it
has become a habit of our three friends to wait for me and Yohana to cross the
highway.
The time has come that the moment that I had never expected before finally
happened to me, that moment when I was about to cross with Yohana while
holding both of our hands tightly to cross the highway together, suddenly there was
a motorcycle that speeding toward us both, but Yohana accidentally let go of my
hand in the middle when we were crossing, Yohana immediately ran towards the
front to escape from the motorbike, while I looked like a confused, shocked,
surprised, and did not know I had to run away from what kind of danger. Finally,
the fast-moving motorbike crashed into my body until I was dragged not far in
position when I was crossing at that time. I was unconscious for a few minutes the
incident was going on, it was appropriate when I opened my eyes my body was
hurting and I saw my bleeding hand , my dark red skirt that was damaged due to
being hit by a motorcycle chain, and my teeth that were half broken due to my
body being dragged by the motorbike.

The incident made me traumatized going to cross the highway, where I was afraid
to cross, not crossing the highway, crossing the street lane I was afraid, especially
when the incident happened my mother was in the village to take care of my
grandmother who was old and was I was sick, and my father was at work, then at
that time the nearest hospital called my father to get home quickly from the office
because I had to be dealt with quickly by the hospital. Finally my father panicked
and quickly quickly to leave the office. After I was discharged and was given care
and treatment by the hospital, my father and I returned home when my father was
very caring for me well, when I was hungry he fed food but whatever the power of
my broken teeth made my food uncomfortable for 3 Sunday.
As a result of this incident my father decided to hire someone to drop me off when
I was going anywhere, because my father was busy for work and it was not
possible to always be there and look after me. But at that time I was very fond of
my father because he was very very meritorious in my life he was a strong shield
for his daughter, someday when I was successful I would really love my father and
mother.

Anda mungkin juga menyukai